Nara menunggu dihalte didekat venue, Azka memang memintanya untuk pulang bersama, tapi dia sudah menunggu cukup lama.
Dan tiba-tiba yang datang menghampiri Nara adalah Yuki, yang hari ini datang dengan motor sportnya, saat dia buka helmnya Nara agak surprise ternyata itu memang Yuki, dia bangkit dan berjalan mendekat.
"lagi nunggu bis?" tanya Yuki menyapa.
"m..gak kok.." tukas Nara.
"mau pulang bareng?" ajak Yuki, sebenarnya Nara gak mau menolak tapi tak lama kemudian mobil Azka menepi tepat didepan Yuki, Yuki agak bertanya-tanya dan Azka pun turun dari mobilnya lalu bergabung bersama Yuki dan Nara.
"maaf ya nunggu lama.." kata Azka pada Nara, Yuki sedikit cemburu dan itu membuat Azka senang, sedang Nara? dia jadi bingung dengan perlakuan Azka yang cenderung bersikap manis saat ini.
"m.. kalian saling kenal?" tanya Azka belagak gak tahu kalau Nara dan Yuki memang sudah saling mengenal.
"iya..sebenarnya kita memang sudah saling kenal.." tukas Yuki, Azka pura-pura kaget.
"oh ya? wah.. kok bisa kebetulan begini ya?"
Nara tidak mengerti dengan maksud Azka, dia memilih untuk diam saja, dia gak mau salah bertindak.
"m..Kita pulang sekarang?" tanya Azka pada Nara, Nara bisa lihat sorot mata Azka, dia tahu saat ini Azka bersandiwara.
"Iya.." jawab Nara singkat.
"oke, gue duluan ya ki..ayo.."
Azka berpamitan dan saat mulai melangkah dia gandeng tangan Nara dengan manis lalu membukakan pintu untuk Nara dan itu berhasil membuat Yuki sesak.
GRUUUUNG, Azka langsung tancap gas meninggalkan Yuki yang merasa kalah hari ini. Azka bisa lihat ekspresi kecewa Yuki lewat kaca spionnya dan Azka tersenyum puas dan licik.
Nara mengerti sekarang.
"akting lo..lumayan!" kata Nara sinis.
"dan gue berhasil bikin si Yuki kecewa.." tukasnya puas.
"kenapa? kenapa lo sejahat itu?" tanya Nara.
Pertanyaan itu membungkam Azka, dia memang bertindak konyol saat ini, hanya karena Kalyla menaruh hati pada Yuki ,dia anggap Yuki merebut haknya padahal Yuki sendiri tidak menunjukan respon yang baik pada Kalyla. semua ini mutlak karena Azka cemburu buta.
"apa dia membuat lo cemburu juga?" tanya Nara lagi, Azka tidak menjawab dia hanya diam dan fokus mengemudi dan mungkin mulai sadar kalau yang dia lakukan hari ini salah.
"oh iya, gue kan udah beberapa minggu kerja sama lo, apa gue boleh minta gaji gue separuh sekarang?" tanya Nara mengganti obrolan.
"boleh." jawab Azka singkat dan datar.
"syukurlah..m, gue mau cari rumah kontrakan.. lama-lama tinggal serumah sama lo takutnya timbul fitnah dan jadi omongan tetangga, tapi gue akan datang pagi-pagi sekali untuk mulai kerja.." kata Nara sekalian meminta izin pada Azka.
"iya lo bener.." tanggapi Azka singkat.
"jadi lo setuju sama rencana gue?"
Azka hanya mengangguk tanda setuju.
"biar gue bantu cari sekarang.." kata Azka,Nara senang dengan tawaran itu.
"makasih ya.."
***
Sudah 2 hari Nara pergi dari rumah Azka dan tinggal dirumah kontrakan, tapi pagi-pagi buta Nara sudah sampai dan siap dirumah Azka untuk menjalankan tugasnya.
setiap pagi Nara tidak pernah telat menyiapkan sarapan untuk Azka.
"gimana dengan rumah itu, lo betah?" tanya Azka.
"disana nyaman, lingkungannya juga ramah.." tukas Nara yang seperti biasa berteman dengan kain lap.
"syukurlah.."
"gue ngerasa kalau uang yang lo kasih kemarin terlalu banyak.." Nara berjalan mendekat lalu menyerahkan sebuah amplop, mungkin itu sejumlah uang yang ingin Nara kembalikan, Azka hanya mengerutkan keningnya.
"ini apa?" tanya Azka.
