4. Lafal Doa Selamat Dunia Dan Akhirat

Beberapa menit menunggu di depan pintu ruang UGD. Para dokter dan tenaga medis lainnya memasuki ruangan yang tengah merawat sang istri, kecemasan kembali menyergap diri ini. Merumuskan pertanyaan yang datang secara bertubi-tubi dari dalam kepala.

Aku pun mondar-mandir di depan pintu ruang UGD. Tangan kanan menutup mulut yang terasa sangat keluh untuk diucapkan. Kemudian, beberapa menit menunggu. Seseorang membuka pintu ruangan dengan perlahan, ia adalah dokter yang sedang memberikan perawatan terhadap istriku.

Seketika pria berseragam serba putih itu menelan ludah beberapa kali. "Pak, ada yang ingin saya katakan tentang keadaan istri anda sekarang," ucapnya seraya menadahkan kepala menuju lantai.

Aku pun menatap mantap lawan bicara, sembari menanti akan ucapannya lagi. "Terus, Dok? Bagaimana dengan keadaannya?" tanyaku sangat penuh harap.

Ia pun menarik napas panjang lagi. "Begini, Pak. Istri anda ...," dokter pun mengantung ucapannya.

Dengan kedua tangan, kucengkeram kerah bajunya. "Apa yang terjadi pada istri saya, Dok! Tolong jangan gantung ucapan atau Anda akan menerima semuanya."

"Oke, Pak. Saya akan mengatakan kabar baik ini, kalau istri Anda sudah melewati masa kritisnya," lanjut dokter dengan wajah penuh kemenangan.

Aku menyentuh wajah dengan menggunakan kedua tangan. "Alhamdulillah ... ya, Allah ... engkau telah mendengar doa hamba."

Pria berseragam putih sebagai dokter rumah sakit H. Anwar Mangunkusumo menyentuh pundakku perlahan. "Sekarang, Anda bisa menemui istri Anda. Tetapi jangan terlalu lama, biarkan ia beristirahat untuk memulihkan kembali tenaganya."

"Oke, Dok. Terima kasih," lanjutku.

Dengan wajah semringah, aku dapat mulai bisa menghirup udara segar. Ya, berjalan sangat perlahan melintasi para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya yang telah berbaris rapi seperti membentuk sebuah formasi bodyguard.

Duduk di samping kiri, meski selang oksigen sudah dilepas, Marissa tetap menerima infus dengan frekwensi yang sangat lambat. Kusentuh tangan kanannya, dan mencium beberapa kali.

"Sayang ... apa yang kamu rasakan saat ini?" kutanya dengan mengernyitkan kedua alis.

Akan tetapi Marissa tak menjawab. Ia malah membuang tatapan datar kepadaku. Seketika aku melanjutkan untuk menoleh kanan dan kiri ruangan UGD. Lalu, kembali membuang tatapan menuju para dokter yang masih memadati ruangan.

Aku berkata lagi. "Sayang ... kamu kenapa? Kok, kelihatannya bingung gitu?"

Kembali menanti untuknya mengeluarkan sepatah kata. "Kamu siapa?" tanyanya.

"Aku Revan. Suami kamu, Sayang."

"Enggak! Saya belum pernah menikah, kamu bukan suami saya," responsnya seraya menatap dengan ekspresi jijik.

Tak terasa, air mata keluar dari kedua bola mata. Rupanya, Marissa telah amnesia dan melupakan bahwa aku adalah suaminya. Kini, aku tak mampu tuk menambah episode kesedihan untuk hari ini.

Kedua telinga menangkap suara seseorang berjalan dua langkah. Kutoleh ke belakang, ia adalah dokter yang tengah menangani sang istri.

"Pak, coba Anda keluar dari ruangan sebentar. Biar kami yang akan memeriksa keadaan pasien," ujar dokter yang ada di belakang badan.

Seketika aku merubah posisi, berdiri tegap dan berjalan meninggalkan sang istri yang tak mau mencegah kepergianku.

Sesampainya di tempat duduk ruang UGD, aku kembali merasakan sebuah kepedihan, apalagi kalau bukan menafsirkan sebuah peristiwa yang telah terjadi saat ini.

"Tuan. Kok, enggak masuk ke ruangan," ucap seseorang yang sepertinya bersuara perempuan.

Kepala mendongak ke atas. "Bi, saya udah masuk ke dalam dan melihat keadaan Marissa. Akan tetapi ...."

"Tetapi apa, Tuan?" sosor Bi Ira sangat penasaran.

"Marissa amnesia. Ia tak ingat sama sekali dengan saya," lanjutku.

"Astaghfirullah ...."

