Part 6

Happy Reading🤗🤗🤗

Brak...

Lila menutup pintu mobil dan berjalan beberapa langkah lalu menundukkan tubuhnya sedikit.

"Makasih pih dah anterin Lila, nggak mau mampir dulu nih pih?".

Ucapnya sambil menggoda Papi nino.

"Sama-sama cantik...lain kali aja papi mampirnya".

Balasnya dengan bahasa tubuh yang salting dibuat oleh gadis didepannya ini.

"Yak maemunah...nggak usah mulai deh ya, gua belum siap punya emak tiri".

Serunya dari dalam mobil memandang sinis kearah lila yang saat ini memasang wajah menyebalkan baginya.

Lila menjulurkan lidahnya ke arah Nino,setelahnya Lila menyodorkan tangannya ke arah papi Nino sambil tersenyum manis sedangkan papi Nino yang paham langsung mengulurkan tangannya untuk dicium secara takzim oleh Lila dan membalas senyuman manis Lila.

"Lila masuk ya pih...Assalamualaikum dadah papi... Dadah tulnak".

Wleekkk...

Ucapnya.

"Lu nggak sungkem sama gua".

Seruan dari dalam mobil.

"Ogah gua, tangan lu bau terasi".

Ledeknya dan langsung berbalik untuk lari agar tak mendengar teriakan Nino.

"LIIIIILLLLAAAA..."

Teriaknya sambil mengeluarkan tubuhnya lewat jendela mobil dan berpegangan pada body atas mobil.

"Udah-udah...kenapa mesti teriak sih Nino".

Tegurnya.

"Masuk, Papi mau jalan nih".

Sambungnya.

Nino mengikuti perintah dari sang Papinya dengan bibir yang mengerucut tajam.

"No, apa ucapanmu tadi beneran kalo kamu nggak mau punya mama tiri?".

Tanya sang papi dengan penuh hati seraya mengemudikan mobilnya meninggalkan rumah sahabat anaknya itu.

"Papi sudah punya pacar?".

Bukannya menjawab, Nino malah balik bertanya sambil menatap intens lelaki yang merawatnya penuh kasih sayang itu.

"Kamu ini bukannya jawab pertanyaan papi malah nanya balik sih".

Gerutunya sambil terus fokus di balik kemudi.

"Kalo papi cinta dan sayang sama dia, nino nggak masalah pih, yang penting papi bahagia".

Ucapnya tulus setelah menghela nafas pelan mencoba memahami keadaan sang ayah tercinta, apalagi selama hampir 10tahunan papi nya tidak pernah dekat dengan perempuan manapun setelah perempuan itu meninggalkan mereka berdua.

"Kamu beneran nggak papa kalo papi nikah lagi?".

Tanyanya kembali.

"Emmm...nggak papa, sudah waktunya papi memulai hidup baru agar ada yang nemani papi dimasa tua nanti".

Ucapnya bijak.

"Tumben ucapannya bijak gitu".

Cibirnya sambil melihat ke arah putranya dan bernafas lega karena mendapatkan lampu hijau dari putranya itu ladahal dari tadi dirinya cemas dan takut bila nino tidak mengijinkannya untuk berumah tangga kembali.

"Nggak usah mulai deh pih resek kayak Lila".

Dengusnya.

"Laaa emang kenapa, oh yaa...kalian kan temenan sudah lama, kamu nggak ada niatan untuk pacaran ma Lila?".

Pancing papi.

"Kami hanya sahabatan pih nggak lebih, lagian nino nggak ngerasain apa-apa kalo dekat Lila, malah ngerasanya kalo dia itu kakak Nino".

Ucapnya jujur.

"Papi pacaran sama Bibi yan ya?".

Picingnya sambil memiringkan tubuhnya.

"Wah...wah...kalo dari logatnya sih, nggak perlu papi jawab juga Nino udah tau".

Tebaknya sambil memegang dagunya.

"Jadi Nino setuju apa nggak?".

Seolah membenarkan perkataan sang putra bahwa memang benar dirinya menaruh hati pada wanita cantik yang telah mencuri perhatiannya sejak beberapa tahun yang lalu itu.

"Huft...Apapun pilihan papi, nino setuju kok".

Ucapnya sambil tersenyum tipis.

Papi langsung mengembangkan senyumnya saat mendengar ucapan dari putranya tersebut dan langsung fokus kedepan agar sampai dirumah dengan selamat.

Nino yang melihat papinya tersenyum lebar turut bahagia, ya apapun akan nino lakukan untuk kebahagiaan orang tua satu-satunya yang merawatnya hingga kini dengan penuh kasih sayang, karena papi nya adalah type lelaki perhatian dan setia terbukti hingga kini sang papi belum pernah mengenalkannya pada wanita manapun.

Sedangkan didalam sebuah rumah berlantai 2, seorang pemuda tengah berdiri didekat jendela sambil menikmati senja, ya siapa lagi jika bukan Tristan.

Dirinya saat ini berada dirumah baru yang beberapa waktu lalu menjadi miliknya, padahal tadi niatnya mau pulang ke mess namun tiba-tiba Tristan membelokkan kemudinya alhasil disinilah dirinya berada.

Tristan mengedarkan pandangannya untuk melihat kesekeliling hingga arah pandangannya melihat ke rumah yang berada disampingnya, rumah sederhana yang hanya berlantai satu namun saat mengamati rumah tersebut matanya terbelalak sempurna kala melihat pemandangan dari atas.

Seorang gadis yang hanya memakai dalaman berwarna hitam dan berdiri menghadap sebuah lemari sambil menggosok-gosokkan rambutnya dengan gerakan yang sangat erotis.

Gleuk..

Tristan menelan ludahnya dengan kasar saat melihat pemandangan tersebut, dimana penutup sepasang gunung kembar yang nampak tak kuat menyangga besarnya gunung tersebut dan jangan lupakan tubuh putih nan mulus terpampang indah dari atas apalagi yang berada di bawah pusat yang tertutup kain segitiga dengan tali spageti yang berada dipinggang ramping itu, namun sayang Tristan tak dapat melihat siapa pemilik tubuh indah tersebut karena wajahnya tidak terlihat.

Ahhh memikirkannya isinya saja sudah membuat kelelakiannya bereaksi dari tidur panjangnya.

"Sh***..."...

Umpatnya dan langsung berlalu meninggalkan jendela tersebut untuk masuk ke dalam dengan wajah yang nampak memerah menahan rasa yang baru ini dirasakannya.

Sedangkan dibawah sana seorang gadis tengah berlenggok-lenggok didepan cermin tanpa sadar bahwa dirinya habis dilihat seseorang dalam keadaan setengah naked, ya Lila tidak pernah menutup jendelanya karena pikirnya rumah tersebut sudah tak berpenghuni beberapa bulan yang lalu, karena gosip yang didengar dari bibinya, kakek yang menghuninya ikut tinggal bersama putrinya didaerah jawa sana dan rumah itu dibiarkan kosong tanpa tahu bahwa rumah itu sekarang sudah ada penghuninya dan kedepannya hidupnya akan penuh dengan kejutan-kejutan yang membuat hidup seorang dalila berubah 180 derajat.

"Ckkk....makin besar aja nih".

Decaknya sambil memegang sepasang gunung himalaya miliknya yang penyangganya saja sudah tak mampu menampung kedua gunung tersebut dengan pandangan geli.

"Kayanya perlu ganti size nih".

Gumamnya terkekeh kecil dan langsung menyambar sepasang baju tidur karena malam ini Lila tak akan kemana-mana.

Saat akan menutup jendela kamarnya, matanya melihat kearah rumah berlantai 2 tersebut, seketika dirinya membelalakkan matanya kala menangkap siluet bayangan.

"Omo...apa itu, kan kakek zaki dah lama nggak pulang".

Gumamnya sambil terus memandang ke lantai 2.

"Ahhh...bodo amatlah...tapi...hiiiii kalo itu hantu gimana?".

Ucapnya sambil bergidik ngeri membayangkan jika ada wujud tak kasat mata dirumah tersebut dan dirinya segera menutup jendela kamar karena waktu sudah malam.

Sedangkan dilantai 2, Tristan mengelus-elus dadanya seperti seorang tengah ketahuan mencuri karena tak sengaja melihat pemandangan dibawah sana saat akan menutup korden karena perkiraannya gadis itu sudah tidak berada didalam kamar ternyata masih berada didalam kamar dengan tampilan sudah memakai baju tidak seperti tadi.

"Hampir saja ketahuan, kalo ketahuan bisa-bisa dibilang mesum lagi karena ngintipin seorang gadis yang sedang pake baju".

Gumamnya sambil menghembuskan nafas dengan kasar.

Dret...dret...dret ...

"Halo Assalamualaikum".

Jawabnya saat menerima panggilan telepon.

"Waalaikum salam nak, gimana soal rumah barunya?".

Tanya seseorang disebrang telefon sana.

"Rumahnya masih bagus ma, nih Tristan lagi didalam rumah itu.

Jawabnya sambil tersenyum walaupun orang disebrang telfon sana tak melihat senyumnya.

"Begini, bilangnya papa nanti kalo sudah libur tiba, kami mau kesana nak, kami rindu".

Ucapnya sendu.

"Apa perlu Tristan saja yang ambil cuti untuk pulang ma?".

Tanyanya seakan tak tega jika harus membiarkan orang tuanya datang kemari padahal dirinya juga merindukan kedua orang tuanya namun karena pekerjaan yang akhir-akhir ini tidak bisa dia tinggalkan alhasil dirinya belum berangkat menuju kampung halamannya.

"Mama mu perlu suasana baru Tris, jadi nggak papa nanti biar kami saja yang kesana sekaligus melihat rumah yang kamu beli".

Ucap sang papa mengambil alih ponsel yang dipegang oleh istrinya.

"Ya sudah terserah papa dan mama saja, Tristan tunggu kedatangannya...".

"Tristan matikan dulu ya pa, Tristan mau pulang ke mess dulu nih, kemungkinan besok baru Tristan pindah kerumah baru".

Ucapnya panjang lebar.

"Ya, Assalamualaikum...hati-hati disana Tris?".

Ucap sang papa.

"Iya pa, Waalaikum salam".

Klik.

Tristan lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku bajunya, dan segeralah dia meninggalkan kamar utama tempatnya melihat pemandangan yang bikin dirinya dag dig dug seer.

Ya pertama kalinya melihat tubuh mulus punya seorang gadis, namun sayang tak bisa melihat rupa wajahnya.

ASSALAMUALAIKUM...

TETAP PANTENGIN TERUS YA, JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK SELALU MENDUKUNG KARYA AUTHOR...

SALAM SAYANG

MOM OLLA

😘😘😘

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

dari sahabatn jadi saudara dong 🤣

2023-07-07

0

Lina Susilo

Lina Susilo

hahahhaha tristan tristan, gimana jdnya klu kamu tau siapa pemilik tubuh mulus nan seksi itu

2022-11-30

0

Devi Handayani

Devi Handayani

wahhh.... akhirnyaaa..... setuju setujuu Nino biar lila jadi adik walaupun tiri gpp👏👏👏👏👏😍😍😍😍

2022-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Bab 11
12 Part 12
13 Part 13
14 PENGUMUMAN
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part End
93 Extra Part 1
94 Extra part 2
95 Extra Part 3
96 Extra Part 4
97 Extra Part 5
98 Extra Part 6
99 Extra Part 7
100 Extra Part 8
101 Extra Part END
102 Tawanan Cinta Big Bos
103 Special Second wedding
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Bab 11
12
Part 12
13
Part 13
14
PENGUMUMAN
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part End
93
Extra Part 1
94
Extra part 2
95
Extra Part 3
96
Extra Part 4
97
Extra Part 5
98
Extra Part 6
99
Extra Part 7
100
Extra Part 8
101
Extra Part END
102
Tawanan Cinta Big Bos
103
Special Second wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!