Happy Reading🤗🤗🤗
"Liatin apa sih lu tan?".
Tanya Dony sambil mengikuti arah pandang Tristan, sedangkan disana hanya terlihat seorang laki-laki sedang berjalan menuju keluar restoran dengan masih mengenakan seragam menengah atas.
"Nggak".
Jawabnya singkat dan langsung menghabiskan minumannya.
"Lu jadinya kapan pindah kesana?".
Tanya Dony kembali.
"Akhir pekan sepertinya biar gua nggak perlu cuti".
Ucapnya sambil bersedekap dan bersandar di kursi yang sedang di dudukinya.
"Ya sudah gua bantuin nanti, apa perlu gua bawa Cessy?".
Tanyanya sambil menaik-naikkan alisnya sambil tersenyum.
"Kagak perlu, yang ada lu pada pacaran bukannya bantuin gua beres-beres rumah".
Ucapnya sambil memutar bolanya malas seakan tau tabiat dari sahabatnya ini.
"Ckkk...dasar jomblo lu...nggak bisa ngeliat temen bahagia".
Decaknya.
"Buruan, gua mau pulang nih".
Serunya sambil bangkit dari duduknya dan tak lupa mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar pesanan mereka lalu membawa tas kerjanya yang sudah berisi dokumen-dokumen penting untuk dibawa kembali ke mess tempatnya tinggal hingga saat ini.
"Ya elah tan tungguin gua napa sih lu, buru-buru amat... dah kaya ada bini dirumah yang lagi nungguin".
Tristan yang sudah berada diarea parkir dan langsung saja menuju dimana mobilnya terparkir dan langsung membuka pintu mobil miliknya.
Brak.
Pintu mobil tertutup dan Tristan langsung memutarkan badannya untuk meletakkan tas miliknya di kursi penumpang belakang.
Setelah selesai, Tristan membalikkan badannya ke arah depan dan seketika matanya menangkap seorang gadis yang dilihatnya berada didalam restoran tadi.
Tristan menyunggingkan senyuman sinis saat gadis tersebut tengah bergelayut manja di lengan seorang pria yang dilihatnya sewaktu di mall beberapa hari yang lalu saat insiden ciuman itu terjadi.
Brak.
"Kenapa lu senyumnya gitu?".
Tanya Dony sambil mengikuti arah pandang mata Tristan.
"Lengket amat kaya perangko, serasi sih cowonya cakep putih tinggi, cewenya juga cantik banget biarpun bodynya mungil tapi tetap keliatan seksi".
Komentarnya saat matanya menangkap pemandangan dimana seorang gadis tengah memeluk pinggang seorang laki-laki.
"Looo...bukannya tuh cewe yang pernah cium loe di mall waktu itu ya!!".
Serunya heboh saat memperhatikan dengan jeli wajah gadis SMA tersebut.
"Ckkk...lu kenapa sih ngoceh terus dari tadi".
Decaknya dan langsung menstater mobil miliknya, walaupun bukan mobil mahal yang mampu dia beli namun Tristan bersyukur bisa dapat membeli kendaraan roda 4 tersebut.
"Ya elah sewot mulu loe kalo bahas tuh cewe".
"Ati-ati tentang kata-kata gua waktu itu".
Seringainya menggoda sambil mengambil ponsel miliknya yang sedang bergetar.
Seketika senyumnya terbit saat tau siapa yang sedang menelponnya.
"Haloo sayangku".
.....
"Iya, ini abang sudah menuju jalan pulang kok".
....
"Ya jelas sayang sama dia, sama siapa lagi coba".
....
"Oke...oke...Me Too sayang😘😘😘".
Panggilan telepon berakhir dan Dony langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya.
"Kenapa lu geleng-geleng?".
Tanya Dony saat tak sengaja matanya menangkap tingkah laku Tristan barusan.
"Bucin banget lu kalo pacaran".
Cibirnya.
"Yeee... iri bilang boss, itu tandanya kita sebagai laki-laki beneran cinta dan sayang ke doi, yang penting masih dalam tahap wajar apalagi jika dalam menjalin hubungan ada rasa nyaman dan yang pastinya sama-sama saling suka".
Ucapnya panjang lebar.
"Jadi kapan kalian nikah?".
"2 bulan lagi gua nikah, lu nggak mau ngikutin jejak gua?".
Tanya Dony balik sambil menaik turunkan alisnya untuk menggoda sahabatnya yang kaku bagaikan kanebo kering.
"Belum nemu yang cocok, gua cuma pengen calon istri gua bisa nerima keadaan orang tua gua, apalagi lu tau gimana kondisi mama".
Ucapnya miris akan perjalanan cintanya tak seperti sahabatnya ini yang akan segera melangsungkan pernikahan.
"Gua doain lu bisa menemukannya dan apa lu masih menunggu tuh orang?".
Tanyanya sambil menepuk pelan bahu sahabatnya itu.
Tristan seketika terdiam, entahlah selama dia menjalin hubungan dengan beberapa wanita namun hatinya masih mengharapkan sosok yang 5 tahun lalu tiba-tiba meninggalkannya tanpa pesan, hingga membuat dirinya bergonta-ganti pacar mengikuti saran sahabatnya namun selama menjalin hubungan tak pernah satu pun dari mereka yang merasakan bibir seksi miliknya, dan hanya gadis kecil yang pertama kalinya itupun karena suatu insiden.
"Aera, bagaimana kabarmu? Apa kamu masih ingat dengan ku disini?"...
Gumamnya dalam hati.
Citt...
"Lu nggak mau mampir dulu tan?".
Tanya Dony saat Tristan hanya diam saja dan Dony tau apa penyebabnya, apa lagi jika bukan tentang pertanyaannya.
"Tan, kalo gua boleh ngasih saran, sebaiknya lu lupakan dia, lu buka betul-betul pintu hati lu untuk cinta yang baru, buat apa mengharap orang yang nggak pasti, belum tentu yang disana mikirin lu".
Sarannya dengan bijak.
"Ya udah, gua turun...makasih dah nganterin gua".
Ucapnya karena tak ada tanggapan dari pria yang saat ini hanya memandang kearah depan dan tak lama dibalas dibalas anggukan oleh Tristan.
Brak.
Saat pintu mobil telah ditutup oleh Dony, tristan lantas menjalankan mobilnya untuk segera sampai di mess sedangkan dony pulang ke rumah orang tuanya sebab akan ada acara penyambutan kakaknya yang akan datang dari luar negeri.
Sedangkan disisi lain didalam sebuah mobil yang sedang melaju, Lila dan Nino saat ini berada di d dalam mobil milik papi nino yang kebetulan papi nino lewat depan restoran tempat mereka berdua makan tadi jadinya papi nino menghentikan mobilnya karena melihat anaknya berada tak jauh dari jalan raya.
"Pi, akhir pekan liburan yuk?".
Ajak Lila sambil memajukan tubuhnya sebab dia duduk di kursi belakang.
Ya, Lila memanggil Papi Nino sama seperti yang dilakukan oleh Nino itupun karena Papi Nino yang menyuruhnya.
"Eh...munah, siapa lu ngajakin papi gua liburan?".
Ucapnya sewot sambil memiringkan sebagian tubuhnya kebelakang.
"Yeee...ngapain lu sewot, ini juga papi gua".
Ucapnya tak mau kalah sambil melototkan matanya.
"Wah...cari gara-gara lu jadi orang".
Ucapnya kesal dan akan berpindah duduk kebelakang namun belum sempat kakinya melangkah suara papinya terdengar.
"Nino, duduk yang bagus, jangan macem-macem".
Tegurnya sambil menggelengkan kepalanya, ya perdebatan seperti ini sering dia dengar namun dia juga bahagia bila anaknya ada yang mau berteman dengannya dengan segala kekurangan yang nino punya.
"Lila hanya bercanda Nino, kamu ini kayak nggak kenal sahabatmu aja".
Ucapnya dengan tegas namun lembut.
"Nggak tau nih pih, Nino kayanya lagi PMS deh, masa dari tadi bawaannya esmosi mulu".
Ledeknya sambi menjulurkan lidahnya.
Nino yang masih kesal pun langsung membuang muka ke arah jendela mobil sambil bersedekap dengan bibir yang di buat manyun.
"Pih, papi pelihara ikan mancung ya?".
Tanya Lila dengan serius.
"Nggak, kan papi nggak punya aquarium sayang".
Jawabnya dengan santai.
"Laaa...ini apa, ada ikan mancung yang masuk kedalam mobil, tuh pih lihat pih...ikannya sebentar lagi pasti ngamuk".
Ledeknya sambil menahan senyum dan.
1
2
3
"LIILLLLAAAAAA"...
Teriaknya namun tak terlalu kencang sebab mereka berada didalam mobil.
Tawa Lila seketika pecah saat berhasil menjahili sahabatnya hingga dirinya meneteskan air mata karena tawanya tak berhenti, sedangkan papi Nino ikut tertawa juga karena Sahabat anaknya ini, ya selama Nino berteman dengan Lila banyak aura positif yang terjadi pada hidup putranya itu.
Cakep ya si Nino😍😍😍
Dalila simungil nan seksi😍😍😍
Babang Tristan lagi ngapain tuh? 😍😍😍
HAI...HAI...
ASSALAMUALAIKUM READERS, AUTHOR HANYA INGIN DUKUNGANNYA SERTA LIKE SEHABIS MEMBACA, SUPAYA AUTHOR SEMAKIN BERSEMANGAT...
IKUTI TERUS YA PERJALANAN KISAH PERCINTAAN LILA DAN TRISTAN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ersa
papinya Tristan jadiin aja ma bibinya Lila 🤭
2023-07-04
0
مصبح هايلين سيمنجونتاك
TNI AU Dhuha aliandri Al Fatih 🙏🏻
2023-07-03
0
aryanti widyastuti
lihat tentara cakep, bawaannya pengen di kekepin 😅
2023-01-07
0