"Asyik, makasih Uti, sayang banget deh sama Uti. Ami mah pelit, jadi lain kali Airy minta sama Uti aja yaa" Kata Airy memeluk Leah.
"Mama mah gitu, aku didiknya lama banget, Mama gagalin dalam sekejap mata. Nanti keterusan" Kesal Aisyah.
"Biarin lah, aku kan jadi enak" Kata Airy.
"Airy, jangan gitu dong. Kamu juga harus jaga sikap, jangan karena kamu disini calon....." Sebelum Rifky melanjutkan pembicaraannya, Airy langsung menutupi bibir Airy.
"Stt jangan keras-keras, masih rahasia Pa. Aku nggak mau jadi pusat perhatian, pokoknya aku janji, aku akan berubah demi Papa dan Ami, doain aku ya Papaku yang ganteng dan baik hati" Kata Airy sambil mengedipkan matanya.
Ruchan merangkul Airy, ia juga memberi salaman ala anak bapak yang membuat iri beberapa santri yang melihatnya. Karrna Rifky dan Aisyah berudaha menjadi sahabat Airy dan Raihan agar bisa membimbingbya dengan nyaman, tak perlu keras dan tak perlu melemah, asalkan anak nyaman dengan orang tua, pasti anak juga akan menurut dengan orang tua.
Setelah orang tuanya pulang, Airy dan Raihan kembali ke kamarnya masing-masing. Malam setelah orang tuanya Airy datang, ini kali pertama pesantren mengadakan syukuran karena Adam telah kembali dari sekolahnya di luar negri.
Seperti biasa, santri laki-laki sedang menyiapkan kelambu putih untuk batas duduk antara santri putra dan putri. Mereka akan menjadi satu dalam aula utama untuk menyambut Adam, dan pengumuman pernikahan Ustad Zainal dan Ustadzah Ifa.
"Tumben nih kita jadi satu aula ngaji nya?" Tanya Nadia.
"Kita bukan mau ngaji, katanya akan ada pengumuman gitu, sama penyambutan anak kedua Kyai besar" Jawab Airy.
"Tau apa kamu? Jangan sok tau deh" Kata Rindi tiba-tiba ikut nimbrung.
"Tau nih, pasti membahas antara Mas Adam sama Rindi, iya kan Rin?" Siti.
"Ini kenapa sih, si Rudal selalu gangguin aku terus, mana sok baper lagi, asli nggak jelas banget dah" Bisik Airy.
Sebelum Acara dimulai, ada beberapa dakwah dari salah satu Ustad juga di sana, baru pengumuman pernikahan Ustad Zainal dan Ustadzah Ifa.
"Assallamu'alaikum warrahmatullahi wabbarokatuh" Salam Ustad Zainal.
"Wa'alaikum sallam warrahmatullahi wabbarokatuh"
"Alhamdulillah hirrobbil'alamin, saya panjatkan rasa syukur ini kepada Allah Subhanahu wata'ala dan Baginda Rosul, Nabi Muhammad Sholallahu 'Alaihi wassallam, malam ini akan ada acara penyambutan atas kepulangan saudar kita semua, yakni adalah adik saya sendiri, yang baru saja pupang dari tanah rantau untuk belajar. Adam, sini Dam" Kata Ustad Zainal.
"Assallamu'alaikum warrahamatullahi wabbarokatuh" Salam Adam.
"Wa'alaikum sallam warrahmatullahi wabbarokatuh"
Semua santri perempuan tidak ada yang memandang Adam lama-lama, kecuali Rindi, ia sangat menyukai Adam. Berbeda dengan Airy, ia malah sedang sibuk dengan buku yang ia baca, karena menurutnya, ia sudah berkenalan, buat apa mengikuti penyambutan itu.
Saat Uztad Zainal berbicara panjang kali lebar, Adam melihat Airy yang tengah sibuk sendiri itu, seskali melirik ke arah Airy. Namun, karena Rindi ada di samping Airy, ia merasa Adam sedang menatapnya, bahkan ia menjadi salah tingkah karena kesalah fahamannya.
"Lihat Siti, Mas Adam melihatku, aku yakin kalau Mas Adam dan aku itu berjodoh" Bisik Rindi.
"Pasti itu Rin" Jawab Siti.
Mendengar ke haluan Rindi, Airy pun menegakkan kepalanya, lalu melihat ke araha Adam, jelas-jelas Adam sedang meliriknya, bukan melirik Rindi. Airy pun tersenyum manis keapada Adam.
"Ho, mau menatap wanita lain? Aku kerjai kamu" Kata Airy dalam hati.
Airy mengedipkan sebelah matanya kepada Adam, kedipan itu membuat Adam salah tingkah, tangannta bahkan sampai bergetar saat itu.
"Ih jijik banget aku, ngedipin mata segala" Kata Airy dalam hati.
"Aku ke kamar kecil dulu ya" Kata Airy dengan Nadia.
Melihat Airy keluar, selang beberapa menit Adam juga pamit keluar kepada Kyai Besar. Rindi curiga dengan Airy, ia mengira jika Airy akan menikungnya dan menjadi menantu di pesantren itu, ia pun mengikuti Airy.
-_-_
Tetapi, Airy tidak datang ke kamar kecil, ia berdiri di samping masjid memikirkan betapa gelinya dengan apa yang ia lakukan saat si aula tadi. Melihat ada pohon, Airy langsung memanjat dan naik ke atas pohon.
"Geli banget aku, ish. Kalau nggak di goda gitu, tuh si mata Adam bakalan terus lihat aku, Rindi juga bakal sok percaya diri juga. Haih, kalau nggak sayang Uti, aku ogah di jodohin sama dia" Keluh Airy.
Disisi lain, ternyata Adam berdiri dan bersandar di pohon yang sama dengan yang Airy panjat, posisi mereka sekarang ada di atas dan di bawah saja. Sebelum itu, Rindi sudah membisiki Siti, agar ia mengikutinya, dan memberi tahu bahwa Rindi dan Adam sedang berduaan di luar.
"Mana sih Mas Adam, takutnya Siti sudah bertindak, yang ada kan aku malu nanti. Pokoknya, aku harus menemukan Mas Adam sebelum Siti keluar, hehe biar aku dan Mas Adam kena grebek, lalu di nikahkan deh hehehhe" Gumamnya.
Rindi terus saja mencari Adam, iya! Rindi menemukan Adam, ia sedang bersandar di pohon. Melihat Siti sudah membawa pasukan, Rindi langsung menghampiri Adam.
"Emm, Assallamu'alaikum Mas Adam" Salam Rindi malu-malu.
"Wa'alaikum sallam, ada apa ya? Kok kamu keluar sendirian?" Tanya Adam.
Mendengar suara Rindi, Airy langsung terbangun dari memjamkan matanya, ia melihat di bawahnya ada Rindi dan Adam.
"Kamu sebaiknya segera masuk ke dalam, takut ada fitnah nanti" Kata Adam.
"Sebenarnya, aku ini.........." Kata-kata Rindi ia pelankan, agar Siti dan beberapa santri segera datang.
Memang tidak lama setelah itu, beberapa santri, bahkan Ustad Zainal datang dengan Siti, acara memang sudah selesai, maka dari itu Siti juga mengajak Ustad Zainal.
"Nah ini mereka Ustad, Ya Allah, kalian ngapain berdua-duaan disini? Bukan muhrim tau?" Kata Siti.
"Cih, jijik banget aku dengan dua wanita ini" Batin Airy.
"Adam!, kamu ngapain berdua dengan Rindi? Kamu itu sudah ada jodoh, kenapa juga kamu berdua-duaan disini dengan santriwati lain?" Tanya Ustad Zainal.
"Emm ini nggak seperti apa yang Mas lihat Mas, siapa kamu tadi? Rindi? Dia baru saja datang, dan aku disini sedang cari udara segar saja Mas" Jawab Adam santai.
"Astaghfirullah hal'adzim"
"Kalian kan berdua saja, lalu kalau ada yang ketiga itu bagaimana? Apakah kalian mau mempertanggung jawabkan?" Tanya Ustad Zainal.
"Orang ketiganya aku!" Kata Airy lompat dari atas pohon.
"Airy?"
"Iya Ustad, Abangku yang paling ngganteng, sebenarnya aku yang mengajak Rindi untuk bertemu dengan Mas Adam, karena ada hal yang ingin aku sampaikan dengan Mas Adam. Iya kan Mas? Ya aku salah karena di dalam sedang ada acara, malah aku minta ketemu sama Mas Adam, tapi kan bukan salahku jika aku ingin bertemu dengan calon suamiku sendiri" Jawab Airy.
Semua santri terkejut mendengar apa yang Airy katakan, termasuk Adam. Ia tersenyum mendengar Airy mengakuinya, bahwa dirinya adalah calon suaminya. Rindi semakin kesal melihat Airy yang mengacaukan rencana mendapatkan Adam itu, ia ingin membuat Airy menyesal telah mengaku-ngaku menjadi calon istrinya Adam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 399 Episodes
Comments
Rinjani
mau nya di nikahkan gak deh Airy ada di atas pohon kok wkwk wkkk😄
2022-05-27
0
Amie chie
jadi inget waktu mondok pas ada acara si kang santrinya sering lirik lirik kan aku jadi risih, pas dia natap ke arah ku aku tatap balik sambi ngedipin sebelah mataku plus kasih deh senyum termanisku alhasil dia salah tingkah setiap kali bertemu😁😁
2021-09-06
1
Santri author
kalo ngebayangin nih cerita kayak Cahaya cinta pesantren..hahaha ngakak pokoknya
2020-05-17
5