Episode Sepuluh

Pagi itu dengan tak sengaja Hans melihat Niken sedang memperbaiki mobilnya. Hans memandangi Niken sejenak, tubuh semampai, rambut hitam legam dan panjang, hidung mancung, mata agak sipit dan bibirnya yang mungil nun ranum merah jambu. Dia tumbuh menjadi wanita cantik yang elegan. Siapa yang tidak terpesona dengan kecantikan Niken? Lelaki mana pun pasti sangat menginginkan menjadi kekasihnya bahkan suaminya. Namun, Hans pernah mendengar dari rekan dosen yang lain, bahwa selama ini Niken tidak pernah pacaran. Menurut gosip yang beredar dari kalangan kampus, Niken di kabarkan penyuka sesama jenis. Tapi Hans menyangkalnya. Ia tidak percaya dengan gosip, ia selalu mencoba untuk mendekati Niken kembali. Ia ingin memperbaiki kesalahpahaman yang terjadi beberapa tahun ke belakang.

Hans melepaskan sabuk pengamannya, lalu turun dari mobil untuk melihat kerusakan mobil Niken.

"Niken?" Seru Hans. Niken melempar senyum tipisnya. Tapi ia masih tampak cantik dengan warna gincu merah jambu yang teroles dibibirnya.

"Kenapa?" Tanya Hans.

"Mobilku mogok lagi. Entah apa yang rusak. Sudah keluar masuk bengkel, masih saja rusak." Gerutu Niken sambil mengoprek mesin mobilnya. Lalu ia menyerah.

"Ikut saja dulu denganku." Hans menawarkan tumpangan.

"Tapi mobilku...?"

"Biar aku yang urus, nanti." Balas Hans.

"Emmm, aku naik taksi aja deh."

"Niken, nggak baik menolak ajakan lelaki tampan sepertiku." Tukas Hans.

"Dih, narsis." Ketus Niken.

"Ayo..." Hans memiringkan kepalanya. Niken menghembuskan nafasnya. "Ummm, okey." Dengan terpaksa, Niken ikut bersama Hans.

"Mungkin mobilmu sudah tua, Niken. Dan sudah sepantasnya kau diantar jemput oleh kekasihmu." Ujar Hans.

"Aku tidak punya kekasih, Hans." Balas Niken. Hans menahan senyumnya. Lihat betapa bahagianya dia saat mendengar langsung jawaban dari Niken bahwa perempuan yang ia taksir itu tidak memiliki kekasih.

"Bagus. Itu berita baik untukku." Ketus Hans. Niken menyipitkan matanya dan Hans merapatkan bibirnya.

"Kenapa kau selalu bahagia disaat aku mengalami kesulitan?" Niken menyipitkan matanya.

"Karena itu adalah kesempatanku." Jawabnya.

"Kesempatan apa?"

"Untuk mendekatimu." Niken menghembuskan nafas panjang. "Kita sudah dewasa Hans. Bukan anak remaja lagi." Lanjutnya.

"Kau benar. Kita sudah dewasa. Sudah saatnya mencari pasangan hidup." Niken menghembuskan nafas, Hans selalu memiliki cara untuk membuatnya terdiam.

"Orangtuaku sering membicarakan hal itu. Dan kau tahu? Hal yang paling risih ditelingaku? Hans, mama ingin cepat-cepat gendong cucu. Cepatlah menikah kalau tidak nanti mama mati penasaran karena tidak melihatmu menikah." Celoteh Hans, Niken tertawa mendengar lelucon itu.

"Aku berhasil." Kata Hans. Niken pun menoleh.

"Apa?"

"Aku berhasil membuatmu tertawa."

"Apaan sih."

"Sekarang ceritakan, bagaimana kehidupanmu dan orangtuamu?" Tanya Hans.

Niken menggelengkan kepala, ia enggan menceritakan keluarganya. Tidak terlalu penting. Karena, ia sudah me-reject kebersamaannya dengan ayahnya. Inner child yang pernah ia alami 21 tahun yang lalu, menyeretnya hingga ia tumbuh dewasa. Dan hal itu membuat Niken sangat risih jika harus menceritakan kisah keluarganya.

