BAB 10

Setibanya dirumah Shella Mamanya Shella menawarkan untuk masuk lalu Shella membuatkan minuman terlebih dahulu ke dapur lalu menyuguhkan dengan napan.

Setelah duduk bersama. Aditya yang memang sudah berniat sebelum sampai disini akan membicarakan tentang keseriusan niat baiknya.

"Bapak, Ibu. Mohon maaf kalau terlalu cepat. Sebenarnya saya kesini berniat baik Pak Bu. Bolehkah saya melamar putri Bapak dan Ibu yaitu Shella?" Akhirnya ucapan itu keluar setelah banyak hal dahulunya dibicarakan.

"Saya menghargai niat baik kamu Nak. Tapi pertanyaan kamu tidak bisa kami jawab. Tanyakanlah kepada Shella sendiri?. Sebab bagi kami nyamannya Shella lebih utama, siapa saja yang ia inginkan menjadi suami kami merestui." Ucap sang Papa Shella.

"Baiklah Pak. Itu saja sudah lebih membuat saya lega. Akan saya tanyakan ke Shella nanti Pak Bu." Balasnya.

Kemudian keluarlah Shella dari belakang dengan membawakan dua piring berisi makanan dan meletakkan di atas meja kursi tamu.

"Shella." Panggil sang Papa.

"Iya Pah."

"Sini duduk Nak." Pinta Papa.

"Ada apa Pah?"

"Sedekat apa hubungan kamu dengan nak Aditya?" To the poin.

"Hah. Maksud Papa. Dekat? Nggak kok Pah. Dekat temenan karena nyambung aja kalo bicara." Ucap si anak.

"Kamu tau tujuan nak Aditya kesini?"

"Maksudnya apa Kak Adit?" Tanya Shella memandang wajah Aditya.

"Maaf Shel. Kaka nggak mau hubungan kita terjerat salah dan dosa. Kaka datang buat melamar kamu. Jika kamu bersedia menerima kaka. Kaka akan menjadi suami yang akan belajar sholeh in syaa Allah." Lansung Aditya menjelaskan panjang lebar.

Dengan mata tak berkedip suara tak keluar Shella terbelalak kaget dengan ucapan Adit. Yang katanya akan silaturahmi ke rumah namun tidak hanya sekedar silaturahmi. Karena hari ini malam ini mungkin hari ke 3 nya Adit sampai ke rumah Shella. Jangankan ketemuan bicara saja jarang meskipun lewat telepon.

Bagaimana nggak kaget Shella diposisikan seperti ini. Jangankan mengharapkan membayangkan saja Shella belum. Karena bagaimanapun juga Shella belum bisa untuk membuka hatinya. Shella terfokus untuk memperbaiki dirinya tanpa memikirkan hal percintaan dulu apalagi untuk lamaran dan menikah.

Namun yang Shella pelajari selama ini ia tau jikalau ada seseorang lelaki baik-baik datang melamar dan tidak dibolehkan ditolak dalam agamanya.

Namun apa boleh buat Shella hanya terdiam tak bisa berkata apa-apa. Dan akhirnya Aditya melanjutkan ucapannya.

"Jangan panik Shel. Kaka nggak minta jawabannya sekarang. Kita serahin ke Allah mana baiknya. Allah yang akan menuntun kita di jalanNya. Jika benar jodoh berpihak maka akan Allah dipersatukan." Ucap Aditya meluruskan kembali.

Pembicaraan sejenak terhenti dan berlanjut lagi dengan topik lainnya hingga akhirnya Aditya minta izin untuk pamit pulang.

Sampai disana pembicaraan berhenti.

Kepergian Aditya membuahkan tanda tanya yang besar. Hingga Shella sendiripun tak dapat memecahkannya. Sampai Shella hanya bisa mohon ampun dan petunjuk Sang Rabb.

Skip

Diwaktu bersamaan bagi Aditya yang sedang me-mantas kan diri untuk seseorang namun disisi lain datanglah Nala sebagai mantannya datang untuk meminta maaf dan inginkan Aditya kembali. Namun Aditya yang sudah jauh melupakan dan rasanya sangat berat untuk kembali.

Mengingat bagaimana pedihnya sakitnya hancurnya dan syukurnya.

Iyaa Aditya bersyukur 4 tahun lalu Allah kandaskan hubungan itu karena memang itu adalah dosa besar. Dan semenjak itulah Aditya mengharamkan segalanya yang berbau dosa termasuk pacaran.

Namun bagaimanapun Nala memang adalah sosok yang pernah ia cintai. Meskipun berbagai banyak masalah dalam hubungannya lalu bagaimana hancurnya dan bagaimana perjalanannya. Rasanya berat sekali untuk bisa kembali.

Bagi Aditya Nala saat ini hanyalah teman juga sebagai adiknya saja.

Namun semua itu tidak lansung bisa Nala terima. Hingga dia pun terus mencoba meminta maaf terhadap Aditya.

Sekian banyak usaha Nala tak satupun lagi yang bisa meyakinkan Aditya.

"Maaf Nala. Aku sudah melamar orang lain."

Ucap Aditya menghentikan usahanya.

"Siapa? Kenapa bisa?" Jawab Nala sambil menangis.

"Ada. Karena Allah. Jadi lebih baik sudahi usahamu daripada nanti jatuh terlalu sakit. Aku sudah anggap kamu sebagai adik aku Nala." Jawab Aditya menjelaskan.

Perkataan Aditya membuat separoh nyawa Nala pergi. Dia menyesal telah mensia-siakan Aditya dahulu. Karena pada akhirnya dia sadar lelaki yang terbaik buat dia hanya Aditya. Yang tidak pernah ketemu celahnya oleh Nala sendiri.

Bagi Nala Aditya lelaki sempurna. Namun karena kebodohannya ia dulu rela menduakan lalu memutuskan hubungan mereka sepihak.

Meskipun di sisi yang sama orang tua Nala sangat merestui hubungan mereka dan akan mencoba meneruskan hingga jenjang pernikahan. Namun Nala melakukan kesalahan yang fatal yang saat sekarang inipun semua itu tidak bisa ia merenggut kembali. Dengan beribu duka Nala akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

Dan semuanya kembali berjalan dengan semestinya.

Semakin hari semakin cepat berlalunya. Waktu mempercepat acara pertunangan atau lamaran antara Aditya dan Shella. Disaat semuanya sudah Shella pikirkan matang-matang dan memutuskan untuk menerima apapun kehendak Allah. Termasuk untuk menerima Aditya menjadi suaminya kelak.

Dan tibalah mereka dimana dihari lamaran.

Yang mana setelah ini 3 bulan lagi mereka akan mengucapkan ikrar pernikahan yang sakral.

Selesailah acara lamarannya dengan lancar.

Sebelum hari pernikahan datang kedua keluarga ini sangatlah sibuk untuk mempersiapkan acaranya. Mulai dari acara akad resepsi di tempat Shella juga resepsi di tempat Aditya.

..."Tetes hujan di atas atap...

...Pesan dibawa burung merpati...

...Dahulunya diri suka meratap...

...Sekarang akan bersenang hati"...

Cepat lambatnya perjalan.

Waktu detik dan menit kian mengikuti

Hingga tibalah dimana akan diadakannya akad pernikahan.

"Pakai dress yang ini saja Shel." Ucap Nada teman kantornya. Karena memang hari spesial ini kantor Shella karyawan karyawati sengaja dikasih izin untuk menyaksikan pernikahan Shella.

"Bagus emang Kak di aku?"

"Bagus. Sangat malahan. Keliatan anggun." Ucap Nada kembali.

"Baiklah Kak. Aku pakai yang ini"

Setelah selesai memakai dress putih yang dangat cantik Shella melanjutkan memakai make up lalu memakai aksesoris perhiasan yang diperlukan. Kemudian keluarlah dari ruang tata rias dengan sangat anggun sekali.

Matanya, mahkotanya, hijabnya, dress putih panjangnya, heels seperti mutiaranya, lipstik merona, sampai senyuman yang sangat memukau.

Lalu tak lama kemudian datanglah sopir pribadinya menjemput Shella menuju ketempat acara akad pernikahan.

Setelah sampai ditempat akad terlihatlah Aditya yang memakai kemeja putih kopiah putih dan setelan sepatu yang membuatnya bertambah sempurna dan cocok dipakai Aditya. Yang saat ini Aditya sendiri sudah mengambil posisi dan duduk didepan penghulu juga wali dari Shella yang diikuti saksi juga keluarga besar dan tamu undangan yang sudah duduk di tempat aula tersebut.

Kemudian mulailah Shella melangkahkan kakinya masuk kedalam setelah di panggil sang pembawa acara yang dibantu kakak kandung Shella sendiri.

Melangkah satu demi satu langkah.

Yang artinya adalah permulaan kehidupan baru mereka. Yang biasanya apa-apa orang tua bagaimanapun ke orang tua. Yang biasanya sendiri sekarang akan berdua membina bahtera rumah tangga. Dimana akan ada namanya seorang istri dan seorang suami. Pelengkap agama suami dan surga nya istri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!