Seperti biasa, rutinitas para santri setelah sepertiga malam, ada yang lanjut mengaji, ada juga yang tidur sebentar menunggu subuh. Tidak lama juga subuh berkumandang, para santri sholat subuh berjama'ah, tepat pagi itu cuaca sangat dingin karena sedang gerimis juga.
Setelah sholat subuh dan mengaji, Airy langsung bergegas mandi, sarapan dan berangkat ke sekolah samping pesantren, ternayata Raihan sudah menunggunya di gapura pesantren.
"Assallamu'alaikum, baru keluar? Nih uang sakumu hari ini, ingat! 1 bulan lagi puasa, kamu harus puas-puasin makannya, kan kamu hobi makan" Kata Raihan memberi Airy sejumlah uang untuk ia jajan.
"Wa'alaikum sallam, iya Abang bawelku, sambil jalan dong" Kata Airy.
"Oh ya masalah semalam......"
"Stttt jangan dibahas dulu, aku ada hal yang lebih penting" Kata Airy memotong pembicaraan.
Menceritakan semua nya masalah Rindi dan perjodohan yang telah keluarga besar bicarakan, Airy khawatir jika Rindi melakukan hal yang lebih nekat lagi. Airy juga menceritakan segalanya masalah semalam tentang Rindi yang menjebak Adam.
"Apa kamu harus segera di nikahkan saja ya dengan Mas Adam?" Tanya Raihan.
"Aku lebih baik memilih makan donat sekranjang dari pada nikah dini" Kesal Airy.
"Siapa juga yang mau ngasih donat" Goda Raihan.
"Ya makanya nyambung dong Abang, ini bukan masalah aku sama Mas Adam, tapi rembug tuo antara orang tua kita dengan Kyai besar. Abang mah masih bocil, mana ngerti hal beginian" Kata Airy.
"Dasar, udah ah masuk kelas masing-masing yuk" Kata Raihan mencubit pipi Airy.
Setelah selesai piket, bel masuk berbunyi. Mimpi apa para santriwati semalam, pagi itu mereka di ajar oleh Adam di jam pertama, karena Ustadzah Ifa sedang di pulangkan karena harus menjalani masa pingitan sebelum menikah dengan Ustad Zainal.
"Ya Allah, indahnya ciptaanmu" Bisik sapah satu santriwati dibelakang Airy.
"Brisik kalian ini, Mas Adam hanya milikku, nggak usah kepedean kalian. Kalian fikir siapa ha?" Kesal Rindi.
"Apaan sih, kan belum ada pengumuman jika Mas Adam milik siapa, jangan gitu dong Rin" Bisik santriwati itu.
"Assallamu'aikum warrahmatullahi wabbarokatuh" Salam Adam.
"Wa'alaikum sallam warrahmatullahi wabbarokatuh"
Semua santriwati sedang berbisik, itu mengganggu telinga Airy. Apalagi yang dibelakangnya sangat ribut sekali, Airy pun menggebrak meja sangat keras, bahkan Nadia sampai terkejut dan terbangun dari mimpinya, ya! Dia tertidur di kelas.
Brakkkkk!!!!
"Astaghfirullah hal'adzim" Sebut semua santriwati.
"Kalian brisik banget deh, mau belajar atau mau nambah dosa karena mengagumi seorang ikhwan seperti itu, dosa tau" Kesal Airy.
"Sirik" Kata Rindi.
"Emm saya datang malah jadi ribut ini? Biarkan Ustad lain aja ya yang menggantikan Ustadzah Ifa" Kata Adam.
"Jangan dong, nggak seru. Gini aja, aku ada ide hehehe" Kata Airy mendekat kepada Adam.
Semua satri merasa iri dengan Airy, karena Adam terkebal sangat cuek dan tegas juga dengan santriwati yang tingkahnya seperti Airy sebelumnya. Bahkan Adam menghukumnya sangat berat, tetapi dengan Airy mengapa bisa berbeda.
"Merem lah, dosa lihatin aku dalam jangka waktu lama gitu, jaga pandangannya" Kata Airy.
Mendengar kata-kata Airy, semua santriwati melongo, Adam meburut begitu saja, bahkan ia menundukkan kepalanya di depan Airy.
"Apa? 3 tahun lalu Ustad Adam nggak kayak gini loh" Kata Santriwati lain.
"Kenapa Mas Adam bisa luluh sih sama Airy, pasti Airy melakukan sesuatu nih, nggak bisa, ini nggak bisa di diamkan" Kata Rindi dalam hati.
Sebelum melakukan sesuatu, Airy memakai sarung tangan yang selalu ia bawa kemana-mana jika ada yang membutuhkan pertolongan dan dia harus bersentuhan.
"Pakai sarung tangan dulu aku, biar kita nggak saling bersentuhan" Kata Airy memakai sarung tangannya.
