"Kenapa kalian ini?."
"..."
Hening seketika menguasai atmosfer saat ini, tidak ada yang membuka pembicaraan membuat suasana menjadi canggung. Untung itu tidak berlangsung lama.
"E-eh?... yaudah deh Mama sama Papa mau pulang dulu udah malam jug." Putus Keinar kemudian.
"Yaudah, hati hati ya Ma pa." Jawab Arsel. Arin langsung mencium tangan Keinar dan Aron bergantian diikuti Aris yang memang sedaritadi melihat kelakuan Arin Mama barunya saat ini.
"Wih cucu Granma pinter. Yaudah Granma sama Grandpa pulang dulu, Aris jaga Mama Arin yang benar nanti bisa bisa Papa kamu nerkam Mama. Hup." Ucap Keinar konyol sambil menggerakkan tangannya seperti ingin menerkam.
"Ok Glanma, tenang aja mama Alin Alis jaga kok bial papa gak lebut Mama dali Alis." Jawab Aris sama konyolnya membuat yang lain tertawa kecuali Arsel.
"Yaudah. Kami pamit ya jaga Aris yang benar jangan sampai ada apa apa. Hati hati Arin, Arsel sekali nerkam ganas. Bye bye." Pamit Keinar masih dengan menakuti Arin, dan ya Arin benar benar takut. Apalagi mereka sudah menikah.
Arin masih belum menginginkan hubungan badan walau dengan Arsel suami sendiri. Dia masih belum siap akan apa yang terjadi selanjutnya.
"Hmm... k-kalau gitu a-aku bawa Aris ke kamar dulu untuk nidurin." Arin berlalu cepat menuju kamar dengan menggendong Aris. Mereka akan tidur bertiga dikasur king size, dengan Aris yang berada ditengah sebagai pembatas diantara keduanya.
Arsel memilih ke ruang belajarnya, dia masih belum mengantuk. Apalagi ini masih jam 9:30.
Disisi lain Arin juga Aris sedang tertawa karena cerita dari Arin yang lucu.
"Yey ceritanya selesai... Aris tidur lahkan udah janji." Arin berpura pura cemberut membuat Aris langsung memejamkan matanya sambil tersenyum.
"Ini Alis udah tidul. Mama juga ikut tidul." Rengek Aris kembali membuka mata, akhirnya Arin juga Aris sama sama terlelap menuju mimpi indah masing-masing.
Ceklek
Arsel si pelaku yang membuka pintu kamar yang kini kasurnya berisi dua orang yang sangat nyenyak tidur disana.
Arsel mematikan lampu kamar sebelum dia menghidupkan lampu tidur.
Arsel membuka hijab Arin, dia selalu bertanya didalam hati -Apakah tidak panas memakai hijab walau sedang tidur?-.
Dia memasang AC sesudah mengganti kemeja juga jeansnya dengan piyama yang senada dengan piyama Arin dan Aris. Seperti keluarga kecil yang harmonis bukan?.
...***...
Arin membuka matanya setelah tidur nyenyak yang panjang. Baru kali ini dia tidur sangat nyaman, bahkan Arin masih ingin memejamkan matanya sebelum suara alarm diponselnya berbunyi.
Arin mengambil ponselnya yang terletak dinakas sebelah tempat tidur yang nyaman juga besar ini.
"4:30." Lirihnya sebelum menyadari apa yang harus dia lakukan. Sebelum itu dia merasa perutnya seperti tertimpa sesuatu.
Arin berusaha menyadarkan diri sepenuhnya sebelum bangun untuk mengambil wudhu.
"Tangan?." Lirihnya saat melihat tangan kekar yang menimpa perutnya. Dia menengok kesebelah, ada anak kecil juga disebelahnya.
Arin membeku saat melihat seorang lelaki tampan yang nyenyak disana. Berpikir sejenak, Arin langsung mengingat apa yang terjadi.
Dia ingat bahwa statusnya bukan singgel lagi, dia sudah bersuami dan punya anak! Untung saja dia tidak berteriak karena lupa kalau dia sudah menjadi istri seorang pria bernama Arsel. Dia bangun dari kasur secara perlahan. Setelah berhasil, Arin langsung menuju kamar mandi untuk mandi dan mengambil wudhu sebelum melakukan sholat subuh.
...***...
Arin sudah berada didapur untuk memasak sarapan. Hal seperti ini sudah menjadi kegiatan rutin Arin setiap hari. Dirumahnya dulu dia akan bangun sangat pagi, mandi, berwudhu, melaksanakan sholat subuh sebelum menyiapakan sarapan lalu bekerja.
Disisi lain Arsel terbangun saat mencium bau lezat dari dapur membuat perutnya keroncongan. Pria itu menengok kesebelahnya, terlihat bocah kecil yang berstatus sebagai anaknya itu.
Dia melihat jam didinding tepat dia hanya perlu menengok kesebelah kanannya saja.
"5:40". Ucapnya lirih. Pria itu langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual disana. Baru saja dia membuka pintu kamar mandi, dia langsung mencium aroma vanilla bercampur dengan bau mint yang harum dan segar.
"Siapa yang mandi sepagi ini?." Tanyanya pada diri sendiri. Tidak mau berpikir lama pria itu langsung mandi untuk membersihkan badannya dan pergi keperusahaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Siti Bingatun
thor gmn ko di ulang trus , sdh brp bab di ulang2🙏🏻
2023-06-11
0
Mr. Singh
cerita sampah,, bkan novel
2023-01-15
0
Hasrie Bakrie
Ceritanya sangat bagus tpi sayang di ulang trus babnya
2022-12-20
0