"Ohh ayolah, bagaimana dengan keluargamu? Kakak atau adik? Atau orang yang kau sukai." Ujar Hans.

"Tidak ada lelaki yang aku sukai." Balas Niken pelan.

"Sungguh...?" Hans seakan tidak percaya. Niken menggelengkan kepala.

"Kau tidak pernah pacaran?"

"Untuk apa kau tahu kehidupanku?"

"Untuk bisa melindungimu."

"Kau bukan Tuhan, kau tidak perlu melindungiku." Balasnya.

"Kau sungguh tidak mau bercerita kepadaku?"

"Apa yang harus aku ceritakan? Aku tidak punya cerita menarik sepertimu."

"Yaaaa, cerita saat kau masih kecil kek, bersama orangtuamu. Aku ingin mendengarnya." Desak Hans sambil menikmati perjalanan menuju ke kampus.

"Uhmmm aku tidak punya banyak kenangan indah. Sehingga tidak ada alasan aku untuk tinggal dimasa lalu. Aku tidak tinggal bersama orangtuaku juga tidak terlalu dekat dengan kakakku. Kakek dan nenek adalah objek lekatku. Setelah mereka meninggal, aku tumbuh sendiri dengan luka dan rasa takut. Jadi aku tidak punya alasan untuk mengenang masa lalu. Karena bagiku, luka itu harus dikubur dalam-dalam. Aku keliru, ketika aku pikir, hanya aku satu-satunya orang yang tidak normal. Setelah bertemu Naira, Naina, Elsa dan Via, aku punya kekuatan. Kita semua sama. Kita memiliki banyak kesamaan dalam hal apapun. Kita saling menguatkan, terluka bersama dan menangis bersama. Kita sama-sama aneh, sama-sama nggak normal. Dibandingkan mereka aku lebih aneh." Niken mengakhiri ceritanya.

Hans menelan ludah mendengar cerita Niken. "Kau tidak aneh. Tapi unik."

"Tidak Hans. Aku ini benar-benar aneh." Kata Niken.

"Ada banyak yang ingin aku tanyakan padamu. Tapi yang terpenting, dari semua pertanyaanku adalah, mengapa kau merasa takut jatuh cinta?" Tanya Hans.

Niken terdiam, ia menoleh kearah Hans, "Kau tidak akan mengerti, Hans." Jawabnya, Niken melepaskan sabuk pengamannya, kemudian meninggalkan Hans didalam mobil setelah mereka tiba di kampus.

Hans masih ingat bagaimana kejadian 10 tahun yang lalu. Ketika Niken diganggu oleh beberapa temannya. Niken mengalami kecemasan dan ketakutan, ia menjerit histeris. "Kalian kenapa ganggu Niken sih? Jangan melecehkan wanita ya, kalau aku dengar kalian melecehkan Niken, aku nggak akan segan-segan ngehajar kalian." Gertak Hans mengancam.

"Siapa yang melecehkan sih, Hans. Kita tuh cuma mau kenalan sama mau minta nomor hp nya. Dianya aza yang histeris berlebihan." Jawab Ghani.

"Pokoknya awas ya, jangan ada yang gangguin dia lagi." Ancam Hans.

"Siap." Balas mereka. Niken selalu mencengkram kuat-kuat tangan Hans. Seakan-akan ia adalah pelindungnya. Niken sama sekali tidak takut terhadapnya, namun sayang tinggal sayang, disaat Hans mulai memiliki cinta untuknya, terjadi kejadian yang tidak diharapkan. Sebuah kesalahpahaman yang membuat mereka berpisah. Hans ingat saat ia hendak menemui Niken, ia sempat mendengar percakapan sahabatnya Niken.

"Elsa, keadaan Niken bagaimana?" Tanya Naira.

"Dia sudah membaik. Ehya, Nay, koq aneh ya. Perasaan cuma sama Hans, Niken mau dipegang." Jawab Elsa.

