Setelah bersiap-siap dan rapi Shella akhirnya beranjak menuju ruangan tamu akan menemui tamu yang dimaksud si Bibi.
Di dalam pikirannya yang masih banyak menyimpan tanda tanya. siapakah orangnya. siapakah dia?
Perlahan mendekat. Dan mendekat.
Shella selalu berpikir siapa teman sekolahnya yang tiba-tiba datang tanpa kabar lebih dulu.
Dan setelah tiba tepat di dekat ruangan tamu Shella kaget dengan siapa yang datang.
"Hai sahabatku." Panggil Vanala.
"Hai."Dengan keadaan kaget campur aduk bahagia sangat bahagia. Bisa kembali bertemu dengan sahabatnya itu. Sahabat yang terlalu banyak kisah suka duka bahagia pahit asam manisnya persahabatan.
Dua tahun tidak berjumpa. Berkabar pun jarang di media sosial karena banyaknya keterbatasan. Dan sekarang Allah pertemukan nyata di depan mata.
Rasanya bagaikan puing-puing yang telah pergi meninggalkan sangkar kembali datang dan memeluk erat kebersamaan.
"Loe kemana aja Van. Sudah lama tak pernah bertemu. Sumpah kaget dan kangen banget." Peluk Shella.
"Iyaa Shel, Gue juga. Kangen banget. Sama sahabat ter the best ini." Membalas pelukan Shella.
"Kabar terakhir yang We denger Loe ke Singapore ikut kakak loe kan Van? Terus Loe kapan balik. Udah tau-tau nongol disini."
"Iyaa. Kemaren. Rencana dirumah sebulanan ini Shel. terus balik lagi ke sana. Kerjaan We disana We tinggal aja."
"Susah ya kalo jadi anak perantauan kek Loe Van. Sibuknya minta ampun. Saking sibuknya buat ke kampung sendiri aja susah. Terus Loe kenapa nggak ngabarin We?"
Loe dan We itu adalah panggilan khusus panggilan sayang diantara mereka berdua.
"Hahaha (tertawa lepas sambil nyengir menggoda) kangen kan Loe? We sengaja balik nggak ngabarin. Sengaja juga pas balik lansung ke rumah Loe Shel."
"Emang paling bisa deh Lo bikin We pusing tujuh keliling ngeliat perangai Loe yang makin tua makin kek begitu aja Van."
Sambil terus ngobrol sampai nggak tau mau ngomongin apa lagi Shella dan Vanala sampai mereka ter ungkit masa dimana perkenalan mereka pertemuan dan persahabatan pertama kalinya terjalin.
2 tahun silam check.
"Shel, Shella." Panggil anak muda dibelakang kantin teriak buru-buru seakan akan ada hal penting ingin dibicarakan. Dan bener saja.
"Iya David. Ada apa?"
"Ikut yok." Ajak David sahabatnya itu.
"Ikut kemana? Ngapain?"
"Ke View Sunset. Ngerayain ulang tahunnya Vanala."
"Siapa aja?" Tanya Shella
"Banyak. Tenang aja Shel. Reyhan ikut kok. Kita rame-rame Shel. Ada kamu aku Reyhan, Adel, Intan Yoga dan Reno."
Karena saat ini Reyhan juga Shella saling tukar pandang, ibaratnya saling suka namun untuk mengungkapkannya masih susah.
"Okeh. Tapi kan aku nggak bisa sembarang ngikut kalian. Tau lah kosan ku kek penjara wanita." Sambil tersenyum senyum.
"Tenang biar Adel yang cari alasan biar bisa keluar."
"Okeh. siaplah. Habis pelajaran selesai ya kan David?"
"Iya lah. Sekarang emang kamu bisa?"
"Ya nggak juga."
Beberapa menit kemudian
Teng teng teng
Bel pertanda pelajaran pun habis.
Anak sekolahan SMA Bangsa itu seolah seperti anak TK sekolah. Berkecamuk siapa yang duluan keluar. Udah pada remaja tingkah ke anak-anak belia.
"Rey."Panggil Shella.
"Iya Shel. Jadi kan ikut?"
"Kamu ikut aku ikut Rey."
"Ya udah ayok. Yang lain udah pada nungguin Shel. Kamu bareng aku aja ya."
"Gapapa emang sama yang lain?"
"Lah emang kenapa?"
"ya udah. Ayok." Tangkas Shella daripada banyak kata.
Angin sepoi udara yang adem,
Bersama pasangan - pasangan anak sekolah ini. *SAHABAT*.
Tidak ada diantara mereka yang pacaran di dalam persahabatannya itu.
Setibanya di View Sunset berbagai macam cara dan fatamorgana akhirnya suprise an Vanala berjalan sangat lancar. Mereka terlihat sangat gembira.
Sampai akhirnya tiba pada sesi foto-foto. Dalam sesi ini terlihat jelas bahwasanya Rey yang susah payah ingin dapat foto berdua sama Shella namun Shella terlihat malu, enggan dan tidak pede diri.
Skip.
Setelah acara ulang tahun Vanala selesai mereka bergegas ingin kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Namun salah satu di antara mereka mengalihkan perjalanan menuju tepi pantai.
Katanya.
"Belum sukses kalo belum lengkap. Yang tadi cuman view nya. Nah disini sunset nya. Di tepi pantai. Ya kan Van?" Ucap David pada Vanala. Sambil memberhentikan motor King nya di tepi pantai yang di maksud.
"Terserah kalian aja. Aku nurut. Dari tadi emang disuruh ngikut bae kan." Balas Vanala.
"Ya udah hayo main air." Teriak yang lainnya.
Tanpa pikir panjang mereka lansung memasuki pantai itu.
Terlihat jelas kebersamaan kebahagian mereka tanpa ada yang tidak menikmati kebahagiaan hari itu.
Basah kuyup.
Yahh itulah yang terjadi.
Shella gadis kosan yang terikat insiden dengan pihak ibu kos yang sudah terlihat sangat kecemasan di raut wajahnya karena sudah basah kuyup. Namun tiba-tiba salah sorang dari mereka memiliki ide yang sangat kreatif waktu itu.
"Tenang Shel. Yok berjemur. Ntar kering." Ajak Adel.
"Hah. Iya bener. Tumben mu pintar Del."
Ledek Intan.
"Emang We pintar." Jawab Adel.
"Kek ikan asin ya guys." Timpal Yoga tiba-tiba.
Mereka terkekeh ketawa bersamaan sambil menikmati suasana keindahan itu.
Banyak kisah.
Banyak perjalanan.
Banyak rasa
Banyak cobaan
Mereka bersama.
Meskipun bukan satu kelas.
Namun memiliki ikatan yang kuat.
Kuat di sekolah kuat juga di luaran sana.
Skip.
Disisi lain Shella juga mempunyai sahabat lain.
Ibarat geng Shella memasuki 2 geng yang berbeda.
Yaitu nya Shella, Retha, Arga, Bara, dan Syaka.
Shella Bara satu kelas bersamaan, Retha sendirian dan Arga juga di kelas yang berbeda. Namun Syaka dari sekolah yang berbeda.
Perkenalan mereka cukup rumit tapi kuat.
Retha dan Bara memiliki hubungan lebih dari sekedar sahabat. Bahasa sekarang nya pacaran namun disisi lain Bara cukup tertarik kagum dan memiliki simpatik lebih terhadap Shella. Tak lain tak bukan Arga juga Syaka sama seperti Bara. Ibarat perang atau pertandingan siapa dahulu yang akan mendapatkan Shella.
Memang rumit. Yang pada nyatanya Bara sudah menjadi kekasih Retha namun masih mempunyai simpatik terhadap wanita lain. Luar biasa sih Bara.
Di setiap kali melihat Shella Retha pun juga merasakan panasnya api cemburu namun apa boleh buat Shella sendiri adalah sahabatnya sendiri. Namun Shella tak terlihat sedikitpun ingin merebut Bara dari Retha. Entah dimana salahnya kenapa semuanya bisa seperti itu.
Namun kenyataannya Shella sendiripun tidak menyadari akan semua itu.
Dimana ada lelaki sekelilingnya yang menyukainya.
Ada Reyhan, Arga, Bara juga Syaka.
...Shela beruntung sudah di satu geng ada Reyhan yang tertarik. Di geng satunya lagi jadi rebutan para lelaki....
...Secantik itukah dirimu hai Shella. apa kah yang membuat mereka sampai se tertarik itu....
Author jadi ngiri nih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments