Malam semakin larut, dan Azka semakin kesal dengan Nara yang tidak pulang atau sekedar memberi kabar. tapi disatu sisi dia juga agak cemas apalagi dia ingat tadi siang Nara sampai terhuyung karena pantulan bola yang dia lempar.
"lo marah? heh..salah lo mau tahu aja urusan orang, huh..lo dimana sih.." kata Azka pelan lalu dia tatap lagi jendela, dan jalanan tetap sepi tidak ada tanda-tanda Nara akan pulang.
***
Ini sudah pagi.
Nara sudah merasa fit lagi, sebenarnya Nara takut kalau Yuki datang lebih pagi dan bersikeras mengantarnya pulang. dia tidak mau Yuki tahu kalau selama ini dia tinggal dirumah Azka.
Saat Nara nyalakan ponselnya, ada banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Azka, ya walaupun agak kesal Nara segera telphon Azka untuk segera menjemputnya dan membayar semua biaya Rumah Sakit karena dia sendiri tidak punya cukup uang untuk membayar biaya perawatannya.
Telphonnya sudah tersambung..
"Hey..lo tidur dimana semalam? jadi lo udah punya tempat tinggal baru?" saat tersambung sapaan ketus Azka menyambut Nara, Nara hanya membuat wajah mencibir.
"gue di rumah sakit!" jawab Nara singkat tapi itu cukup membungkam Azka, perlahan dia merasa bersalah.
"kalau gak keberatan, tolong jemput gue sekarang..gue gak punya uang buat bayar biaya perawatan, tolong.." tambah Nara.
"iya, gue kesana.." akhirnya Azka melunak, saat tahu Nara dirawat Azka tidak mencoba untuk mengomel lagi.
***
Nara lega akhirnya Azka datang lebih cepat dari yang dia perkirakan,dan saat hendak mengurus administrasi dimeja recepsionist.
"Biaya administrasi anda sudah di lunasi.." kata seorang suster, Nara juga Azka terkejut mendengar itu.
"Oh ya?"
"iya.."
Azka juga heran, siapa yang sudah membawa dan membayar biaya Rumahsakit Nara.
setelah selesai mereka pulang. di tengah perjalanan..
"Siapa yang bawa lo kerumah sakit?" tanya Azka mencoba mencari tahu.
"Yuki.."
Jawaban Nara semakin membuat Azka kaget, dia merasa heran kenapa nama Yuki sering sekali dia dengar akhir-akhir ini.
"dia?? kok bisa??"
"gue gak ingat, kemarin yang terakhir gue ingat gue menepi disebuah halte karena tiba-tiba pusing dan pandangan gue kabur, pas sadar gue udah di Rumah sakit dan ternyata yang bantu gue itu..Yuki!" cerita Nara, lama-lama Azka gerah juga dengar nama yuki terlebih karena Kalyla juga ternyata sangat mengagumi seniornya itu.
Azka menunjukan wajah masam.
"heh.. dia lagi! kenapa bisa lo ketemu dia lagi?" tanya Azka dengan nada sinis.
"m..mana gue tahu, mungkin dia udah ditakdirkan jadi penolong gue..hehee.." tukas Nara genit.
"heh..menurut lo begitu??"
"mungkin.."
Nara jadi senyum-senyum sendiri, apalagi saat ingat kata-kata manis Yuki semalam, Azka sampai heran dengan tingkah Nara.
"jadi kata dokter lo kenapa?"
"gue alami cedera ringan di kepala, mungkin.. karena benturan bola kemarin.."
Azka tak bereaksi, Nara gak habis pikir kenapa ada orang se-innocent Azka. Nara tidak tahu padahal dalam lubuk hatinya Azka merasa bersalah hanya saja Azka tidak mau menunjukan rasa itu didepan Nara.
"mau makan apa? kita makan diluar aja sekarang biar lo bisa istirahat.." tanya Azka.
"terserah lo aja.." sahut Nara malas, dia berharap Azka merasa bersalah dan meminta maaf tapi apa kenyataannya, tidak ada permintaan maaf yang keluar dari mulut Azka.
'huh..savage!' batin Nara kesal.
Azka parkirkan mobilnya disebuah restauran, tepatnya restauran jepang. Nara tampak senang karena Nara memang suka makanan Jepang. sedikitnya rasa kesal Nara terobati karena Azka membawanya kerestauran Jepang.
Hal yang tak diduga terjadi, begitu banyak kebetulan akhir-akhir ini dikehidupan mereka. saat turun dari mobil, pada waktu yang sama ada Kalyla dan managernya shita juga kebetulan ada disana, mereka bertemu di tempat parkir. Azka sempat kaget tapi ingat kejadian malam itu dia sedikit menahan perasaan senangnya, dia mencoba bersikap biasa didepan Kalyla, Kalyla yang menyadari kehadiran Azka langsung menghampirinya.