"Mungkin dia berbeda. Kau tahu bukan mengapa Niken menganggap kakeknya berbeda dari ayahnya. Mungkin seperti itu juga pandangan Niken terhadap Hans." Balas Naira.

"Ada ya penderita philofobia seperti Niken. Hanya Hans satu-satunya lelaki yang membuat dia merasa nyaman." Tukas Elsa.

"Ssst, udah ah. Takutnya ada yang dengar. Kita ke tempat Via yuk? Khasian Via." Ajak Naira saat itu. Hans ingat istilah Philofobia yang Naira dan Elsa perbincangkan saat itu. Hans mulai mengetik istilah Philofobia dilayar laptopnya. Kemudian muncul berbagai definisi tentang philofobia.

Philophobia adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki rasa takut berlebihan pada segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Penyebab dari philophobia sendiri cukup banyak. Mereka cenderung menarik diri dari orang-orang yang ia sukai.

Menurut Scott Dehorty, Direktur Eksekutif di Maryland House Detox, Delphi Behavioural Health Group, philophobia lebih umum dialami oleh orang yang memiliki trauma atau luka masa lalu. Orang-orang yang harus menyaksikan perceraian orangtuanya, mengalami segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga atau penganiayaan di rumah saat masih kecil, mungkin enggan untuk menjalin hubungan atau kedekatan dengan orang lain yang akan melakukan hal yang sama pada mereka. 

Orang-orang seperti ini akhirnya mengembangkan rasa takut yang menyebabkan mereka cenderung menghindari hubungan, sehingga mereka dapat menghindari rasa sakit. Namun, semakin seseorang menghindari sumber ketakutannya, rasa takutnya justru akan semakin meningkat.

Sejak saat itu pula, Hans berpikir banyak hal tentang Niken. Mungkin salah satu ia tidak menjalin hubungan dekat dengan lelaki karena itu. Hans semakin ingin meyakinkan Niken bahwa cinta itu lebih indah dari dugaannya. Tiba-tiba ponselnya berdering. "Siapa ini...?"

...***...