"uang yang lo kasih terlalu banyak buat gaji seorang ART, apalagi lo bantu gue bayar rumah kontrakan buat beberapa bulan kedepan! m.. gue bisa kerja disini disaat saat gue terpuruk juga sudah sangat bersyukur..dan uang itu rasanya gak pantas gue terima.." kata Nara merendah, Azka menatapnya lekat. dia berpikir kenapa ada orang setulus Nara, yang mau mengerahkan segenap tenaganya yang merasa digaji terlalu besar.
"udahlah lo ambil aja, itu pantas lo dapatkan.. selama ini lo bekerja sangat giat.. simpanlah! lo pasti butuh uang itu.." kata Azka lalu menyodorkan kembali amplop itu kearah Nara. Nara sampai terharu mendengar kata-kata Azka.
" gue kan cuma menjalankan apa yang seharusnya gue kerjakan.."
"simpanlah! tunjukan sama ibu dan saudara tiri lo, kalo lo mampu hidup tanpa mereka.." sokongan Azka semakin membuat Nara terharu, Azka memang angkuh tapi dia juga punya sisi lembut yang membuat Nara tersentuh.
"makasih.."
Azka lanjutkan sarapannya.
Azka sudah pergi untuk latihan rutin.
Nara merasa nyaman dengan sikap Azka hari ini, hari ini dia sangat bijak dan membuat Nara semangat.
'kadang-kadang kejam, kadang-kadang bijak..aahh, lo ini..mysweet savage boss' batin Nara lalu senyum-senyum sendiri mengingat semua yang sudah dia lalui bersama Azka sejauh ini.
***
Saat hendak pulang dari latihan tanpa sengaja Azka melihat Yuki dan Kalyla bertemu, dia memang dari tadi mengemudi beriringan dengan mobil Yuki. dan saat disebuah tempat sepertinya itu lokasi syuting Kalyla tiba-tiba Yuki berhenti dan tak lama kemudian Kalyla datang dan masuk kedalam mobilnya.
tentu saja hal itu kembali memantik rasa cemburu Azka lagi, apa yang dia lihat malam ini sangat menyesakkan, ternyata hubungan gadis yang dia puja-puja selama ini dengan orang yang selama ini dia anggap senior sudah berlanjut sejauh itu.
Marah dan kecewa lagi-lagi menguasai diri Azka, rasanya sakit sekali melihat itu.
***
Yuki dan Kalyla merapat disebuah cafe, mereka menikmati kencan perdana mereka. tanpa mereka sadari ada beberapa paparazi menguntit mereka.
"makasih ya buat waktunya.." kata Kalyla.
"iya.." tukas Yuki singkat dan terkesan cuek, dan ternyata sikap inilah yang membuat Kalyla tertarik dan merasa tertantang untuk menaklukannya.
"sebenarnya Azka itu teman kecilku, kalian berteman kan?" Kalyla memulai obrolan mencoba menghilangkan suasana canggung diantara mereka.
"ya, kami berteman..dan kamu tahu? dia sangat sayang sama kamu, mungkin..lebih dari sekedar rasa sayang seorang sahabat.." kata Yuki.
"mana mungkin..kami akan selalu jadi sahabat, gak mungkin ada yang lebih dari itu diantara kami!"
Yuki kini tahu apa yang membuat Azka bersikap beda padanya belakangan ini, Yuki pikir sikap Lyla lah yang membuat Azka berubah.
"m..semoga pertemuan kita ini gak ada yang tahu ya, jadi gak akan menimbulkan spekulasi di masyarakat, tapi bener..aku senang kita bisa saling mengenal, jujur aja..aku, fans berat kamu.." kata Lyla lalu tersipu, siapa pula yang tahan dengan sikap manis Lyla, tapi sepertinya itu tidak cukup menarik perhatian Yuki, dia sama sekali tidak nervous bertemu dengan aktris cantik sekelas Kalyla, dia malah lebih merasa berkesan saat bertemu dengan gadis biasa seperti Nara.
Ya! kadang-kadang cinta itu tidak melulu memandang fisik dan status sosial, kalau sudah tertarik dan merasa nyaman, orang se-perfect Kalyla pun bisa kalah dengan gadis sepolos Nara.
bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Dyah Retnowati
cinta bikin ribet..
2021-01-31
1
Dinardie~
Dan sepertinya cinta jajargenjang akan segera dimulai, sorry ya thor w spam komen soale gatel aja kalo gak komen, sumaph ceritamu ini seru loh alurnya ngalir dan gak telalu berat juga konfliknya, lope deh sama kak sakabiya 😚💜
2020-10-23
4
SAKABIYA🌻
IIIH, seru kali yaa kalo ini dijadiin serial TV, terus artisnya yang cakep-cakep biar kek drakor drakor gitu, terus kasih soundtrak yang ahiiww jugaaa 🥺🥺🤭🤭🤣🤣
2020-10-03
3