Setelah duduk di dalam mobil. Shella yang terlihat begitu lelah kemudian Aditya yang lansung memberikan Shella sebotol minum dingin berupa teh botol segar.
Ya karena memang Shella juga Aditya begitu menyukai minuman itu.
Rasanya tanpa ada sebotol teh botol ada yang kurang di dalam harinya.
"Nih Dek! Minum dulu!" Ucap Aditya.
"Makasih Kak."
"Iya sayang."
Kemudian Shella mulai membuka tutup botol dan Aditya yang sudah menghidupkan mesin mobil untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju pulang ke rumah.
Setelah melajukan mobil tiba-tiba diperjalanan Shella teringat akan membelikan sesuatu untuk dibawa pulang sebagai buah tangan untuk yang dirumah.
"Kak. Kita mampir disana bentar ya Kak." menunjukkan tempat jajanan jalanan seperti martabak gorengan dan lain sebagainya.
"Baik Dek. Mau beli apa?" Tanyanya kemudian.
"Apa ya enaknya Kak?"
"Bagaimana kalau martabak saja. Sepertinya enak." Ucap Aditya.
"Oke Kak." Shella yang lansung turun dari dalam mobil karena memang sudah berada di depan si penjual. kemudian lansung pergi ke tempat si penjual dan memesan martabak untuk beberapa porsi.
Setelah lama menunggu akhirnya pesanan mereka sudah selesai dan Shella pun kembali menuju tempat mobil di parkir.
"Udah sayang?" Tanya Adit.
"Udah Kak." Jawab Shella dan duduk di kursi depan tepat di samping sang suami.
Kemudian mobil itu melaju meninggalkan pusat perbelanjaan jajanan di jalan.
Setelah beberapa saat sampailah mereka kembali dirumah.
***
Vanala yang tengah sibuk dengan David juga yang lainnya.
Termasuk disana juga ada Reyhan.
Cafe sun day.
Ya itulah tempat mereka saat ini
"Rey." Panggil Vanala.
"Iya."
"Kenapa bengong saja?"
"Nggak."
Namun di hati dan pikirannya masih teringat jelas tentang sosok kekasih di masa lalunya yang sekarang telah menjadi istri orang lain. Sungguh sampai saat ini meskipun sudah terjadi lebih kurang 2 bulan yang lalu namun rasanya bagi Reyhan masih sangat menyayat hatinya. dalam keheningan bagi Reyhan meskipun yang lainnya tengah sibuk dengan pembicaraan mereka namun Reyhan sendiri tengah menerawang entah kemana.
Pastinya tentang pertama kali setelah beberapa waktu dia bertemu dengan Shella.
Namun di saat itu Aditya yang mengharapkan Shella datang menemuinya untuk membicarakan tentang bagaimana kedepannya karena memang sebelumnya Aditya yang telah mengungkapkan kembali perasaannya terhadap Shella mengungkapkan bagaimana tentang rasa bersalah juga menyesal atas perbuatannya dahulu yang membuat hubungan mereka kandas dan hancur.
Namun dengan rasa yang tak bisa diungkap ataupun ditulis Shella datang menemui Reyhan untuk mengantarkan sebuah undangan pernikahan. Dan masih teringat jelas ucapannya.
"Assalamualaikum Rey."
"Waalaikumussalam Shel."
"Ini undangan buat kamu juga Mami. Usahakan datang ya!"
Shella yang memberikan undangan tersebut kepada Reyhan. Dengan rasa tubuh yang sudah gemetar Reyhan meraih undangan tersebut dan sekilas membacanya. Tertulis jelas namanya disana adalah SHELLA.
"Undangan siapa Shel? Kamu?" Tanya Reyhan bertubi
"Iya Rey. Maafkan aku karena tidak bisa menjawab pernyataan kamu waktu kamu minta balikan Rey."
Reyhan yang tanpa kata hanya bisa menikmati getaran tubuhnya yang begitu hebat.
Saat ini penyesalannya sungguh sudah menggunung.
"Dengan alasan yang sama karena aku tidak bisa lagi yang namanya pacaran Rey karena sudah menjadi pilihan untuk tidak mengenal rasa yang salah lagi Rey. Maaf karena aku tidak bisa menerimamu dan maaf karena jawaban dari pertanyaan kamu sebelumnya aku balas dengan undangan. Dan aku harap kamu mengerti dan bisa membuka hati untuk wanita lain" lanjut Shella.
Setelah tiba saatnya tepat di hari pernikahan Shella dan Reyhan sangat tidak mengerti dengan apa yang Reyhan rasakan tanpa rasa tanpa pikiran rasanya separuh nyawanya hilang. Dan Reyhan hanya bisa meratapi bagaimana kejamnya perpisahan dan sakitnya ketika menyadari bahwa semuanya telah lambat ia sadari.
Keesokan harinya Reyhan yang tengah bermaksud akan datang ke acara resepsinya Shella dan lelaki pilihannya. Reyhan juga yang lainnya termasuk Vanala kemudian sampai dirumah resepsi.
langkahku gontai tanganku lemas tak berdaya,
pikiranku hilang dan pergi entah kemana
melihat engkau yang sedang bersanding
wahai wanita pujaan
hatiku, bagaimana kabarmu?
dengan seribu kekuatan yang Reyhan kumpulkan tiba tepat di depan Mamanya Shella, Reyhan yang sudah lemah tak kuasa menahan sakit ini kemudian memeluk Mama.
"Mah. Maafkan aku karena telah sia-siakan putri mama. sungguh saat ini berat Ma." Ucap Reyhan dalam pelukan mama dengan linangan air mata.
"Sabarlah Nak. Bagi Mama kamu tetap sama. Tidak apa. Maafkan Shella juga yang dengan begini menyakiti hati Nak Reyhan. Jodoh belum berpihak pada kalian." Ucap sang Mama.
Teman Reyhan yang dari tadi berdiri di belakang seolah mengerti apa yang Reyhan rasakan.
kemudian setelah selesai bersalaman dengan mamanya Shella kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju pelaminan. Dimana Shella dan Aditya tengah duduk berdua.
Reyhan yang sudah sangat susah payah melawan perasaannya sendiri menutupi air matanya memberanikan diri untuk mengucap selamat kepada pengantinnya.
Bumi bergetar,
langit seakan ikut turun,
rasanya gempa bumi ter dahsyat hari ini,
datang menyapa ku.
Wahai bumi tempat ku berpijak,
kuatkan kaki ini,
menahan beratnya perasaanku.
"Reyhan." Sapa David menepuk punggung Reyhan yang telah hanyut dalam lamunannya.
"Heh. Ia bro." Ucap Reyhan sedikit terkaget.
"Lo kenapa bengong saja? Ngelamun apa?"
"Hah nggak melamun kok." Jawab Reyhan mengelak.
Vanala yang baru saja sadar bahwa sahabatnya itu tengah melamun kemudian kembali terfokus pada Reyhan. Berusaha memberikan semangat untuk nya dan kekuatan baru.
Benar saja bahwa selama ini Vanala lah yang menjadi sosok pertama sahabatnya yang selalu memberi kekuatan dan semangat juang untuk masa depannya.
Hari hari Reyhan yang penuh dengan kesedihan penyesalan ia lalui perlahan.
Hari demi hari waktu demi waktu.
Semuanya berjalan dengan semestinya.
Reyhan yang berusaha bangkit dari keterpurukannya.
Mencoba menjauh dari tempat ini.
Berusaha menghilangkan kesakitan itu.
Ia bangkit dengan caranya sendiri.
Vanala yang menjadi bingung dengan situasi pahit ini.
Sahabatnya itu Shella dan Reyhan yang baginya sama. namun sudah tak sejalan baginya sungguh menyedihkan. Dari awal mereka bersatu sampai bahkan detik ini Vanala juga menjadi tempat curhat tempat keluh kesah mereka. dan bagi Vanala sahabatnya itu sama saja.
Shella yang tengah berjalan menuju kehidupan barunya dan Reyhan yang tengah berjuang untuk bangkit dari masa lalunya.
Situasi yang memang sangat membuat luka yang begitu dalam.
Bagaimana dengan hati Reyhan?
Namun bagaimana pula dengan hati Shella? Benarkah memang sudah tak ada rasa sedikitpun dari Shella untuk Reyhan? Mengapa mudah sekali Shella membuka hati bahkan sampai menikah. Bagaimanakah sosok lelaki itu? siapa dia?
bagaimana bisa semuanya berjalan secepat itu?
Sungguh dipikiran Vanala itu semua selalu melintas.
Bagaimana nasib percintaan dua sahabatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments