Dalam sepoi angin di halaman belakang rumah Aygul kami ber lima terdiam. Hanya suara gemericik air kolam ikan yang terdengar. Cuitan burung terdengar merdu di telinga
Amca Farouq melanjutkan ceritanya.
" Setelah Aygul berangkat ke Mesir utk mempersiapkan wisuda, kami mulai menerima teror dari rekan bisnis yang mengetahui keadaan Aygul adalah putri Adopsi kami. Dia orang yang lumayan tangguh di Turki kekayaan nya sangat banyak. Hampir semua lini bisnis di kuasai nya. Namun sayang nya dia juga memiliki istri yang banyak. Dia melamar Aygul dengan ancaman jika tak di terima akan mengatakan pada rekan bisnis kami bahwa Aygul bukan anak kandung kami. Dan akan menghancurkan usaha yang telah kami rintis sekian tahun. "
Teyze Hafsah menangis sesenggukan sambil membelai kepala Aygul. Tanganku terkepal geram rasa gejolak kemarahan dalam hatiku membuatku ingin berteriak meluapkan amarah.
"Akhirnya Amca membuat kesepakatan dengan Mr Brendon si bandot tua itu untuk menunggu Aygul menyelesaikan kuliah nya terlebih dahulu sampai S2"
Aygul menyela ucapan Ayahnya
" Lalu saat kita mulai wisuda S1 aku sempat mengajak mu kawin lari kan Fiz. Kamu menolak dan memilih menyudahi hubungan kita"
Aku tertegun mendengar penyataan Aygul yg sangat menohok jiwa ku.
" Bukan aku menolak keinginan mu Ay. Aku hanya meminta waktu untuk aku menata hidupku. Dengan apa aku bisa menghidupi mu dan keluarga kita jika kita gegabah melakukan kawin lari. " kataku memberi kan pembelaan dan jawaban yang selama ini aku pendam.
"Namun kamu tak pernah memberikan kepastian untuk itu. Jadi Saat Baba menceritakan ancaman Mr Brendon aku telah gelap mata. Aku tak mungkin membiarkan orang tua yg sudah mengasuh ku sejak aku bayi di buatmenderita. Aku pun bersedia menerima lamaran Brendon tua itu, namun apakah kamu masih ingat saat terakhir kita selesai wisuda S1? Aku tetap meminta mu membawa ku pergi jauh dari Turki. Karena aku sudah menyampaikan alasan jika kita tidak menikah aku akan di jodohkan. Tapi kamu malah merelakan ku dengan laki-laki tua itu" katanya berurai air mata
"Lanjutkan sayang. apa yang terjadi sehingga kamu bisa celaka seperti ini?" tanya ku penasaran.
Giliran Teyze Hafsah angkat bicara.
" Saat Aygul selesai di lamar oleh Mr Brendon. Keluarga kandung Aygup mendengar berita itu. Mereka sangat marah dan mengira kami menjual Aygul. Kakak Kandung Aygul yang sekarang menjadi polisi mendatangi rumah kami. Saat itu kami masih tinggal di Istambul. Dia datang dengan Baba dan kedua kakak laki-lakinya lagi. Kami sempat bersitegang dengan Emran dan Pak Murad. Namun Aygul menjelaskan bahwa itu semua keikhlasan nya untuk menghindarkan bahaya bagi kami.
Bahkan Aygul meminta restu pada Baba Murad. Akhirnya Baba Murad merestui walapun dengan berat hati namun tidak dengan ketiga kakak kandung Aygul yang tak sudi adiknya jadi istri bandot tua itu.
Tak di sangka kedatangan orang tua Kandung Aygul terdengar oleh Mr Brendon dan dia takut pernikahan nya dg Aygul gagal maka dia berniat menculik Aygul saat dia berangkat ke kampus untuk mengajar.
