Part 7

Happy Reading🤗🤗🤗

"Sayang".

Panggil seorang wanita yang usia sudah hampir 40 tahun.

"Iya bik, ada apa bik?".

Tanya Lila saat dirinya sudah berada didekat bibinya yang ternyata sedang menyusun makanan didalam rantang.

"Bibik mau nganter makanan buat papi ya?".

Tebaknya, ya bik yan dan papi nino telah menjalin hubungan serius beberapa hari yang lalu jadi tak ayal lila menebak seperti itu setelah dirinya diberitahu oleh sang sahabat setelah mereka pulang dari mall waktu itu.

Bahkan kini mereka sudah terang-terangan menjalin kasih setelah mendapatkan lampu hijau dari calon anak sambungnya.

"Bukan, ini buat tetangga baru kita sebagai salam perkenalan, tadi pagi kebetulan bibi melihat seorang wanita ya mungkin umurnya tak jauh beda dari bibi, bibi langsung datangi aja orangnya, karena setau bibi itu rumah kan punya pak zaki dan istrinya sudah meninggal".

Jelasnya panjang lebar.

"Terus gimana?".

Tanya lila sambil mencomot ayam goreng yang berada di atas piring.

"Ya tadi sempat berbincang-bincang, ternyata rumah itu sudah dibeli oleh putranya, wanita itu baru tiba kemarin lusa sama suaminya".

"Lila, tolong anterin ya, soalnya bibi mau siap-siap sebentar lagi papi kamu mau jemput bibi".

Ucapnya setelah merapikan makanan yang akan diberikan kepada tetangga barunya itu.

"Okey, berarti Nino ikut kesini ya bik?".

"Nggak tau, telfon aja suruh kesini temeni kamu, soalnya kami lumayan lama nanti perginya".

Jelasnya sambil menyerahkan rantang yang sudah terisi masakan yang baru dia selesaikan karena rencananya dirinya dan sang calon suami akan membeli beberapa keperluan untuk acara pernikahan mereka beberapa minggu yang akan datang, walau dirinya meminta pernikahan sederhana tapi nampaknya sang calon suami ingin memberikan kesan yang mendalam buat dirinya dan tentu dia hanya pasrah mengikuti apa mau calon suaminya tersebut.

"Ya udah kalo gitu".

Lila bergegas mengantarkan makanan dari bibinya untuk tetangga sebelah rumah mereka, ya hanya berjalan kaki dan tak membutuhkan waktu lama.

Tok...tok...tok...

"Assalamualaikum...yuhu...spada....Assalamualaikum..."

Teriaknya sambil mengetuk-ngetuk pintu beberapa kali.

Ceklek.

Lila yang tadi sedang menundukkan kepalanya seketika mengangkat kepalanya.

Jreng...

Lila membulatkan matanya saat sosok yang barusan membukakan pintu, sosok yang beberapa minggu lalu yang telah mencuri ciuman pertamanya eh...salah lila yang mencium duluan karena sebuah insiden.

Begitupun dengan Tristan, dia seakan tak percaya terperangah, tercengang melihat seorang gadis kecil dengan hanya menggunakan hotpan berwarna hitam beserta kaos ketat serasi dengan celananya dan tak lupa rambut yang dikuncir kuda dan dia ingat dengan gadis yang beberapa waktu lalu mencuri ciuman pertamanya apalagi saat pandangannya jatuh pada bibir ranum itu.

Gleuk..

"Ekhem"...

"Ada apa?"...

Tanya Tristan untuk mengurai keterkejutannya dan menetralisir keadaan dengan mode datarnya.

"Mau antar ini om".

Cengirnya setelah berhasil menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba mendera sambil mengangkat sebuah rantang yang dibawanya tadi dari rumah.

Tristan mengulurkan tangannya bermaksud untuk mengambil rantang tersebut.

"Lila nggak disuruh masuk dulu nih om?".

Ucapnya dengan sambil tersenyum-senyum malu bertolak belakang dengan sifatnya yang terkenal bar-bar serta suka membuat ulah disekolah terutama pak joko alias pak botak panggilan sayang yang disematkan pada guru yang memang menjadi musuhnya sejak kelas X.

Tristan mengangkat sebelah alisnya, saat sedang akan mengucapkan seruan dari belakang tubuhnya terdengar.

"Siapa nak?".

Suara seorang wanita terdengar.

"Looo ada tamu, kok nggak diajak masuk tris".

Ucap wanita tersebut sambil menggelengkan kepalanya.

"Silahkan masuk, maafin putra tante ya".

Ajaknya setelah berada disisi sang putra

"Terima kasih tante".

Ucapnya sambil tersenyum manis.

Tristan lantas mendorong kursi roda mamanya dan masuk kedalam tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun.

Lila yang melihat sifat acuh dari laki-laki dihadapannya ini hanya mendengus kesal namun itu hanya sebentar karena setelahnya dia tersenyum lebar kembali.

"Silahkan duduk nak...?"

Ucapan wanita tersebut menggantung.

"Dalila tante, panggil saja Lila".

Jelasnya dengan mengucapkan namanya ketika sudah duduk diruang tamu.

"Ahhh ya, nak lila...salam kenal, panggil saja saya tante Tari".

Ucapnya ramah sambil tersenyum dan lila seketika mengulurkan tangannya lalu disambut hangat oleh wanita tersebut dan tak lupa lila menciumnya dengan takzim.

Sedangkan tristan hanya diam saja disamping mamanya.

"Kalian sudah kenal?".

Tanya tante tari.

"Belum tante, cuma pernah sekali ketemu".

Jelasnya sambil tersipu malu.

"Oh ya, kalian bertemu dimana?"

Tanyanya dengan antusias.

"Emm...di mall tante".

Lirihnya.

"Ohya hampir lupa, ini tante dari bibi lila".

Ucapnya sambil menyerahkan rantang makanan ke tante tari.

"Wah terima kasih loo ya, kok repot-repot segala".

Ucapnya sambil menerima rantang tersebut.

"Terus bibi nak lila nggak ikut kemari?".

Tanyanya saat melihat gadis cantik tersebut hanya seorang diri.

"Nggak tante, Bibi lagi mau pergi jadi lila yang disuruh kemari?".

Jelasnya.

"Looo ada tamu".

Suara seorang pria paruh baya terdengar dari arah belakang ibu dan anak tersebut.

"Iya ini loo pa, ternyata dia ini tetangganya tristan".

Ucapnya saat suaminya berada didekatnya.

"tedy".

Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Lila om".

Ucapnya sambil membalas uluran tangan dari om tedy dan menciumnya dengan takzim.

"Jadi nak lila ini masih sekolah atau bagaimana?"...

Tanya om tedy saat mendudukkan tubuhnya disebelah tristan.

"Masih sekolah om kelas 2 SMA".

Jawabnya dengan menampilkan senyuman manisnya.

Dret...dret...dret...

"Maaf sebentar, lila mau menjawab telfon dulu".

Ijinnya saat melihat hpnya bergetar terus tanda sebuah telfon masuk.

"Oh silahkan nak, angkat saja".

Ucap pak tedy.

"Ya halo".

Ucapnya sambil berbisik setelah dirinya menggeser layar hijau.

....

Lila seketika menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar suara kencang dari sebrang telfon sana.

"Ihhh tulnak, nggak usah teriak-teriak bisa nggak sih, gua ada di rumah kakek zaki ngantar makanan dari bibi buat tetangga baru".

Ucapnya berbisik-bisik.

....

Klik.

"Ckkk...dasar tulnak, untung bakal jadi sodara gue".

Gerutunya dalam hati.

"Maaf ya om, tante dan om tristan".

Ucapnya tak enak.

Sedangkan kedua paruh baya tersebut menahan tawa karena mendengar panggilan untuk putranya dari gadis kecil yang ada dihadapan mereka.

