BAB 8

Hari pun berlalu dan mereka mulai berkemas pakaian.

Sampailah hari dimana keberangkatan pulang pun tiba.

Sore ini jam dinding yang sudah menunjukkan jam 16.00 wib pertanda 3 jam sebelum keberangkatan pesawat.

Karena jadwal check out pesawat jam 19.00 wib.

Shella yang tengah sibuk dengan kegiatannya mulai dari persiapan pakaian alat peraga koper dan sebagainya hingga selesai dan lansung bebersih diri kemudian dandan yang begitu cantik sekali.

"Shel." Panggil Reyhan diluar pagar.

"Iya Rey. Bentar. Nih otw ke bawah."

"Buruan taksi udah nungguin Shel."

"Iya bawel."

Kemudian tampaklah Shella keluar pintu setelah berpamitan di dalam kontrakan dengan semua yang masih tinggal disana menunggu jadwal mereka masing-masing.

Shella yang sudah berada di dalam taksi bersama dengan Reyhan sengaja menyelinap menerawang waktu dan tempat dimana terlalu banyaknya kenangan manis diantara keduanya disini.

Ditempat ini permulaan hubungan mereka dimulai.

Kasmaran keindahan keharmonisan dan keromantisan sudah mereka lewati bersama.

Banyak kisah manis diantara mereka yang tak kan mungkin bisa mereka lupakan.

Bagaimana pahitnya hidup di tempat orang lain secara mandiri tanpa orang tua dan kerabat. Yang ada hanyalah sahabat teman dan pacar. Bagi Shella sih.

Di setiap detiknya Shella yang mulai terpana hingga akhirnya terjebak dengan perasaannya sendiri.

Kembali ke kampung juga sekolah dengan kondisi yang berbeda.

"Terlalu banyak kenangan disini ya Shel." Ucap Reyhan memecah keheningan di tengah tengah mereka.

"Iya Rey. Pasti akan kita rindukan nantinya."

"Itu pasti. Meskipun tempatnya tidak abadi semoga hubungan kita yang kita bawa pulang akan terus berlanjut dan abadi." Lanjut Reyhan.

"Iya. Semoga saja Rey. Aku mengharapkan hal yang sama."

Obrolan mereka putus nyambung putus nyambung sesuai alunan musik mobil yang berjalan hingga berhasil membuat pikiran penumpang di dalamnya kembali menerawang.

Bagaimanakah nasib percintaannya dengan Reyhan. Yang mana mereka dahulu hanyalah bersahabat kemudian memberanikan diri lebih jauh dari segalanya.

Tak lama kemudian sampailah mereka di Stasiun Penerbangan.

Dengan terburu lansung ambil karcis masuk dan setelah beberapa saat ngantri di ruang tunggu akhirnya sampailah dengan memasuki sisi ruang tempat duduk di dalam pesawat terbang.

Tak pikir panjang mereka bergegas mengambil tempat yang memang tempatnya itu berdekatan. Bersebelahan. Sesuai dengan urutan  tiket yang ia sudah di pesan jauh jauh hari.

Dan mereka yang masih saling pandang antara keduanya.

tak saling bicara namun saling memandang dengan penuh sayang dan harapan. Tatapan mereka mengartikan banyak cerita.

Perasaan yang campur aduk, teringat kenangan disini dan secepat mungkin ingin sampai dirumah.

Tak lama setelah pramugari selesai menjelaskan tata cara yang benar duduk dan bahaya untuk penumpang di dalam mulailah pesawat terbang ini untuk lepas landas.

"Rey aku takut." Ucap Shella sambil meraih jemari Reyhan.

"Jangan takut. Ada aku disini." Ucap Reyhan berusaha menenangkan.

"Percayalah! Semuanya akan baik-baik saja. Dan kita akan sampai dirumah dengan selamat." Ucapnya lagi.

"Aamiin. Terima kasih Rey sudah membuatku sedikit lebih lega." Jawab Shella.

Reyhan yang tengah sengaja membuat banyak topik pembicaraan agar Shella hilangkan perasaan takutnya itu.

Di setiap detik menaiki langit angkasa perlahan menjauh dari daratan dan bumi hingga tak terlihat lagi selalu menjadi pusat perhatian bagi Shella meskipun dalam keadaan gelap namun menjadi suatu inspirasi unik dalam cahaya lampu yang menawan.

Sungguh sesuatu pemandangan yang sangat indah dinikmati. Yang tadinya Shella begitu takut kemudian terpecahkan oleh suasana yang begitu indah saat itu.

