Persiapan H-1

Aku mendatangi rumah Aygul lagi setelah menemui mu Baba Ostman. Aku merasa sungkan dengan Syafri yang sudah beberapa hari menemaniku di Selcuk. Namun dengan santai Syafri menyakinkan ku bahwa dirinya tidak mempermasalahkan. Karena Syafri sendiri tidak terikat kerja dengan perusahaan sehingga dia bisa dengan mudah mengatur waktu nya.

Aku menunggu pintu pagar rumah Aygul di bukakan. Kami menunggu beberapa saat kemudian lelaki tua yang sama seperti kemarin membukakan pintu.

Wajah nya sekarang ramah mempersilahkan kami masuk. Syafri memarkir kan mobilnya di garasi.

Amca mempersilahkan kami masuk ke dalam rumah. Kami berdua menunggu kedatangan tuan rumah. Hati ini menjadi berdebar-debar seperti baru pertama kali berkunjung kesini.

Nena Hafsah keluar dari dalam kamarnya bersama Baba Farouq. Aku merasa nyaman memanggil kedua calon mertuaku ini dengan sebutan itu. Karena lebih akrab dan familiar.

" Assalamualaikum amca dan Teyze" Kata Syafri sambil mencium telapak tangan kedua orang tua Aygul. Dan Aku pun melakukan hal yang sama dengan nya

" Waalaikum salam. Silahkan " kata Baba Farouq mempersilahkan kami duduk.

Setelah kami semua duduk. Syafri mengemukakan maksud dan tujuan kami kesini lagi.

" Amca dan teyze. Saya mewakili Hafiz akan menyampaikan maksud kedatangan kami kesini hari ini. Melanjutkan keinginan saudara Hafiz untuk menikahi Aygul"

Aku meremas ujung kemeja ku dengan gugup. Aku takut orang tua Aygul.menolak keinginanku yang serba mendadak.ini.

Baba Farouq menghela nafas nya .

" Baba, saya serius dengan keinginan saya untuk.menikahi Aygul. Dan besok orang tua saya akan datang kemari untuk secara resmi meminang Aygul" Kataku mantap

Ku lihat Air mata Nena mulai mengalir membasahi pipinya.

" Baba sudah merestuimu. Namun Baba akan menanyakan lagi pada putri Baba. karena kami tidak bisa memaksa nya. Pahami lah kondisi nya sekarang. Nena tolong bawa Aygul kemari"

Nena menganggukkan kepalanya yang di lapisi pasmina hitam. Wajah nya yang cantik belum luntur di makan usianya yang kira-kira se usia ibuku.

Seorang pelayan wanita keluar membawakan kami beberapa cangkir teh turki dan beberapa simit. Aku menunggu sekitar 10 menit lalu

ku dengar suara kursi roda yang di dorong keluar kamar.

Tampak gadis yang telah mencuri mimpi-mimpi ku itu duduk di atas kursi roda mengenakan abaya warna merah dan di hiasi dengan hijab warna khaki. Hidung nya yang mancung dan bola mata birunya sangat mempesona.

Dia menunduk kan kepala sambil mendekap sebuah bantal boneka.

" Apakah kamu telah yakin dengan keputusan mu? Apakah kau tak akan menyesal menikahi wanita cacat ini? Apakah kamu tidak malu? Apakah keluarga mu akan menerima ku ikhlas beserta kondisi kesehatanku yang seperti ini" tanya nya memberondongku sehingga aku bingung mau menjawab pertanyaan nya yang mana dulu.

Lalu aku duduk berhadapan dengan nya. Aku mengambil kedua tangan nya dan menekan nya dengan lembut dalam genggamanku.

"Jawaban dari semua pertanyaan mu adalah Iya! Tak perlu lagi kamu bertanya sebanyak itu padaku. jika aku tidak bersungguh-sungguh untuk apa aku meminta mu menjadi istriku? dan untuk apa keluarga ku berangkat ke Turki jika tak akan memberi restu pada kita!" kataku lembut.

Aku tak mendengar apapun dari mulutnya kecuali isak tangis yang berubah menjadi sedu sedan nya. Tak kuasa menahan haru dan kerinduan ku pada nya segera ku peluk tubuhnya erat dan ku usap kepalanya dengan pelan. Aku tak sadar jika perbuatanku di lihat oleh kedua orang tua Aygul dan Syafri.

kami berdua larut dalam keharuan. Sebentar lagi aku akan halal menyentuh mu sayang. Aku akan lebih bebas membawa mu berobat. Pikirku dalam hati sambil terus membelai kepalanya.

Kudengar deheman Baba Farouq yang membuyarkan pelukan kami berdua.

" Baik lah Hafiz. Rencana apa yang telah kau pikirkan saat ini? " kata Baba

" Saya berencana hari ini menikahi Aygul. Namun kedua orang tua saya menyuruh untuk menunda sampai kedatangan beliau berdua besok petang. Baba dan Nena apakah mengijinkan saya untuk melaksanakan pernikahan di Istambul? Daripada kita menghabiskan waktu menunggu kedatangan kedua orang tua saya." kataku mencoba bernegosiasi untuk melaksakan pernikahan ku di Istambul.

Aku memikirkan kesehatan kedua orang tua ku juga jika beliau setelah landing di Istambul harua melakukan perjalanan panjang lagi ke Izmir. Biar lah aku yang mencoba merayu calon mertua ku ini.

" Bagaimana Aygul? Apakah kau mengijinkan pernikahanmu di lakukan di Istambul?" tanya Baba

" Tidak masalah Baba l. Kita dapat melakukan nya disana." Katanya setuju. Aku tersenyum lega.

Lalu Anne Hafsah yang sedari tadi diam mulai bersuara.

" Baba. Bukan kah kita seharus nya mengabarkan berita ini kepada Baba Murad sebagai wali nikah Aygul?"

Baba tampak memegang rambutnya dengan pelan. Lalu dia mengangguk kan kepalanya.

" Baiklah aku akan mengabarinya. Karena putri tercantiknya ini akan menjadi milik lelaki baik di hadapanku ini."

Setelah mempersiap kan semua keperluan Aygul dan keluarga nya. Dan mereka juga telah memberi kabar gembira ini pada orang tua kandung Aygul. Mereka sepakat untuk berangkat ke Istambul sore ini juga.

Aku pun telah chek out dari penginapan ku untuk segera bergabung menuju istambul.

Aku juga telah menelpon pihak hotel tempatku menginap untuk membooking beberapa kamar lagi untuk di pergunakan tidur malam ini juga oleh keluarga Aygul.

Perjalanan yg ku tempuh kali ini berasa cepat tak terasa kami sudah memasuki Istambul pada pukul 18.00 waktu setempat.

Ohya tadi sebelum berangkat aku telah menjemput Baba Ostman yang akan bertindak sebagai penghulu yang akan menikah kan ku besok secara agama.

Pertama Aku memesan 3 kamar untuk tamu ku. Tapi karena Aygul meminta untuk tidur bersama kedua Orang tua angkatnya. Dan Syafri meminta ijin untuk pulang ke rumahnya akhirnya aku hanya memesan 2 kamar saja. Yang 1 kamar untuk Baba Ostman.

Aku meminta Syafri untuk menemani kami makan malam terlebih dahulu sebelum dia pulang ke rumahnya.

Aku segera mengajak para tamu ku menuju restoran yang berada di lantai paling atas.

Pemandangan malam ini ku lihat tenang. Laut Bosphorus terlihat dari jauh. Kelap kelip lampu kapal di tengah lautan terlihat bagai bintang di kejauhan.

Aku menyerahkan menu makan malam ini kepada para tamu ku. Mereka tampaknya terlihat sangat lelah namun senyum terus menghiasi wajah kedua orang tua angkat Aygul.

"Hafiz. nanti malam Baba Murad dan Anne beserta kedua kakak kandung ku akan datang menemui mu. Mereka ingin mengenalmu terlebih dahulu." kata Aygul memecah keheningan makan malam inu

Aku mengangkat kepalaku. Menatap kedua bola mata biru nya.

" Dengan sangat senang hati aku menantinya"

jawabku pasti

" Jadi Baba dan Anne sudah setahun ini pindah ke Istambul. Mereka berdua tinggal tidak jauh dari Kakak Aygul yang bekerja sebagai polisi disini. Karena mwreka mengkhawatirkan keadaan Aygul.pasca kecelakaan itu."Terang Nena Hafsah.

Aku mengangguk -angguk kan kepala. Pantas saja mereka bs segera kemari karena tempat tinggal nya satu kota dengan hotel ini.

" Aygul adalah satu-satunya putri mereka yang masih hidup. Ada 1 putri pertama mereka meninggal tatkala berusia 5 tahun saat terjadi wabah di negara ini beberapa tahun silam. Dari 8 orang anak mereka hanya Aygul lah yang berjenis kelamin perempuan. Dan mereka juga telah menyerahkan pada kami untuk kami asuh saat itu" lanjutnya

" Karena itu semua saudara kandung Aygul yangblaki-laki semua sangat mencintai Aygul dan akan menjadi garda terdepan nya " balas Baba.

Aku membayangkan betapa ramainya nya jika berkumpul pasti akan berasa hangat.