Bi Ira duduk di sebelahku. Ia juga meneteskan air mata dan menangisi semua yang telah terjadi. Tiba-tiba, ponsel berdering sangat keras. Aku merogoh kantong celana untuk melihat panggilan yang datang secara tiba-tiba.

'Siska, ada apa lagi ia menelpone-ku. Bukankah aku tadi udah bilang kalau enggak bisa masuk kantor, kenapa lagi dengannya?' batin berkata.

Karena aku juga tidak sedang sibuk, akhirnya aku mengangkat telphone-nya dan beranjak meninggalkan tempat duduk.

Sampailah di sebuah ruangan dengan portal yang bertuliskan 'Ruang Bedah' seketia Siska mengerocos tanpa henti.

[Hallo, Bos.]

[Ya, hallo, Sis.]

[Bos, maaf saya menelphone. Soalnya ini berita penting banget untuk disampaikan.]

[Berita apa, sih, Sis? Enggak bisa kalau besok aja kamu ngomongnya.]

[Ini soal perusahaan, Bos. Proyek kita menang tender. Dan para perusahaan berani memberikan investasi terbesar mereka untuk kemajuan perusahaan kita. Kurva keuntungan perusahaan kita juga melesat, menjadi seratus kali lipat dari keuntungan yang biasanya.]

[Sempurna ... kerja kalian patut diberikan sebuah apresiasi.]

Aku pun memberikan tepuk tangan pada sekretaris terbaik yang bekerja maksimal di perusahaan. Ya, Siska adalah karyawan yang paling bisa diandalkan soal bisnis. Sejak kehadirannya di perusahaan, mampu mendobrak perekonomian dalam menyusun taktik dan strategi pasar masa kini.

[Bos, bagaimana kelanjutan untuk proyek ini?] tanyanya.

[Jadi gini, Sis. Kamu kumpulkan semua karyawan perusahaan. Berikan pengumuman pada mereka untuk berkumpul di rumah saya—lusa, karena kita akan menggelar sebuah pesta keberhasilan ini. Bagaimana?]

[Baik, Bos. Saya akan memberitahukan para karyawan semua agar datang ke sebuah acara yang, Bos adakan— lusa.]

[Oke, terima kasih, Sis.]

[Sama-sama, Bos.]

Seketika telphone mati. Di satu sisi, aku merasakan kesedihan. Akan tetapi di sisi lain, aku merasakan kebahagiaan.

Sempat terpikir dalam waktu singkat bahwa Siska cocok untuk dijadikan istri kedua, mungkin ia bisa memberikan aku keturunan nantinya. Namun, aku juga masih mencintai Marissa dan telah berjanji untuk menemani hidupnya hingga akhir hayat.

Begitu pun pada kedua orang tuanya dahulu. Aku sudah berjuang mati-matian demi mendapatkan cintanya, hingga mengorbankan agama untuk masuk Islam demi Marissa. Akan tetapi jika dipikir-pikir, kapan lagi aku punya keturunan.

Apalagi, Marissa sudah tiga kali gagal dalam mengandung janin. Bisa-bisa peluang untukku memiliki buah hati sangat kecil.

Tanpa menunggu lama, aku beranjak dari depan ruang bedah dan kembali menuju kursi tunggu. Menarik napas panjang dan menelan ludah, kemudian kutatap mantap menuju sebuah ruang UGD.

Seraya melirik menuju sang istri yang sudah tertidur pulas. Aku pun membatin, 'Sayang ... kenapa kamu bisa lupa padaku. Bukankah, aku adalah suamimu selama ini. Mau sampai kapan kamu amnesia dan terus-terusan hilang ingatan.'

Tak lama, suara azan berkumandang. Aku pun menatap arloji di tangan kiri seraya memastikan bahwa waktu salat zuhur telah tiba. Berjalan dengan langkah kaki yang sedikit lambat, kubasuh wajah dengan air wudu dan dengan segera memasuki musala yang tersedia di rumah sakit H. Anwar Mangunkusumo.

Setelah selesai kumandang azan, aku menunaikan empat rakaat siang ini. Seraya menyisipkan doa di tiap lantunan bait-bait ayat suci alquran yang kusebut dalam sebuah ungkapan isi hati.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

"Ya, Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan ketika beragama, kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya maut, rahmat pada saat datangnya maut, dan ampunan setelah datangnya maut."

"Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, berikanlah kami keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat hisab."

Bersambung ...

