BAB 11

Aditya yang menoleh kebelakang terlihatlah calon istri menuju masuk dan ke arahnya. Dengan mata tanpa kedip Aditya melihat Shella penuh kekaguman. Ternyata yang akan menjadi istrinya cantiknya masya allah.🤗

Tak lama kemudian sampailah Shella tepat di samping Aditya duduk lalu Shella pun mengambil posisi untuk duduk di samping Shella dan di depan penghulu.

"Bagaimana. Calon pengantin sudah di tempat. Apa sudah siap?" Tanya Bapak penghulu.

Setelah mengiyakan maka dibukalah acara dengan permulaan pengajian dan muhasabah diri pengantin juga disertai doa sebelum akan diadakannya akad juga diikuti acara minta maaf ke Ibu Bapak.

Setelah selesai maka acara intinya akan dimulai.

Dengan wajah lumayan tegang Aditya yang sudah selesai berwudhu mulailah Aditya membalas jabatan tangan Papa Shella dan memulai mengucapkan ikrar yang sakral.

"Sah." Ucap para saksi.

Maka dari ucapan saksi tersebut selesailah acara akad pernikahan yang artinya Shella dan Aditya tidak calon pasangan lagi. Melainkan sudah menjadi pasangan suami istri.

Setelah selesai akad. Shella juga Aditya mengambil moment hari ini dengan adanya prosesi prewedding. Lokasinya tidaklah jauh hanya di dekat tempat diadakannya akad pernikahan.

Setelah selesai potret-potret maka sang pasangan baru ini melanjutkan rutinitasnya kembali. Berhubung bukan dirumah acaranya maka perlu bagi semua  tamu undangan ke rumah mempelai dulu. Untuk proses makan bersama atau syukuran karena telah lancar lah acara akad pernikahan.

Shella yang sudah berada di dalam mobil yang telah berhias siap berangkat menuju rumah pengantin disusul Aditya yang duduk di samping sang istri tercinta.

"Alhamdulillah. Sekarang sudah sah dan halal Istriku." Ucap Aditya lega. Sekarang sudah bisa memanggil dengan sebutan istri. Masya allah

"Alhamdulillah Kak. Semoga Allah selalu menuntun kita suamiku." Jawab Shella.

"Iya. Aamiin. Dan rumah tangga kita tak hanya di dunia saja melainkan sampai ke surga kelak." Ulas Aditya kemudian.

Tak lama setelah lama berbincang bincang sampailah mereka ke rumah tempat besoknya akan diadakan resepsi pernikahan.

Selesai acara makan-makan dan Aditya yang kembali kerumahnya sementara sebelum besok pasangan baru ini. Karena memang begitulah adatnya.

"Assalamualaikum istriku. Sudah tidur kah dirimu?" Pesan singkat Aditya.

"Waalaikumussalam suami. Belum Kaka. Disini masih rame. Susah untuk tidur." Ucap Shella dengan balasannya.

"Besok kamu akan menjadi ratuku paling cantik. Istirahatlah sekarang sayang. Besok kamu kelelahan." Lanjut Aditya memperhatikan.

"Iya Kakak. Ini Shella akan usahain. Kakak juga ya yang besok bakal jari raja terganteng. Bye Kaka. Assalamualaikum." Ucap Shella dengan polosnya mengakhiri.

"Iyaa sayang. Bye too. Waalaikumussalam."

Pesan mereka berhenti sampai disitu.

Malam ini sungguh sangat cepat berlalu. Belum rasanya bisa memejamkan mata namun matahari pun telah hampir terbit. Persiapan resepsi akan dimulai dari semenjak Shella bangun tidur.

Mulai dari mandi beres-beres make up dandan dan lain sebagainya.

Ya udah yuk sekarang kita selesaikan satu persatu.

Setelah selesai mandi yang beberes pakaian. Juga sang MUA sudah datang. Maka lansung saja wajah mungil polos dan lembutnya Shella akan di poles sang MUA make Up.

Setelah selesai make up lanjut memakaikan suntiang. Karena adat yang akan mereka pakai kali ini adalah adat minang kabau..

Selesai sudah untuk di pengantin atau anak daro. Dilanjut make over pengantin pria.

Setelah selesai berpakaian pengantin akan di arak ke seluruh komplek terdekat. Lalu di adakan kembali timbang tando yang lainnya disusul penyambutan sebelum bisa duduk di kursi kemerdekaan.

..."Untukmu suamiku, yang sudah membuatku jatuh hati, yang membuatku banyak berpikir dan belajar mengerti, yang membiarkan hatiku merapal kan doa dan ingin perihal hari ini, esok dan jutaan nanti. Terima kasih sudah menggenggam jemariku, membuatku percaya bahwa kamu akan menjaga cintaku dengan baik, terima kasih sudah menjadi warna untuk semua musim di hidupku, terima kasih sudah memilihku diantara banyak kemungkinan yang bisa kamu dapatkan."...

Mereka duduk di kursi pelaminan lalu di setiap detiknya datanglah tamu undangan yang bersalaman mengucap selamat untuk hari ini sambil mengabadikan moment-moment tersebut.

Hingga waktu sudah berlanjut dan hari pun mulai sore hingga terbenam lah matahari.

Masa-masa yang tidak pernah terbayangkan akan dipersunting seorang lelaki dan juga akan menjadi seorang istri secepat ini. Itulah yang selalu berada di benak Shella.

Mengitari ruangan sampai ke sudut-sudut pintu kamar hingga mata pun tak bisa terpejam. Meskipun badan lelah letih namun pikiran juga perasaan tak ingin berhenti meskipun sejenak.

Melihat kesamping terlihatlah sang suami yang sedang duduk memikirkan mengapa istrinya terlihat gugup takut dan was-was. Entah apalah yang berada dipikiran Shella saat ini. Yang pastinya ia ingin malam ini cepat berlalu.

Semakin gugup dan semakin takut.

Bukan karena belum adanya kesiapan. Namun karena rasanya cukup canggung. Meskipun sekarang sudah berstatus suami istri namun semuanya itu belum bisa meyakinkan kecanggungan hati Shella.

Dengan rasa kasih dan sayang. Penuh kehormatan juga menghargai Aditya bersedia menunggu Shella hingga Shella benar-benar siap. Tiada paksaan sungguh didalam rumah tangga ini bukan hanya tentang sekedar antara aku dan kamu melainkan sudah menjadi kita.

Bagi Aditya kenyamanan kebahagiaan sang istri lebih utama dari yang lainnya.

Aditya semenjak mempersunting Shella ia sangat penuh kasih sayang. Tiada celah tiada sakit yang pernah Shella rasakan.

Hari demi hari dijalani menjadi rutinitas setiap harinya.

Cium pipi Shella sebelum berangkat kerja.

Cium tangan Aditya sebelum Aditya juga Shella akan pergi.

Berpamitan penuh keharmonisan.

Manja-manja gurauan yang selalu ada di setiap harinya.

Sungguh berubah total lah kehidupan Shella. Yang biasanya sendirian sepi sunyi apa-apa sendiri. Sekarang dan seterusnya akan ada suami yang selalu bersama setiap langkahnya. Menopang setiap keraguan. Dan memberikan pelukan semangat untuk setiap kejadian.

Benar-benar menjadi wanita beruntunglah Shella di perjodohan oleh Allah dengan sosok lelaki seperti Aditya.

Dan tak hanya Shella yang merasa beruntung. Aditya tak kalah beruntunglah mendapatkan istri seperti Shella.

Sungguh mereka benar-benar bersyukur telah Allah dipersatukan lewat jalan yang sangat indah.

Hari itu telah tiba. Hari dimana semua isak tangis berhenti dengan sendirinya. Dengan kehadiran sosok penyempurna bagi mereka.

Yang memilih menikah lebih cepat dibanding yang orang lain bayangkan adalah pilihan terbaik saat itu. Lelaki yang serius itu tidak akan berani memacari namun ia lansung menikahi itulah Aditya.

Perjalanan mereka terus berlanjut.

Masih banyak kisah yang tak tertuliskan. Namun masih teringat pasti dipikiran.

Shella yang tak pernah berhenti bersyukur akan datangnya titik secerah ini yang ia sendiripun telah banyak melewati koma dalam tanda baca ujian sebelumnya.

...Jadilah keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah Shella dan Aditya hingga Jannah....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!