Air Mata kekasihku

Aku berdiri dan merengkuh kepala nya dalam pelukan hangatku. Ku usap kepala nya yg terbungkus hijab merah bermotif bunga kecil. Tak kuasa menahan kepedihan hatiku hingga air mata yg telah ku tahan tadi menetes membasahi hijab nya. Ah betapa cengeng nya aku.

Setelah agak lama meredam pilu dalam hati nya Aygul perlahan mengendorkan dekapan tangan nya yang tadi erat memelukku. Dengan nada masih terisak dia menatap wajahku dengan rasa tak percaya.

" Selamat datang Hafiz di kediaman keluarga ku" katanya menyambutku.

Aku memalingkan wajahku sebentar sambil mengusap kedua mataku dengan sapu tangan yg ada di saku celana ku.

Walaupun aku dan Aygul sudah tak memiliki hubungan istimewa namun keterikatan hati ini masih saja membuatku merasa menjadi bagian kepedihan nya.

" Terimakasih sayang" Jawabku Pelan sambil menggengam jemari tangan nya yang dingin.

Dia melihat Syafri dan tampak berterimakasih dari raut wajahnya.

" Thank you Syafri sudah membawa hafiz ke rumah ini" katanya sambil terisak

Syafri mengacungkan jempol kanan nya.

" you are wellcome sister"

Aygul mengajak kami untuk masuk ke dalam ruang keluarga yang ternyata tembus ke halaman belakang rumah nya. Sebelum nya Teyze Hafsah membawa kan beberapa cangkir minuman hangat dan beberapa snack untuk kami.

Di Halaman belakang rumah Aygul ternyata sangat luas juga. Disana ada beberapa pohon buah delima merah, Pohon Tin, pohon jeruk dan ternyata keluarga nya juga menanam Anggur. Khusus Anggur di berikan perawatan ekstra dengan di berikan jaring-jarinh dan tempat merambat.

Penataan tanaman itu sangat rapi dan bersih mungkin ada tukang kebun yang mengurusi nya sendiri. Aku rasa ini bukan halaman namun lebih tepat mini kebun.

Aygul mengajak kami menuju Gazebo di tengah -tengah halaman yg disana juga ada kolam ikan dengan air mancur. Dan ada beberapa burung di dalam sebuah kandang besar.

" Aku biasa menghabiskan waktu ku disini" Kata nya di depan ku.

Aku mendorong kursi roda nya hingga sampai di depan Gazebo. Lalu Aku dan Syafri duduk di dalam Gazebo. Lelaki tua yg tadi membuka kan pintu pagar datang membawa minuman dan makanan yang tadi di persiapkan Teyze.

"Silahkan Tuan Muda" Kata Pak Tua yg kemudian ku tahu namanya Ismet. Dia masih saudara dari Ibu Aygul yang memang tinggal untuk membantu keluarga mereka.

" Terimakasih Pak Ismet" Jawabku sambil menangkupkan kedua telapak tanganku.

Usia Pak Ismet sekitar 60 tahun. Laki-laki yang sudah kelihatan tua itu masih memiliki tubuh yang sehat.

" Dia masih bersaudara dengan Ibuku. Dia disini membantu kami mengurusi kebun bersama kedua putra nya. Dan 4 orang karyawan kami" Kata Aygul lagi. Syafri mengangguk kan kepala tanda mengerti.

" Aygul. Ceritakan yang terjadi pada mu sayang. " Pintaku dengan hati-hati takut membuat nya bersedih lagi

Dia memejamkan mata nya dan tampak buliran air matanya lagi bahkan semakin deras. Aku segera menyeka air matanya dengan sapu tanganku.

" Dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan calon suami nya meninggal dunia. " Tiba-tiba ku dengar suara berat laki-laki di belakang kami.

Otomatis aku menoleh menghadap suara itu.

" Assalamualaikum Amca Farouq (Paman dalam bahasa Turki) " Sapa Syafri sambil mengambil telapak tangan kanan laki-laki itu.

Lalu aku juga mengikuti tindakan Syafri mencium tangan nya.

" Perkenalkan Saya Baba (ayah) nya Aygul. Nama Saya Ali Farouq" katanya dengan ramah.

" Senang bertemu dengan Amca. Nama Saya Hafiz saya teman Aygul semasa kuliah di Mesir" kataku menerangkan.

Ayah Aygul maju mendekati anaknya lalu mencium kepala nya dengan penuh rasa sayang.

" Sejak kapan Baba (Ayah) mengawasi kami disana! " terdengar suara Aygul yang agak menekan nadanya.

" Maaf kan Baba nak. Baba tak bermaksud mengawasi kalian. Hanya Baba penasaran dengan tamu jauh kita. Tadi Anne (ibu) mengatakan pada Baba" jawabnya dengan nada yang sangat pelan. Sepertinya dia agak mengalah

" Cerita kan lah apa yang telah ku alami ini Baba. Aku ingin Baba menceritakan kejadian yang sebenar nya pada Hafiz" Kata nya sambil memalingkan muka sembabnya.

Ayah Aygul akhirnya bergabung bersama kami duduk di dalam gazebo. Sebelum dia bercerita dia mempersilahkan kami untuk menikmati sajian cemilan ringan dari hasil kebun mereka.

Aku menyeruput segelas Turkies Tea hangat dengan pelan. Demikian juga Syafri.

" Bagaiamana kabar Istri dan anak-anak mu Syafri? " Tanya Amca Farouq

" Alhamdulillah mereka semua sehat Amca. Elif tak bisa ikut berkunjung karena Selma dan Deniz sedang sekolah" Katanya merangkan.

" Baik lah Amca akan menceritakan kejadian nahas yang menimpa putri ku. Maafkan Baba sayang" Kata nya lagi

Aygul mengangguk kan kepala tanda menyetujui nya.

" 26 yang lalu Amca dan Teyze mengadopsi seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Baru pertama kali kami melihat bayi itu sudah jatuh cinta dan tak ingin melepaskan nya. Bayi itu kami adopsi dari sepasang suami istri Sah yang sudah memiliki 6 orang anak yang masih kecil-kecil.

Amca merasa kasihan dengan kehidupan mereka sehingga Amca dan Teyze sepakat mengadopsi bayi yg baru mereka lahirkan itu. Amca menawarkan sebuah usaha perkebunan Amca di luar provinsi pada Pak Murat beliau adalah Ayah bayi cantik itu untuk agar mengelola untuk kelangsungan keluarga mereka. Karena keadaan perekonomian Pak Murat yang kekurangan beliau menyanggupi nya. Dan Amca memberikan syarat lagi agar Pak Murat dan seluruh keluarga nya tak boleh menghubungi keluarga kami lagi.

Karena kami tak menghendaki jika suatu saat nanti bayi itu mengetahui asal usulnya. Memang terkesan kejam perlakuan Amca ini. Namun kami tak mau kehilangan bayi yang telah kami cintai seperti anak kandung kami sendiri. Bayi itu Aygul. Permata hati kami. "

cerita nya terjeda karena Teyze datang membawa beberapa sajian makanan berat.

" Silahkan makan kalian pasti lapar sudah waktunya makan siang" kata Teyze mempersilahkan.

Amca melihat istrinya dan menyuruh istrinya untuk ikut bergabung bersama kami.

" Anne silahkan bergabung bersama kami disini" Perintah nya. istrinya itupun akhirnya ikut duduk bersama kami.

" Hari demi hari bayi itu tumbuh dengan sempurna dan cantik. Banyak pria yg ingin menikahi nya. Namun Aygul menolak dan meminta ijin pada kami untuk meneruskan kuliah nya di Mesir.Dia mengatakan inhin menjadi wanita karir dahulu sebelum menikah. Dengan berat hati kami menyetujui nya pergi ke Mesir. Suatu hari Aygul menemukan surat Adopsi yang kami simpan rapi di dalam lemari besi yang berisi semua dokumen dan surat penting lain nya. Saat itu dia ingin mengambil ijazah dan pasport nya"

Aku meraih tangan gadis itu memberinya kekuatan mental. Dia membalas dengan remasan perlahan.

Air mata tampak menggenang pada pelupuk mata Amca. Namun dia segera menyeka nya.

" Sebelum keberangkatan nya ke Mesir dia menanyakan perihal adopsi nya pada kami. Hancur hati kami ketika mengiyakan kenyataan itu. Namun Aygul sungguh anak yg sholihah dan santun. Dia mampu menenangkan kami bahwa apapun yang terjadi dia tetap anak kami. Tapi dia meminta ijin pada Baba untuk diberikan kesempatan mengenal orang tua kandungnya. "

Teyze Hafsah mendekap Aygul erat seakan takut berpisah.

Aku terus mendengarkan kisah hidup mantan gadis ku. Sampai teh hangat telah menjadi dingin.

" Saat mendekati wisuda, Baba memberikan alamat orang tua kandung nya namun mereka telah pindah keluar negeri. Karena usaha yang dulu di rintis ayah kandung nya mengalami kemajuan. Dengan sekuat tenaga Baba berusaha mencarikan informasi keberadaan orang tua kandung nya yg ternyata sudah berada di Maroko. "

Baba menghentikan ceritanya. Lalu melihat kami semua.

" Silahkan di nikmati dahulu hasil kebun kami" tawar Teyze.

Kami segera mengambil minum yang telah dingin dan ku lihat expresi Aygul telah tenang

Episodes
1 Prolog
2 Flash back 4 tahun yang lalu
3 Persahabatan
4 Calon adik ipar ku
5 Sebuah kisah
6 Khitbah Zein
7 Khitbah2
8 Semangat mencari mu
9 Telpon pertama
10 Bisnis dan Asmara
11 Teman Masa kecil
12 Zein
13 Persiapan ke Turki
14 Turki Iam coming
15 Pertemuan Kejutan
16 Air Mata kekasihku
17 Air mata kekasih ku 2
18 Minta Restu Ayah Ibu
19 Ku Pinang Engkau dengan seluruh cinta
20 Persiapan H-1
21 Keluarga kandung Aygul
22 Kehangatan keluarga Candra
23 Pertemuan kedua keluarga
24 Akhirnya Ku Menikahi mu
25 First Night With You
26 First Night with you -2
27 Honey moon
28 Aku akan kembali untukmu
29 Aku hanya mencintai mu
30 Ikhtiar dan berdoa
31 Gadis penggoda
32 Gadis penggoda 2
33 Dia istriku
34 Melihat sisi kehidupan yang lain
35 Selamat datang di Indonesia
36 Posesif
37 Trauma
38 Semangat untuk sembuh
39 Masalah Kewanitaan
40 Masalah kewanitaan
41 Permasalahan
42 Malam pertama yang tertunda
43 Makin berani
44 Dewi
45 Sang penyelamat
46 Lanjutan
47 Terluka
48 celaka membawa hikmah
49 Kebersamaan yang akan pulang
50 Dinner kelabu
51 Cemburu
52 Posesif
53 Rencana pernikahan Zein dan Izza
54 Masih POV dr Zein
55 Masih tentang dr Zein
56 Keluarga dr Zein
57 Tasyakuran
58 Rekam medis yang tak terduga
59 Ujian cinta
60 Sudah dong sedihnya
61 interogasi
62 Puncak doa
63 Awal hidup baru
64 Lamaran keluarga Zein
65 Tetangga julid
66 Teka teki Dewi
67 Intimidasi
68 Dewi terusir
69 Galau
70 Restoran baru
71 Dia kembali mencari
72 Perpisahan yang membahagiakan
73 Siapa yang mengirim foto?
74 kerjasama penjahat
75 Atur siasat jahat
76 Lelaki dari masa lalu
77 Hampir cemburu
78 Leon Dominic
79 kepedihan
80 Melewati malam panjang
81 Aygul pingsan
82 Bertemu teman lama
83 Berita gembira
84 Lelaki idaman dr Zahrana itu ternyata....
85 Aldo ingat Zahrana
86 Kejutan Rana
87 Rencana periksa kandungan
88 cek kandungan
89 Awal bencana
90 Kena penyakit kelamin
91 Masa Lalu Dewi
92 Dewi yang malang
93 Kevin bonyok
94 Hamil muda
95 Pelaporan kasus Pemerkosaan
96 Mr Fang Fang kalah telak
97 Gempa Bumi
98 Orang tua dan keluarga nya selamat
99 tobat
100 Pemeriksaan kehamilan
101 Ketahuan
102 Menemui Kiara
103 Bisa kah kamu memanggil ku Mama
104 maaf
105 Bertemu
106 curhat ke ibu
107 Dilema
108 Ayah yang galau
109 Mahar Izza
110 Kado istimewa Untuk pengantin
111 Siraman pengantin
112 Iqlima kecewa
113 Masa lalu calon Iqlima
114 Gus Rifky
115 Tangisan perpisahan
116 Akad Nikah
117 Pra Unboxing
118 Persiapan resepsi
119 Ajang reuni mantan
120 Perjuangan Iqlima
121 Pingsan
122 kepanikan keluarga Abah Husein
123 Kenangan dari Fabian
124 Malam Pertama Zein dan Iza
125 Panah asmara Mustofa
126 Jatuh hati pada pandangan pertama
