Seoul
Seoul atau Korea Selatan, negeri ginseng yang amat terkenal dengan drama-nya yang sangat dramatik, romantis dan digemari oleh para pemuda pemudi Indonesia. Sejak kemunculan Drakor (Drama Korea) di dalam pertelevisian Indonesia. Film mereka selalu menjadi trending topik yang sangat menarik untuk dibahas. Menjadi drama yang sangat populer dikalangan remaja dan wanita Indonesia. Dan Seoul ada tempat yang sangat ingin dikunjungi oleh para pecinta Korea.
Bagi Niken, Seoul tak hanya menjadi tempat ternyaman yang dapat menenangkan hati dan jiwanya. Meski sedikit gila dengan drama-drama korea yang sangat romantis, Niken mendapati sebuah tema dalam pengerjaan jurnal yang akan ia tulis untuk memenuhi syarat sebagai anggota Himpunan Psikologi se-Asia. Selain mendapati sumber untuk jurnalnya, ia juga mendapatkan kesempatan untuk terapi healing terhadap dirinya sendiri. Ia berjalan pelan, sambil menikmati pemandangan musim gugur di Nami Island. Lalu memotret beberapa spot pemandangan yang menurutnya sangat indah. Dan menemukan sebuah patung yang diabadikan di sana. Patung Bae Yong Jun.
Siapa yang tidak kenal dengan Bae Yong Jun, aktor korea yang membintangi banyak drama romantis, salah satunya adalah Winter Sonata. Serial drama yang dirilis tahun 2002. Selain aktor dan aktrisnya yang ganteng dan cantik. Serial drama ini juga mendapatkan reward yang luar biasa atas settingnya yang menjadi sorotan dunia. Banyak banget tempat yang indah, yang menjadi tempat hiburan setelah drama ini berakhir. Dan kali ini, Niken sedang berada Pulau Nami, tempat syuting drama korea Winter Sonata. Niken sangat menikmatinya. Rasanya ia seperti hidup kembali, setelah hatinya dulu terkubur penuh rasa salah dan kebimbangan.
"Hai Niken, ini kopi untukmu." Seru Jung Il-Nam, teman Niken sekaligus tur guide yang senantiasa menemani kegilaannya. Lamunan Niken buyar, ia merogoh saku mantelnya. Lalu melebarkan kedua bibirnya dengan simetris. Beberapa kali Il-Nam selalu tertarik belajar bahasa Indonesia kepada Niken. Meski terkadang logatnya sangat membuat Niken tidak nyaman dan ia selalu tertawa mendengarnya.
"Gomaweo." Balas Niken dengan menggunakan Bahasa Koreanya.
"So, i hu eodiro gasibnikka...?" Tanya Il-Nam. Niken mengembungkan pipinya sebentar.
"I will be back to Seoul." Jawab Niken akhirnya.
"Kamu tidak mau pulang ke Indonesia?" Il-Nam sangat senang bisa bertemu Niken, tapi ia juga sangat kerepotan kalau Niken berlama-lama tinggal di Seoul. Pasalnya Niken selalu banyak permintaan. Pergi ke tempat inilah, ke tempat itulah, membuat Il-Nam merasa kesal juga terkadang.
"Waeyo? Nae eolgul bogi jigyeobji?" Katanya dengan menyipitkan matanya.
"Aniyo. Anirago." Jawab Il-Nam. Niken terkekeh melihat Il-Nam yang sudah bosan dengan dirinya. Il-Nam menyetir mobilnya dengan kecepatan maksimum menuju Dongdaemun, seperti yang di pinta Niken.
"Seperti inilah kisahku. Kisah yang tidak pernah orang lain ketahui. Siapa aku? Kemana aku akan pergi? Tujuanku. Bahkan aku sendiri tidak tahu, kemana lagi aku harus berjalan. Aku hanya ingin belajar, menguasai ilmu pengetahuan. Berjelajah ke seluruh penjuru negeri. Aku tidak ingin berhenti. Meski itu untuk sesaat. Hidupku hanya untuk belajar dan bekerja keras. Hanya itu." Niken menikmati semilir angin kota Seoul. Hingga ia terlelap ke dalam mimpi.
"Niken..? Wake up..." Il-Nam membangunkannya. Mobil sudah terparkir di sebuah perpustakaan nasional kota Seoul. Niken mengucek kedua matanya. Ia menggeliat kecil.
"Ahhh aku lelah sekali." Ujar Niken. "Sudah dimana ini?"
"Di perpustakaan." Balas Il-Nam. Niken merapikan rambutnya. Ia akan mencari referensi lain yang menguatkan penelitian jurnalnya. Ia meriset kebudayaan korea dan membuat jurnal sebagai pendukung teori-nya untuk pemenuhan syarat sebagai dosen psikologi se-Asia. Setelah menyelesaikan semuanya di perpustakaan, Niken dan Il-Nam keluar dari perpustakaan dan menuju ke tempat kopi. Il-Nam dengan sabar menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Niken.
"Apa ada yang akan kau tanyakan lagi?" Tanya Jung Il-Nam, bagi Niken, meriset kebudayaan kerajaan Joseon membuat dirinya masuk ke dalam jurnal penelitiannya. Niken sangat menjiwai, serta sangat puas dengan hasil yang ia dapatkan saat ini.
