Nara sudah sampai didepan penginapannya, Yuki mengantarnya dengan taxi, Nara lega akhirnya dia bisa pulang dengan selamat.
"makasih banyak ya, kalo tadi kita gak ketemu..gue gak tahu nasib gue sekarang kayak gimana.." kata Nara sangat berterimakasih pada Yuki, Yuki hanya tersenyum simpul.
"lain kali harus lebih hati-hati ya.." pesan Yuki bijak.
"ia..oh iya, besok sore kalian bertandingkan? m.. gue akan menonton di tribun paling depan.."
Yuki tersenyum, entah kenapa sepertinya Yuki cukup terkesan dengan sosok Nara.
"kalo gitu gue masuk ya.."pamit Nara.
"ya masuklah.."
setelah memastikan Nara masuk kedalam penginapan itu, Yuki baru pergi dari sana.
***
Saat Nara sampai, Azka sudah menunggu dengan muka super masam. dia kesal karena dia harus menunggu lama, ditambah lagi Budi jadi tahu tentang keberadaannya di Jogja saat ini karena kecerobohan Nara.
Dengan segera Nara sajikan Bakmie pesanan Azka. Azka masih menatap Nara dengan tatapan kesal.
"tadi, gue bener-bener kecapean..sampai lupa gak bawa ponsel..ya..begini deh, akhirnya Budi tahu sekarang kita di Jogja.." kata Nara mencoba memberi alasan, Azka gak peduli dengan apapun alasan Nara. dia nikmati saja bakmie nya.
Nara jadi merasa bersalah, sikap diam Azka pasti menunjukan betapa marah dan kecewanya dia. dan kini Nara menyadari sesuatu, dia cari-cari dompetnya dan dia tidak menemukannya.
"ya ampun! dompet gue mana ya.." gumam Nara sangat panik, dia cari dompetnya kesana kemari dan dia belum menemukannya. Azka makin sebal dengan keteledoran Nara.
"aduh..dimana ya.. " pikir Nara kebingungan dan panik.
"ceroboh!" gerutu Azka dan dia tidak begitu peduli dia masih menikmati makanannya.
***
Ternyata dompet Nara tertinggal dalam taxi, dan Yuki menyimpannya. Yuki awalnya bingung harus bagaimana untuk mengembalikan dompet itu pada Nara, jika dia kembali ke penginapan Nara, dia merasa sudah lelah malam ini.
Dan saat bertemu Budi di loby hotel, Yuki segera meminta bantuan Budi. Budi pun terheran heran dengan perkenalan Yuki dan Nara.
"iya, biar nanti gue hubungi dia kalau dompetnya aman ada ditangan lo..huh..dasar anak itu..ceroboh!" kata Budi, Yuki hanya tersenyum seperti biasa.
" ya udah, biar gue yang simpan dompet ini ya..biar gue sendiri yang kasih ini sama dia besok.." kata Yuki, Budi jadi curiga kalau Yuki suka dengan Nara.
"Wah.. jangan-jangan, ada sesuatu diantara kalian.." goda Budi, Yuki hanya tersenyum lalu pergi begitu saja menuju kamarnya.
***
"Oh.. jadi dompet gue aman di tangan Yuki? syukurlah..makasih ya Bud atas infonya..gue lega banget.."
Nara sudah dapat kabar kalau dompetnya aman, yang barusan menelphon adalah Budi, Azka yang sedang menikmati batang demi batang rokoknya dipelataran rumah penginapan itu sampai tertarik dengan obrolan Nara, terlebih saat dia mendengar nama Yuki.
Akhirnya Nara bisa istirahat dengan tenang, dia terbaring di sofa sedangkan ranjang yang nyaman mutlak milik Azka. Azka masuk dan dia juga bersiap untuk istirahat.
"lo ketemu Yuki tadi?" tanya Azka.
"iya, rekan satu tim lo, dia baik banget.. kebetulan banget tadi kita ketemu,dan oh iya..dompet gue ternyata ketinggalan di taxi dan Yuki simpan dompet gue itu! dan ternyata dompet gue aman.." jawab Nara semangat.
***
Pagi yang dingin dikota gudeg, embun yang tersisa di dedaunan dihalaman penginapan menyejukan pagi yang dingin ini. Nara menyambut paginya dengan penuh semangat dan syukur. kejadian pahit yang dia alami beberapa waktu lalu terbayar sudah dengan keadaannya sekarang ini. dia bersyukur karena tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
'segala sesuatu itu selalu ada hikmahnya..' kata Nara dalam hati, dia tarik tangannya keatas lalu dia hirup udara yang amat sangat segar pagi ini. aura aura positif menaunginya saat ini.