"Untuk apa?" Tanya Adam.
"Ngikut saja lah" Jawab Airy sambil mengeluarkan masker dan kacamata.
Dipakaikannya masker dan kaca mata ke wajah Adam. Dan Aiey tersenyum senang.
"Hahaha gini kan enak, semua nggak bisa memandangmu" Kata Airy menaik turunkan alisnya.
Semua santriwati kecewa dengan apa yang dilakukan Airy, dalam hati Airy, siapa suruh Ustad laki-laki menggantikam Ustadzah Ifa mengajar.
-_-_-
Hari itu di adakan ulangan dadakan dari Adam, yang cepat selesai mengerjakan boleh istirahat terlebih dahulu, tetapi, semuanya masih sibuk mengerjakan, bahkan ada yang harus garuk-garuk kepala karena nggak bisa menjawabnya.
Suasana kelas menjadi hening, semua santriwati sibuj dengan tugasnya masing-masing, hanya membutuhkan waktu 10 menit Airy sudah bisa menyelesaikan ulangan itu, ia maju dan membawa lembar jawabannya ke meja Adam.
"Kamu yakin dengan jawabanmu Airy?" Tanya Adam.
"Kalau nggak yakin mana ada aku bawa kedepan, udah kan Ustad, aku mau nangkring dulu di pohon, hehe Assallamu'alaikum" Salam Airy sambil tersenyum.
"Wa'alaikum sallam, A..... emm ya sudahlah" Kata Adam.
"Airy bisa mengerjakan tugas ini dengan cepat? Ish, seneng bener sih cari perhatiannya, kesel deh" Kata Rindi dalam hati.
Triiingg......
Bel istirahat berbunyi, Adam menarik semua lembar jawaban milik semua santriwati, ia juga memberi salam pamit karena jam istirahat sudah tiba. Kwtika berjalan menuju kantor, Adam melihat Airy sedang nangkring di pohon beneran. Ia terlihat sedang membaca sebuah buku di atas sana, Adam tersenyum, lalu menundukan kepalanya dan melanjutkan langkahnya.
Dikantor, semua Ustad menertawakan Adam yang masih mengenakan masker dan kacamata perempuan, yang tidak sadar, bahwa kacamata dan masker itu ada nama Airy diasana.
"Hahaha mau naik motor Ustad? Kok pakai masker dan kaca mata sih?" Ta ya Ustad lain.
"Menghindari dosa, kenapa? Apa lucu?" Kesal Adam.
Semua pun terdiam, Adam ini terkenal galak juga sejak dulu, sehingga ia banyak disegani dari pada dengan Ustad Zainal yang konyol.
Adam terus menerus memeriksa lembar jawaban milik Airy, tak ada yang salah satu pun di jawaban Airy. Jika melihat biodatanya, Airy sudah sering kali berpindah pesantren dan berpindah sekolahan, namun nilainya selalu saja sempurna.
"Airy Calista Putri Handika, hemm inikah calon istriku? Seorang srikandi?" Gumam Adam.
"Kenapa Dam? Ada leluconkah di kertas itu, coba lihat" Kata Ustad Zainal merebut lembar jawaban milik Airy.
"Airy, hmm nggak heran aku. Dia ini istimewa Dam, lihat dia, santriwati lain mencoba anggun dan bersikeras menjadi wanita pemalu di depanmu, taou calon istrimu ini..... " Kata Ustad Zainal.
"Tapi bagaimana bisa? Dia jarang belajar, sudah beberapa kali pindah kesana kesini, dan itu karena di keluarkan, tapi hasil ulangan ini? Tak ada yang salah sedikitpun, dengan sikap nya yang seperti itu....." Kata Adam.
"Itu tugasmu Dam, jika nanti dia jadi istrimu, didiklah dia, dia ini cerdas kok, cuma karena dia orangnya nggak mau di atur saja mungkin. Assallamu'alaikum" Salam Ustad Zainal menepuk bahu Adam.
"Wa'alaikum sallam, dia unik hehehe bahkan kacamata dan maskernya aja ada namanya, tapi kenapa nama Handikanya di singkat sih" Kara Adam.
Sesekali Adam melirik ke arah Airy yang masih nangkring di pohon. Memang anak itu butuh pencerahan, sejak kecil memang hidupnya terlalu bebas karena sering di asuh oleh Leah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 399 Episodes
Comments
re
Nangkring dipohon
2021-11-05
0
گسنيتي
ihhh seru bagt heeh
2021-11-01
0
ibu rey-nun
ndk bs move on aq dr kisah suami akhiratq smpai kisah cucu dr leah n ruchan.
maaf mbk dhewy baru nemu kisah anak nya aisyah n rifky, salut aq padamu author...
ngakak dgn petakilan sikap leah yg turun temurun ke aisyah smpa airyi.
2021-04-29
2