Hingga sudah sampai di titik rata perjalanan di atas langit semuanya gelap yang Shella bisa lakukan hanya memejamkan mata dan meraih tangan Reyhan kembali yang duduk disampingnya. Selain menghilangkan rasa takut juga bisa menjadi penenang yang handal untuk saat ini.

Beberapa waktu penerbangan kemudian

Sampailah mereka di pendaratan.

Sesampainya di daratan yang keluar dari ruas pesawat lansung mencari tempat untuk mengambil koper dan barang bawaannya.

Lalu mereka meninggalkan stasiun dan akan menaiki mobil pribadi Reyhan yang sengaja sudah ditungguin keluarga Reyhan diluar untuk menjemput Shella dan Reyhan.

"Reyhan." Panggil Mami Reyhan.

"Mami." Ucap Reyhan sambil memeluk si Mami yang sangat sudah rindunya.

"Oh ya M. Ini kenalin Shella yang sering Rey bicarakan lewat telepon." Sambil memperkenalkan Shella yang sudah berdiri di samping Reyhan.

"Oh ini. Cantik sekali. Jauh lebih cantik ketimbang foto yang Rey kirim ke Mami." Ucap Mami memuji Shella.

"Kenalin Mi. Shella temannya Reyhan. Mami bisa aja." Ucap Shella meraih tangannya Mami untuk salim

"Teman?" Tanya mami.

"Hmmm." Tanpa bisa jawab akhirnya mereka sama-sama tertawa lepas kegirangan.

"Ya sudah. Masih ada? Kalo tidak kita lansung berangkat." Ucap si Kakak Reyhan.

"Baiklah pak bos." Ucap Reyhan mengiyakan dan lansung mengambil barang bawaan mereka dan menaiki mobil tersebut.

Keharmonisan yang terjalin Reyhan mengantarkan Shella dahulu kerumahnya meskipun jarak rumah Shella juga Reyhan beda lumayan jauh namun bukanlah suatu kejauhan bagi Reyhan demi melihat keamanan untuk sang kekasih hati.

"Terima kasih banyak Rey. Udah mau nganterin aku sampai ke rumah."

"Aku harus pastiin kamu sampai dirumah dengan selamat Shella."

"Terima kasih sudah banyak berkorban buat aku selama kita di tempat prakerin."

"Sudah menjadi tugasku menjagamu Shel."

"Terima kasih lagi telah selalu ada untuk aku Rey."

"Terima kasih kamu telah mencintaiku." Ucap Reyhan kemudian mereka saling terdiam satu sama lain.

Keluarga Reyhan yang hanya bisa senyum senyum melihat tingkah laku Reyhan dan Shella berdua selama diperjalanan hendak pulang. Bucin sekali.

Sesampainya dirumah Shella

Reyhan yang hendak ingin turun dari mobil kemudian melangkahkan kakinya turun. Hingga terlihatlah dari kejauhan papa Shella yang sudah menunggu. Namun Reyhan masih terlihat sangat gugupnya bertemu papa Shella memberanikan diri membuka bicara setelah berada tepat didepan papanya.

"Pah. Assalamualaikum." Sapa Reyhan.

"Waalaikumussalam. Mari masuk Nak." Jawab papa singkat.

"Makasih pah. Lain kali saja. Rey buru-buru pah."

"Terima kasih banyak Nak. Sudah mengantarkan anak gadis papa pulang dengan selamat. Nak Rey pulangnya baik-baik ya."

"Sama-sama pah"

Pembicaraan terhenti seketika waktu.

Dan Reyhan yang kembali memasuki mobil tak lama setelah Reyhan masuk melajukan mobil yang ia naikin menjauh hingga tak terlihat lagi oleh Shella.

Shella yang sudah masuk ke dalam rumah dan disambut hangat keluarganya.

Mama tercinta kakak juga ipar dan anggota keluarga yang lainnya.

Di satu sisi Reyhan yang juga sudah disambut hangat keluarganya.

Malam pun berlalu

Hingga semuanya sudah terlelap istirahat, rasanya malam ini sungguhlah singkat.

Baru saja beberapa saat tidur sudah harus bangun lagi.

Dan akan melanjutkan aktifitasnya sebagai siswa/i SMK Bangsa kembali.

Rindu mendekap erat dipikiran mereka masing-masing. Selama beberapa bulan sudah tak bersama. Dan telah melewati berbagai proses demi proses yang terjadi..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!