Hujan

Setelah selesai memasak dan menyiapkan semuanya di meja makan, Echa dan kedua sahabatnya berlalu pergi dan tak lupa Keysha berpamitan pada sang tuannya, tapi ternyata Ananta sedang tidur pulas mungkin terlalu lelah pikir Echa sehingga memutuskan untuk pamit pada Bi Minah. Mereka akan menuju ke Rumah Sakit untuk menjemput ibunya Keysha yang sudah seminggu lebih di rawat.

Setelah menjemput ibunya Keysha di rumah sakit, mereka langsung pulang.

"Akhirnya sampai rumah juga," ujar Ibunya Echa dan disambut kakak iparnya.

"Ayo kalian berdua masuk dulu dan kita makan malam bersama," kata Kak Aira mempersilahkan kedua sahabat adik iparnya tersebut.

"Terima kasih ya kalian berdua maaf merepotkan kalian, ayok kita langsung makan malam sudah jangan sungkan," ucap ibu Keysha tulus.

"iya Bu, sama-sama tidak repot sama sekali kok Bu, terima kasih," jawab Feby dan Sila bersamaan.

Malam semakin larut, kedua sahabat Keysha sudah pulang setelah makan malam. Kini tinggal Ibu, Kakak ipar dan Keysha diruang keluarga sambil bercerita dan bercanda karena Mas Eza masuk kerja malam.

"Nak, bagaimana kerjaan kamu?" tanya ibunya Keysha padanya.

"Baik kok Bu, Kak Nency orangnya baik dan ramah Bu," jawab Keysha.

"Syukurlah, Kandungan mu bagaimana Nak?" tanya Ibu beralih ke Aira.

"Alhamdulillah semua baik Bu, perkiraan dokter kurang lebih dua minggu lagi Aira melahirkan," jawab Aira lembut.

"Kalian berdua jangan terlalu lelah terutama kamu Nak, dijaga kandungannya jangan kerjakan yang berat-berat," nasihat ibu Keysha lembut pada menantunya yang sedang hamil besar.

"Iya Bu, Terima kasih."

"Iya sudah ayok kita semua istirahat sudah larut malam," kata Ibu Ida.

Mereka langsung ke kamar masing-masing.

***

Waktu terus berputar, tidak terasa sebulan sudah Keysha kerja dengan Kak Nency dan dia sudah mendapatkan gaji yang sangat fantastis jika dibandingkan dengan tempat kerjanya yang dulu butuh waktu beberapa bulan untuk mendapatkan gaji yang sama seperti sekarang. Keysha bersyukur setiap kesulitan Allah selalu memberi kemudahan untuknya.

Keysha berencana nanti setelah pulang kerja, dia akan membeli beberapa hadiah untuk keponakan perempuannya yang lahir beberapa hari yang lalu. Keysha juga ingin membelikan hadiah untuk kedua sahabatnya yang selalu mendukungnya.

Keysha sudah menyelesaikan semua pekerjaannya dan dia langsung melajukan motor kesayangannya membelah jalanan untuk membeli beberapa hadiah dengan kecepatan sedang.

Keysha yang sedang melajukan kendaraannya pulang setelah membeli beberapa hadiah, tiba - tiba ban motornya pecah. Terlihat sekeliling begitu sepi hanya satu dua orang yang lewat ditambah cuaca yang mendung, bengkel pun tidak terlihat. Keysha langsung menelpon Feby untuk meminta tolong.

"Hallo Feb, tolong jemput aku di jalan xx ban motorku pecah disini gak ada bengkel," ujar Echa langsung mematikan telponnya tanpa mendengar jawaban.

Sekitar 20 menitan menunggu akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, ehh tapi tunggu kok mobilnya kayak bukan mobilnya Feby yah Echa membatin. Yang didalam mobil keluar yang ternyata Ananta bukan Feby yang membuat kening Echa mengkerut ditengah hujan yang tidak terlalu lebat.

"Kok Mas Nanta yang kesini?" tanya Echa.

"Masuk!" Nanta bukannya menjawab malah menyuruh Echa masuk mobilnya.

"Eh iyaa, sebentar mas."

Nanta malah mendorong Echa masuk ke mobil dan dia mengambil belanjaan Echa di motornya langsung menaruhnya di bagasi mobil belakang.

"Kok mas Nanta yang jemput aku?" tanya Echa lagi.

"Hm, Feby tidur di rumah," jawab Ananta.

"Maaf ya Mas, sudah merepotkan Mas Ananta," kata Echa tulus.

"Hmm. Terus ini arahnya kemana," tanya Nanta yang memang belum pernah ke rumah Echa.

"Lurus terus Mas, nanti Echa kasih tau," jawab Echa lembut.

Ananta yang terus memandang Keysha yang pakaiannya sudah basah kuyup membuat setiap lekuk tubuhnya terlihat jelas meskipun memakai pakaian tertutup membuat sesuatu dalam dirinya bangkit.