"Aku rasa sudah cukup." Jawab Niken. Ia sudah melengkapi semua hasil risetnya. Niken memasukkan notebook-nya ke dalam tas.
"Boleh aku tahu mengapa kau meriset mengenai kerajaan Joseon?" Tanya Jung Il-Nam.
"Kebanyakan mahasiswaku penggemar korea jadi aku perlu riset ini untuk memberi pengetahuan yang luas tentang Seoul." Jawab Niken sambil melempar senyum. Hal biasa yang sering ia lakukan kepada temannya.
"Apa karena itu?" Jung Il-Nam mengerjapkan matanya tak percaya, lalu menatap Niken. Apakah hanya karena itu ia rela melakukan penelitian? Tentu saja Il-Nam tidak percaya.
"Itu jawaban fiksi. Kau tidak akan mendapatkan jawaban yang akurat Jung Il-Nam." Balas Niken.
"Kenapa? Karena kau terlahir sebagai ratu fiksi?" Candanya. Jung Il-Nam dan Niken tertawa bersenda gurau.
"Jadi, setelah selesai kau mau kemana?" Tanya Il-Nam.
"Kemana lagi? Aku akan pulang ke negaraku. Kau tidak perlu khawatir Il-Nam. Tugasmu sudah selesai. Aku tidak akan membuatmu kerepotan lagi." Jelas Niken.
"Ooh begitu. Ya kau benar. Kau sangat membebaniku." Ketus Il-Nam. Niken tertawa renyah.
"Ohya Niken, apa kau mengenal Hans? Katanya dia sedang meriset sejarah kerajaan Baekje." Kata Jung Il-Nam. Jantung Niken hampir berhenti berdetak. Ia terkejut ketika nama Hans disebut oleh Jung Il-Nam. Sebuah pertanyaan besar terselip didalam pikirannya, "Hans? Maksud dia Hans siapa? Kenapa tiba-tiba nama Hans muncul lagi? Hans mana yang dia maksud?" Niken menelan ludah, kedua bola matanya memutar dengan cepat. "bagaimana bisa dia mengenal Hans?" Namun Niken tidak bergeming. Serasa bumi berhenti seketika. Kenapa nama itu di sebut-sebut. Niken harap bukan Hans yang pernah ia kenal dulu. Mungkin itu Hans yang lain. Begitu suara hatinya.
"Kau mengenalnya?" Sekali lagi Il-Nam bertanya.
"Hans? Uhm... Akh... Aku tidak tahu. Siapa dia?" Tanya Niken, sambil meneguk air mineral didalam botol.
"Hansraj Sambara, dia seorang peneliti dari Indonesia juga. Aku diberitahu oleh Kang So-Ra tadi pagi." Jawab Jung Il-Nam. "Ku pikir kau mengenalnya. Kau mengenalnya?" Selidik Il Nam.
Niken mendesah pelan, "Uhh, ee ummm, tidak. Aku tidak mengenalnya." Jawab Niken, lalu tersenyum kepada Jung Il-Nam. "Kau boleh pergi." Lanjut Niken gugup. Pikirannya bertanya-tanya. Ada rasa gugup, bahagia, dan perasaan yang tidak bisa ia deskripsikan saat mendengar nama Hans disebut oleh Il-Nam. Hans? Benarkah dia? Apakah dia masih menganggap bahwa aku membencinya? Bagaimana ini? Bagaimana kalau aku bertemu dengannya? Apa yang akan aku katakan? Haruskah aku meminta maaf kepadanya? Bagaimana ini. Hans Sambara? Kita sudah lama tidak bertemu. Terakhir kali bertemu adalah ketika aku dengannya saling salah paham. Pikir Niken. Dari mana Kang So-Ra mengenal Hans? Apakah ia juga meriset kebudayaan korea? Tiba-tiba Niken merasa sangat pusing. Ia sangat gugup, bagaimana kalau ia bertemu dengan Hans? Namun ada perasaan lain yang tidak tahu apa artinya. Niken tidak bisa mendeskripsikan perasaannya saat itu.
"Kau tidak apa-apa?" Jung Il-Nam memandang Niken, ekspresinya berubah ketika ia menyebut nama Hans. Tapi perempuan itu tersenyum. Niken tahu bahwa temannya itu mengkhawatirkannya. Ada yang tidak beres dengan Niken. Il-Nam berusaha menenangkan dirinya.
"Ohh tidak. Aku tidak apa-apa." Niken berlalu meninggalkan Jung Il-Nam. Ia mengingat kejadian 10 tahun yang lalu. Kejadian yang sebenarnya bukan kesalahan Hans, tapi juga kesalahan dirinya. Niken masih merasa bersalah kepada Hans, karena ketika Hans meminta maaf kepadanya, ia tidak memaafkannya. Kesalahpahaman itu sampai sekarang belum selesai. Suara klakson mobil berbunyi sangat keras dan panjang. Il-Nam membalikkan badannya. Melihat pemandangan yang sangat mengerikan.
"Niken awas...." Niken lengah sehingga ia tak menyadari sebuah mobil melaju sangat cepat. Tubuh Niken melayang dan terseret sejauh 2 meter. Tubuhnya seakan remuk. Semua terasa begitu cepat. Pandangan Niken kabur, semua terasa buram dan gelap.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Hana Rita ☘
yang artinyaa? 🙈💫
2022-10-28
0