Bukan Airy jika saat bersama Raihan sangat manja. Ia marah-marah tidak jelas saat di ruang kesehatan, hingga membuat telinga Raihan sakit mendengarnya.
"Pengen ku cekik dia itu Bang. Aku yakin kalau Rindi yang uhuk-uhuk, jahatin uhuk-uhuk aku" Kata Airy sambil terbatuk-batuk.
"Dan lagi uhuk-uhuk, aku akan membuat dia lebih dari uhuk-uhuk ini" Sambungnya lagi dengan kaki menendang-nendang.
"Udah ngomelnya?" Tanya Raihan sambil menyumpal mulut Airy menggunakan kue brownis kesukaan Airy.
"Eh Abang dapat brownis ini dari mana?" Yanya Airy dengan mulut penuh.
"Tadi siang Abang beli di depan. Udah lanjutin makannya ya, setelah ini langsung kembali ke kamar. Abang ada tadarus malam ini" Kata Raihan memberikan semua brownis itu.
Semua santriwati yang piket masak sore tadi ada pemerikasaan dari Ustadzah Ifa dan Ustadzah lainnya. Karena sumber masalah yang menimpa Airy berasal dari tangan yang memasak. Karena Raihan yakin itu adalah unsur kesengajaan, mana mungkin adonan bakwan bisa mencari udang dan menyatuh, lalu akhirnya mereka jatuh cinta dan masuk ke penggorengan.
"Saya mau bertanya, diantara kalian yang menggoreng bakwan itu siapa?" Tanya Ustadzah Ifa.
"Mbak Luluk Ustdazah" Jawab Siti, Siti juga ikut piket sore itu.
"Benar saya, tapi kan yang terakhir Rindi, karena saat itu saya kebelet pipis, dan Rindi yang melanjutkan. Kamu ingat itu? Saat aku kembali semua gorengan sudah matang" Kata Luluk.
"Mana ada Mbak, aku nggak goreng bakwan kok" Jawab Rindi memebela diri.
"Sudah-sudah, Rindi jujur sekarang sama saya, Raihan dan Airy juga sejak tadi melihatmu" Kata Ustadzah Ifa.
"Tapi Ustadzah....." Jawab Rindi.
"Jika tidak mau orangtuamu tau akan hal ini, maka jujurlah, kalau tidak, Saya tetap akan menelfon mereka" Kata Ustadzah Ifa.
Akhirnya Rindi pun mengakui kesalahannya, alasannya adalah, karena ia merasa kesal dengan Airy, sebeb Airy lebih pintar darinya. Bahkan ia juga menyebut tentang kekayaan yang ia miliki lebih banyak dari Airy. Rindi juga berkata bahwa dirinya sengaja melakukan itu karena ia mengetahui bahwa Airy memiliki riwayat alergi pada udang.
Ustdazah Ifa pun menghukum Rindi dengan menyapu seluruh halaman pesantren dan mengosek wc selama seminggu berturut-turut. Dan menyuruh Rindi untuk meminta maaf kepada Airy.
"Ayo Rindi, minta maaflah" Pinta Ustadzah Ifa.
"Maaf" Kata Rindi jutek.
"Rindi"
"Iya ini kan udah Ustadzah" Kesal Rindi.
"Kalau minta maaf tuh yang tulus dong Rindi" Kata Ustadzah.
"Iya, iya, aku minta maaf soal menambahkan udang di bakwanmu itu. Aku juga menyesali perbuatanku, maukah kamu memaafkanku?" Tanya Rindi.
"Em, baiklah, aku sudah memafkan. Tapi jika kau ulangi perbuatanmu itu, atau menggangguku lagi, aku akan patahkan lehermu saat itu juga" Kata Airy.
"Airy" Kata Ustadzah Ifa.
Airy hany meringis saja, tetapi ia tidak main-main lagi. Jika memang Rndi melakukannya lagi, ia tidak akan tingval diam lagi. Malam itu masalah sudah selesai, Rindi memulai hukumannya esok hari setelah pulang sekolah, sedangkan semua santri juga sudah tau hubungan antara Raihan dan Airy yang sebenarnya.
"Raihan, ternyata kamu dan Airy itu kakak beradik, malah kembar lagi. Hehehe boleh dong restui aku mendekati adikumu itu, heheh canda deh" Kata Raditya, sahabat Raihan juga yang baru saja kembali ke pesantren.
"Dia udah ada jodohnya, jangan ganggu dia" Kata Raihan.
-__-__-
Semenjak malam itu, banyak santriwati yang berbuat baik kepada Airy, bahkan sampai sering membuatkan sesuatu untuk Airy ke kamarnya. Sampai pagi pun juga banyak yang memberinya sarapan yang enak-enak untuk Airy.
"Eh semuannya, Raihan lewat" Kata Salah santu santriwati yang berada di atas.
"Opo seh?" Tanya Airy sambil makan buah apel.
"Itu Masmu, si Raihan. Dia ganteng banget tau" Kata salah satu santri.
