PSP 19: Rumah Sakit

Gilang meraba kening Dona. Tubuh Dona terasa begitu panas, namun bibirnya menggigil.

"Kamu demam Don."

Dengan cepat Gilang membuka seragam sekolahnya dan melepaskan pakaian Dona.

"Maaf aku bukan mau mengambil kesempatan. Aku hanya mau memakaikan kamu pakaian yang kering." Ucap Gilang merasa bersalah.

Sementara Dona hanya bisa diam mendapat perlakuan dari Gilang. Setelah itu Gilang lalu mengangkat tubuh Dona yang sudah mengenakan seragam putih miliknya yang tampak kebesaran di tubuh Dona yang mungil. Gilang berjalan keluar dan melihat sosok Aditya dan Billy tengah berdiri di seberang lapangan. Gilang berteriak dan sontak membuat keduanya menoleh lalu berlari dengan cepat ke arah Gilang.

"Apa yang terjadi?" Tanya Aditya.

"Lo cepat ke toilet, ambil seragam Dona. Dan lo Bill, masuk ke kelas lo bilangin sama guru kalau Dona mau ditemukan pingsan di toilet. Gue mau bawa dia ke UKS dulu kasih obat pereda demam. Setelah itu langsung ke rumah sakit. Sekalian lo ambil tasnya juga." Ucap Gilang yang kini hanya mengenakan kaos oblong berwarna hitam itu.

Suara teriakan Gilang tadi membuat gaduh kelas-kelas yang berada di dekatnya. Apalagi saat Gilang berjalan di tengah lapangan dengan menggendong tubuh Dona membuat para guru yang melihatnya mendekat dan menanyakan apa yang terjadi. Gilang hanya menjawab bahwa ia akan segera membawa Dona ke rumah sakit dan meminta pihak sekolah mengusut tuntas siapa yang telah mengunci Dona di dalam toilet.

Gilang membaringkan tubuh Dona di ruang UKS lalu memberinya obat penurun demam. Petugas yang berjaga di UKS memberikan pertolongan pertama pada Dona dengan mengusap kaki Dona dengan minyak kayu putih setelah Gilang memberinya obat.

"Lang, dingin...." Ucap Dona menggigil.

"Kita ke rumah sakit sekarang." Ucap Gilang.

Kepala sekolah turun tangan saat mendengar kabar bahwa salah seorang siswa di sekolahnya ditemukan pingsan dengan pintu terkunci di toilet sekolah. Kepala sekolah pergi ke ruang UKS untuk memeriksa kondisi Dona. Saat tiba di depan pintu, Kepala Sekolah mendapati Raka, Billy dan Aditya tengah berdiri dengan masing-masing memegang barang milik Dona.

"Kenapa kalian disini?" Tanya Kepala Sekolah.

"Kami, temannya Dona Pak." Jawab Aditya.

Kepala Sekolah masuk ke ruang UKS, hendak bertanya pada Dona. Namun, Gilang ternyata sudah menggendong Dona hendak membawanya pergi ke rumah sakit.

"Saya mau bawa Dona ke rumah sakit Pak." Ucap Gilang hendak melewati Kepala Sekolah.

"Serahkan semuanya pada guru, kamu dan temanmu yang diluar silahkan kembali ke kelas."

"Tidak bisa Pak." Ucap Aditya, Billy dan Raka kompak.

"Kami mau mengantar Dona ke rumah sakit." Sambung Aditya.

"Bapak sudah bilang...."

"Maaf Pak." Gilang menyela ucapan Kepala Sekolah. "Tapi sekarang bukan waktunya berdebat, Dona harus segera dibawa ke rumah sakit. Bapak tidak akan bisa melarang saya, karena saya sahabatnya Dona." Lanjut Gilang.

Meski dilarang Gilang untuk mengantar Dona ke rumah sakit karena itu sudah merupakan tugas guru. Tapi, baik Gilang maupun Aditya dan dua orang lainnya kekeuh untuk membawa Dona pergi. Mereka pun membawa Dona ke rumah sakit ditemani seorang guru piket.

Suasana sekolah menjadi heboh karena kejadian uang menimpa Dona. Ratu dan anggota gengnya yang melihat kehebohan itu, hanya bisa berharap bahwa mereka tidak akan ketahuan sebagai orang yang telah mencelakai Dona.

Kepala Sekolah lalu memerintahkan wali kelas Dona untuk menghubungi kedua orang tua Dona. Setelah itu meminta seluruh siswa untuk berkumpul di depan ruang Kepala Sekolah. Setelah seluruh siswa berkumpul, Kepala Sekolah mulai berbicara.

"Kalian semua pasti sudah mengetahui apa yang terjadi pada salah satu teman kalian." Ucap Kepala Sekolah. "Sejak awal sudah Bapak katakan, tidak boleh ada kasus perundungan di sekolah ini maupun diluaran sana yang disebabkan oleh siswa dari sekolah ini. Bapak tegaskan sekali lagi, siapapun yang terlibat dalam kasus perundungan hari ini akan mendapatkan sanksi yang tegas."

Siska mulai gemetaran, dan memegang tangan Ratu erat. Begitu juga dua orang lainnya, keduanya tampak takut.

"Bagaimana ini Don? Kita pasti dikeluarkan dari sekolah." Ucap Siska pelan, ditengah kerumunan siswa lainnya.

"Diem lo. Lihat kiri kanan kalau mau ngomong. Kita gak akan ketahuan kalau kalian semua diam. Gak ada yang lihat kita melakukan semuanya. Toh si Dona itu juga gak akan tahu siapa pelakunya. Jadi kalian cuma harus tenang doang. Ngerti?" Ucap Ratu dibalas anggukan ketiga anggotanya.

Gilang dan seorang guru membawa Dona ke rumah sakit menggunakan mobil Gilang. Sementara Aditya dan yang lainnya menggunakan motor mereka masing-masing.

Setelah tiba di rumah sakit, Dona langsung dirawat di ruang inap. Dokter langsung memberikan infus pada Dona karena terkulai lemas.

Tak butuh waktu lama, Pak Edi dan Bu Nir tiba di rumah sakit. Keduanya lalu berbicara dengan guru yang mendampingi Dona.

"Apa yang terjadi dengan anak saya Pak?" Tanya Pak Edi.

"Begini Pak Edi. Selaku pihak sekolah yang bertanggung jawab atas Dona, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya karena kejadian ini terjadi di lingkungan sekolah. Kami masih menyelidiki siapa pelaku dibalik perundungan yang dialami Dona."

"Maksud Pak Guru apa ya?" Kali ini Bu Nir yang bertanya.

"Dona ditemukan pingsan di toilet sekolah dengan pakaian yang basah kuyup dan dalam keaadaan pingsan. Sepertinya Dona mengalami perundungan oleh oknum siswa di sekolah. Kami berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. Bagaimanapun perilaku perundundungan tidak dibenarkan."

"Ya Tuhan Pak, anak kita Pak." Bu Nir mulai terisak.

Pak Edi mengusap punggung Bu Nir.

"Yang tenang Bu." Ucap Pak Edi. "Kami serahkan semuanya pada pihak sekolah Pak. Semoga pelakunya cepat ditemukan dan bisa diberikan sanksi agar tidak lagi mengulang perbuatan yang bisa mencelakai orang lain." Lanjut Pak Edi.

Bu Nir lalu masuk ke ruang rawat inap Dona. Sementara Pak Edi menemui keempat pria yang selalu dilihatnya mengantar dan menjemput Dona ke sekolah.

"Selamat siang Pak." Sapa keempat pria itu.

Pak Edi menunduk dan berdiri dihadapan mereka semua didepan ruangan Dona di rawat. Pak Edi mulai bertanya apa sebenarnya yang terjadi pada Dona. Gilang pun menjelaskan semuanya secara detail. Mulai dari Billy yang memberi tahu mereka bahwa Dona menghilang hingga dirinya yang menemukan Dona di toilet sekolah dengan pintu yang terkunci dari luar.

"Apa kalian tahu, kira-kira Dona sedang bermasalah dengan siapa di sekolah?" Tanya Pak Edi.

Keempatnya kompak menjawab tidak tahu.

"Siapa diantara kalian yang merupakan teman dekat Dona?" Tanya Pak Edi dengan raut wajah yang bercanda.

Semuanya kembali kompak mengangkat tangan, membuat Pak Edi tertawa. Setelah itu, mereka satu persatu masuk ke ruang rawat inap Dona. Sementara itu Aditya bertugas mengantar sang guru kembali ke sekolah mereka.

Bersambung....

Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah juga yaa.... 🥰

Terpopuler

Comments

El

El

semangaat

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 PSP 1: Hidup Kembali
2 PSP 2: Kenyataan
3 PSP 3: Kembali ke Sekolah
4 PSP 4: Masa SMA
5 PSP 5: Kesedihan Orang Tua
6 PSP 6: Malam Minggu
7 PSP 7: Bukit
8 PSP 8: Menjual Perhiasan
9 PSP 9: Penjelasan
10 PSP 10: Keempat Pria Populer
11 PSP 11: Bertemu Geng Beauty
12 PSP 12: Berselisih
13 PSP 13: Syarat
14 PSP 14: Bullying
15 PSP 15: Makam
16 PSP 16: Antar Jemput
17 PSP 17: Apa Itu Cinta?
18 PSP 18: Dijebak
19 PSP 19: Rumah Sakit
20 PSP 20: Terbongkar
21 PSP 21: Dijenguk
22 PSP 22: Bermimpi
23 PSP 23: Berkumpul
24 PSP 24: Camping
25 PSP 25: Tersesat
26 PSP 26: Api unggun
27 PSP 27: Akhir Camping
28 PSP 28: New Year
29 PSP 29: Ditembak
30 PSP 30: Permintaan Backstreet
31 PSP 31: Nasehat Pak Edi
32 PSP 32: Berdebat
33 PSP 33: Bersama Aditya
34 PSP 34: Kisah di Sekolah
35 PSP 35: Lulus SMA
36 PSP 36: Perpisahan Dengan Raka
37 PSP 37: Ospek
38 PSP 38: Masalah Ayu
39 PSP 39: Kehamilan Ayu
40 PSP 40: Bertemu Opa Herbowo
41 PSP 41: Berbohong Pada Aditya
42 PSP 42: Menginap
43 PSP 43: Rumor
44 PSP 44: Penjelasan Gilang
45 PSP 45: Tentang Perasaan
46 PSP 46: Dihina
47 PSP 47: Berantem
48 PSP 48: Berbeda
49 PSP 49: Sedih
50 PSP 50: Merasa Bersalah
51 PSP 51: Berpacaran
52 PSP 52: Dilamar
53 PSP 53: Ayu Melahirkan
54 PSP 54: Ternoda
55 PSP 55: Bertemu Aditya
56 PSP 56: Hamil
57 PSP 57: Marah
58 PSP 58: Kebenaran Terungkap
59 PSP 59: Kembali
60 PSP 60: Rencana Ayu
61 PSP 61: Mencoba Melupakan
62 PSP 62: Kampus
63 PSP 63: Dilamar Lagi
64 PSP 64: Menikah
65 PSP 65: Gagal Lagi
66 PSP 66: Sebelum Berangkat
67 PSP 67: Honeymoon Part 1
68 PSP 68: Honeymoon Part 2
69 PSP 69: Honeymoon Part 3
70 PSP 70: Diculik
71 PSP 71: Aditya Datang
72 PSP 72: Jadi Papa
73 PSP 73: Melahirkan
74 PSP 74: Akhir Kisah
75 Info New Novel
Episodes

Updated 75 Episodes

1
PSP 1: Hidup Kembali
2
PSP 2: Kenyataan
3
PSP 3: Kembali ke Sekolah
4
PSP 4: Masa SMA
5
PSP 5: Kesedihan Orang Tua
6
PSP 6: Malam Minggu
7
PSP 7: Bukit
8
PSP 8: Menjual Perhiasan
9
PSP 9: Penjelasan
10
PSP 10: Keempat Pria Populer
11
PSP 11: Bertemu Geng Beauty
12
PSP 12: Berselisih
13
PSP 13: Syarat
14
PSP 14: Bullying
15
PSP 15: Makam
16
PSP 16: Antar Jemput
17
PSP 17: Apa Itu Cinta?
18
PSP 18: Dijebak
19
PSP 19: Rumah Sakit
20
PSP 20: Terbongkar
21
PSP 21: Dijenguk
22
PSP 22: Bermimpi
23
PSP 23: Berkumpul
24
PSP 24: Camping
25
PSP 25: Tersesat
26
PSP 26: Api unggun
27
PSP 27: Akhir Camping
28
PSP 28: New Year
29
PSP 29: Ditembak
30
PSP 30: Permintaan Backstreet
31
PSP 31: Nasehat Pak Edi
32
PSP 32: Berdebat
33
PSP 33: Bersama Aditya
34
PSP 34: Kisah di Sekolah
35
PSP 35: Lulus SMA
36
PSP 36: Perpisahan Dengan Raka
37
PSP 37: Ospek
38
PSP 38: Masalah Ayu
39
PSP 39: Kehamilan Ayu
40
PSP 40: Bertemu Opa Herbowo
41
PSP 41: Berbohong Pada Aditya
42
PSP 42: Menginap
43
PSP 43: Rumor
44
PSP 44: Penjelasan Gilang
45
PSP 45: Tentang Perasaan
46
PSP 46: Dihina
47
PSP 47: Berantem
48
PSP 48: Berbeda
49
PSP 49: Sedih
50
PSP 50: Merasa Bersalah
51
PSP 51: Berpacaran
52
PSP 52: Dilamar
53
PSP 53: Ayu Melahirkan
54
PSP 54: Ternoda
55
PSP 55: Bertemu Aditya
56
PSP 56: Hamil
57
PSP 57: Marah
58
PSP 58: Kebenaran Terungkap
59
PSP 59: Kembali
60
PSP 60: Rencana Ayu
61
PSP 61: Mencoba Melupakan
62
PSP 62: Kampus
63
PSP 63: Dilamar Lagi
64
PSP 64: Menikah
65
PSP 65: Gagal Lagi
66
PSP 66: Sebelum Berangkat
67
PSP 67: Honeymoon Part 1
68
PSP 68: Honeymoon Part 2
69
PSP 69: Honeymoon Part 3
70
PSP 70: Diculik
71
PSP 71: Aditya Datang
72
PSP 72: Jadi Papa
73
PSP 73: Melahirkan
74
PSP 74: Akhir Kisah
75
Info New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!