Kebetulan Emran saat itu hendak menjemput Aygul di kampus karena dia ingin merayu Aygul agar membatalkan pernikahannya dengan Brendon. Sebelum Emran berhasil masuk ke kampus terlihat 2 anak buah Brendon membius Aygul saat dia hendak berjalan ke parkiran mobilnya. Emran segera menghubungi pihak berwajib dan dia sendiri mengejar mobil Brendon. Singkat kata Emran dan beberapa polisi berhasil mengejar mobil Brendon dan karena memang si bandot tua itu tak mau kehilangan Aygul dia berniat terjun dari atas jurang dengan mobilnya.
Saat itu juga mobil yang kendarai Brendon jatuh ke dasar jurang dan Brendon tak dapat di selamatkan nyawanya. Beruntung Allah sangat mencintai putriku yang sholihah ini. Sesaat sebelum mobil meledak, dia berhasil di evakuasi oleh Emran dan Tim kepolisian beserta tim medis. Namun Malang kedua kaki nya mati rasa karena terhimpit kursi depan. Dan dokter menyatakan lumpuh"
" Sudah 2 tahun ini aku duduk di kursi roda. Dan aku terpaksa harus keluar kampus karena kondisi ku seperti ini. Aku meminta Baba untuk pindah ke Izmir agar aku bisa menenangkan diri menghapus semua ingatan pahit itu. " Kata Aygul menutup cerita Teyze.
" Maafkan aku Fiz. Aku tidak berani menceritakan keadaan Aygul padamu. Aku sebenarnya sudah tau dari awal sejak aku menikah dengan Elif 5 tahun lalu. Aku bersimpati pada Aygul. sehingga aku juga akan menjaga perasaan nya agar tak terluka lagi. Bahkan Emir pun telah bersumpah tak menceritakan ini biarkan kamu tahu sendiri keadaan yang sesungguhnya" Akhirnya Syafri membuka suaranya.
Aku duduk bersimpuh memegang kedua tangannya. Rasa iba, haru, marah dan kesedihan bercampur menjadi satu. aku merasa marah dengan diriku sendiri karena selama ini aku beranggapan lain dengan Aygul. aku tak tahu dia sangat menderita.
" Maafkan aku Sayang. Aku tidak tahu jika itu yang menimpamu. Kamu sendiri tak pernah berterus terang kepada ku. kamu hanya mendesak ingin kawin lari. Sepanjang hidup ku aku ingin mempunyai pernikahan yg di restui kedua orang tua kita. Bukan dengan jalan lari seperti itu. Karena itu aku melepasmu sayang. Maaf kan aku "
"Aku sudah lama memaafkan mu Fiz. Aku juga merasa bersalah karena tak berani berkata yang sesungguhnya. Aku takut membuat mu menjauhi ku karena pada kenyataan nya aku hanya lah seorang anak adopsi dari kedua orang tua ku ini" Balasnya sambil menggenggam kedua tanganku dengan erat.
" Jadi kalian berdua sebenarnya masih mencintai? " tanya Syafri
Aku mengangguk kan kepala pasti namun Aygul menggelengkan kepala nya. Aku tertegun dan tak percaya dengan hal yang ku lihat.
" Kenapa Ay? Apakah kau tak mencintai ku lagi? " Tanyaku menuntut
Dia malingkan muka dan melepaskan genggaman tangan nya.
" Aku tidak menginginkan kau menderita. Aku tidak mau kamu menanggung derita jika mencintai ku. Aku lumpuh. Aku tak berguna untuk apa kau mencintai orang cacat seperti ku! " Kata nya tegar.
Aku terperangarah mendengar jawaban yang tak pernah ku sangka-sangka.
Aku menghela nafas mencari kekuatan untuk menyakinkan gadis di hadapan ku.
" Selama nafasku masih ada dan selama aku masih Hidup. Tak perduli kamu sehat maupun lumpuh, rasa cintaku tak akan berubah. Dari sejak kita menjalin kasih sampai dengan detik ini. Bahkan sampai saat ini aku tak pernah mencari pengganti diri mu. Hanya kamu Aygul yang aku cintai." Kataku sambil kembali menghadapkan wajahnya ke arahku.
Baba dan Anne hanya bisa menatap kami dengan perasaan bercampur aduk.
"Aku akan merawat mu. Aku akan mencarikan dokter terbaik di dunia untuk menyembuhkan mu sayang. " kataku yakin
Aygul tiba-tiba tertawa sambil menangis.
" Apakah kau menyangka kedua orang tua ku baik Baba Farouq maupun Baba Murad tak bertindak untuk mencari pengobatan di dunia? Mereka semua telah berusaha untuk menyembuhkan kan ku Fiz. Namun belum satu pun yang berhasil. Lalu dokter di belahan dunia mana lagi yang akan kau cari untuk ku? "
Aku terdiam sesaat lalu aku memandang kedua orang tua angkatnya. Lalu aku berkata tegas.
" Apakah Amca dan Teyze percaya dengan Kuasa Allah SWT? Apakah kamu telah kehilangan harapan pada Allah Aygul? "
" Kamu saja yang diambang kematian bisa di selamatkan oleh Allah, Apalagi hanya untuk menyembuhkan mu. Allah Maha Besar Allah maha kuasa yang akan menggerakkan kedua kaki mu lagi! Percayalah sayang. Aku hanya minta kamu percaya. Jika lah Allah belum mengijinkan kaki mu berjalan lagi, Insyaallah aku akan terus mendampingi mu hingga mata ini tertutup dan maut memisahkan raga kita"
Kata ku menyakinkan Aygul.
Teyze menangis meraung karena pilu. Kulihat Amca juga mendekati ku dan menepuk pundak ku dengan pelan.
" Amca ijin kan aku meminang Aygul menjadi istriku. Ijinkan aku mencintai dan merawatnya dengan semua cinta dan kasih sayangku" Kataku meminta ijin pada Amca Farouq.
Tak ku sangka dia langsung memelukku dengan erat dan penuh rasa haru air matanya menetes membasahi kemeja ku.
" Amca merestui mu nak. Namun
kamu harus menyakinkan Aygul untuk bisa menerima mu" katanya bijaksana
Aku berjalan mendekati Aygul yang menundukkan kepalanya. ku usap kepalanya dengan sayang dan dengan suara rendah aku meminta nya kembali
"Sayang. Ijin kan aku mencintaimu sekali dan seumur hidupku. Ijinkan aku menikahimu. Aku akan mencintaimu tanpa syarat," Kataku lagi
" Bagaimana dengan keluarga mu? terutama otang tuamu. pasti beliau tak sudi memiliki menantu cacat seperti aku dan aku juga tak mau membuat mereka menanggung malu" katanya terisak.
" Tidak Aygul. Orang tua sangat bijaksana. Beliau akan menerima mu. Percaya lah, bahkan Ayahku menyuruhku untuk segera menikah" kataku terus menyakin kan nya.
Dalam hati aku juga mantap dan percaya akan kebijaksanaan kedua orang tuaku yang tak pernah membedakan status dan keadaan seseorang.
" Nanti malam cobalah bicara dengan kedua orang tua mu. ceritakan tentang keadaanku yang sebenarnya. Jika mereka bisa menerimaku dengan lapang dada maka aku bersedia menerima pinanganmu. " Akhirnya kalimat yang ku nanti itu keluar dari bibirnya.
" Baiklah nanti malam aku akan berbicara pada kedua orang tua ku. Dan jika beliau menyetujui nya. Aku harap besok pagi aku sudah mendapat jawabanmu. Dan kalau bisa sebelum aku kembali ke Indonesia aku sudah menikahimu secara agama terlebih dahulu. " Kata ku lagi.
Ke empat orang tadi terkejut mendengar keputusanku. Namun aku sudah membulatkan tekad akan menikahi Aygul setelah orang tuaku merestuiku.
Setelah selesai berbincang dengan keluarga Aygul dan setelah maakn siang yang telah ke sorean. Kami berpamitan menuju hotel kami menginap. Syafri tampak bahagia usaha nya mengantarkan ku rumah Aygul membawa kebahagiaan hatinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments