...Kentongan mulai berbunyi....
...Mengelilingi ke penjuru kampung....
...Sungguh sedih di hati....
...Ramadhan tanpa orang tua yang ku sayang....
...Hampa sedih tak terbendung....
...*membayangkan akan sendirian menempuh ramadhan tanpa M*ama dan Papa....
"Hallo assalamualaikum Ma." Panggil Shella di telepon.
"Waalaikumussalam Nak." Jawab Mama.
"Bagaimana kabar Mama?" Tanya Shella.
"Baik Nak. Kamu bagaimana?"
"Baik juga Ma. Rindu Ma. Sangat"
Sambil menahan air matanya.
"Mama juga rindu Nak. Sangat rindu. Kamu jaga diri disana sayang. Besok kita akan puasa tapi kamu tidak disini." Ucap Mama sambil menangis.
"Karena itulah Mama. Shella minta maaf buat kesalahan selama ini Ma. Sekarang kita berjauhan. Shella rindu masa dimana Shella bisa peluk Mama."
Balas Shella dan teleponan berlanjut meskipun dalam tangisan nestapa.
Sampai akhirnya teleponan pun berhenti.
Meski dalam suasana hati yang pilu Shella berusaha menenangkan dan akhirnya bisa tertidur dalam keadaan sedih.
Sahur Sahur Sahur.
Beduk pun berbunyi di luaran pertanda sudah waktunya bagi kita untuk sahur pertama di bulan ramadhan tahun ini.
Seisi kontrakan pun bangun dan mereka memasak makanan bersama.
Tak lama setelah masak mereka menghidangkan masakan tersebut dan melahapnya.
Setelah selesai sahur mereka mulai bersiap siap untuk menuju mesjid agar bisa melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Kali ini untuk pertama kalinya Shella sendirian rasanya biasanya semua aktifitas di ramadhan bersama dengan orang tuanya. Kali ini sungguh sangat berbeda rasanya ingin sekali ia pulang dan lansung memeluk orang tuanya. Terutama mamanya yang sudah sangat merindukannya.
Namun karena Shella terikat masa prakerin semuanya mustahil bisa ia lakukan. Meskipun sangat ingin sekali untuk pulang namun tidak bisa ia lakukan.
Akhirnya Shella pun menurut akan keadaan dan takdir yang akan membawanya kemana.
Langkah kakinya pun terasa berat.
Terbawa akan suasana hatinya
Hingga tak menutup keyakinan
Air matanya berderai seiring ayunan tangannya ketika berjalan menelusuri titik perjalanan yang ia tempuh tanpa keinginan.
Hingga ia tersadar sudah sampai di tempat yang dituju.
Mesjid kelapa gading. Dan temannya pun menyadarkan dan menguatkan Shella untuk saat ini. saling berpelukan seolah semuanya merasakan hal yang sama seperti yang Shella rasakan saat ini. Sedih berkepanjangan, merindukan untuk pulang ke tempat kelahiran. Merindukan sosok yang biasanya bersama. dan lain sebagainya.
Sungguh perasaan yang mungkin sulit untuk di tuliskan.
Hanya mampu terasa seperti sayap yang pergi meninggalkan tubuh.
berdiri disini sendirian hingga air mata pun tak berhenti berjatuhan. membuat diri semakin lemah dan lesu.
"Shel. Ayok kita udah di Masjid." Sapa Sisca.
"Hah. Iya ca. Ayok." Jawabnya lesu.
Dan mereka pun memasuki Masjid dan mengikuti jamaah lainnya.
Selesai sudah sholat subuh nya dan mereka keluar dari Masjid lansung menuju kontrakan kembali.
Untuk hari pertama mereka berpuasa di negri orang rasanya sungguh menyiksa.
Namun untuk pertama kalinya pula sebuah moment yang tak pernah terjadi dimasa sebelumnya dimulai.
Disaat adanya kebersamaan canda gurau dan bersenang senang dengan sesama teman.
Rasanya menjadi obat buat pelipur lara.
Fix lengkap sudah bumbu rasanya untuk anak remaja sekelompok itu.
"Ca."Panggil Shella.
"Iya." Jawab Sisca.
"Udah hampir asar nanti kita mau buka dimana? Yang lainnya gimana?" Tanya Shela bertubi.