Kami menyelesaikan makan malam ini dan di lanjutkan mengobrol ringan. Sebelumnya akau telah meminta pihak hotel untuk menyedialan 1ruangan untuk acara pernikahanku besok. Aku hanya mempesiapkan nya secara sederhana. Yang penting bisa menampung kurang lebih 20 orang anggota keluarga.

Syafri meminta ijin untuk undur diri pamit pulang dan berjanji besok kana mengajak anak dan istrinya ke hotel menyaksikan pernikahanku.

-----------

Setelah makan kami menuju kamar masing-masing untuk beristirahat. Aku berencana mandi dan akan mengistirahatkan tubuhku sebentar.

Waktu telah bergeser ke pukul 20.00 waktu setwmpat. Saat ini di Indonesia telah pukul 01.00 wib. Tak enak rasanya jika aku menelpon ayah. pasti beliau sudah tidur nyenyak karena besok pukul 09.00 wib mereka semua akan melakukan perjalanan panjang ke Turki.

Episodes
1 Prolog
2 Flash back 4 tahun yang lalu
3 Persahabatan
4 Calon adik ipar ku
5 Sebuah kisah
6 Khitbah Zein
7 Khitbah2
8 Semangat mencari mu
9 Telpon pertama
10 Bisnis dan Asmara
11 Teman Masa kecil
12 Zein
13 Persiapan ke Turki
14 Turki Iam coming
15 Pertemuan Kejutan
16 Air Mata kekasihku
17 Air mata kekasih ku 2
18 Minta Restu Ayah Ibu
19 Ku Pinang Engkau dengan seluruh cinta
20 Persiapan H-1
21 Keluarga kandung Aygul
22 Kehangatan keluarga Candra
23 Pertemuan kedua keluarga
24 Akhirnya Ku Menikahi mu
25 First Night With You
26 First Night with you -2
27 Honey moon
28 Aku akan kembali untukmu
29 Aku hanya mencintai mu
30 Ikhtiar dan berdoa
31 Gadis penggoda
32 Gadis penggoda 2
33 Dia istriku
34 Melihat sisi kehidupan yang lain
35 Selamat datang di Indonesia
36 Posesif
37 Trauma
38 Semangat untuk sembuh
39 Masalah Kewanitaan
40 Masalah kewanitaan
41 Permasalahan
42 Malam pertama yang tertunda
43 Makin berani
44 Dewi
45 Sang penyelamat
46 Lanjutan
47 Terluka
48 celaka membawa hikmah
49 Kebersamaan yang akan pulang
50 Dinner kelabu
51 Cemburu
52 Posesif
53 Rencana pernikahan Zein dan Izza
54 Masih POV dr Zein
55 Masih tentang dr Zein
56 Keluarga dr Zein
57 Tasyakuran
58 Rekam medis yang tak terduga
59 Ujian cinta
60 Sudah dong sedihnya
61 interogasi
62 Puncak doa
63 Awal hidup baru
64 Lamaran keluarga Zein
65 Tetangga julid
66 Teka teki Dewi
67 Intimidasi
68 Dewi terusir
69 Galau
70 Restoran baru
71 Dia kembali mencari
72 Perpisahan yang membahagiakan
73 Siapa yang mengirim foto?
74 kerjasama penjahat
75 Atur siasat jahat
76 Lelaki dari masa lalu
77 Hampir cemburu
78 Leon Dominic
79 kepedihan
80 Melewati malam panjang
81 Aygul pingsan
82 Bertemu teman lama
83 Berita gembira
84 Lelaki idaman dr Zahrana itu ternyata....
85 Aldo ingat Zahrana
86 Kejutan Rana
87 Rencana periksa kandungan
88 cek kandungan
89 Awal bencana
90 Kena penyakit kelamin
91 Masa Lalu Dewi
92 Dewi yang malang
93 Kevin bonyok
94 Hamil muda
95 Pelaporan kasus Pemerkosaan
96 Mr Fang Fang kalah telak
97 Gempa Bumi
98 Orang tua dan keluarga nya selamat
99 tobat
100 Pemeriksaan kehamilan
101 Ketahuan
102 Menemui Kiara
103 Bisa kah kamu memanggil ku Mama
104 maaf
105 Bertemu
106 curhat ke ibu
107 Dilema
108 Ayah yang galau
109 Mahar Izza
110 Kado istimewa Untuk pengantin
111 Siraman pengantin
112 Iqlima kecewa
113 Masa lalu calon Iqlima
114 Gus Rifky
115 Tangisan perpisahan
116 Akad Nikah
117 Pra Unboxing
118 Persiapan resepsi
119 Ajang reuni mantan
120 Perjuangan Iqlima
