Benar juga! Apa yang di takutkan Airy menjadi kenyataan, Raihan sedang menunggunya di depan gerbang pesantren Al-Ikhlas dengn berkacak pinggang. Raihan juga melihat Airy sedang turun dari motor Raka.
"Aku duluan ya, besok kalau bisa aku jemput disini lagi gimana? Ya itung-itung ngirit ongkos kamu pulang pergi aja, bagaiamana?" Tanya Raka.
"Udah ya,kamu pulang dulu saja. Abangku sudah ada di depan gerbang itu. Aku yakin, dia pasti akan marah melihatku di bonceng laki-laki seperti ini, dah ya, makasih loh, jilbabnya juga" Kata Airy memaksa Raka untuk cepat pergi dari sana.
Karena desakan Airy, Raka pun akhirnya mau pulang, ia segera mengendarai motornya dengan sangat perlahan. Lalu, ia juga menyapa Raihan dengan senyuman ramahnya. Ketika Airy berjalan mendekati Raihan, Raihan langsung menarik telinga mungil Airy yang masih terbalut jilbab yang Raka berikan.
"Assallamualaikum Bang, udah lama?" Tanya Airy.
"Waalaikum sallam, emm dari mana saja jam segini baru pulang? Ini sudah menjelas sore loh Airy buat ulah lagi?" Tanya Raihan menjewer telinga Airy.
"Aw, sakit Bang, iya aku salah. Tadi habis nyuri jambu kristal sama anak-anak kecil di jalan. Enak bet dah jambu Krstalnya" Kata Airy tanpa rasa bersalah.
"Aduh, iya ayo jalan" Jerit Airy, karena Raihan menjewernya semakin kencang.
Kebetulan sekali Raihan dan Airy bertemu dengan Ustadzah Ifa, di serahkannya Airy kepada Ustadzah Ifa. Lalu, Raihan masuk ke wilayah santri putra. Ustadzah Ifa terus saja memberi pertanyaan kepada Airy, awalnya Airy enggan menjawab, namun ia ingat! Bahwa dia adalah walinya selama ia berada di oesantren.
Setelah menceritakan semuannya, Airy di antar oleh Ustadzah Ifa ke kamarnya. Hal mengejutkan pun terjadi, nampak Risna dan Mira sudah mengemasi barang-barangnya saat itu.
"Assallamualaikum" Salam Airy.
"Waalaikum sallam" Jawab Risna dan Mira.
"Kalian mau kemana? Kok semua barang-barangnya di bawa? Mana bawa tas gede gini lagi? Kalian mau ninggalin aku?" Tanya Airy.
"Enggak kok Airy, kita berdua sudah nggak nyantri lagi disini" Jawab Risna.
"Kenapa? Terus kuliah kalian bagaimana?" Tanya Airy.
"Kalau aku nggak lanjut kuliah, mungkin akan cari kerja. Nggak tau kalau Mira, karena Mira juga harus pulang" Jawab Risna.
"Kok gitu sih, kalau masalah biaya, biar aku bantu deh, asal kalian jangan keluar dari pesantren ini. Aku kan jadi sedih, hanya kalian yang mau jadi sahabat aku" Kata Airy sedih.
Risna dan Mira memeluk Airy, mereka bedua memang sudah tidak lagi nyantri di pesantren itu. Karena mereka harus ikut mencukupi kebutuhan keluargannya.
Malam setelah sholat isyak, Airy duduk termenung sendirian di kamarnya, kali ini tidak ada kegiatan mengaji karena malam jum'at, bagi santriwati harus tadarusan sendiri di kamarnya masihn-masing. Walaupun baru semalam bersama Risna dan Mira, namun mereka sudah sangat akrab dengan Airy.
"Assallamualaikum" Salam Ustadzah Ifa.
"Waalaikum sallam"
"Kok murung sih, makan dulu yuk. Sudah waktunya makan, semua juga sudah menunggumu. Bahkan Abangmu juga sudah menunggumu" Ajak Ustadzah Ifa.
"Lagi nggak selera Ustadzah" Jawab Airy.
"Kok nggak selera sih. Ayo dong" Paksa Ustadzah Ifa.
"Tapi aku boleh nangkring nanti ya? Di kawasan santri putri aja deh. Ya, pliisss" Mohon Airy.
"Itu gampang nanti, yang penting Airy makan dulu ya. Ayok" Ajak Ustdazah Ifa.
Airy pun mau dibujuk makan, makan kali ini terbuka bersama santri laki-laki, mereka hanya di batasi kelambu warna putih, namun masih dalam satu ruangan.
-_-_
Rindi mendengar jika Airy tidak basa makan dengan udang, ia berencana untuk mengerjai Airy, dengan cara memblender udang, lalu menambahkannya di adonan bakwan miliknya. Rindi sore tadi memang jadwalnya ikut masak di dapur.
Pada adonan terakhir, ia sengaja menaruh udang yang sudah di haluskan ke adonan bakwan dan di goreng. Lalu, disisihkan untuk Airy, walaupun hanya menggunakan satu udang, nantinya akan membuat alergi pada tubuh Airy.
Benar saja! Airy memakan udang itu, memang tidak langsung reaksi, Airy merasa bahwa rasa bakwan nya berbeda. Namun, ia tidak pernah menaruh rasa curiga, hanya memakan sebagian saja, lalu menyambung makan nasinya.
"Aduh, kok gatal, tenggorokanku juga sakit gini ya" Kata Airy.
Airy terus saja mengaruk kedua tangan dan punggungnya, ia juga terus menerus mengeluh sakit di tenggorokannya.
"Airy kamu kenapa sih? Ini lagi makan loh, jangan garuk-garuk gitu ah. Jijik banget deh" Kata santriwati disampingnya.
Makan teri di batagor dia baik-baik saja, tetapi ia makan q udang di 1 bakwannya, membuat ia kesakitan dan gatal.
"Abang!" Teriak Airy.
Airy ingin sekali melwan Rindi, karena ia tahu kalau itu pasti perbuatan Rindi. Rindi namoak tersenyum dan sesekali tertawa jahat keoada Airy. Namun, jika ia bertindak gegabah, bukan hanya dirinya yang akan menanggung malu, tetapi Raihan juga akan ikut imbasnya, maka ia berteriak memanggil Raihan dan pura-pura menjadi adik yang anteng.
"Abang! Sakit Bang!" Kata Airy semakin keras.
Tanpa ragu Raihan langsung menggibaskan kelambu dan menghampiri Airy, ia juga memgang tangan dan leher Airy yang membuat para santri tertegun melihatnya.
"Astagfirullah hal'adzim" Ujar beberapa santri.
"Raihan, kamu dan Airy belum mahrom loh, kok pengang-pegangan gitu sih?" Tanya Rindi.
"Kamu kenapa? Apa yang kamu makan?" Tanya Raihan.
"Tadi siang makan batagor baik-baik saja. Tetapi setelah makan bakwan ini tiba-tiba gatal dan tenggorokanku sakit Bang, seperti makan udang" Jawab Airy dengan nada mulai serak.
Raihan mengambil bakwan sisa Airy yang ia makan, lalu memakannya. Raihan merasakan memang ada udangnya di dalam bakwan itu.
"Ini bakwan Airy ada udang yang di lembutkan. Satu udang satu bakwan, yang lain tidak ada. Ini adalah unsur kesengajaan, Ustadzah Ifa, Ustad Zainal, mohon untuk diselidiki masalah ini" Kata Raihan melirik ke arah Rindi.
"Han, mantap!" Seru Salim.
Ustadzah Ifa ingin memapah Airy, namun di tahan oleh Raihan, kali ini ia yang akan merawat Airy dan akan mendengarkam semua masalahnya dengan Rindi.
"Satu hal lagi, aku dan Airy bersaudara, aku kakaknya Airy, apakah kalian tidak mendengarkan dia memanggilku Abang? Kita hanya selisih waktu 5 menit saja, Airy adalah kebaranku, soal nama yang tidak mirip, itu adalah doa untuk kita dari orangtuaku. Jadi jangan lagi diantara kalian berfikiran macam-macam tentang Airy Assallamualaikum" Salam Raihan dan membawa Airy ke ruang kesehatan pesantren.
Semua santri langsung melongo mendengar pernyataan Raihan soal dirinya dengan Airy adalah saudara kembar. Itu semua sudah mejawab tentang kemiripan mereka dan keakraban mereka. Untung saja Raihan membawa obat alergi milik Airy, ia sengaja membawanya, karena Airy sering ceroboh memakan sesuatu tanpa di fikir terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 399 Episodes
Comments
Puri Sri Rahayu
mewek aku
2021-09-10
1
Fuadah Elmi Endriani
aku juga mau dong thor punya abang kayak raihan, ga cuma ganteng tp sangat peduli dan perhatian bgt sama adiknya..
2020-04-30
10
tar
thor kenapa blm up jg? nungguin nihhh
2020-04-28
10