My Sexy Hot, Pak Tentara

My Sexy Hot, Pak Tentara

Part 1

Selamat datang di karya mom olla yang kedua, semoga dan semoga para readers suka dengan tulisan receh mom ya😁😁

Happy Reading🤗🤗🤗

Seorang gadis remaja saat ini masih terlelap dan bergelung dibawah selimut, membungkus tubuh mungilnya agar tidak terkena hawa dingin yang disebabkan sisa semalam karena hujan turun dengan derasnya.

Tok...tok...tok...

"Lila... sayang...bangun, nanti terlambat sekolahnya".

Teriak seseorang wanita paruh baya dari balik pintu.

"5 menit lagi bik".

Gumamnya sambil menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

10 menit kemudian

"Lila...sudah jam 7 loo".

Suara nyaring untuk kedua kalinya seketika membuat seorang gadis langsung terbangun dari tidurnya dan menyibakkan selimut dengan cepat, namun nasib sial dia dapatkan pagi ini.

Gubrak...

"Aauuwww....sakitnya".

Ringisnya sambil mengusap-usap lututnya yang tercium oleh lantai kamarnya.

Ceklek.

"Ada apa lila?".

Tanya seorang wanita paruhbaya namun masih tetap terlihat cantik diusia yang sudah tidak bisa disebut muda lagi, dengan tubuh yang masih diambang pintu serta tangan yang memegang handle pintu memandang ke arah sumber suara dimana dirinya melihat seorang gadis yang saat ini tengah terduduk di lantai sambil mengusap lututnya lalu disebelahnya terlihat selimut yang teronggok dilantai.

"Jatuh bik".

"Dasar selimut sialan".

Gerutunya kesal sambil mencoba berdiri sedangkan sang bibi hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku keponakannya yang selalu ceroboh itu namun sangat sayang kepada keponakannya satu-satunya itu sebab dirinya tidak mempunyai siapapun dan hanya anak dari almarhumah kakaknya ini yang selalu menjadi pelipur laranya.

"Sudah buruan mandi, tuh jam 7".

Ujar sang bibi kemudian masuk kedalam kamar lila untuk membuka korden serta jendelanya.

"Ah...iya...haduh... mamp*s gue hari ini kan ada jadwalnya si botak lagi".

Gerutunya sambil menepuk jidatnya dan langsung menyambar handuk yang berada di belakang pintu lalu berlari menuju kamar mandi yang terletak di belakang dekat dapur.

"Dasar...lila...lila...".

Ucapnya pelan sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku lila kemudian berlalu meninggalkan kamar lila setelah membereskan selimut yang berserakan dilantai.

Dalila Bareeka Haniya yang artinya anak yang berhati lemah lembut, cantik seperti bunga dan menjadi hadiah terindah bagi kedua orang tuanya, gadis cantik bertubuh mungil hanya 145cm dan biasa dipanggil oleh lila itu, beberapa hari yang lalu telah berumur 17 tahun, anak yatim piatu sejak kedua orang tuanya kecelakaan dan langsung diasuh oleh adik dari ibunya yang bernama Yana Indira.

Namun sayang tingkah lakunya tak seperti arti namanya, sebab dirinya menjadi anak yang sangat ceroboh dan selalu membuat onar disekolah namun tetap pintar dan mendapatkan juara umum berturut-turut.

Beberapa menit kemudian lila masuk kedalam kamarnya dengan hanya memakai handuk saja untuk menutupi area pribadinya, ya kebiasaan lila sejak dulu selalu memakai pakaian didalam kamar karena menurutnya tak ada laki-laki yang tinggal dirumah bibinya jadi dia tak perlu kawatir jika hanya memakai sehelai handuk.

Lila langsung membuka pintu lemari kecil yang menampung pakaiannya lalu mengambil perlengkapan dal*man serta baju seragamnya dan dipakainya dengan terburu-buru.

"Haduh cepet banget lagi nih jam muternya, dah kayak roling coaster aja".

Gerutunya saat melihat jam diatas nakas samping tempat tidurnya yang 5 menit lagi sudah menunjukkan jam 7 pagi.

Lila lalu mengambil liptin yang terletak diatas meja dan langsung mengaplikasikan ke bibir seksi miliknya serta tak lupa bedak baby selalu setia lila gunakan oleh sebab itu wajahnya mulus seperti milik baby.

Setelah dirasa sudah selesai, segera disambarnya tas yang sudah sejak semalam dia siapkan dan untungnya bibi tersayangnya itu yang selalu mengingatkannya untuk menyiapkan kebutuhan sekolah di malam hari agar tak terlalu kelamaan jika menyiapkan disiang hari.

"Bik, lila berangkat dulu ya."

Pamitnya saat sudah berada didekat bibi yang sedang duduk dimeja makan.

"Looo nggak sarapan dulu?".

Tanyanya saat sang keponakan sudah terlihat cantik dan imut menggunakan seragam SMA nya dan tak lupa sepatu yang berada ditangan kirinya.

"Nggak keburu bik, lila takut terlambat di jamnya pak botak".

Ucapnya sambil nyengir lantas mendudukkan tubuh se xy nya dikursi meja makan serta tangannya sibuk dengan sepatu dan kaus kaki yang dibawanya dari dalam kamar.

"Nih makan dulu, satu suap saja".

Ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala lalu mengarahkan sendok yang sudah terisi oleh makanan kearah mulut sang keponakan cantiknya.

Sedangkan lila langsung menerimanya dengan senang hati akan perilaku hangat yang diberikan oleh bibinya itu pengganti almarhumah sang ibu.

"Makasih bibi ku sayang".

Cup.