127 Pedekate
128 Curhat
129 Sarah menceritakan Iqlima
130 Ayo Lamar Sarah!
131 Mengantar Keluarga Zein pulang
132 Musthafa menyatakan cinta
133 Meminta ijin Khitbah
134 Setulus cinta Zein pada Istrinya
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Prolog
2
Flash back 4 tahun yang lalu
3
Persahabatan
4
Calon adik ipar ku
5
Sebuah kisah
6
Khitbah Zein
7
Khitbah2
8
Semangat mencari mu
9
Telpon pertama
10
Bisnis dan Asmara
11
Teman Masa kecil
12
Zein
13
Persiapan ke Turki
14
Turki Iam coming
15
Pertemuan Kejutan
16
Air Mata kekasihku
17
Air mata kekasih ku 2
18
Minta Restu Ayah Ibu
19
Ku Pinang Engkau dengan seluruh cinta
20
Persiapan H-1
21
Keluarga kandung Aygul
22
Kehangatan keluarga Candra
23
Pertemuan kedua keluarga
24
Akhirnya Ku Menikahi mu
25
First Night With You
26
First Night with you -2
27
Honey moon
28
Aku akan kembali untukmu
29
Aku hanya mencintai mu
30
Ikhtiar dan berdoa
31
Gadis penggoda
32
Gadis penggoda 2
33
Dia istriku
34
Melihat sisi kehidupan yang lain
35
Selamat datang di Indonesia
36
Posesif
37
Trauma
38
Semangat untuk sembuh
39
Masalah Kewanitaan
40
Masalah kewanitaan
41
Permasalahan
42
Malam pertama yang tertunda
43
Makin berani
44
Dewi
45
Sang penyelamat
46
Lanjutan
47
Terluka
48
celaka membawa hikmah
49
Kebersamaan yang akan pulang
50
Dinner kelabu
51
Cemburu
52
Posesif
53
Rencana pernikahan Zein dan Izza
54
Masih POV dr Zein
55
Masih tentang dr Zein
56
Keluarga dr Zein
57
Tasyakuran
58
Rekam medis yang tak terduga
59
Ujian cinta
60
Sudah dong sedihnya
61
interogasi
62
Puncak doa
63
Awal hidup baru
64
Lamaran keluarga Zein
65
Tetangga julid
66
Teka teki Dewi
67
Intimidasi
68
Dewi terusir
69
Galau
70
Restoran baru
71
Dia kembali mencari
72
Perpisahan yang membahagiakan
73
Siapa yang mengirim foto?
74
kerjasama penjahat
75
Atur siasat jahat
76
Lelaki dari masa lalu
77
Hampir cemburu
78
Leon Dominic
79
kepedihan
80
Melewati malam panjang
81
Aygul pingsan
82
Bertemu teman lama
83
Berita gembira
84
Lelaki idaman dr Zahrana itu ternyata....
85
Aldo ingat Zahrana
86
Kejutan Rana
87
Rencana periksa kandungan
88
cek kandungan
89
Awal bencana
90
Kena penyakit kelamin
91
Masa Lalu Dewi
92
Dewi yang malang
93
Kevin bonyok
94
Hamil muda
95
Pelaporan kasus Pemerkosaan
96
Mr Fang Fang kalah telak
97
Gempa Bumi
98
Orang tua dan keluarga nya selamat
99
tobat
100
Pemeriksaan kehamilan
101
Ketahuan
102
Menemui Kiara
103
Bisa kah kamu memanggil ku Mama
104
maaf
105
Bertemu
106
curhat ke ibu
107
Dilema
108
Ayah yang galau
109
Mahar Izza
110
Kado istimewa Untuk pengantin
111
Siraman pengantin
112
Iqlima kecewa
113
Masa lalu calon Iqlima
114
Gus Rifky
115
Tangisan perpisahan
116
Akad Nikah
117
Pra Unboxing
118
Persiapan resepsi
119
Ajang reuni mantan
120
Perjuangan Iqlima
121
Pingsan
122
kepanikan keluarga Abah Husein
123
Kenangan dari Fabian
124
Malam Pertama Zein dan Iza
125
Panah asmara Mustofa
126
Jatuh hati pada pandangan pertama
127
Pedekate
128
Curhat
129
Sarah menceritakan Iqlima
130
Ayo Lamar Sarah!
131
Mengantar Keluarga Zein pulang
132
Musthafa menyatakan cinta
133
Meminta ijin Khitbah
134
Setulus cinta Zein pada Istrinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!