"Ha?... oh... tidak masalah kok Mas."
Arsel sungguh terkejut bukan main yang dia tau, wanita yang direbut ciumannya tanpa izin akan marah bahkan menampar tanpa segan tapi berbeda dengan Arin yang tampak tenang seperti saat ini.
"Kenapa?." Tanyanya Arsel lirih, dia masih tidak mengetahui pemikiran istri barunya itu.
"Ha?... hmm... ya... ya tidak apa apa, lagipula tidak masalah kok. K-kita kan udah... sah?." Jawab Arin gugup.
Arsel terdiam seribu bahasa. Dihadapan wanita mungil didepannya dia bagaikan orang bodoh yang kehilangan tujuan hidup. Padahal jika didepan wanita lain dia bahkan yang memimpin. Arsel, pria itu memandang istri didepannya lama. Ntah apa yang tersirat diiris mata hezel itu.
"Ehem... oh..." Hening menguasai sekali lagi. Ketiganya masih terfokus pada sarapan masing-masing.
...***...
"Lo kenapa?." Tanya Riko sahabat Arsel yang naik jabatan diperusahaannya.
Pria itu, Arsel. Dia hanya melamun sesambil matanya melihat berkas yang sangat menumpuk dimeja tepat dihadapannya.
Arsel hanya diam tidak ada tanda tanda ingin menjawab pertanyaan temannya yang bingung dengan sikap Arsel yang berbeda.
Yang Riko tau, Arsel itu pekerja keras. Dia tidak pernah terlambat walau hanya 5 menit. Sekarang, dia bahkan mengabaikan pekerjaannya dan memilih melamun. Ntah apa yang dipikirkan oleh pria tampan itu.
Arsel pun juga tidak mengerti, dirinya tidak bisa menguasai diri sendiri. Otak pintarnya selalu saja mengingat kejadi tadi pagi, kejadian yang hampir menaikkan hasratnya untuk menginginkan lebih. Masih berbekas pula rasa manis dibibir Arsel yang tipis dan menggoda itu.
Arsel sedang membayangkan kemolekan tubuh Arin, dia masih penasaran apakah tubuh Arin dapat membuatnya kecanduan?.
"Woi." Satu bentakan keluar dari mulut Riko karena kesal didiamkan terus.
"Apa!."Ucap Arsel spontan, Arsel juga tidak kalah kesalnya dengan Riko. Mereka saling menatap, tatapan membunuh tersirat disana. Namun tidak membuat keduanya takut.
"Membuat bos terkejut potong gaji." Ujar Arsel kemudian. Riko terdiam, dia masih mencerna perkataan sahabatnya yang berganti menjadi bosnya itu.
"Potong gaji?... ya curang lo main gaji. Lo melamun aja, kenapa? Mikir sesuatu? Ooh jangan jangan lo mikir yang wik wik wik." Tebak Riko tepat sasaran. Arsel diam menandakan kebenaran dari ucapan lelaki didepannya. "Waah tidak beres nih lo. Kalau lo mau kita pesan aja." Cerocos Riko.
"Dikira gofood pakai pesan terus antar dan langsung dimakan?." Jawab Arsel geram. Riko, lelaki itu menyengir kuda kearah Arsel si pria dingun.
"Ya... ya... ya gitu deh. Lo mau tidak? kita main main dulu, tapi nanti malam kerjaan gue banyak karena lo." Usul Riko tidak masuk akal.
"Tidak". Putus Arsel membuat lelaki tinggi didepannya membeku. Baru kali ini dia melihat Arsel menolak menuntaskan hasrat nafsu duniawi dalam dirinya.
"Ha?... wih gila bisa jadi tren ini . Seorang Arselo menolak melakukan wik wik wik." Ejek Riko kemudian. Arsel tidak perduli lebih baik dia melanjutkan pekerjaannya.
"Jadi?." Tanya Riko tiba tiba membuat Arsel bingung.
"Ada apa? Kenapa lo tidak mau ikut? Udah im-po-ten lo ya?." Bisik Riko tidak masuk akal dengan kata 'impoten' yang sedikit dikeraskan.
Duk
"Aduh." Arsel yang mendengar itu memukul dahi Riko sahabatnya dengan pulpen yang dipegang.
"Berisik." Kesal Arsel.
"Yaudah jawab dulu, tidak usah pakai kekerasan... hiks." Drama Riko, Arsel yang mendengar begidik ngeri dengan kebagusan akting lelaki didepannya.
"Udah ada dirumah tidak perlu cari yang lain." Ceplos Arsel, dia sudah tidak tahan dengan sahabat didepannya yang terlalu kepo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Lilisdayanti
sebenarnya ceritanya bagus,,tapi aqu ga bisa mencerna,,dan menyimak dari setiap alurnya,, dari bab ke bab lainnya kaya ada yg di setting,,jadi kesannya kaya ada sebagian yg hilang,,atau di lompat lompat,,habis tu selalu di ulang ulang,, tolong di revisi ulang 😌maaf 🙏🙏
2023-12-04
1
Eti Guslidar
ayo mp. nya biar arsel. dak zina lg.
2020-08-08
1
Ilan Irliana
etdah sel...msh pg jg fikiran'y wik2 trus...haha
2020-06-24
4