"Lila berangkat, Assalamualaikum".

Pamitnya setelah mencium pipi kanan bibinya dan langsung ngacir keluar pintu untuk segera berlari kesekolahnya.

"Waalaikum salam".

Ucapnya pelan saat melihat lila tingkah lila yang sudah terbiasa menjadi pemandangannya sehari-hari sejak lila diasuhnya 10 tahun silam.

"Anakmu sudah besar nan cantik kak, persis seperti dirimu hanya saja tingkah lakunya persis seperti mas ardi".

Lirihnya sambil memandang kearah pintu yang sudah tertutup rapat, yana menghela nafas pelan lalu melanjutkan aktifitasnya sebelum berangkat bekerja.

Tak ingin larut akan kesedihan yang terjadi pada orang tua lila yang telah tiada, bibi yan biasa dirinya disapa orang-orang segera menyelesaikan sarapannya.

☆☆☆☆

"Pagi pak joko".

Sapanya riang saat melihat penjaga gerbang disekolahan dimana dirinya menuntut ilmu.

"Ehh...neng lila, tumben nggak terlambat".

Tanyanya saat mendengar suara yang begitu familiar ditelinganya dan benar saja seorang gadis remaja yang selalu membuat onar sedang menyapanya.

"Soalnya jam pertama pak botak".

Lirihnya saat membisikkan kata-kata tersebut lalu nyengir menunjukkan gigi putihnya ke arah penjaga gerbang yang sedang terbengong karena ulah dari lila sedangkan lila setelah membisikkan hal tersebut langsung ngacir masuk kedalam sekolah dan tak lupa mengembangkan senyumannya saat melihat orang yang dikenalnya.

Dor...

"Ehh...kodok...kodok...beranak...anaknya banyak".

Ucapnya tergagap saat ada suara yang mengagetkannya.

"Ya elah kebiasaan banget sih lu ngagetin gua mulu kerjaannya".

Ucapnya kesal sambil memukul pelan tangan sahabatnya itu.

"Ckkk...lebay banget lu jadi orang".

Sewotnya sambil memutar bola matanya malas.

"Cie...ngambek...cie...".

"Seharusnya gue yang marah maemunah, lah kenapa jadi lu yang marah ma gua?".

Tanyanya saat mendengar ucapan sewot dari satu-satunya orang yang mau berteman dengannya.

"Eleh suka-suka gua lah noni".

"Yuk, masuk entar keduluan sama si botak lagi".

Ajaknya samb menarik tangan orang yang dipanggil noni olehnya.

"Ehhhh...maemunah nama gue nino...N I N O...

Bukan noni maemunah?".

Ucapnya sewot saat sahabatnya itu selalu mengubah namanya.

"Laaa...itu paham, nama gue juga lila jauh amat lu manggil nama gua maemunah".

Ucapnya tak kalah sewot dengan pria lemah gemulai yang sedang berkacak pinggang dihadapnya ini dengan gaya yang feminim.

"Hehehe...ayam sorry deh...uluh...uluh...lila cantik udah ya marahnya, nanti nino kenalin deh ma cowok-cowok cakep yang seksi dan hots".

Ucapnya genit sambil mengedipkan matanya membuat lila yang tadinya marah walau hanya berpura-pura akhirnya tertawa lepas juga akan aksi konyol sahabatnya ini.

"Ogah gua, masih bisa nyari sendiri kalo laki yang elu kenalin ke gua, nanti jadinya bentukannya kayak lu lagi".

Jawabnya sambil menjulurkan lidah menahan sisa ketawanya dan langsung berjalan menuju kelas mereka berdua.

"Ya elah lu mah kagak percayaan ma gua sih".

Gerutunya sambil mengikuti langkah lila.

"Emang".

Jawabnya singkat dan langsung mendudukkan tubuhnya saat sudah tiba di kursi tempat biasa ditempati bersama nino dan disusul oleh nino duduk tepat disebelahnya.

Nino Nugraha, sahabat satu-satunya disekolahan tempat lila menuntut ilmu, pria berwajah rupawan, hidung mancung, berkulit bersih dan tinggi 175cm namun satu kekurangannya dirinya bertubuh lemah gemulai jadi tak ada yang mau berteman dengannya kecuali lila, gadis mungil nan cantik yang hanya sebatas dadanya itu.

Ya, mereka bersahabat sejak awal masuk sekolah menengah atas dan itu pun perkenalannya karena nino di bully oleh para siswa.

Tet...tet...

HAY...HAY...HAY...

ASSALAMUALAIKUM READERS TERSAYANG MOM OLLA...

AUTHOR LUNCURKAN KARYA TERBARU YA, SEMOGA SUKA UNTUK MENEMANI HARIHARI PARA READERS...

JANGAN LUPA LIKE, SERTA VOTE DAN SELALU SUPPORT...

TANPA KALIAN APALAH DAYA AUTHOR🤗🤗

SALAM SAYANG

MOM OLLA

😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

lanjut

2023-07-28

0

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

hai thorr aku mampir di karyamu

2023-07-12

0

Neng Alifa

Neng Alifa

justru yg gemulai itu lucu berteman ya

2023-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 PENGUMUMAN
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part End
93 Extra Part 1
94 Extra part 2
95 Extra Part 3
96 Extra Part 4
97 Extra Part 5
98 Extra Part 6
99 Extra Part 7
100 Extra Part 8
101 Extra Part END
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
PENGUMUMAN
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part End
93
Extra Part 1
94
Extra part 2
95
Extra Part 3
96
Extra Part 4
97
Extra Part 5
98
Extra Part 6
99
Extra Part 7
100
Extra Part 8
101
Extra Part END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!