"selamat pagi.." sapa seorang pelayan penginapan.
"pagi juga.." sahut nara.
"kami menyediakan hidangan khas nusantara didapur kami, kalau anda mau layanan pesan antar silahkan ini menu-menunya..dan hubungi saja nomor yang tertera disana jika ingin memesan.."
"oh iya..terimakasih.."Nara mengambil daftar menunya.
pelayan itu berlalu, lalu Nara masuk kembali kedalam. Azka masih tertidur pulas. melihat ada pria yang tertidur satu ruangan bersama seperti ini sebenarnya Nara agak risih. terlebih pria itu adalah pria super ganteng yang bikin hati cenat cenut.
"Wah.. makan apa ya pagi ini.." gumam Nara lalu dia jajal semua gambar dalam menu, semuanya menggiurkan.
Azka terusik dan dia terbangun.
"ah..lo udah bangun, mau makan apa pagi ini?" sapa Nara begitu Azka membuka mata. Azka belum jawab, dia masih berusaha mengumpulkan oksigen untuk menghilangkan rasa kantuknya.
"ada nasi gudeg, ada soto, ada juga ayam betutu.. wah..jadi bingung mau pilih yang mana.." kata Nara sibuk sendiri, Azka malah tidur lagi.
***
Untuk memanfaatkan waktu, Azka dan Nara berkunjung ke tempat-tempat populer disekitar Jogja, siang ini mereka ke komplek candi borobudur. Nara senang dan mengagumi situs bersejarah ini. dia mengambil photo hampir disetiap sudut candi, Azka cuma geleng-geleng kepala melihat tingkah ART barunya itu.
'norak' pikirnya.
Mereka juga berbelanja souvenir di Malioboro, Nara benar-benar kalap dengan barang-barang murah yang ada disana.
****
Sorenya mereka langsung menuju Gor tempat digelarnya pertandingan. Azka menutup setengah wajahnya dengan masker, dia juga kenakan topi dan kacamata untuk menghindari kecurigaan orang-orang dan teamnya. kebetulan mereka duduk dibarisan depan bahkan dekat dengan bench pemain.
Seluruh kursi sudah penuh sesak, suasana juga ramai tapi dengan mudah Yuki bisa temukan letak duduk Nara, entah kenapa dia kelihatan senang sekali dengan kehadiran Nara.
Budi juga bisa dengan mudah menemukan Nara dan dia tahu kalau pria bermasker disamping Nara adalah Azka, dia hanya geleng-geleng kepala.
Azka benar-benar tidak terbiasa duduk menjadi supporter, dia agak terganggu, teriakan dan sorak sorai orang-orang disekitarnya lumayan memekakan telinga tapi dia ingin sekali menyaksikan pertandingan ini, diapun pasrah dengan situasi ini.
BRUK! tiba-tiba terjadi sedikit keributan, ada insiden saling dorong disisi kanan tempat duduk Azka, dan hampir saja seseorang mengenai tangan kanan Azka yang belum pulih 100%, Nara jadi panik sendiri melihat itu, dengan sigap dia lindungi Azka.
"aduh mas,mba..hati-hati dong, jangan bikin gaduh begitu.." kata Nara.
"iya iya maaf mbak..", sahut orang itu dan keadaan kembali kondusif.
"sini, lo duduk sebelah sini aja..biar tangan kanan lo ini aman!" bisik Nara lalu menukar tempat duduknya dengan Azka, Azka hanya mengikuti apa kata Nara, Azka cukup senang dengan kesigapan Nara.
Sebenarnya dari kejauhan Yuki bisa lihat itu dengan jelas, dia agak jealous dengan pria disamping Nara, dia belum tahu aja kalau orang itu adalah Azka.
PRIIT, playoff dimulai..Sunrise langsung menyerang dan selama 4 quarter berjalan, pertandingan berlangsung sengit.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Dinardie~
Azka ketos, yuki soft tapi kayaknya Naranya bakalan jatoh ma si azka duluan 🙃
2020-10-23
4
Defri Yanti Hermawan17
Yuki aku padamu
2020-10-16
3
SAKABIYA🌻
Nara mulai protect nih sama bos Azkaa
Ya ampoon gue jadi keinget lagi nih kok karakter Yuki ini nyaris sempurna banget yaaa 1🤩
Mau dong satu yang kayak Yuki 😘
2020-10-03
4