Episode Delapan

Aku tidak tahu apa yang aku rasakan. Tapi perasaan ini sangat melukai hatiku. Dia telah membuatku kecewa. Aku tidak pernah sesakit ini. Aku pikir, hanya ada satu laki-laki yang baik untuk singgah kedalam hatiku. Tapi aku salah. Aku mulai percaya pada cinta, tapi kini aku tepis kembali. Cinta hanya membuat aku terluka. Hanya membuat kesengsaraan bagi yang memilikinya. Dan aku tidak menginginkannya, dekat denganku. Meski mati harus kutempuh, aku tak akan mempercayai laki-laki.

"Niken, tolong beri aku kesempatan." Pinta Hans. Ia sudah berulang kali mengejar Niken untuk menjelaskan semua kesalahpahamannya. Namun tetap saja, semua usahanya sia-sia. Dengan dingin Niken selalu berhasil membuat Hans patah semangat. Niken menghembuskan nafas dengan pelan. Ia sudah sangat kecewa terhadap Hans.

"Kita duluan ya, Ken." Kata Naira dan ke-3 sahabatnya. Niken mengangguk pelan.

"Ini yang terakhir." Ujar Niken.

"Terakhir?" Hans mengernyitkan dahinya.

"Apapun alasan dan penjelasanmu, ini adalah terakhir kau berbicara denganku. Setelah ini, tolong pergi jauh dari kehidupanku. Aku tidak ingin terlibat dalam urusanmu lagi." Imbuh Niken.

Hans mendesah panjang, "tapi aku mau menjelaskan semuanya kepadamu." Katanya.

"Ngejelasin apa lagi sih? Semuanya udah jelas." Balas Niken.

"Aku nggak kenal sama mereka. Dan aku nggak mungkin nyakitin kamu." Tukas Hans, berusaha sebaik mungkin menjelaskan kesalahpahamannya.

"Omong kosong." Ketus Niken. "Kamu tahu kan, aku paling benci sama orang yang bohong. Udahlah nggak perlu lagi capek-capek ngejar aku. Mending kamu urusin tuh pacar-pacar kamu. Aku udah capek percaya sama cowok playboy kayak kamu." Jelas Niken.

"Okey. Fine. Aku udah jelasin semuanya sama kamu. Terserah kamu mau percaya atau enggak sama aku. Aku tahu kamu kecewa, dan mungkin penjelasanku tidak akan berarti apa-apa untukmu. Maaf karena sudah membuatmu kecewa. Ohya, nggak peduli kau percaya atau nggak sama cinta tapi kau harus bahagia apapun yang terjadi." Balas Hans. Niken menelan ludah. Sebenarnya bukan ini maunya. Sebenarnya ia juga ingin menyelesaikan masalahnya dengan Hans. Tapi entah bagaimana, hatinya sangat keras sekali. Ia tidak ingin menoleh kembali. Ada rasa takut dan cemas yang menyelimuti seluruh rongga cinta didalam hati Niken. Yang membuat ia tidak ingin mempercayai lagi laki-laki termasuk Hans. Meskipun ia tahu sentuhan hangat Hans sebenarnya mengalihkan semua dunianya.

"Semoga tidak ada lagi perempuan yang tersakiti olehmu." Ucap Niken, kemudian ia pergi meninggalkan Hans. Kalimat itu menampar keras ke ulu hati Hans. Pada akhirnya Hans pun menyerah. Ia tidak akan lagi membenarkan semua pendapatnya kepada Niken. Kali ini Hans benar-benar menghentikan usahanya mendapatkan hati Niken.

"Sampai kapan kau akan terus meminta maaf kepada perempuan itu Hans? Sudahlah dia tidak berguna." Kata Tia mantan pacar Hans.

"Tidak Tia, kau tidak akan mengerti." Ujar Hans

"Aku ngerti Hans. Makanya aku selalu ada untuk kamu." Balas Tia.

