"Riesta....Riesta". suara dari belakang punggung Riesta
Riesta nampak sekali ketakutan
"Siapa? Jangan berani nya menakutin seorang perempuan. Dasar hantu sialan". Jawab Riesta dia takut untuk membalikan badan nya
Ternyata yang di belakang Riesta . Juna yang sedang tertawa pelan. karena melihat Riesta takut dengan hantu
"Pffft..!! Cewek ini lucu juga, ternyata dia sangat takut kepada hantu". Batin Juna sambil tertawa pelan agar tidak di ketahui oleh Riesta
"Aku mohon hantu jangan kamu takuti saya seperti itu. Nanti kalo kamu masih menakuti aku, aku akan memanggil pengusir hantu agar kamu tidak gentayangan lagi!". pinta Riesta yang hendak mau kabur.
Juna yang seperti nya sudah tidak tega akhirnya bersuara
"Berani nya kamu panggil saya hantu yang bergentayangan dan ingin mengusir saya ya? Riesta!". jawab Juna sambil memegang lengan tangan Riesta yang hendak ingin kabur
"Ehh!!". Riesta kaget
"Maaf pak Juna. Tapi kenapa Pak Juna masih ada di sini? saya kira Pak Juna sudah pulang sedari tadi". jawab Riesta sambil menunduk kan kepala nya untuk minta maaf
"Tadi saya ada barang ke tinggalan di ruang meeting". jawab Juna sambil beralasan bahwa ada barang yang ketinggalan padahal bermaksud lain.
"Oh, sudah di ambil belum pak Juna? Kalau belum saya akan ke ruang meeting untuk mengambil nya". pinta Riesta.
"Tidak usah. Sudah saya ambil tadi". Sahut Juna
"Oh iya kamu pulang naik apa? Riesta? dan yang saya lihat kamu tidak membawa payung, padahal di luar sedang hujan lebat". Jawab Juna
"Err... nanti saya pulang naik kereta Pak saya hujan hujanan sudah biasa kok pak". sahut Riesta
"Kenapa tidak pulang bareng dengan saya saja. Riesta? daripada kamu kehujanan nanti kamu sakit lagi dan Tugas nya jadi terbengkalai. Bener bukan?". pinta Juna
"Ga usah pak. Nanti saya merepotkan pak Juna. Kalau begitu saya pamit dulu ya pak. Selamat malam pak Juna". Riesta menolak tawaran pak Juna dan hendak berjalan di tengah hujan
"Riesta! Tunggu!". Teriak pak Juna dam memegang tangan kanan Riesta dan kemudian menghentikan langkah kaki Riesta
"Ada apa pak?". tanya Riesta
"Kamu jangan Bandel kalo saya minta kamu untuk pulang bareng dengan saya, Jangan menolak. Ayo sekarang ikut saya ke tempat parkiran". pinta Juna sambil menarik tangan kanan Riesta
Riesta yang hendak masuk kedalam mobil pak Juna di samping Supir pak Juna. Pak Gino yang umur nya sudah seperti umur ayah nya. Langkah nya terhenti karena pak Juna memerintahkan nya untuk duduk di kursi belakang samping Juna. Dan kemudian Riesta menyetujui nya.
"Aduh. dia suka banget ya memaksakan kehendak orang lain". batin Riesta sambil mengusap dada agar dia tidak emosi
dalam keheningan di dalam mobil pak Juna yang sekali curi pandang Riesta bergumam dalam hati
"Riesta Shaenatte. kenapa kamu tidak mengingat saya? dan juga kamu sangat cantik sekali serta tubuh mungil mu ingin sekali saya langsung memeluk mu dan menginginkan kamu lagi untuk berada di sisi saya selamanya". batin Juna yang berharap bahwa wanita yang sedang berada di sampingnya akan selalu di sisi nya
Dalam pikiran Riesta. Jantung Riesta berdebar sangat hebat seperti ingin meledak karena dia duduk di samping direktur baru nya
"Duh! kalau di liat baik baik pak Juna lumayan ganteng juga dan cool ketika dia sedang diam. Dunia ini sangat tidak adil!". batin Riesta untuk menenangkan jantung nya yang terus menerus berdebar debar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Aisyah Rahman
owowoww..
2020-07-23
1
Rat
jd senyum" sendiri baca
2020-07-15
2
Elizabeth Terloit
iiii , ingtdong
2020-06-14
2