"hai.." sapa Lyla, tapi tiba-tiba senyumnya agak pudar saat disaat yang sama Nara keluar dari mobil Azka. mimiknya berubah, yang terlintas dibenaknya adalah dugaan kalau Nara adalah teman spesial Azka.karena selama ini Kalyla tidak pernah melihat Azka bersama gadis lain.
Nara surprise dengan kehadiran Lyla, yang dia tahu hanyalah Lyla adalah seorang aktris yang hebat.
"hai.." sapa balik Azka.
"mau makan siang disini juga ??" tanya Lyla dan sesekali dia memandang aneh pada Nara yang mencoba bersikap manis didepan Lyla.
"ya, kamu juga ?" tanya balik Azka.
"iya, kebetulan ada beberapa scene di daerah ini, mumpung lagi break..aku sama shita mampir kesini buat makan siang.." tukas Lyla dan masih mencuri curi pandang kearah Nara, Azka tahu itu. dia sadar dengan sikap Lyla.
"oh.. kebetulan ya, m..kita masuk duluan ya.. "
Lyla agak kecewa dengan sikap dingin Azka, dia tidak seperti biasanya. ditambah kehadiran Nara sedikitnya membuat Kalyla jealous karena selama ini Azka selalu memberikan seluruh perhatiannya pada Lyla. dan yang makin membuat Lyla kecewa saat Azka tiba-tiba menggandeng tangan Nara seolah-olah Nara adalah teman spesial Azka.
Shita mendekat.
"Azka?" tanya Shita
"iya.."
"dari dekat dia terlihat lebih ganteng ya..", Lyla hanya menanggapinya dengan senyum getir. tak pernah dalam seumur hidupnya dia mendapat sikap cuek dari Azka seperti saat ini.
Azka sudah dapat tempat, Azka memilih sebuah bilik bambu khas restauran-restauran tradisional jepang. jadi tidak ada seorangpun pun yang dapat melihat aktivitas makannya. terlebih Azka rasanya sedang tidak ingin melihat Kalyla.
Azka sudah memesan banyak makanan, dia pesan banyak hidangan khas yang mebuat Nara semangat dan tak sabar menyantapnya. ada yakiniku lengkap dengan panggangannya, ada sukiyaki, berbagai varian sushi .wah pokoknya ini semua membuat Nara sangat bahagia.
Sebaliknya, Azka malah terlihat murung setelah pertemuannya tadi bersama kalyla.
"Waaah.. makanan enak memang selalu membuat orang bahagia.." kata Nara dan sudah bersiap dengan sumpitnya, tapi kemudian dia heran saat melihat Azka yang diam saja.
"m.. gue boleh makan yang ini kan ??" tanya Nara lalu menunjuk kearah sukiyaki yang ada dihadapan mereka.
"makanlah.." kata Azka mempersilahkan, tanpa lama-lama lagi Nara segera sumpit irisan sei sapi lalu mencelupkannya kedalam air mendidih dalam pot. dia excited sekali. sedangkan Azka, dia diam saja.
"m.. yum yum,.." rasanya Nara gak bisa berhenti makan. tapi sejenak Nara berhenti karena Azka belum memakan apapun, Nara jadi agak khawatir dengan keadaan Azka.
"kenapa?? lo..sakit?" tanya Nara.
"nggak.." tukas Azka, dia tak mau berlarut-larut lalu dia sumpit potongan udang segar lalu meletakannya diatas panggangan kecil yang sudah tersedia.
"oh iya, yang tadi itu Kalyla ya? dia sempurna, cantik banget gue sampai gak bisa ngedip lho lihat mukanya yang mulus dan glowing.. sempurna deh pokoknya.." kata Nara begitu terkesan dengan Kalyla. Azka gak terlalu menanggapi dia coba nikmati udangnya, walaupun sebenarnya selera makannya cukup terganggu karena terlalu memikirkan Kalyla.
"jadi.. kalian itu berteman sejak lama ya ??" Nara terus bertanya, dia gak tahu kalau Azka sedang malas membahas Lyla.
"oh iya.. kenapa lo.. gandeng tangan gue didepan dia ??" tanya Nara terus semakin annoying. Azka hanya menjawab dengan tatapan tajam dan Nara sudah tahu itu artinya Azka tidak suka dengan pertanyaan itu. akhirnya Nara pun diam dan melanjutkan acara makan spesialnya.
Sebenarnya bukan hanya Azka yang terus memikirkan Kalyla, kalyla pun merasakan rasa kecewa yang sama. dia kelihatan gak semangat setelah melihat Azka menggandeng Nara tadi. entah kenapa dia merasa tersisihkan.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Taty Na Rasyid
fiks,,, akhirnya ketemu cerita ini.
2023-10-22
0
Kichan Tae95
full house y sepemikidan duh yukiiii padahal nara dah suka sebel deh knp ga sama yuki aja sih
2021-01-30
1
Dinardie~
Makjlebbb, kak sakabiya aku padamu loooh ini novel pertama yg aku baca di mangatoon dan sumpah langsung jatuh cinta sama serialmu iniii berharap ada serial tv nyaa seru kali thor 😍😍 semangat yaaa ILY 💜
2020-10-23
2