"Ohhh" Jawab Airy.
Airy tetap akan sekolah hari itu, walaupun alerginya belum sembuh total, namun ia tidak bisa jika harus libur sekolah. Karena nanti akan ada ulangan di kelasnya. Raihan tidak bisa mencegah Airy lagi, karena Airy ini paling gigih jika sudah membahas tentang belajar.
"Assallamualaikum, yakin udah sehat?" Tanya Raihan.
"Waalaikum sallam" Jawab Airy dengan menadahkan tangannya.
"Iya, ini. Ingat jangan boros ya, hari ini Abi transfer uang lagi, jadi gimana kalau pulang sekolah nanti Abang jemput, kita makan bakso berdua, dah lama kan kita nggak jajan berdua?" Tanya Raihan.
"Mau, aku tunggu di sekolahku ya Bang, salim dulu, Assallamualaikum" Salam Airy, sambil berjalan dengan meloncat-loncat.
"Senanganya hatiku turun panas demam, kini aku bermain dengan riang." Airy bersenandung.
Rindi masih menjalani hukuman karena ia terbukti bersalah telah membuat Airy alergi malam itu. Sebenarnya Rindi ini tidaklah sangat jahat, namun kesombongan dan derajatnya lah yang membuatnya semakin tidak bisa di kendalikan.
Dijalan, Airy tidak sengaja bertabrakan dengan salah satu santri baru. Karena terlihat dari penampilannya dan tas besar bawaannya. Gadis itu sepertinya susia Airy, ia juga mengenakan seragam MA pesantren.
"Astaghfirullah, kamu kalau jalan pakai mata kakinya dong, orang segede gini kamu tabrak, nggak lihat ada cewek perkasa disini?" Kesal Airy.
"Assallamualaikum, kenalin namaku Nadia Kalisa, hehehe santri baru aku tuh, baru datang juga, baru ini" Kata Gadis yang mengaku bernama Nadia itu.
"Waalaikum sallam, aku udah mau telat, kenalannya nanti saja ya, aku mau berangkat sekolah dulu. Assallamualaikum" Salam Airy langsung lari, karena ia memang sudah hampir telat.
"Woalah," Kata Nadia.
Disisi lain, Diaz anak dari Pak Lheknya orang tua Airy dan Raihan berencana ingin masuk di pesantren yang sama dengan Airy dan Raihan.
"Oh ya Airy sekarang nyantri dimana Bu Dhe (panggilan untuk Aisyah, harusnya kakak, tetapi tidak mungkin karena usianya sama dengan Mala ibunya).
"Di pesantren Al-Ikhlas, sama kayak Raihan, kenapa? Kamu juga mau kesana?" Tanya Aisyah.
"Boleh nggak Bi?" Tanya Diaz kepada Farhan, Abinya.
"Yoo Abi setuju-setuju wae, asal sekolahmu ora ketinggalan, yo ra keponakan kesayangan Pak Lhek" Kata Farhan.
"Pak Lhek, Aisyah udah nggak anak kecil lagi, masa di panggil keponakan kesayangan sih" Kesal Aisyah.
"Lha emang keponakan kesayangan e, masih ingat saat kamu kecil dulu sering Pak Lhek gendong loh" Kata Farhan.
"Pak Lhek ahhh" Kata Aisyah.
Rifky mengusap-usap kepala Aisyah yang saat itu tengah malu di goda oleh Farhan. Sudah sangat lama Farhan tidak kembali ke pesantren setelah memutuskan untuk tinggal di rumah orangtua kandungnya. Bahkan, jarang sekali memberi kabar.
"Halah mesra-mesraan, yo wis besok biar kamu diantar sama Bu Dhemu itu yo. Mau to Kak anterin Diaz ke pesantren itu, satuin sekolahnya sama si Ruchan, eh Raihan" Kata Farhan.
"Siap Pak Lhek, tapi ada biaya cutiku hahaha" Tawa Aisyah keluar tanduk.
"Moto duiten" Kata Farhan.
Sebentar lagi Diaz akan menyusul Raihan dan Airy di pesantren Al-Ikhlas, sementara Yusuf, Aminah (anak dari omnya Airy dan Raihan), dan Maysita putri dari Pak Dhe Airy dan Raihan juga. Mereka bertiga kemungkinan juga akan masuk kepesantren yang sama juga, karena Aminah dan Maysita akan mengawasi Airy, sampai Airy menikah nanti.
Assallamualaikum, maaf lama ya, karena dunia nyata Aku memang sedang memanggil, maaf sekali. Terima kasih atas dukungan kakak kakak semua. Wassallamualaikum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 399 Episodes
Comments
Rinjani
ooala Farhan pak le Adik sepupu Ruchan kakek dr Airy yg nikah dgn Mala👍😄😄🤲🤦♀️
2022-05-27
0
shakila
ank.e om n oak dhe yg mna yaa
2021-12-24
0
Rika Sari
gak bisa move on sama karyanya... semangat thor
2020-05-05
2