121 Pingsan
122 kepanikan keluarga Abah Husein
123 Kenangan dari Fabian
124 Malam Pertama Zein dan Iza
125 Panah asmara Mustofa
126 Jatuh hati pada pandangan pertama
127 Pedekate
128 Curhat
129 Sarah menceritakan Iqlima
130 Ayo Lamar Sarah!
131 Mengantar Keluarga Zein pulang
132 Musthafa menyatakan cinta
133 Meminta ijin Khitbah
134 Setulus cinta Zein pada Istrinya
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Prolog
2
Flash back 4 tahun yang lalu
3
Persahabatan
4
Calon adik ipar ku
5
Sebuah kisah
6
Khitbah Zein
7
Khitbah2
8
Semangat mencari mu
9
Telpon pertama
10
Bisnis dan Asmara
11
Teman Masa kecil
12
Zein
13
Persiapan ke Turki
14
Turki Iam coming
15
Pertemuan Kejutan
16
Air Mata kekasihku
17
Air mata kekasih ku 2
18
Minta Restu Ayah Ibu
19
Ku Pinang Engkau dengan seluruh cinta
20
Persiapan H-1
21
Keluarga kandung Aygul
22
Kehangatan keluarga Candra
23
Pertemuan kedua keluarga
24
Akhirnya Ku Menikahi mu
25
First Night With You
26
First Night with you -2
27
Honey moon
28
Aku akan kembali untukmu
29
Aku hanya mencintai mu
30
Ikhtiar dan berdoa
31
Gadis penggoda
32
Gadis penggoda 2
33
Dia istriku
34
Melihat sisi kehidupan yang lain
35
Selamat datang di Indonesia
36
Posesif
37
Trauma
38
Semangat untuk sembuh
39
Masalah Kewanitaan
40
Masalah kewanitaan
41
Permasalahan
42
Malam pertama yang tertunda
43
Makin berani
44
Dewi
45
Sang penyelamat
46
Lanjutan
47
Terluka
48
celaka membawa hikmah
49
Kebersamaan yang akan pulang
50
Dinner kelabu
51
Cemburu
52
Posesif
53
Rencana pernikahan Zein dan Izza
54
Masih POV dr Zein
55
Masih tentang dr Zein
56
Keluarga dr Zein
57
Tasyakuran
58
Rekam medis yang tak terduga
59
Ujian cinta
60
Sudah dong sedihnya
61
interogasi
62
Puncak doa
63
Awal hidup baru
64
Lamaran keluarga Zein
65
Tetangga julid
66
Teka teki Dewi
67
Intimidasi
68
Dewi terusir
69
Galau
70
Restoran baru
71
Dia kembali mencari
72
Perpisahan yang membahagiakan
73
Siapa yang mengirim foto?
74
kerjasama penjahat
75
Atur siasat jahat
76
Lelaki dari masa lalu
77
Hampir cemburu
78
Leon Dominic
79
kepedihan
80
Melewati malam panjang
81
Aygul pingsan
82
Bertemu teman lama
83
Berita gembira
84
Lelaki idaman dr Zahrana itu ternyata....
85
Aldo ingat Zahrana
86
Kejutan Rana
87
Rencana periksa kandungan
88
cek kandungan
89
Awal bencana
90
Kena penyakit kelamin
91
Masa Lalu Dewi
92
Dewi yang malang
93
Kevin bonyok
94
Hamil muda
95
Pelaporan kasus Pemerkosaan
96
Mr Fang Fang kalah telak
97
Gempa Bumi
98
Orang tua dan keluarga nya selamat
99
tobat
100
Pemeriksaan kehamilan
101
Ketahuan
102
Menemui Kiara
103
Bisa kah kamu memanggil ku Mama
104
maaf
105
Bertemu
106
curhat ke ibu
107
Dilema
108
Ayah yang galau
109
Mahar Izza
110
Kado istimewa Untuk pengantin
111
Siraman pengantin
112
Iqlima kecewa
113
Masa lalu calon Iqlima
114
Gus Rifky
115
Tangisan perpisahan
116
Akad Nikah
117
Pra Unboxing
118
Persiapan resepsi
119
Ajang reuni mantan
120
Perjuangan Iqlima
121
Pingsan
122
kepanikan keluarga Abah Husein
123
Kenangan dari Fabian
124
Malam Pertama Zein dan Iza
125
Panah asmara Mustofa
126
Jatuh hati pada pandangan pertama
127
Pedekate
128
Curhat
129
Sarah menceritakan Iqlima
130
Ayo Lamar Sarah!
131
Mengantar Keluarga Zein pulang
132
Musthafa menyatakan cinta
133
Meminta ijin Khitbah
134
Setulus cinta Zein pada Istrinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!