"Tia, aku kan sudah bilang, hubungan kita udah selesai. Kamu bukan lagi pacarku. Dan kamu tidak perlu lagi datang ke rumah orangtuaku." Balas Hans. Semenjak ia mengenal Niken, Hans memutuskan hubungan dengan semua perempuan yang pernah ia dekati. Termasuk dengan Tia yang pernah menjadi pacarnya. Namun sekarang pendekatannya itu sudah gagal total.

***

Niken pamit ke toilet pada jam Metode Kualitatif. Saat ia berada di toilet, dengan tak sengaja ia mendengar suara yang sedang membicarakan dirinya dengan Hans. "Kalian kenal Niken kan?" Suara itu sangat nyaring dan jelas, sehingga Niken merekamnya dengan jelas. Niken juga tak sengaja merekam semua pembicaraan mereka di ponselnya.

"Cewek yang dikejar-kejar oleh Hans itu?" Tanya temannya.

"Iya. Gara-gara dia, aku diputusin." Katanya.

"Ohya? Cuma gara-gara cewek kampung itu."

"Iya. Padahal ya, waktu Hans sama tuh cewek pergi kencan. Aku tuh udah bayar preman buat celakain tuh cewek. Mau diperkosa kek, mau dibunuh kek, bodo amat lha... Ehhh tahunya malah nggak kenapa-napa. Lu tahu kan kenapa gue nggak bisa putus sama Hans, Hans itu ibarat bank tahu nggak. Kalau dia putusin gue, gue mau nyari uang kemana coba. Udah bayar preman mahal-mahal buat ngejebak mereka. Ehhh malah gagal. Melayang deh uang gue 5 juta." Jelas suara itu. Niken menahan nafas dalam-dalam. Ia tak percaya bahwa kejadian malam itu adalah skenario dari mantan pacarnya Hans yang sangat membencinya.

"Hah? Serius lu bayar preman sebesar itu?"

"Ya iyalah. Itu bayaran buat ngebunuh seorang cewek yang bernama Niken. Udah gue labrak, masih aja deketin Hans." Ketusnya.

"Gila lu. Bahaya tahu. Gimana kalau beneran dia mati. Lu bisa masuk penjara, Tia." Ujar seorang temannya.

"Gue, masuk penjara? Nggak bakalan lah. Gue kan punya orang dalam dari kapolres dan babinsa." Balas perempuan yang bernama Tia itu.

"Orang dalam atau simpanan om-om." Temannya menyikut lengan Tia.

"Kenapa? Lu mau? Kalau nggak kayak gitu, gue nggak bakalan bisa cantik. Paham?" Katanya dengan pede.

"Wah gila lu Tia."

"Ehhh tapi, gue denger katanya Hans mau kuliah ke luar negeri ya?"

"Hah serius lu? Denger dari mana?" Tanya Tia.

"Ada sih yang bilang. Ya lu tahu kan mantan pacar lu itu populer dikalangan cewek-cewek." Jawabnya.

"Ehhh bersyukur lu. Hans sama Niken nggak jadian. Kan si Hans pergi. Artinya elu berhasil misahin si Hans sama si Niken."

"Iya sih. Yaaa setidaknya Hans dan Niken tidak akan kembali bersama. Sekarang, waktunya gue menikmati dunia. Niken membenci Hans, dan Hans tidak akan memiliki kesempatan untuk bersama perempuan itu lagi." Tuturnya.

Niken menghembuskan nafasnya, Hans benar-benar tidak mengenali preman itu. Niken merasa bersalah karena sudah menganggap Hans sama seperti kebanyakan lelaki lainnya. Setelah selesai mendengar semua percakapan mereka, Niken membuka kunci pintu kamar mandi. Keluar dengan santai. Tampak wajah ketiga perempuan yang sedang bersolek itu amat tegang.

"Makasih ya." Ucap Niken.

"G-g-gue nggak takut sama lu." Kata Tia tiba-tiba. Niken menyilangkan kedua tangannya lalu menoleh. "Hans tidak akan pernah kembali kepadamu. Sekeras apapun lu mencobanya. Hans, adalah satu-satunya milik gue." Lanjut Tia tanpa gentar. Niken melangkah pelan, mendekati Tia. Dia tampak gemetar dan takut menghadapi Niken.

"Kau tidak akan bisa melawan takdir. Sekeras apapun kau mencobanya." Balas Niken.

"Lu mau apa? Lu mau menuntut gue? Silahkan. Gue nggak takut. Kita selesaikan masalah kita dengan jalur hukum. Lu punya apa? Bukti? Saksi? Hah? Lu akan kalah dari gue." Tutur Tia.

"Tidak." Balas Niken dengan tenang. "Kita akan lihat bagaimana Tuhan menghukummu. Bagiku, kau sangat menyedihkan." Niken menambahkan. Tia semakin murka terhadap Niken. Tia benci sekali dengan kehadiran Niken. Perempuan itu seakan-akan merebut semuanya. Perhatian Hans, hati Hans, dan waktu milik Hans. Tia tidak pernah mendapatkan kembali perhatian dari Hans. Semua itu membuat Tia sangat membenci Niken. Ia ingin menyingkirkan Niken, karena baginya Niken adalah perangainya.

***

Sepanjang jam kuliah perasaan Niken tidak tenang. Ia ingin segera menemui Hans. Ada kata maaf yang ingin ia sampaikan. Ia tahu bahwa ini adalah kesalahpahaman. Tapi apakah Hans juga akan memaafkannya setelah apa yang ia katakan tempo hari? Niken ingin meneteskan air matanya. Maafkan aku. Hanya itu yang ingin ia ucapkan kepada Hans. Semoga kau mengerti keadaanku saat itu. Ia ingin sekali bercerita banyak kepada Hans. Termasuk rasa takutnya kepada laki-laki. Mungkin Hans berbeda dari lelaki lain. Tapi, apakah ia masih punya kesempatan untuk meminta maaf kepada Hans? Niken sangat gelisah.

Hans tolong, jangan pergi dulu. Aku ingin meminta maaf atas apa yang telah aku katakan padamu. Hans aku mohon jangan pergi dulu. Aku mohon untuk tetap bersamaku. Aku mohon untuk bisa menjagaku." Batin Niken.

"Niken...?" Seru Naira. "Lu nggak apa-apa kan?" Mereka tahu bahwa Niken tampak gelisah.

***

Episodes
1 Prolog
2 Episode Satu
3 Episode dua
4 Episode Tiga
5 Episode Empat
6 Episode Lima
7 Episode Enam
8 Episode Tujuh
9 Episode Delapan
10 Episode Sembilan
11 Episode Sepuluh
12 Episode Sebelas
13 Episode Duabelas
14 Episode Tigabelas
15 Episode Empatbelas
16 Episode Limabelas
17 Episode Enambelas
18 Episode Tujuhbelas
19 Episode Delapanbelas
20 Episode Sembilanbelas
21 Episode Dua puluh
22 Episode Dua puluh satu
23 Episode Dua puluh dua
24 Episode Dua puluh tiga
25 Episode Dua puluh empat
26 Episode Dua puluh lima
27 Episode Dua puluh enam
28 Episode Dua puluh tujuh
29 Episode Dua puluh delapan
30 Episode Dua puluh sembilan
31 Episode Tiga puluh
32 Episode Tiga puluh satu
33 Episode Tiga puluh dua
34 Episode Tiga puluh tiga
35 Episode Tiga puluh empat
36 Episode Tiga puluh lima
37 Episode Tiga puluh enam
38 Episode Tiga puluh tujuh
39 Episode Tiga puluh delapan
40 Episode Tiga puluh sembilan
41 Episode Empat puluh
42 Episode Empat puluh satu
43 Episodes Empat puluh dua
44 Episode Empat puluh tiga
45 Episode Empat puluh empat
46 Episode Empat puluh lima
47 Episode Empat puluh enam
48 Episode Empat puluh tujuh
49 Episode Empat puluh delapan
50 Episode Empat puluh sembilan
51 Episode Lima puluh
52 Episode Lima puluh satu
53 Episode Lima puluh dua
54 Episode Lima puluh tiga
55 Episode Lima puluh empat
56 Episode Lima puluh lima
57 Episode Lima puluh enam
58 Episode Lima puluh tujuh
59 Episode Lima puluh delapan
60 Episode Lima puluh sembilan
61 Episode Enam puluh
62 Episode Enam puluh satu
63 Episode Enam puluh dua
64 Episode Enam puluh tiga
65 Episode Enam puluh empat
66 Episode Enam puluh lima
67 Episode Enam puluh enam
68 Episode Enam puluh tujuh
69 Episode Enam puluh delapan
70 Episode Enam puluh sembilan
71 Episode Tujuh puluh
72 Episode Tujuh puluh satu
73 Episode Tujuh puluh dua
74 Episode Tujuh puluh tiga
75 Episode Tujuh puluh empat
76 Episode Tujuh puluh lima
77 Episode Tujuh puluh enam
78 Episode Tujuh puluh tujuh
79 Episode Tujuh puluh delapan
80 Episode Tujuh puluh sembilan
81 Episode Delapan puluh
82 Episode Delapan puluh satu
83 Episode Delapan puluh dua
84 Episode Delapan puluh tiga
85 Episode Delapan puluh empat
86 Episode Delapan puluh lima
87 Episode Delapan puluh enam
88 Epilog
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Episode Satu
3
Episode dua
4
Episode Tiga
5
Episode Empat
6
Episode Lima
7
Episode Enam
8
Episode Tujuh
9
Episode Delapan
10
Episode Sembilan
11
Episode Sepuluh
12
Episode Sebelas
13
Episode Duabelas
14
Episode Tigabelas
15
Episode Empatbelas
16
Episode Limabelas
17
Episode Enambelas
18
Episode Tujuhbelas
19
Episode Delapanbelas
20
Episode Sembilanbelas
21
Episode Dua puluh
22
Episode Dua puluh satu
23
Episode Dua puluh dua
24
Episode Dua puluh tiga
25
Episode Dua puluh empat
26
Episode Dua puluh lima
27
Episode Dua puluh enam
28
Episode Dua puluh tujuh
29
Episode Dua puluh delapan
30
Episode Dua puluh sembilan
31
Episode Tiga puluh
32
Episode Tiga puluh satu
33
Episode Tiga puluh dua
34
Episode Tiga puluh tiga
35
Episode Tiga puluh empat
36
Episode Tiga puluh lima
37
Episode Tiga puluh enam
38
Episode Tiga puluh tujuh
39
Episode Tiga puluh delapan
40
Episode Tiga puluh sembilan
41
Episode Empat puluh
42
Episode Empat puluh satu
43
Episodes Empat puluh dua
44
Episode Empat puluh tiga
45
Episode Empat puluh empat
46
Episode Empat puluh lima
47
Episode Empat puluh enam
48
Episode Empat puluh tujuh
49
Episode Empat puluh delapan
50
Episode Empat puluh sembilan
51
Episode Lima puluh
52
Episode Lima puluh satu
53
Episode Lima puluh dua
54
Episode Lima puluh tiga
55
Episode Lima puluh empat
56
Episode Lima puluh lima
57
Episode Lima puluh enam
58
Episode Lima puluh tujuh
59
Episode Lima puluh delapan
60
Episode Lima puluh sembilan
61
Episode Enam puluh
62
Episode Enam puluh satu
63
Episode Enam puluh dua
64
Episode Enam puluh tiga
65
Episode Enam puluh empat
66
Episode Enam puluh lima
67
Episode Enam puluh enam
68
Episode Enam puluh tujuh
69
Episode Enam puluh delapan
70
Episode Enam puluh sembilan
71
Episode Tujuh puluh
72
Episode Tujuh puluh satu
73
Episode Tujuh puluh dua
74
Episode Tujuh puluh tiga
75
Episode Tujuh puluh empat
76
Episode Tujuh puluh lima
77
Episode Tujuh puluh enam
78
Episode Tujuh puluh tujuh
79
Episode Tujuh puluh delapan
80
Episode Tujuh puluh sembilan
81
Episode Delapan puluh
82
Episode Delapan puluh satu
83
Episode Delapan puluh dua
84
Episode Delapan puluh tiga
85
Episode Delapan puluh empat
86
Episode Delapan puluh lima
87
Episode Delapan puluh enam
88
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!