Episodes
1 PROLOG
2 1. Insiden
3 2. Apakah Tuhan Itu Ada?
4 3. Dia Hadir Walau Hanya Dalam Mimpi
5 4. Lafal Doa Selamat Dunia Dan Akhirat
6 5. Sebuah Rencana Tuhan
7 6. Peristiwa Paling Memalukan
8 7. Perselingkuhan Awal Kehancuran
9 8. Cinta Yang Mulai Terbagi
10 9. Awal Dari Segalanya
11 10. Dari Ranjang Satu Malam
12 11. Tidak Dapat Diganggu Gugat
13 12. Pasung Suami Kejam
14 13. Semesta Pun Ikut Bicara
15 14. Apakah Aku Seorang Pelakor
16 15. Jalan Kebenaran Yang Ternodai
17 16. Ijab Kabul
18 17. Darinya Aku Menemukan Kebahagiaan
19 18. Istri Kedua Suamiku
20 19. Sepuluh Tahun Kemudian
21 20. Tujuh Belas Tahun
22 21. Wajah Di Balik Hijab Putih
23 22. Wanita Pengkhianat
24 23. Awal Permainan Yang Sesungguhnya
25 24. Cinta Saudara Berawal Dari Sandiwara
26 25. Jangan Menilai Orang Dari Penampilan
27 26. Kucintai Bukan Karena Harta Dan Takhtamu
28 27. Rencana Yang Gagal Total
29 28. Kerugian Bagi Umat Yang Me-Nuhankan Uang
30 29. Dan Demi Waktu
31 30. Wafatkan Aku Secara Islam
32 31. Tepat di RS. H. Anwar Mangunkusumo
33 32. Napas di Ujung Hela
34 33. Hamba Allah Pendonor Ginjal
35 34. Pria Misterius Itu Datang
36 35. Dua Malaikat di Kedua Bola Mata
37 36. Sengsara Selama-Lamanya
38 37. Siapa Om Revan Sebenarnya
39 38. Dia Bukan Ayah Kandungku
40 39. Anakku Amnesia
41 40. Anakku Sangat Membenciku
42 41. Wanita Penghancur Kehidupan
43 42. Gosip Yang Mampu Membuka Mata Hatiku
44 43. Hati Yang Mendadak Iba
45 44. Lelaki Yang Membuat Hidupku Hancur
46 45. Lelaki Misterius
47 46. Teman Yang Paling Mengerti Aku
48 47. Cobaan Yang Datang Silih Berganti
49 48. Terjebak Di Situasi Genting
50 49. Siapa Lelaki Itu
51 50. Tidak Ingin Menjadi Seorang Pelakor
52 51. Titik Hancur Dari Seorang Suami
53 52. ATM Yang Mendadak Aneh
54 53. Kenikmatan Dunia
55 54. SMA Tunas Bangsa
56 55. Guru Tampan Di Sekolah Baru
57 56. Dicampakkan Oleh Suami Sendiri
58 57. Keistimewaan Janda Beranak Satu
59 58. Sekadar Ingin Membalas Dendam
60 59. Sandiwara Di Atas Sandiwara
61 60. Halusinasi Dari Sebotol Minuman Keras
62 61. Minuman Yang Memabukkan
63 62. Lompat Pagar Sekolah
64 63. Orang Baik Akan Selalu Bertemu Dengan Orang Baik
65 64. Pesona Lelaki Berkumis Tipis
66 65. Sahabat Baru Di SMA Tunas Bangsa
67 66. Dipasung Tujuh Belas Tahun
68 67. Lelaki Yang paling Setia Adalah Pahlawan Keluarga
69 68. Sahabat Yang Tepat
70 69. Petunjuk Dari Buku Diary
71 70. Lelaki Bijaksana Dan Berwibawa
72 71. Berbagi Masalah Dengan Sang Putri
73 72. Tidak Ada Kata Maaf Untuk Seorang Pelakor
74 73. Tidak Dapat Dijelaskan
75 74. Reinkarnasi Kehidupan Manusia
76 75. Semoga Masalah Itu Larut Dalam Desir Ombak
77 76. Berada Di Fase Ingin Sendiri
78 77. Anak Baru
79 78. Komedi Bu Intan Dan Pak Reza
80 79. Ujian Pelajaran Fisika
81 80. Apa Kabar Mantan Istriku
82 81. Duda Punya Selera
83 82. Duda Berhati Baja
84 83. Duda Berhati Baja part 2
85 84. Salah Dalam Milih Pasangan
86 85. Aku Tak Malu Berstatus Janda
87 86. Aku Tidak Malu Berstatus Janda Part II
88 87. Hilangnya Kenangan Sang Duda
89 88. Anak Dari Sang Duda
90 89. Akibat Tidak Mau Mengalah
91 90. The Most Wanted
92 91. Pelacur Teriak Pelacur
Episodes

Updated 92 Episodes

1
PROLOG
2
1. Insiden
3
2. Apakah Tuhan Itu Ada?
4
3. Dia Hadir Walau Hanya Dalam Mimpi
5
4. Lafal Doa Selamat Dunia Dan Akhirat
6
5. Sebuah Rencana Tuhan
7
6. Peristiwa Paling Memalukan
8
7. Perselingkuhan Awal Kehancuran
9
8. Cinta Yang Mulai Terbagi
10
9. Awal Dari Segalanya
11
10. Dari Ranjang Satu Malam
12
11. Tidak Dapat Diganggu Gugat
13
12. Pasung Suami Kejam
14
13. Semesta Pun Ikut Bicara
15
14. Apakah Aku Seorang Pelakor
16
15. Jalan Kebenaran Yang Ternodai
17
16. Ijab Kabul
18
17. Darinya Aku Menemukan Kebahagiaan
19
18. Istri Kedua Suamiku
20
19. Sepuluh Tahun Kemudian
21
20. Tujuh Belas Tahun
22
21. Wajah Di Balik Hijab Putih
23
22. Wanita Pengkhianat
24
23. Awal Permainan Yang Sesungguhnya
25
24. Cinta Saudara Berawal Dari Sandiwara
26
25. Jangan Menilai Orang Dari Penampilan
27
26. Kucintai Bukan Karena Harta Dan Takhtamu
28
27. Rencana Yang Gagal Total
29
28. Kerugian Bagi Umat Yang Me-Nuhankan Uang
30
29. Dan Demi Waktu
31
30. Wafatkan Aku Secara Islam
32
31. Tepat di RS. H. Anwar Mangunkusumo
33
32. Napas di Ujung Hela
34
33. Hamba Allah Pendonor Ginjal
35
34. Pria Misterius Itu Datang
36
35. Dua Malaikat di Kedua Bola Mata
37
36. Sengsara Selama-Lamanya
38
37. Siapa Om Revan Sebenarnya
39
38. Dia Bukan Ayah Kandungku
40
39. Anakku Amnesia
41
40. Anakku Sangat Membenciku
42
41. Wanita Penghancur Kehidupan
43
42. Gosip Yang Mampu Membuka Mata Hatiku
44
43. Hati Yang Mendadak Iba
45
44. Lelaki Yang Membuat Hidupku Hancur
46
45. Lelaki Misterius
47
46. Teman Yang Paling Mengerti Aku
48
47. Cobaan Yang Datang Silih Berganti
49
48. Terjebak Di Situasi Genting
50
49. Siapa Lelaki Itu
51
50. Tidak Ingin Menjadi Seorang Pelakor
52
51. Titik Hancur Dari Seorang Suami
53
52. ATM Yang Mendadak Aneh
54
53. Kenikmatan Dunia
55
54. SMA Tunas Bangsa
56
55. Guru Tampan Di Sekolah Baru
57
56. Dicampakkan Oleh Suami Sendiri
58
57. Keistimewaan Janda Beranak Satu
59
58. Sekadar Ingin Membalas Dendam
60
59. Sandiwara Di Atas Sandiwara
61
60. Halusinasi Dari Sebotol Minuman Keras
62
61. Minuman Yang Memabukkan
63
62. Lompat Pagar Sekolah
64
63. Orang Baik Akan Selalu Bertemu Dengan Orang Baik
65
64. Pesona Lelaki Berkumis Tipis
66
65. Sahabat Baru Di SMA Tunas Bangsa
67
66. Dipasung Tujuh Belas Tahun
68
67. Lelaki Yang paling Setia Adalah Pahlawan Keluarga
69
68. Sahabat Yang Tepat
70
69. Petunjuk Dari Buku Diary
71
70. Lelaki Bijaksana Dan Berwibawa
72
71. Berbagi Masalah Dengan Sang Putri
73
72. Tidak Ada Kata Maaf Untuk Seorang Pelakor
74
73. Tidak Dapat Dijelaskan
75
74. Reinkarnasi Kehidupan Manusia
76
75. Semoga Masalah Itu Larut Dalam Desir Ombak
77
76. Berada Di Fase Ingin Sendiri
78
77. Anak Baru
79
78. Komedi Bu Intan Dan Pak Reza
80
79. Ujian Pelajaran Fisika
81
80. Apa Kabar Mantan Istriku
82
81. Duda Punya Selera
83
82. Duda Berhati Baja
84
83. Duda Berhati Baja part 2
85
84. Salah Dalam Milih Pasangan
86
85. Aku Tak Malu Berstatus Janda
87
86. Aku Tidak Malu Berstatus Janda Part II
88
87. Hilangnya Kenangan Sang Duda
89
88. Anak Dari Sang Duda
90
89. Akibat Tidak Mau Mengalah
91
90. The Most Wanted
92
91. Pelacur Teriak Pelacur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!