"Hah iya ya. Gak terasa hampir mau buka aja. Aku sih ngikut yang lainnya pada gimana? Mereka masih molor tidurnya." Jawab Sisca sambil menunjuk ke arah teman yang lainnya yang masih pulas tertidur.
Tak lama kemudian satu persatu mulai terbangun dan sudah terbangun keseluruhan.
"Alisa, Indri, Nina, Acha udah pada bangun kan? Nanti kita mau buka pakai apa dan dimana?" Tanya Sisca.
"Oo iya. Ya udah sekarang siap-siap aja dulu. Kita di ujung komplek di ruas jalan ini kan ada pasar sorenya." Jawab Nisa dan lansung berdiri diikuti yang lainnya.
Selesai bersiap mereka berenam lansung on the way ke pasar sore yang dimaksud.
Diperjalanan mereka tak sengaja berpas - pasan sama Reyhan, Raka, Kenan, Haris dan Andika.
"Kalian mau kemana?" Tanya Raka dan mengarahkan pandangan ke Alisa.
Karena to the poin saja mereka juga memiliki ikatan pacaran selama lebih kurang 6 bulan belakang sebelum berangkat prakerin..
"Ke pasar sore? Kalian?" Tanya Alisa.
"Juga. Bareng yok!" Ajak Reyhan dan mulai mendekati Shella.
"Mm fix nih jadi obat nyamuk." Timpal Nisa di belakang.
Mereka lansung tertawa bersama tanpa henti..
Setelah berjalan dan jam tangan menunjukkan jam 5 sore mereka terkesan terburu takut karena nanti tidak kebagian makanan.
Setelah selesai memilih milih mereka lansung mencari posisi untuk duduk. Dari awal niatnya makan buka nya di kontrakan eh nggak keburu waktu dipersingkat saja di jalanan. Bukan jalanan ngamen ya author tapi jalanan tempat yang sungguh indah di pasar sore itu.
Setelah keasyikan bercerita tak lama kemudian rombongan Arga Zen dan Budi datang menghampiri.
"Buka disini kalian?" Tanya Zen.
"Iya. Mau gabung!" Ajak Kenan.
"Boleh." Ucap Budi.
Sebenarnya bukan ini yang Arga ingin namun karena sudah terlanjur disetujui Budi temannya terpaksa kali ini ia menurut.
Tak lama kemudian pesanan pun datang dan bertepatan dengan berbunyi beduk magrib pertanda berbuka diawali dan disusul suara azan yang sangat merdu.
Dengan lahapnya mereka mulai menyantap makanan yang ada dihadapannya masing-masing juga disertai cerita singkat yang membuat suasananya makin hangat.
Sudah terasa sangat dekat makin akrab dan kompak juga sudah seperti keluarga kedua.
Setelah selesai makan mereka lansung meninggalkan tempat pasar sore itu dan lansung menuju ke lokasi kontrakan.
Setibanya di kontrakan mereka lansung ambil wudu dan buru-buru untuk sholat magrib.
Selesai magrib mereka ada yang bersantai-santai vidio cal an jarak dekat dan ada yang sibuk buat tugas juga ada berbagai macam lainnya.
Kali ini topik ter hot nya itu vidio cal an jarak dekat? Kok vidio cal an kan dekat ketemu kan bisa.
Reyhan Reyhan.
Dasar bikin puyeng.
"Hallo Mun." Sapa dan lambaian tangan Reyhan dari kejauhan. Mun adalah panggilan kesayangan untuk Shella
"Iya hallo Ndan." Ucap Shella. Ndan itu lansung reflek keluar dari ucapan Shella.
"Kamu disana ngapain senyum-senyum? Keliatan dari sini tau." Balas Reyhan mengawali pembicaraan.
"Nggak tau harus ngomong apa. Yang di hp terlihat jelas nyatanya." Balas Shella.
Pembicaraan mereka berlanjut dan sampai di penghujung kata yang akhirnya terputus begitu saja.
Beberapa waktu kemudian terputuslah sambungan telepon antara Reyhan dan Shella.
Kemudian mereka memutuskan untuk sama-sama mengawali istirahat agar besok kembali memulai hari dengan suasana hati pikiran yang cerah.
hari yang melelahkan dan menyenangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments