Peresmian butik cabang

Hari ini ada acara peresmian butik cabang baru didekat rumah pamannya Nanta. Karena itu Keysha di tuntut untuk memakai gaun dan di poles make up sedikit. Nanta yang baru pertama kali melihat Keysha memakai gaun dan make up tertegun melihat kecantikan Keysha yang sangat luar biasa, karena meski pun Keysha dipoles make up tipis membuat penampilannya menjadi semakin cantik ditambah ia memakai gaun rancangan desainer terkenal di kota ini.

Jam sembilan acara dimulai. Dari salam penghormatan, sambutan dan pemotongan tali pita sebagai tanda butik resmi dibuka. Semua tamu bertepuk tangan dan menikmati pesta hidangan sambil mengobrol satu sama lain.

Sampai siang, acara masih berlangsung. Nency sengaja membuat berbagai macam lomba untuk memeriahkan pesta.

Keysha yang sedang asik menonton, tiba-tiba ponselnya bergetar dia langsung keluar. Nanta yang melihat Echa keluar ruangan mengikutinya. Samar-samar Nanta bisa mendengar Echa bicara.

"Cha, apa acaranya masih berlangsung?" tanya Sila yang ternyata menelponnya.

"Iya masih, kenapa?" tanya Keysha balik.

"Aku dan Feby lagi otw kesana nih," jawab Sila.

"Benarkah? Baiklah kalian hati-hati ya," kata Keysha senang.

"Oke sampai ketemu disana ya" kata Sila dan langsung mematikan panggilannya.

Keysha yang senang tidak sengaja menabrak orang yang lagi pegang ponsel tidak melihat jalan.

"Ehh.. maaf maaf Mba, saya tidak sengaja," Kata Keysha.

"Maaf maaf kalo jalan pake mata lihat nih ponsel saya rusak gara-gara kamu!" Bentak wanita yang ditabrak. Sebenarnya wanita ini juga salah sih karena dia yang menabrak Echa duluan.

Nanta yang sudah emosi karena Echa diperlakukan seperti itu pun keluar dari persembunyiannya.

"Apa kau tidak malu? Kamu sendiri yang sibuk dengan ponselmu itu!" Seru Nanta dingin, nada dan kata-katanya langsung menusuk tajam membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi ciut nyalinya.

"Sudah Mas Nanta, tidak apa," bujuk Keysha menenangkan Nanta.

"Sekali lagi maaf ya Mba, tadi memang saya yang salah," kata Echa lembut dan berlalu pergi masuk kedalam.

Nanta sebenarnya masih marah tapi dia tak habis pikir dengan Keysha yang penyabar. Sedangkan Wanita tadi menatap kepergian Nanta sampai tak terlihat dari pandangannya.

Dia memang gadis yang istimewa. Batin Nanta tersenyum.

...***********...

Acara masih terus berlanjut sampai jam empat sore. Echa masih banyak pekerjaan yaitu membagi tugas karyawan-karyawan baru di butik cabang tersebut. Sekitar pukul delapan malam Keysha sampai di rumah majikannya dan langsung pamin pulang.

Di tempat lain, suara musik DJ terdengar begitu nyaring dan aroma alkohol begitu menyengat memenuhi ruangan tersebut. Disana bertebaran wanita-wanita sexy yang siap merayu calon pelanggan.

Di sudut kursi duduk seorang pria tampan dengan mata yang sudah memerah dan sedikit oleng karena pengaruh alkohol. Pria tampan itu selalu mengusir wanita yang datang merayunya, pria itu tak lain adalah Nanta.

"Tumben ngajak kesini bro? gue kira lo sudah tobat," kata seorang pria yang baru datang menghampirinya dari belakang.

Nanta hanya diam dan menyodorkan gelas yang berisi bir.

"Lo kenapa? gak biasanya seperti ini?" tanya Dika yang bingung dengan sikap sahabat sekaligus atasannya itu.

"Gue jatuh cinta Dik, tapi gadis kecil itu tidak menyadarinya," kata Nanta yang sudah sedikit mabuk.

"Apa?" tanya Dika kaget, dan memastikan bahwa apa yang ia dengar tidak salah.

"Gue jatuh cinta, tapi gue dan dia berbeda," timpal Nanta, dia terus minum hingga tandas dan menuangkan kembali bir kedalam gelasnya.

"Beda gimana maksud lo?" tanya Dika bingung.

Dika adalah teman sekaligus atasan Nanta di kantor. Mereka sudah sejak lama berteman, namun baru kali ini Dika mendengar Nanta "mencintai wanita" biasanya dia selalu yang dikejar dan suka gonta ganti cewek tapi sekarang beda. Dika jadi penasaran dengan wanita yang dimaksud Nanta beda yang bisa membuat seorang Ananta Cristh Alexander frustasi.

"Bagaimana pun caranya aku harus mendapatkannya!" Bentak Nanta meninju meja mengagetkan semua orang.

"Keysha.. kau belum tau siapa aku, apa pun bisa kulakukan! Kau harus menjadi milikku!" Ventaknya lagi membanting gelas yang di pegangannya, untung tidak mengenai orang.

Pelayan club' tidak ada yang berani menegurnya karena mereka tau siapa Nanta.

Dika merasa ngeri sendiri melihat amarah terpendam Nanta. Karena dia tau bagaimana karakter Ananta. Dika yang melihat Ananta sudah mabuk berat hanya bisa geleng - geleng kepala kemudian membawanya pulang ke apartemennya yang lebih dekat.

*****

Disisi lain, Keysha sedang menikmati makan malam bersama kedua temannya. Siapa lagi kalau bukan Feby dan Sila. Setelah berpamitan pulang, Keysha yang sudah ada janji dengan kedua temannya itu untuk makan malam bersama langsung bergegas menuju tempat yang telah mereka sepakati.

"Cha, apa kamu tidak lelah kerja ngikut orang dari pagi sampai malam begini?" tanya Sila prihatin.

"Tentu lelah Sil, tapi aku semangat kok, yang terpenting nikmati dan syukuri," jawab Echa mantap.

"Apa perlu aku bilang Kak Nency buat kurangi jadwal kamu, Cha?" tanya Feby yang juga tak tega melihat Keysha.

"Tidak perlu Feb, aku nyaman kok kerja begini. Gaji yang diberikan Kak Nency juga sesuai kok, malah aku sangat bersyukur banget. Dan terima kasih banget kalian selalu ada buat aku terutama kamu Feb yang sudah memberi aku pekerjaan ini, dengan ini pengobatan Ibu tidak pernah telat sekali pun," jelas Keysha panjang dan haru membuat kedua sahabatnya menitikkan air mata. Karena mereka tau bagaimana keadaan perekonomian keluarga Echa.

"Tidak ada kata terima kasih untuk seorang sahabat," kata Sila dan memeluk Echa diikuti Feby.

Menurut mereka, Keysha adalah wanita tangguh dan hebat. Apa pun akan ia lakukan untuk keluarganya. Kadang mereka sering kali memberikan Keysha sedikit apa yang mereka miliki, namun Echa selalu menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan siapa pun.

Seusai makan, mereka segera pulang dengan mobil Feby yang mengikuti motor Echa di belakang. Karena mereka berdua akan menginap dirumahnya Keysha.

*****

Keesokan harinya, Ananta bangun. Kepalanya terasa berat, dia ingat semalaman dia menghabiskan beberapa botol bir. Dia jadi malas untuk bangun, dia memutuskan untuk tidur kembali.

Pukul sepuluh, Ananta baru bangun dan badannya sudah bisa ditegakkan. Dia bangun dari tempat tidur bergegas mandi dan memakai kemejanya Dika.

Di antara mereka berdua memang sejak dulu sering bertukar barang.

Sesampai di kantor, Ananta kaget karena melihat Keysha dan Kakaknya sudah ada di dalam ruangannya.

"Kenapa kesini Kak?" tanya Nanta bingung.

"Semalam kenapa gak pulang? Kamu kemana aja hah? Semalam juga kakak telpon gak diangkat," bukannya jawab pertanyaan Nanta, Nency malah melontarkan beberapa pertanyaan kepada adiknya. Dia khawatir dengan adiknya satu-satu karena biasanya jika Nanta tidak pulang ia akan mengirim pesan.

"Oh semalam aku tidur di apartemen Dika, Kak," jelas Nanta.

Dika yang baru dibicarakan, tiba-tiba muncul.

"Apa kabar Kak Nency, makin cantik aja," sapa Dika yang sudah dianggap kakaknya sendiri.

Kemudian dia menatap gadis cantik dibelakang Nency, dia terpesona dengan kecantikan Keysha yang tanpa polesan itu sampai matanya terbelalak melihat ciptaan Tuhan yang sangat indah. Nency yang melihat yang melihat tatapan Dika langsung memukulnya dengan tas kecilnya.

Brakkkkk ...

*****

Jangan lupa vote, like, komen, dan favoritkan!

Terpopuler

Comments

Meylin

Meylin

smoga ada visualnyaa Thour

2022-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!