BAB 4

Waktu terus berputar.

Sampai tibalah masanya ujian kenaikan kelas sampai terus berlanjut.

Ujian terus berlalu.

Hingga kini tiba masanya dimana angkatan Shella akan berangkat untuk uji coba jurusan atau lebih tepatnya PRAKERIN praktek kerja industri lapangan.

Shella yang memiliki jurusan komputer diberangkatkan ke Jakarta Pusat karena tempatnya hanya ada satu-satunya disediakan sekolah. Dengan berat hati terpaksalah mengikut. Entah bisa apa tidak rasanya berat. Selama itu sejauh itu. Orang tua teman saudara  semuanya akan di tinggal.

Sedih.

Tapi inilah prosesnya.

Namun di waktu yang sama Reyhan dan Arga juga Bara ikut Prakerin di tempat yang sama Shella prakerin. Karena Arga dan Bara memang satu kelompok tim berangkat Prakerin nya.

Lain halnya sama Reyhan. Reyhan anak murid teladan menjadi murid recommended dari sekolah karena kepintarannya juga keunggulannya di bidang komputer maka pihak sekolah sengaja mengutus Reyhan untuk Prakerin nya di Jakarta gabung sama yang lainnya dengan jurusan yang berbeda.

...Kebetulan atau disengaja ya guys?...

...Dua-duanya ya kali thor....

Setelah pelepasan keberangkatan.

Perpisahan sementara antara murid dan orang tua keluarga dan yang lain. Yang penuh sedih dalam harapan.

Tibalah Shella juga lainnya berjumlah 34 orang lainnya yang akan berangkat menaiki pesawat terbang.

Sebelum ke bandara mereka melewati proses bus pariwisata dan setelah beberapa jam sampailah ke bandara penerbangan.

Wow panik,

Iyalah belum pernah Shella naikin..

Tenang Shel aman kok in syaa allah. Ingat Allah.

Setelah berada di dalam pesawat dengan segala rasa ketakutan dan kecemasan tiba-tiba Siska dan Anisa dan berada di samping kanan dan kiri Shella mengucapkan.

Happy Birthday Shella. 17 Tahun umurnya Shella kado terindahnya ialah Terbang ke angkasa dengan ribuan harapan dari orang tuanya.

Sungguh menakjubkan sekali.

Bahagia sekali hati Shella genap di umurnya yang ke 17 tahun bisa terbang ke angkasa.

Beberapa waktu kemudian dengan melewati berbagai proses tibalah mereka ditempat penginapan tempat tinggal yang akan mereka tinggali masing-masing yang sudah terkonsep di bagi sama adil.

Waktu terus berputar.

Hari terus berjalan.

Di masa ini ada Reyhan yang selalu mendekati Shella tanpa jeda.

Ada Arga yang cari-cari kesempatan bareng Shella.

Namun Bara yang dipaksa rela dengan keadaan membiarkan melepas saingan demi wanita pujaannya yang benar tulus menyayanginya.

Dan  akhirnya Shella merasa nyaman dengan keduanya. Hingga mulai bingung dengan perasaannya.

Skip kisah

Ting ting ting ting

Bunyi telepon berdering

"Hallo "

"Halo Shel. Dengar kabarnya anak Griya cewek pada pergi ke tempat saudaranya ya Shel. Kamu kemana?" Reyhan to the poin.

Griya cewek itu sebutan khusus bagi mereka menjadi pembeda tempat tinggalnya.

"Iya Rey. Sayang aku tinggal sendirian di Griya cewe." Balas Shella dengan suara lesu.

"Lesu amat nih. Sekarang kan hari libur. Keluar yok." Ajak Reyhan

"Kemana Rey?" Tanya Shella lanjutnya.

"Kemana aja asal dengan mu." Goda Reyhan.

"Ih nggak ah."

"Becanda. Ke Ancol yok." Ajaknya lagi.

"Ayok."

"Ya udah siap-siap sana." Balas Reyhan sambil pembicaraan mereka terhenti.

Griya Cewe itu nama tempat kontrakan Shella dan cewek lainnya.

Beberapa waktu kemudian Reyhan sudah berada di depan gerbang kontrakan Shella. Dan tak lama berikutnya tampaklah Shella keluar memakai dress kebiruan yang sangat cantik sekali.

"Rey." Panggil Shella.

"Ya. Yok lansung berangkat." Ajak Reyhan.

Tak lama kemudian sampailah mereka di gerbang pantai Ancol.

Shella dan Reyhan memasuki gerbang tersebut sambil berbincang bincang dengan penuh akrabnya. Tak lupa disela-sela perbincangan mereka sesekali mengambil potret untuk mengabadikan moment hari itu.

"Rey, sini nih bagus latarnya. Coba fotoin aku disini."

"Iya tuan ratu. hihihi."

"Apa an sih hobi banget menggoda."

"Sebenernya nggak menggoda Shel. Ya udah ayok makan. Aku dah lapar nih." Ucap Reyhan selanjutnya. Waktu itu sudah menunjukkan untuk makan siang.

"Mau makan dimana Rey?" Tanya Shella.

"Tuh disana ada restoran.." Tunjuk Reyhan dengan jari telunjuknya mengarah ke depan tepat mereka berdiri.

"Ya sudah. Ayok."

Ketika sudah memasuki restoran dan mereka mengambil posisi duduk di tengah-tengah tamu yang ada karena disana terdapat bangku yang kosong. Rame. Memang restoran ini tidak pernah sepi seperti kata orang-orang sekitarnya.

Kemudian setelah memilih menu makanan Shella dan Reyhan mempunyai kesempatan untuk berbincang - bincang. Kali ini keliatannya serius.

"Shel." Panggil Reyhan.

"Iya Rey." Jawab Shella.

"Boleh nanya kan. Ini serius." Tanya Reyhan dengan kesungguhannya.

"Iya boleh. Tanya apa?" Ucap Shella penasaran.

"Kalo menurut kamu sayang dan cinta itu seperti apa?" Tanya Reyhan tak ragu-ragu.

"Hah. Pertanyaan mu ngaco Rey."

"Nggak. Jawab aja Shel! Gimana?"

"Gimana apanya? Aku nggak tau Rey."

"Kenapa nggak tau sih. Pasti tau."

"Mungkin kalo menurut aku sih seseorang yang memberlakukan orang lain penuh keistimewaan dari yang lainnya. Lebih tepatnya rela berkorban demi yang mereka sayang dan cintai. Contohnya kek orang tua ke anak. Apa saja mereka korbankan demi kebahagiaan anaknya. Lebih kurang begitulah Rey." Jawab Shella penuh keyakinan.

"Selain dari orang tua ke anak siapa lagi Shel?" Tanya Rey lagi.

"Aku nggak tau Rey. Udah ah ngaconya."

"Jawabannya adalah Aku ke Kamu." Lanjut Reyhan memperhatikan Shella.

"Hah. Maksudnya gimana?" Tanya Shella.

"Iyaa. Aku sayang dan cinta sama kamu Shella. Lebih dari apapun."

"Sejak kapan?"

"Entah kapan permulaannya yang pastinya sekarang sudah memuncak."

"Aku tau kamu sayang dan cinta karena aku itu temen dan sahabat kamu."

"Aku mau kita lebih dari itu."

"Maksudnya?"

"Lebih dari teman. Pacaran. Kamu mau?"

"Aku nggak bisa jawab sekarang Rey. Maaf."

Pembicaraan mereka terputus karena menu makan siang yang tadinya mereka pilih sudah datang dengan sebuah napan yang dibawa seorang gadis pelayan restoran..

"Makasih mbak." Ucap Shella.

"Sama-sama." Jawab si mbak.

"Mari makan."Ajak Shella.

"Ya udah ayo." Jawab Rey.

Mereka lansung memakan hidangan tersebut tanpa melupakan ucapan yang barusan mendasar di telinga mereka masing-masing.

Shella terus kepikiran. Tak tau akan bersikap seperti apa. Yang pastinya adalah canggung.

Canggung karena Shella sudah mengetahui ternyata Reyhan yang sudah di anggap sahabatnya itu mempunyai perasaan lebih terhadapnya.

Setelah selesai makan mereka meninggalkan restoran tersebut dan melanjutkan perjalanan. Meskipun ada rasa canggung di hati tetap mereka masih dekat seperti biasanya.

Sampai akhirnya mereka sampai di kontrakan masing-masing.

"Hallo Shel. Maaf kalo aku ganggu kamu lagi malam-malam. Jujur aku gak bisa tidur. Kepikiran kamu dan harapan aku tadi siang. Saat ini aku masih menunggu jawabannya. Dan aku harap kamu nggak nolak." Pesan singkat itu terkirim dari Reyhan untuk Shella di saat yang sama Shella pun tak bisa tidur teringat ucapan Reyhan tadi siang. Membuatnya bingung.

Menolak pasti akan membuat retak hubungannya. Dan menerima pasti juga nanti persahabatannya akan memudar.

"Aduh Rey. Aku bingung harus jawab apa. Di satu sisi aku gak mau kamu kecewa. Disisi lain aku juga gak mau persahabatan kita hancur. Jujur aku juga memiliki perasaan yang sama. Aku sayang sama kamu Rey." Balas Shella akhirnya setelah lama berpikir panjang.

"Kita jalani aja dulu Shel. Semoga persahabatan kita akan tetap baik-baik saja." Ucap Reyhan meyakinkan.

"Baiklah. Aku bisa apa selain nurut. Katanya nggak boleh nolak kan." Ucap Shella menghilangkan ketegangan pembicaraan.

"Hmmm udah pintar menggoda ya sayang." Ucap Reyhan merayu.

"Hah sayang? Siapa?"

"Kamu." Ucapnya pendek.

Pembicaraan mereka terus berlanjut sampai dua-duanya ketiduran.

Ham ternyata sampai saat ini Reyhan lah pemenangnya.

Selamat buat Reyhan.

Meskipun Shella menerima Reyhan tanpa tau ada lelaki lain yang menyukainya.

Reyhan sih paling bisa ngegas.

Keesokan harinya Shella juga Reyhan terlihat sangat dekat dan akhirnya membuat Arga kepanasan dengan sendirinya.

"Hai Shel." Sapa Arga.

"Hai Arga."

"Kamu dekat banget ya sama Reyhan?" Tanya Arga

"Iya Arga."

"Kita udah resmi pacaran Arga." Lanjut Reyhan dari kejauhan.

"Oo. Selamat ya." Lanjutnya dan begitu lansung meninggalkan mereka.

Di hati Arga hancur. Patah berkeping-keping karena wanita idamannya sudah menjadi milik orang lain.

Sungguh rasanya seperti bagai kiamat datang seketika.

Langkah kakinya gontai.

Badannya lemas

Meninggalkan tempat itu dengan beribu ribu tangisan di dadanya.

"Aku terlambat ungkapkan ke kamu Shella. Aku sayang dan cinta kamu Shella." Teriak Arga sambil air mata terus berjatuhan setelah sangat jauh dari tempatnya bertemu Shella tadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!