Happy Reading🤗🤗🤗
"Gila ya tu si botak, apes banget dah gua hari ini".
Gerutunya kesal saat mengingat kejadian tadi pagi sewaktu musuh bebuyutannya itu menghukumnya hingga jam pelajaran berakhir.
Sedangkan nino yang selalu menjadi sasaran kekesalan gadis disebelahnya ini hanya mampu menebalkan telinganya saat lila mengoceh tak jelas.
"Udah kali la, lu juga sih cari gara-gara mulu tadi sama pak Tejo, kan dihukum jadinya".
Ucapnya dengan nada lemah lembutnya seraya tangannya menepuk pelan bahu sahabatnya itu.
"Ckkk...Ya udah yuk buruan."
Decaknya sambil menarik tangan nino.
"Buruan kemana mae?".
Tanyanya sambil menyipitkan mata akan tabiat lila yang saat ini sedang menarik tangannya.
"Buang stress."
Jawabnya sambil memberhentikan taksi.
"Lu dah ijin ma bibi yan, nanti gua lagi yang kena damprat ma tuh perawan tua."
"Udah, gua udah chat bibi kalo gua mau jalan ma tulang lunak".
Ucapnya santai sambil duduk manis didalam taksi yang sudah jalan.
"Yak...maemunah enak aja lu bilang gua tulang lunak."
Bengisnya sambil bersedekap didada dan membuang muka ke arah jendela taksi.
"Nah...gimana nggak gua bilang lu tulang lunak, dikit-dikit ngambekan... dasaarr."
Cibirnya sambil melirik sinis melihat tingkah laku pria yang ada disebelahnya itu.
"Ish...gini-gini gua masih doyan lobang donat yaaa".
Ucapnya sambil menghadap ke arah lila dan membuat bentuk jari seperti bulat.
"Yakin tuh burung emprit bisa berkicau."
Godanya sambil menaik-turunkan alisnya.
"Lu mau buktiin."
Tantangnya menggoda balik lila.
"Ogah gua, nggak napsu gua ma burung emprit, gua napsunya ma burung rajawali."
Ucapnya setelah melihat ke arah sela kangan nino.
"Idih sembarangan aja lu kalo ngomong, Mang ada laki yang mau sama lu, secara lu cewe tapi tingkah lu kayak laki."
"Ya ada lah, buktinya banyak yang ngejar-ngejar gue".
Ucapnya dengan bangga.
"Ya...ya...ya..."
ujarnya sambil memutar bola matanya dengan malas.
Sedangkan pak sopir hanya bisa menggelengkan kepalanya saat mendengar sepasang penumpangnya sedang berbicara absurd dibelakang sana.
"Tulnak, bayar...".
Ucapnya dan langsung membuka pintu taksi setelah mencapai tujuan dan meninggalkan nino yang sedang terbengong karena mendengar ucap dari lila.
"Yaelah dasar tukang palak, nasib...nasib...punya temen atu aja ngeselinnya minta ampun".
Gerutunya sambil mengeluarkan dompet dan membayar ongkos taksi.
"Makasih den".
Ucapnya sambil menerima lembaran uang yang diberikan oleh penumpangnya.
"Sama-sama pak".
Ucapnya ramah dan langsung keluar dari dalam taksi.
"Ehhh maemunah, tungguin napa sih?"
Teriaknya saat melihat lila sudah berjalan lumayan jauh.
Mereka berdua saat ini sedang berada di sebuah mall, begitulah tabiat lila jika sedang mood buruk, dirinya akan menghabiskan waktu di mall bersama nino sedangkan nino yang sudah hafal mati akan kebiasaan lila hanya pasrah saja.
"Ckkk...siap-siap deh kena omel ma papi".
Gerutunya sambil berlari kecil untuk mengejar lila.
Hosh...hosh...
Lila mengalihkan pandangannya saat tangannya dipegang oleh seseorang dan dirinya sudah tau jika itu adalah nino.
"Napa lu ngos-ngosan gitu?".
Tanyanya sambil menaikkan alisnya sebelah dengan tampang tak bersalah.
"Ckkk...udah nggak usah nanya-nanya, awas aja ya lu nanti bikin bengkak kartu kredit gua, bisa-bisa di gantung gua ma papi."
Decaknya malas saat mendengar pertanyaan tak bermutu dari lila.
"Lu napa sih, dari tadi sensitif mulu bawaannya, lu lagi PMS?".
Godanya sambil terus berjalan dan sedang bersiap menutup telinganya karena sebentar lagi akan mendengar teriakan nino.
1
2
3
"Yaakkkk....maemunah...sekate-kate lu yaa."
Teriaknya melengking hingga membuat orang disekitarnya merasa terganggu.
"Maaf...mbak...mas...om...tante.."
Ucapnya sambil menunduk bertanda malu akan tingkah nino namun dirinya tak akan bisa marah dengan sesungguhnya begitu juga dengan lila.
"Isss...no, yang bener aja lu bikin malu gua tau nggak."
Gerutunya sambil menarik tubuh tinggi nino yang saat ini sedang ngambek akibat perkataannya.
"Yaelah noni, maaf deh maaf".
Rayunya sambil mengedip-ngedipkan matanya membuat semua orang akan gemas melihat wajahnya saat ini begitu pula dengan nino, dia tak akan sanggup jika harus melihat wajah menggemaskan milik sahabatnya.
Namun karena sedang gengsi, alhasil nino mencoba mempertahankan kediamannya.
"Ahhkkkk....sakittt...".
Pekiknya kesakitan sambil memegang sebelah perutnya.
"Hah...mana-mana yang sakit, aduh lila pasti magh kamu kumat lagi, lu bawa obatnya nggak, pasti nggak kan, tunggu gua ambil obat dulu di tas gua".
Ucapnya panik saat melihat sahabatnya tiba-tiba merintih kesakitan, ya nino akan langsung luluh dengan sakitnya lila, sebab jika lila sudah sakit tak ada yang bisa menemaninya bersenda gurau, karena lila akan seperti orang yang sedang sekarat walau itu hanya sakit perut.
"Pffftthhh...".
Sadar akan dirinya dikerjai, nino menghentikan aktifitasnya dan menatap tajam lila, sedangkan lila yang ditatap seperti itu tak ada takutnya sama sekali.
Melihat aura yang sedikit tidak nyaman baginya, dia pun segera menyadari akan kesalahannya.
Grep
"Maaf".
Lirihnya sambil memeluk erat tubuh tinggi nino.
Sedangkan nino menghembuskan nafasnya dengan kasar, namun tak ayal dia juga membalas pelukan sahabatnya, apalagi mendengar ucapan lirih dari lila.
"Jangan bercanda seperti tadi lila, heum".
Ucapnya lembut sambil mengusap kepala belakang lila yang sedang menganggukkan kepalanya.
Tak tau kah mereka berdua jika saat ini aktifitas mereka menjadi tontonan, bahkan ada yang merekam adegan mereka dari awal dan ada yang memotret mereka saat sedang berpelukan.
Namun karena mereka berdua sudah kebal alhasil mereka bodo amat dan tak ingin menanggapi omongan kosong dari mulut sekitar mereka.
Ya nino hanya menganggap lila sahabatnya terlepas dari jenis kelamin mereka yang berbeda, jika orang yang melihat persahabatan antara laki-laki dan wanita akan menimbulkan yang namanya cinta sepihak atau cinta bertepuk sebelah tangan, namun tidak bagi nino dan lila.
Mereka akan terus seperti ini jika nantinya sudah berumah tangga masing-masing.
Bukan karena lila tak cantik ataupun nino tak tampan, karena mereka termasuk makhluk paling populer disekolahan mereka saat ini karena ketampanan dan kecantikan lila terlepas dari gaya nino yang lemah gemulai itu.
"Udah yuk nonton, Layangan Putus yang lagi viral, noh kita bentar lagi juga bakal viral".
Ucap nino lalu melepaskan pelukannya dan menunjukkan area sekitar menggunakan dagunya.
Lila seketika mengedarkan pandangannya dan benar saja jika saat ini mereka menjadi tontonan.
Lila seketika terkekeh geli dan acuh tak acuh akan keadaan disekitarnya.
Lantas mereka berdua menuju toko untuk mengganti seragam mereka menggunakan kaos.
"Buru pilih, gua mau ganti baju dulu".
Ucapnya saat sudah berada didalam sebuah toko baju dan mengangkat sebuah kaos putih yang menjadi pilihannya.
Lila menganggukkan kepalanya kemudian berjalan mencari kaos yang disukanya.
Setelah menemuka. sebuah kaos lila langsung menuju ruang ganti sedangkan nino yang sudah selesai menunggu lila di dekat kasir.
Bruk...
Cup.
Lila membulatkan matanya saat bibir perawan miliknya dengan tak tau malunya mengecup bibir seorang pria yang tengah ditabraknya itu saat mereka berdua sama sama terjatuh, ya tadi dia terburu-buru keluar dari ruang ganti tanpa melihat kedepan sebab lila sedang membenahi tasnya.
Visual Dalila Bareeka Haniya
Visual Nino Nugraha
ASSALAMUALAIKUM READERS...
LIKE...LIKE...LIKE...
SELALU SUPPORT KARYA-KARYA AUTHOR YA READERS...
BIAR AUTHOR SEMAKIN BERSEMANGAT...
SALAM SAYANG
MOM OLLA
😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Aliyah Rengat
min cerita Nino nya di lanjutin jgn di gantung tak bertali
2023-07-03
1
Lina Susilo
cantik dn ganteng
2022-11-29
1
*~er~*
bener2 gue ma Rani Susila, best friend forever 🥰🥰🥰
2022-07-15
2