LIKE 👍
FAVORIT ❤
VOTE ⭐
Tiba - tiba setelah mereka berdua sudah berad di ruangan yang cukup luas. Lengan kekar menarik pinggang Riesta
Deg....!
Deg....!
Deg....!
"Pak Juna? Bisa tolong lepaskan pelukan mu?," minta Riesta kepada Juna untuk melepaskan pelukan nya
"Tidak akan aku lepaskan! Beri waktu sebentar untukku Riesta. Aku hanya ingin memeluk mu sebentar saja". jawab Juna yang mengeratkan pelukan nya. mencium rambut Riesta tercium aroma sampoo yang begitu familiar membuat Juna mengingat malam itu bersama Riesta.
Riesta yang hanya terdiam dan tidak berkutik jika dia melawan Juna pasti akan menolak dan malah akan membahayakan diri nya sendiri . Menurut Riesta
Dret.....
Dret.....
Dan kemudian bunyi hape Juna bergetar di atas meja. Yang akhir nya melepaskan pelukan nya itu dan Riesta pun sedikit lega
"Huuft! Akhir nya aku bisa lolos," batin Riesta dan kemudian Riesta langsung masuk kamar mandi serta mengunci nya
Setelah Riesta sudah selesai mandi dia memakai handuk kimono yang sudah di sediakan dari hotel. Riesta yang keluar sambil mengosok rambut dan Juna sedang duduk di sofa dan kemudia dia melihat Riesta tampak tergoda ketika melihat Riesta memakai handuk kimono yang memberi kesan sexy.
Dan kemudian Juna pun bangkit dari sofa yang di duduki nya dan kemudian melangkah masuk ke kamar mandi agar dia bisa terhindar dari godaan Setan. Ketika dia melihat Riesta
"Juna kamu harus tahan dari semua ini, jangan sampai kamu menyakiti hatinya Riesta. Dan juga jangan sampai membuat dirimu lepas kendali," kata Juna yang melihat dirinya di cermin
Setelah Juna selesai mandi memakai handuk kimono. Melihat Riesta yang sudah tertidur di sofa seperti anak kecil yang sangat polos. Tak tega melihat Riesta yang tidur di sofa kemudian Juna membopong Riesta dan membaringkan nya pelan - pelan di atas kasur yang berukuran King Size dan menyelimutinya. Serta tak lupa mencium kening Riesta dengan lembut
"Selamat tidur, My Little Riesta," ucapan selamat tidur yang lembut dari Juna dan membuat Riesta yang tidur pulas tersenyum sedikit.
Mungkin Riesta sedang bermimpi ketika dia masih kecil mendiang ibunya selalu mencium kening Riesta ketika dia sudah tidur. Tanpa sadar Riesta memegang tangan Juna.
"Jangan pergi!," suara lirih Riesta mata nya masih tertutup dia memegang telapak tangan Juna kemudian dia menggeratkan pegangannya hingga membuat Juna berdiam.
"Ok aku tidak akan pergi. Aku akan selalu di sisimu, kamu tenang saja," jawab Juna yang mengusap usap lembut kening Riesta. Dan membuat Riesta nyaman dan tenang.
Pagi pun menyambut mereka berdua yang masih tertidur, Juna yang memeluk Riesta dengan Erat. Karena yang tinggi badan nya kurang dari 160cm hanya setinggi dada bidang atletis. Juna dan Riesta yang masih tertidur tampak nyaman oleh bidang dada atletis Juna yang sedikit terbuka, Riesta pun mulai bangun dari mimpi indah nya dia mengucek mata nya tak lama setelah itu mata Riesta melotot karena dia sangat kaget dia tidur di atas kasur di peluk oleh Juna. Dan Juna hanya melihat wanita yang berada di pelukan itu sudah bangun dari mimpi nya.
"AAHHHH! Kenapa saya bisa tidur bersama Anda?," Tanya Riesta yang berteriak kaget karena dia kok bisa ada di atas kasur seharus nya dia ada di sofa
"Sstt! Riesta aku tidak menyentuhmu sama sekali. Aku hanya tak tega melihat mu tidur di sofa, jadi aku memindahkan mu," jawab Juna dan menjelaskan kepada Riesta
"Tapi kenapa pak Juna malah tidur di sini kalo bapak memang benar tak menyentuh saya?," tanya Riesta lagi kenapa Juna yang kata nya tak menyentuh Riesta malah tidur memeluk Riesta. Menurutnya itu sama saja seperti menyentuh dirinya
"Aku awal nya memang tidur di sofa, tiba - tiba kamu ngelindur ketakutan. Setelah kamu sudah tidak ngelindur lagi aku berniat untuk tidur di sofa lagi, tapi tangan mu yang memegangku. Dan bilang "Jangan pergi" ya sudah aku memutuskan untuk tidur di samping mu," jawab Juna memang benar bahwa ada tanda gelang merah di pergelangan Juna. Dan membuat Riesta malu karena telah menuduh Juna
"Maaf pak, Saya menuduh anda pak Juna". sahut Riesta yang sedikit malu karena dia mengigau dengan kata "Jangan Pergi"
"Aduh! Kenapa aku bisa megigau di saat seperti ini sih," batin Riesta yang menyalahkan dirinya sembari memukul pelan kening nya. Karena dia tiba - tiba mengigau ketika sedang tidur
"Berkata maaf tak cukup, Riesta. Kamu harus menuruti perkataanku, agar aku bisa memaafkanmu," kata Juna yang memegang dagu Riesta
"Ma-Maksud bapak," jawab Riesta yang terbata-bata. Karena wajah Juna yang semakin mendekati wajah Riesta
"Maksudku, Aku ingin mencium bibirmu itu Riesta. Setelah itu aku akan memaafkanmu," jawab Juna yang semakin memajukan wajah nya dan akhirnya bibir mereka pun bersentuhan
"Tap-". jawaban Riesta ke potong oleh sentuhan bibir hangat Juna dia tidak memberi Riesta kesempatan untuk menyetujui nya.
Riesta pun mengigit bibir bawah Juna agar Juna menghentikan ciuman nya
"Sialan!, " Juna pun menghentikan ciumannya sebab bibir bawahnya yang berhasil di gigit oleh Riesta. Dan Riesta pun langsung bangkit dari tempat tidur dan melarikan diri ke kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke perusahaan Hyunya.
Di kamar mandi. Riesta menjernihkan pikiran nya karena dia sempat menikmati ciuman hangat Juna. Bila dia terus terperangkap dari ciuman itu akan membuat Riesta kehilangan akal pikiran nya.
"Hufft!! Hampir saja yang tadi itu. Aku harus lebih berhati hati. Agar tidak terjebak lagi," batin Riesta mencoba untuk menenangkan diri nya dan mengusap bibir nya karena Ciuman dari Juna.
Juna yang masih mematung di atas tempar tidur. Merasa bahwa diri nya tak bisa menahan godaan nya lebih lama lagi
"Aku pasti akan membuat mu menjadi milik ku. Riesta, kamu harus bersiap siap untuk itu. Hmm!," batin Juna yang mulai merencanakan untuk membuat Riesta menjadi miliknya nanti malam
^^^Thank You^^^ 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Evi Napu
mantap thor...aq suka ceritanya...
2020-08-06
2
Rini Mustika
semangat thor cerita y bagus...😍😍😍
2020-06-19
3
Widdya uzumaki
semangat thoorrr... 😘😘😘😘
2020-01-27
4