Episode Lima

Perjalanan mereka selesai di kantin. Niken menghembuskan nafasnya, tugasnya telah selesai. "Niken, ayo kita makan dulu." Hans menarik lengan Niken ke sebuah meja, lalu ia menyunggingkan bibirnya.

"Aku tidak lapar." Jawab Niken. Hans menarik sebuah kursi lalu mempersilahkan Niken duduk.

"Aku sudah bilang, aku tidak lapar."

"Tidak masalah. Duduklah dan temani aku makan." Ujar Hans.

"Hemmmmh, baiklah." Hans duduk tepat dihadapan Niken sambil melemparkan senyum lebarnya yang sangat puas membuat Niken kewalahan.

"Makanan apa yang enak disini?" Tanya Hans. Niken menyunggingkan bibirnya kesal.

"Semua makanan yang ada disini enak. Kau bisa memesan apapun yang kau mau." Jawab Niken. Hans menyentil dahi Niken. Niken mengaduh kesakitan.

"Aku mau kau yang pesan."

"Tidak mau." Niken melipat kedua tangannya ke dada.

"Baiklah." Tukas Hans. "Hallo pak Kiki...." Kata Hans berpura-pura.

"Eh eh, okey okey, aku akan pesan makanan untukmu." Niken menghembuskan nafasnya, "bisanya cuma mengancam. Awas saja nanti." Katanya sambil berlalu menuju meja pesanan.

"Ingat jangan pakai bawang daun, kacang dan telurnya harus setengah matang, okey?" Ujar Niken kepada si mbak pengantar pesanan.

"Siap bu Niken." Niken kembali ke meja dengan membawa dua gelas minuman.

"Waw, jeruk peras. Kau masih ingat kesukaanku?" Kata Hans. Niken menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

"Tidak. Siapa yang akan mengingatnya? Itu tidak penting." Balas Niken. 10 menit berlalu, dan makanan pun datang. Nasi goreng special kesukaannya Hans telah datang.

"Bu Niken, keduanya malah dikasih kacang. Bagaimana ini?" Bisik mbak Yani pengantar pesanan. Niken menghembuskan nafasnya.

"Kenapa?" Tanya Hans sambil memasukan kerupuk udang ke mulutnya.

"Ohh ya sudah tidak apa-apa." Jawab Niken.

"Benar tidak apa-apa, bu?" Tanya mbak Yani ragu.

"Iya tidak apa-apa, biar aku yang urus." Kata Niken. Mbak Yani pun segera meninggalkan mereka.

"Tunggu! Jangan dulu dimakan!" Perintah Niken.

"Kenapa?" Tanya Hans.

Niken mengambil piring Hans. Dan memilah kacang yang ditaburkan di nasi gorengnya Hans. "Ibu kantin menaburkan kacang dimakananmu. Aku sudah memberitahukannya tapi dia lupa. Maklum dia sudah tua jadi banyak salah." Tutur Niken yang sibuk mencari kacang goreng dan memindahkannya ke piringnya. Niken juga mengaduk sedikit telur setengah matangnya. "Sekarang, makanlah." Lalu mengembalikan kembali kepada Hans.

"Kau masih mengingatnya." Tukas Hans lalu menyendok makanannya. Ia tertegun saat Niken masih peduli terhadapnya.

"Aku tidak ingat apa-apa." Jawab Niken. Ia juga makan dengan lahap. Saat mereka tengah makan, seekor kucing duduk disamping Hans.

"Wahhhhh. Jangan kesini. Pergi. Pergi!" Niken menghembuskan nafas lagi.

"Ada apa?" Tanya Niken.

"Ku-ku-kucing itu. Cepat singkirkan dia dari sini." Ujar Hans berteriak keras. Seluruh tubuhnya muncul keringat dingin. Niken segera mengendong kucingnya bu Kantin.

"Hey manis, kau disitu rupanya. Kemari ayoooo... Bu kantin...." Niken berjalan menuju dapur. Lalu meletakkan si manis itu di luar dapur. Kemudian Niken cuci tangan dan kembali ke kursinya.

"Habiskan makananmu." Kata Niken. Hans mengelap dahinya yang penuh keringat menggunakan tangannya. "Ihh kau jorok sekali." Niken mengeluarkan tisu dari saku blezzernya, lalu mengusap keringat Hans dengan pelan. Hans menatapnya lamat-lamat, ia tahu bahwa dibalik sikap Niken yang acuh tak acuh, hatinya selalu memberi perhatian yang lebih kepadanya.

Setelah makan siang, Niken mempersilahkan Hans duduk dimeja kerjanya. Hans meraih tangan Niken. Lalu mendekapnya. "Jika dulu aku membuatmu jengkel, aku minta maaf. Jika dulu aku membuat kesalahan, tolong maafkan aku. Jangan mengungkit masa lalu yang membuatmu terluka olehku, kali ini aku akan memperbaikinya. Maukah kau memaafkanku?" Bisik Hans tepat ditelinga Niken. Jantung Niken berdegup kencang, ia terdiam, membiarkan lelaki itu memeluknya.

"Itu bukan salahmu. 10 tahun yang lalu, aku tak sengaja membuatmu terluka. Aku tahu, kau tidak bersalah. Tapi saat itu...." Niken memandang Hans. Mata mereka bertemu dalam satu balutan kasih yang bernama rindu.

"Aku sudah memaafkanmu." Hans memotong kalimat Niken. Lalu memeluknya lagi. Disisi lain saat Bella hendak menemui Niken, dengan tak sengaja ia melihat dan mendengar percakapan mereka berdua.

...***...

"Biarkan aku menciummu. Ayolah..." Sebuah pintu tiba-tiba terbuka, Hans menoleh, Niken terkejut ketika melihat Hans bersama seorang perempuan.

"Ahhh kau ini, menjengkelkan sekali." Perempuan itu melepaskan lengan Hans. Niken masuk ke dalam lift yang sama.

"Hai, kau tetangganya Hans ya?" Serunya. Niken melempar senyum. "Namaku Haya, kau siapa?"

"Niken."

"Wahhh senang bertemu denganmu. Ohya, tolong jagain Hans untukku ya." Kata perempuan yang bernama Haya itu. Niken mengangguk pelan. Hans masih merangkul pundak Haya. Niken melirik sebentar, bertanya pada dirinya sendiri, "siapa perempuan itu? Apakah dia pacarnya Hans?" Niken menggelengkan kepala, berusaha tidak peduli terhadap kehidupan Hans.

Di kampus, mereka bekerja seperti biasa. Niken dengan pekerjaannya, pun begitu dengan Hans. Meski sangat penasaran dengan kejadian di lift tadi. Niken mencoba menepis dengan berbagai alasan pada dirinya sendiri, bahwa ia tidak berhak tahu dan ikut campur dengan urusan lelaki itu.

"Lalu bagaimana sekarang dengan mobilku?" Tanya Niken, saat ia menelpon pihak bengkel. "Ohh begitu. Baiklah. Uhmmm ya sudah, aku akan kirim alamat apartemenku." Jawabnya.

Lalu Niken mengakhiri teleponnya.

"Niken..?" Seru seseorang, Niken menoleh. "Kau mau pulang? Ayo, naiklah." Hans memberi tumpangan.

"Tidak terimakasih." Tolak Niken.

"Ayolah, kita kan bertetangga." Balas Hans. Niken menggapaikan tangan, menghentikan taksi. Hans menyadari bahwa sikap Niken hari ini agak berbeda dari biasanya. Dia lebih tenang dan tidak banyak bicara dengannya. Seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa kemarin. Hans tidak terlalu mempermasalahkan sikap Niken hari itu, ia pikir itu hal biasa.

Malamnya Hans kedatangan ke-4 sahabatnya Fredy, Gilang, Tyas dan Tanu. Mereka memberikan selamat atas keberhasilan Hans yang sudah menjadi seorang professor. Ia terkejut begitu mereka menyelamatinya.

"Kalian tahu dari mana apartemen baruku?" Tanya Hans.

"Siapa lagi kalau bukan Rudi." Jawab Tyas. Hans mempersilahkan mereka masuk.

"Kau tidak punya makanan, Hans?" Seru Tanu. Hans menggelengkan kepala.

"Pesan sajalah apa yang kalian suka. Aku yang traktir." Balas Hans.

"Tidak. Makanan junk food tidak bagus untuk kesehatan. Tyas pergilah bersama Hans mencari bahan makanan. Nanti biar aku yang masak." Ujar Tanu.

"Ini yang aku suka dari Tanu." Imbuh Fredy.

"Selalu siap memasak untuk kita." Tambah Gilang. Tyas dan Hans bergegas keluar, Hans merangkul pundak Tyas.

"Apaan sih, Hans. Udah deh nggak usah jail." Tukas Tyas.

"Kayaknya kau makin cantik ya." Puji Hans.

"Aku memang cantik." Aku Tyas, kemudian melirik seseorang yang tiba-tiba berdiri disampingnya.

"Hans, udah deh jangan jahil." Ketus Tyas. Lift terbuka, Niken ikut masuk bersama Hans dan Tyas.

"Kau mau kemana?" Seru Hans. Tapi Niken menghiraukannya, ia sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Kau mengenalnya?" Tanya Tyas. Mereka pergi ke swalayan dan Hans bertemu kembali dengan Niken disana. Ekspresi Niken begitu datar. Ia sama sekali tidak menoleh ataupun tersenyum kepada Hans. Entah apa yang membuatnya seperti itu.

Hari terus berganti, Niken sibuk dengan pekerjaannya begitu pun dengan Hans.

...***...

Episodes
1 Prolog
2 Episode Satu
3 Episode dua
4 Episode Tiga
5 Episode Empat
6 Episode Lima
7 Episode Enam
8 Episode Tujuh
9 Episode Delapan
10 Episode Sembilan
11 Episode Sepuluh
12 Episode Sebelas
13 Episode Duabelas
14 Episode Tigabelas
15 Episode Empatbelas
16 Episode Limabelas
17 Episode Enambelas
18 Episode Tujuhbelas
19 Episode Delapanbelas
20 Episode Sembilanbelas
21 Episode Dua puluh
22 Episode Dua puluh satu
23 Episode Dua puluh dua
24 Episode Dua puluh tiga
25 Episode Dua puluh empat
26 Episode Dua puluh lima
27 Episode Dua puluh enam
28 Episode Dua puluh tujuh
29 Episode Dua puluh delapan
30 Episode Dua puluh sembilan
31 Episode Tiga puluh
32 Episode Tiga puluh satu
33 Episode Tiga puluh dua
34 Episode Tiga puluh tiga
35 Episode Tiga puluh empat
36 Episode Tiga puluh lima
37 Episode Tiga puluh enam
38 Episode Tiga puluh tujuh
39 Episode Tiga puluh delapan
40 Episode Tiga puluh sembilan
41 Episode Empat puluh
42 Episode Empat puluh satu
43 Episodes Empat puluh dua
44 Episode Empat puluh tiga
45 Episode Empat puluh empat
46 Episode Empat puluh lima
47 Episode Empat puluh enam
48 Episode Empat puluh tujuh
49 Episode Empat puluh delapan
50 Episode Empat puluh sembilan
51 Episode Lima puluh
52 Episode Lima puluh satu
53 Episode Lima puluh dua
54 Episode Lima puluh tiga
55 Episode Lima puluh empat
56 Episode Lima puluh lima
57 Episode Lima puluh enam
58 Episode Lima puluh tujuh
59 Episode Lima puluh delapan
60 Episode Lima puluh sembilan
61 Episode Enam puluh
62 Episode Enam puluh satu
63 Episode Enam puluh dua
64 Episode Enam puluh tiga
65 Episode Enam puluh empat
66 Episode Enam puluh lima
67 Episode Enam puluh enam
68 Episode Enam puluh tujuh
69 Episode Enam puluh delapan
70 Episode Enam puluh sembilan
71 Episode Tujuh puluh
72 Episode Tujuh puluh satu
73 Episode Tujuh puluh dua
74 Episode Tujuh puluh tiga
75 Episode Tujuh puluh empat
76 Episode Tujuh puluh lima
77 Episode Tujuh puluh enam
78 Episode Tujuh puluh tujuh
79 Episode Tujuh puluh delapan
80 Episode Tujuh puluh sembilan
81 Episode Delapan puluh
82 Episode Delapan puluh satu
83 Episode Delapan puluh dua
84 Episode Delapan puluh tiga
85 Episode Delapan puluh empat
86 Episode Delapan puluh lima
87 Episode Delapan puluh enam
88 Epilog
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Episode Satu
3
Episode dua
4
Episode Tiga
5
Episode Empat
6
Episode Lima
7
Episode Enam
8
Episode Tujuh
9
Episode Delapan
10
Episode Sembilan
11
Episode Sepuluh
12
Episode Sebelas
13
Episode Duabelas
14
Episode Tigabelas
15
Episode Empatbelas
16
Episode Limabelas
17
Episode Enambelas
18
Episode Tujuhbelas
19
Episode Delapanbelas
20
Episode Sembilanbelas
21
Episode Dua puluh
22
Episode Dua puluh satu
23
Episode Dua puluh dua
24
Episode Dua puluh tiga
25
Episode Dua puluh empat
26
Episode Dua puluh lima
27
Episode Dua puluh enam
28
Episode Dua puluh tujuh
29
Episode Dua puluh delapan
30
Episode Dua puluh sembilan
31
Episode Tiga puluh
32
Episode Tiga puluh satu
33
Episode Tiga puluh dua
34
Episode Tiga puluh tiga
35
Episode Tiga puluh empat
36
Episode Tiga puluh lima
37
Episode Tiga puluh enam
38
Episode Tiga puluh tujuh
39
Episode Tiga puluh delapan
40
Episode Tiga puluh sembilan
41
Episode Empat puluh
42
Episode Empat puluh satu
43
Episodes Empat puluh dua
44
Episode Empat puluh tiga
45
Episode Empat puluh empat
46
Episode Empat puluh lima
47
Episode Empat puluh enam
48
Episode Empat puluh tujuh
49
Episode Empat puluh delapan
50
Episode Empat puluh sembilan
51
Episode Lima puluh
52
Episode Lima puluh satu
53
Episode Lima puluh dua
54
Episode Lima puluh tiga
55
Episode Lima puluh empat
56
Episode Lima puluh lima
57
Episode Lima puluh enam
58
Episode Lima puluh tujuh
59
Episode Lima puluh delapan
60
Episode Lima puluh sembilan
61
Episode Enam puluh
62
Episode Enam puluh satu
63
Episode Enam puluh dua
64
Episode Enam puluh tiga
65
Episode Enam puluh empat
66
Episode Enam puluh lima
67
Episode Enam puluh enam
68
Episode Enam puluh tujuh
69
Episode Enam puluh delapan
70
Episode Enam puluh sembilan
71
Episode Tujuh puluh
72
Episode Tujuh puluh satu
73
Episode Tujuh puluh dua
74
Episode Tujuh puluh tiga
75
Episode Tujuh puluh empat
76
Episode Tujuh puluh lima
77
Episode Tujuh puluh enam
78
Episode Tujuh puluh tujuh
79
Episode Tujuh puluh delapan
80
Episode Tujuh puluh sembilan
81
Episode Delapan puluh
82
Episode Delapan puluh satu
83
Episode Delapan puluh dua
84
Episode Delapan puluh tiga
85
Episode Delapan puluh empat
86
Episode Delapan puluh lima
87
Episode Delapan puluh enam
88
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!