Dan Tristan langsung mendelik matanya saat mendengar panggilan om tertuju padanya dan kedua orang tuanya sedang menahan tawa.

Tok...tok...tok...

"Ehhh....ada tamu".

Ucap tante tari.

"Biar papa aja yang buka, om tinggal dulu ya nak lila".

Ucapnya dan langsung beranjak dari duduknya.

"Iya om".

Mereka melanjutkan perbincangan dan tak lama om tedy datang bersama seorang pria.

"Nak lila, ada yang nyariin nih".

Ucapnya saat sudah berada didekat mereka.

Lila dan yang lainnya seketika menengok kearah om tedy.

Lila membulatkan matanya saat melihat seorang pria yang sangat dia kenal.

"Silahkan duduk nak nino?".

ucap om tedy dan langsung mendudukkan tubuhnya di tempat semula setelah pemuda tersebut mengenalkan diri dan mengutarakan tujuannya.

"Terima kasih om".

"Lu ngapain nyusul gue kesini?".

Tanya lila dengan berbisik-bisik.

"Lagian lu lama banget, bilang mami yan dah dari tadi lu nganter makanan kesini, emmm ternyata ada ono yang bikin lu lama".

Jawabnya sambil mendelik dengan tetap berbisik-bisik dan seketika menaikkan suaranya saat mata nino melihat seorang yang pernah mereka temui.

Lila langsung membungkam mulutnya dan tersenyum malu karena bakal saudaranya ini langsung menaikkan suaranya tiba-tiba.

"Om tante...kami pamit pulang dulu ya, maaf mengganggu, mari semua, mari om tristan".

Pamitnya buru-buru karena dirinya malu akan tingkah diluar nalar sohibnya itu lantas dirinya langsung menarik tangan nino untuk keluar dari rumah tristan.

Sedangkan mereka yang melihat tingkah laku abg tersebut hanya mampu menggelengkan kepalanya sambil terkekeh lucu.

"Lucu sekali mereka ya pa".

Ucap istrinya.

"Ya mereka sangat lucu".

Sedangkan tristan hanya memutar bolanya malas, apalagi melihat tingkah mereka tadi terutama gadis yang bernama lila.

"Tris, kok kamu bisa dipanggil om sama nak lila?".

Tanya mama tari karena penasaran.

"Tristan nggak tau mah".

Ucapnya tanpa berniat menjelaskan apapun pada kedua orang tuanya yang penasaran dan langsung bangkit dari duduknya untuk masuk kedalam kamarnya.

Sedangkan kedua orang tuanya hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap putranya yang datar tak ada ceria lagi seperti dulu dan tentu mereka tahu apa penyebab dari perubahan yang terjadi pada putra semata wayangnya.

LIKE...LIKE...LIKE....

DAN JANGAN LUPA SUPPORTNYA YA READERS...

SALAM SAYANG

MOM OLLA

😘😘😘

Terpopuler

Comments

An

An

dingin ooi

2024-06-23

0

devaloka

devaloka

mau di panggil apa anknya ma, panggil sayang kah 🤣

2023-07-07

0

Ersa

Ersa

Mas Om...🤭

2023-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Bab 11
12 Part 12
13 Part 13
14 PENGUMUMAN
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part End
93 Extra Part 1
94 Extra part 2
95 Extra Part 3
96 Extra Part 4
97 Extra Part 5
98 Extra Part 6
99 Extra Part 7
100 Extra Part 8
101 Extra Part END
102 Tawanan Cinta Big Bos
103 Special Second wedding
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Bab 11
12
Part 12
13
Part 13
14
PENGUMUMAN
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part End
93
Extra Part 1
94
Extra part 2
95
Extra Part 3
96
Extra Part 4
97
Extra Part 5
98
Extra Part 6
99
Extra Part 7
100
Extra Part 8
101
Extra Part END
102
Tawanan Cinta Big Bos
103
Special Second wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!