"Tolong ambilkan jaket dibelakang," pinta Nanta

Keysha langsung ambil jaket dibelakang, namun karena memang tubuhnya yang tidak terlalu tinggi mengharuskan dia untuk berlutut di kursinya membuat lekuk tubuhnya semakin jelas.

"Biar aku saja," ucap Nanta yang pikirannya sudah gusar.

"Nih pake tutupi tubuhmu," kata Nanta setelah mengambil jaketnya.

Keysha yang baru sadar tubuhnya yang terekspose jelas menunduk malu dengan muka merah seperti kepiting rebus langsung memakai jaket yang diberikan Ananta.

Menggemaskan. Batin Ananta yang gemas melihat wajah malu Echa.

Jantung Ananta berdegup namun dengan cepat dia menetralkan suasana hatinya dan terus memasang muka cuek dan dinginnya.

Jam setengah sembilan Keysha baru sampai rumah tentunya dengan Ananta. Keysha yang melihat ibunya di teras rumah dengan raut wajah yang tidak tenang segera keluar dari mobil dan menghampiri ibunya.

"Ibu kenapa diluar? Ayok masuk nanti ibu masuk angin," kata Keysha.

"Ibu gak bisa tenang kalo kamu belum pulang nak," jawab Ibu Keysha.

"Siapa ini?" Tanya Ibunya yang melihat pemuda keluar dari mobil yang sama dengan Echa sambil membawa banyak barang.

"Ini Mas Ananta Bu, adiknya Kak Nency," jawab Echa lembut.

"Oh, mari nak masuk dulu," ajak Ibu Echa.

"Iya Bu," jawab Ananta.

"Keysha ambilkan Nak Ananta baju ganti mas mu, kasian Nak Ananta bajunya basah nanti masuk angin," perintah Ibu.

"Iya Bu."

"Maaf mas, baju mas Eza yang ada cuma seperti ini," kata Echa setelah mengambil baju ganti untuk Ananta yang ternyata hanya baju muslim dan sarung. Karena memang Mas Eza sehari-hari hanya menggunakan sarung dan baju muslim kecuali jika dia bekerja dia akan memakai celana panjang karena ketentuan perusahaan.

"Iya tidak apa," jawab Ananta yang tidak enak untuk menolak.

Setelah mengganti pakaiannya, Ananta langsung menuju ruang tamu yang ternyata disana ada Eza yang menunggunya dengan berbagai macam cemilan dan teh hangat.

"Saya Eza kakaknya Keysha," kata Eza yang melihat Ananta jalan kearahnya.

"Ananta."

"Silahkan dicicipi, maaf cuma seadanya," kata Mas Eza ramah.

"Iya Mas tidak apa, ini sudah cukup dan ini juga rasanya enak," kata Ananta.

Hari sudah terlalu malam, jam menunjukkan setengah sebelas Ananta pamit pulang. Keysha yang baru keluar dari kamar setelah dipanggil kakaknya bahwa Ananta akan pulang terperangah melihat penampilan Ananta yang menurutnya sangat tampan dengan menggunakan baju muslim dan sarung. Namun Echa segera sadar bahwa dia tidak boleh terlalu larut dengan perasaannya. Keysha juga sadar bahwa dia dengan Ananta berbeda. Ananta langsung pulang dan istirahat.

Keesokan harinya Keysha berangkat kerja bareng Kakaknya karena motornya masih di bengkel tapi entahlah bengkel yang mana Ananta membawa motornya. Setelah sampai Echa langsung pamit pada Masnya dan berlalu masuk menuju dapur untuk membuatkan majikannya sarapan.

Tepat jam tujuh semua hidangan sudah siap di atas meja makan. Nency yang biasanya joging bersama adiknya namun sekarang dia sendiri.

"Cha tolong bangunin Ananta yaa, Kakak mandi dulu keatas," perintah Nency.

"Baik Kak," jawab Echa

Keysha melepas celemek yang melekat ditubuhnya dan langsung kelantai dua tempat kamar Ananta berada. Ananta yang dipanggil - panggil tidak menyahut, Keysha mencoba membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Keysha masuk ke kamar yang luasnya lima kali lipat dibandingkan kamarnya sendiri. Keysha yang melihat kearah kasur yang ditempati Nanta terkejut dengan wajah pucat sang adik majikan.

Selama ini Keysha selalu menjaga jarak bahkan tidak pernah hingga detik ini Keysha menyentuh kulit lelaki yang bukan muhrimnya. Namun karena sekarang keadaan genting dia pun berani menyentuh pelan kening Nanta.

"Astagfirullah Panas banget badannya Mas Nanta," gumam Echa terkejut.

*****

Jangan lupa dukung aku dengan vote, like, komen dan favoritkan..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!