Direktur baru

Di tempat Riesta

Riesta yang sudah meninggal kan Rumah Juna berlari dan kembali ke rumah gang sempit. Riesta menangis serta dia berusaha menghilangkan bau bekas Pria semalama dan Riesta menangis terus menerus karena dia telah menghancurkan masa depan nya. Dia sudah menjadi barang bekas. Dan dia memohon ampun kepada Ayah dan ibu nya di surga sana.

"Ayah, ibu maafkan Riesta. Riesta gagal menjadi anak yang baik. Riesta gagal dalam menjaga kehormatan sebagai seorang Wanita". Riesta memohon ampun dengan airmata yang terus bercucuran tanpa henti.

Setelah Riesta menangis dan tidak bisa tidur Riesta sempat berpikir untuk bolos kerja. Tapi kemudian Riesta berpikir kalau dia di pecat dia akan tinggal dimana lagi dan makan apa, kemudian Riesta beranjak dari zona nyaman nya. Dan dia bersiap siap untuk kerja di Perusahaan Marsh.

Ketika dia ingin berangkat bekerja dia baru sadar bahwa dompet nya hilang.

"Aduh dompet dan kartu pengenalku hilang gimana nih" batin Riesta.

"Mana mau berangkat ke kantor" lanjut Riesta.

Riesta yang mengacak ngacak lemari nya takut dia nemu duit untuk berangkat bekerja.

Rssk... bunyi suara uang kertas dari tangan Riesta setelah mengacak lemari baju.

"Huuft! Lumayan nemu duit, buat naik kereta ke kantor" batin Riesta.

Riesta bekerja di bagian Sekertaris Utama di Perusahaan yang baru berdiri 3 tahun, karena Riesta lulusan Universitas terkenal dan belum lagi prestasi nya Riesta. Setelah Ayah nya meninggal Riesta sudah lulus kuliah dan dia mencari pekerjaan. Walaupun gaji nya lumayan besar tapi belum sanggup melunasi hutang ayah nya.

Setelah Riesta sampai di Perusahaan dia langsung di sapa oleh teman kantor nya.

"Selamat Pagi Riesta!" Dina menyapa sahabat baik nya tersebut.

"Sekarang kamu tinggal dimana Riesta?" sahut Dina.

"Sekarang aku tinggal di rumah yang cicilan nya lebih murah, Din" jawab Riesta.

"Oh, Kalau kamu sedang ke sulitan bilang ke aku ya Ries!" pinta Dina

"Ok pasti nya dong" kata Riesta yang sedang menyembunyi kan keadaan semalam karena mabok.

"Oh sebetul nya aku mau minjem duit ke kamu Din. kemarin dompet ku di copet" pinta Riesta

"Oh my god!! Ries kamu ga di apa-apain kan sama pencopet nya?" jawab Dina kaget dan kemudian memutar balikkan badan Riesta.

"Ya ga apa apa kok, Din. aku baik baik saja pencopet itu ga lukai aku. Dia cuman ngambil dompet aku habis itu kabur," sahut Riesta kepada dina

"Baguslah, ini duit nya besok kamu lebih hati hati lagi ya Ries" jawab Dina sambil menyerahkan duit nya kepada Riesta.

"Makasih banget ya Dina ku. kalo udah gajian aku ganti". jawab Riesta senang sampai memeluk dina

"Ga usah di ganti lah Ries" jawab Dina.

"Tapi din, ya udah kapan kapan aku traktir kamu ya! jangan nolak! oke din" jawab Riesta sambil merayu dina agar tidak menolak tawaran nya.

"Oh iya kata nya Direktur kita ganti, dan banyak yang bilang dia itu Ganteng, Tinggi dan umur nya masih muda. Kata nya sih dia yang beli Perusahaan ini 1 tahun yang lalu" jawab Dina.

"Dan satu nya lagi ada yang bilang dia super disiplin kalau ada berkas yang salah dan kalau ada yang tidak tepat waktu datang ke kantor akan di pecat, Ries. Untung kamu tadi ga telat" lanjut Dina sambil menepuk punggung Riesta.