Episodes
1 Prolog
2 Episode Satu
3 Episode dua
4 Episode Tiga
5 Episode Empat
6 Episode Lima
7 Episode Enam
8 Episode Tujuh
9 Episode Delapan
10 Episode Sembilan
11 Episode Sepuluh
12 Episode Sebelas
13 Episode Duabelas
14 Episode Tigabelas
15 Episode Empatbelas
16 Episode Limabelas
17 Episode Enambelas
18 Episode Tujuhbelas
19 Episode Delapanbelas
20 Episode Sembilanbelas
21 Episode Dua puluh
22 Episode Dua puluh satu
23 Episode Dua puluh dua
24 Episode Dua puluh tiga
25 Episode Dua puluh empat
26 Episode Dua puluh lima
27 Episode Dua puluh enam
28 Episode Dua puluh tujuh
29 Episode Dua puluh delapan
30 Episode Dua puluh sembilan
31 Episode Tiga puluh
32 Episode Tiga puluh satu
33 Episode Tiga puluh dua
34 Episode Tiga puluh tiga
35 Episode Tiga puluh empat
36 Episode Tiga puluh lima
37 Episode Tiga puluh enam
38 Episode Tiga puluh tujuh
39 Episode Tiga puluh delapan
40 Episode Tiga puluh sembilan
41 Episode Empat puluh
42 Episode Empat puluh satu
43 Episodes Empat puluh dua
44 Episode Empat puluh tiga
45 Episode Empat puluh empat
46 Episode Empat puluh lima
47 Episode Empat puluh enam
48 Episode Empat puluh tujuh
49 Episode Empat puluh delapan
50 Episode Empat puluh sembilan
51 Episode Lima puluh
52 Episode Lima puluh satu
53 Episode Lima puluh dua
54 Episode Lima puluh tiga
55 Episode Lima puluh empat
56 Episode Lima puluh lima
57 Episode Lima puluh enam
58 Episode Lima puluh tujuh
59 Episode Lima puluh delapan
60 Episode Lima puluh sembilan
61 Episode Enam puluh
62 Episode Enam puluh satu
63 Episode Enam puluh dua
64 Episode Enam puluh tiga
65 Episode Enam puluh empat
66 Episode Enam puluh lima
67 Episode Enam puluh enam
68 Episode Enam puluh tujuh
69 Episode Enam puluh delapan
70 Episode Enam puluh sembilan
71 Episode Tujuh puluh
72 Episode Tujuh puluh satu
73 Episode Tujuh puluh dua
74 Episode Tujuh puluh tiga
75 Episode Tujuh puluh empat
76 Episode Tujuh puluh lima
77 Episode Tujuh puluh enam
78 Episode Tujuh puluh tujuh
79 Episode Tujuh puluh delapan
80 Episode Tujuh puluh sembilan
81 Episode Delapan puluh
82 Episode Delapan puluh satu
83 Episode Delapan puluh dua
84 Episode Delapan puluh tiga
85 Episode Delapan puluh empat
86 Episode Delapan puluh lima
87 Episode Delapan puluh enam
88 Epilog
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Episode Satu
3
Episode dua
4
Episode Tiga
5
Episode Empat
6
Episode Lima
7
Episode Enam
8
Episode Tujuh
9
Episode Delapan
10
Episode Sembilan
11
Episode Sepuluh
12
Episode Sebelas
13
Episode Duabelas
14
Episode Tigabelas
15
Episode Empatbelas
16
Episode Limabelas
17
Episode Enambelas
18
Episode Tujuhbelas
19
Episode Delapanbelas
20
Episode Sembilanbelas
21
Episode Dua puluh
22
Episode Dua puluh satu
23
Episode Dua puluh dua
24
Episode Dua puluh tiga
25
Episode Dua puluh empat
26
Episode Dua puluh lima
27
Episode Dua puluh enam
28
Episode Dua puluh tujuh
29
Episode Dua puluh delapan
30
Episode Dua puluh sembilan
31
Episode Tiga puluh
32
Episode Tiga puluh satu
33
Episode Tiga puluh dua
34
Episode Tiga puluh tiga
35
Episode Tiga puluh empat
36
Episode Tiga puluh lima
37
Episode Tiga puluh enam
38
Episode Tiga puluh tujuh
39
Episode Tiga puluh delapan
40
Episode Tiga puluh sembilan
41
Episode Empat puluh
42
Episode Empat puluh satu
43
Episodes Empat puluh dua
44
Episode Empat puluh tiga
45
Episode Empat puluh empat
46
Episode Empat puluh lima
47
Episode Empat puluh enam
48
Episode Empat puluh tujuh
49
Episode Empat puluh delapan
50
Episode Empat puluh sembilan
51
Episode Lima puluh
52
Episode Lima puluh satu
53
Episode Lima puluh dua
54
Episode Lima puluh tiga
55
Episode Lima puluh empat
56
Episode Lima puluh lima
57
Episode Lima puluh enam
58
Episode Lima puluh tujuh
59
Episode Lima puluh delapan
60
Episode Lima puluh sembilan
61
Episode Enam puluh
62
Episode Enam puluh satu
63
Episode Enam puluh dua
64
Episode Enam puluh tiga
65
Episode Enam puluh empat
66
Episode Enam puluh lima
67
Episode Enam puluh enam
68
Episode Enam puluh tujuh
69
Episode Enam puluh delapan
70
Episode Enam puluh sembilan
71
Episode Tujuh puluh
72
Episode Tujuh puluh satu
73
Episode Tujuh puluh dua
74
Episode Tujuh puluh tiga
75
Episode Tujuh puluh empat
76
Episode Tujuh puluh lima
77
Episode Tujuh puluh enam
78
Episode Tujuh puluh tujuh
79
Episode Tujuh puluh delapan
80
Episode Tujuh puluh sembilan
81
Episode Delapan puluh
82
Episode Delapan puluh satu
83
Episode Delapan puluh dua
84
Episode Delapan puluh tiga
85
Episode Delapan puluh empat
86
Episode Delapan puluh lima
87
Episode Delapan puluh enam
88
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!