PSP 20: Terbongkar

Setelah bertemu Dona, keempat pria itu memutuskan kembali ke sekolah untuk memulai penyelidikan tentang siapa yang menjadi dalang dibalik kejadian yang menimpa Dona. Kali ini mereka berempat benar-benar nampak seperti sekumpulan sahabat yang tengah bekerja sama menyelesaikan suatu masalah.

Mereka berempat duduk di kantin, karena memang saat mereka kembali ke sekolah, tengah berada dalam jam istirahat kedua.

"Gimana menurut lo Bill? Siapa kira-kira yang tengah bermasalah sama Dona?" Tanya Gilang.

"Setau gue sih gak ada. Karena selama ini, Dona anaknya adem ayem aja. Gak pernah terlihat bermasalah dengan orang lain." Jawab Billy.

Aditya dan Raka terlihat tampak berpikir keras. Aditya memainkan jarinya di meja kantin. Sementara Raka pandangan matanya menerawang ke atap kantin. Fokus Raka teralihkan saat melihat seorang siswi menjatuhkan minuman dari atas mejanya.

"Aihhh, sial banget hari ini. Sepatuku jadi kotor."

Suara gadis itu mengingatkan Raka pada kejadian yang pernah terjadi antara Dona dan Ratu.

"Hei, remember when Dona with Ratu and the gang fight?"

"Heh, bocah jenius. Lo ngomong apaan sih. Gak ngerti gue." Ucap Billy.

Raut wajah Aditya dan Gilang langsung berubah dan menatap Raka tajam.

"Gue inget. Apa memang ada hubungannya dengan Ratu dan gengnya?" Ucap Aditya.

"Gue pikir juga gitu. Gue paling tau gimana watak tuh cewek. Tapi, kita gak bisa nuduh sembarangan tanpa bukti." Lanjut Gilang.

"Kalau begitu, kita harus cari bukti." Sambung Raka.

"Eh seriusan deh. Gue nggak ngerti lo pada lagi bahas apaan. Dona, Ratu dan gengnya? Ada apa sama mereka?" Tanya Billy lagi sambil terlihat tengah berpikir. "Apa lo semua mikir kalau dalangnya adalah Ratu dan gengnya?" Lanjut Billy seraya menggaruk kepalanya.

"Nah itu lo tau. Kenapa masih nanya." Balas Aditya.

"Oh jadi beneran itu? Padahal gue cuma nebak-nebak aja. Hahahaha." Billy terbahak.

"Ini bukan saatnya tertawa. Sekarang lo mending mikirin bagaimana caranya agar kita bisa menemukan pelakunya. Jika memang Ratu dan gengnya yang berulah, bagaimana cara kita mencari tahu?" Raka berbicara sambil arah pandangannya tertuju pada gadis yang tadi menumpahkan minuman.

Bel tanda masuk berbunyi, siswa mulai kembali kedalam kelas. Namun, tidak dengan mereka berempat. Mereka masih tampak berpikir, mencari ide bagaimana caranya untuk mendapat informasi dari seseorang yang bisa menunjukkan bahwa dalang dibalik semuanya adalah Ratu dan gengnya.

"Ah, gue punya ide." Gilang menggebrak meja hingga membuat Billy kaget.

"Wooii, bisa gak? Gak usah pakai acara pukul meja segala. Jantung gue hampir copot ini." Protes Billy.

"Hampir copot, tapi gak kan." Balas Gilang.

"Sudah-sudah. Cepat kasih tau ide lo." Aditya mencoba memisahkan perdebatan antara Gilang dan Billy.

"Lo semua tau Tasya gak? Salah seorang anggota gengnya Ratu." Tanya Gilang.

"Yang rambutnya kayak spaghetti belum masak itu? Lurus banget kayak jalan tol." Celetuk Billy.

Ketiga orang lainnya tertawa mendengar ucapan Billy.

"Terus, apa hubungannya Tasya sama penyelidikan kita?" Tanya Aditya kembali.

"Raka harus deketin Tasya pelan-pelan. Setelah itu gali informasi dari dia." Jawab Gilang.

"Kenapa harus gue? Kan lo bertiga juga bisa." Protes Raka.

"Karena Tasya sukanya sama lo. Lagipula kalian juga satu kelas kan? kalau gue gak salah sih." Balas Gilang.

"Udah ikutin aja saran Gilang. Kali aja bisa berhasil. Apalagi lo bisa mengorek informasi dari dia. Kan lebih bagus kalau kita tahunya lebih cepat." Sambung Aditya.

"Bener tuh kata Gilang dan Aditya." Celetuk Billy.

"Ya udah, gue usaha." Akhirnya Raka setuju dengan saran yang diberikan Gilang.

Keempatnya kemudian masuk ke dalam kelas mereka masing-masing, meski terlambat sekitar lebih dari 10 menit. Raka yang kebetulan 1 kelas dengan Tasya memulai aksinya.

'Untung aja dia gak satu kelas dengan ketuanya.' pikir Raka.

Raka mulai mendekati Tasya yang memang hari itu secara kebetulan mendapat bagian sebagai satu kelompok dengannya mengerjakan tugas biologi.

"Pulang sekolah nanti bareng ya. Kita harus langsung ngerjain semuanya di rumah aku. Eh, tapi bentar dulu. Kamu mau ngerjainnya dimana?" Tanya Raka pada Tasya yang sedari tadi menahan suaranya untuk berteriak karena kesenangan bisa satu kelompok dengan cowok yang selama ini dia sukai.

"Di...di rumah kamu aja." Tasya nampak terbata-bata.

"Kalau begitu fix. Entar pulang bareng aku aja." Balas Raka.

Raka berusaha berakting senatural mungkin. Semuanya ia lakukan hanya demi mencari tahu apakah Ratu dan gengnya yang menjadi dalang dibalik semuanya.

*******

Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Tasya berpamitan pada Ratu dan yang lainnya bahwa ia tidak bisa ikut mobil sang Ratu, karena harus pulang bareng Raka untuk mengerjakan tugas.

Saat motor Raka yang memboncengi Tasya menjauh, baik Siska maupun Devi merasa bahwa Tasya sedang beruntung. Dan keduanya berharap bisa seperti Tasya yang diboncengi oleh cowok idamannya.

Tugas kelompok Raka dan Tasya pun tak lama rampung setelah mengerjakan semuanya di rumah Raka. Raka pun mencoba menggoda Tasya dengan memegang tangannya lalu membelai rambutnya yang lurus dan panjang. Perlakuan Raka membuat gadis yang memang masih polos itu terlena.

Raka kembali berbisik dengan kata-kata nakal di telinga Tasya hingga membuat gadis itu semakin jatuh dalam buaian Raka. Dan saat itulah Raka tak menyianyiakan kesempatan untuk bertanya pada Tasya dengan merekam pembicaraan mereka melalui ponsel.

"Apa kamu tahu yang terjadi pada Dona?" Bisik Raka merdu di telinga Tasya.

Bulu kuduk Tasya merinding. Baru kali ini dirinya begitu dekat dengan lawan jenis. Apalagi yang tengah bersamanya ini adalah cowok yang selama ini selalu ia dambakan.

"Kami lah yang membuat Dona terkurung di kamar mandi. Tapi itu semua ide Ratu." Balas Tasya tak kalah merdu apalagi Raka menyentuh telinganya.

Ingin sekali Raka menyudahi semuanya, tapi dia tak ingi Tasya curiga. Hingga akhirnya suara ponselnya dapat menghentikan semua adegan absurd yang tengah dilakoni Raka. Setelah itu, tugas keduanya selesai. Raka pun kembali mengantar Tasya pulang ke rumahnya.

*********

Hari berikutnya.....

Semuanya terkuak, bukti yang dimiliki Raka sudah ia berikan kepada Kepala Sekolah. Ratu datang ke sekolah dan tentu saja ditemani ketiga anggotanya. Gilang yang marah hampir saja memukuli Ratu sebagai otak dibalik kejadian yang menimpa Dona saat Dona baru saja masuk kelas. Namun, Aditya dengan cepat menghalanginya.

"Udah. Dia itu cewek." Ucap Aditya.

"Sekarang gue lepasin lo. Tapi gue akan terus mengawasi lo. Dimana pun lo berada." Ucap Gilang dengan mata yang seperti ingin mencengkram Ratu.

Ratu dan geng, yang awalnya bingung 'kenapa tiba-tiba Gilang menjadi marah?' Tak lama, mereka berempat langsung diminta masuk ke ruang guru. Tak butuh waktu lama, Kepala Sekolah pun memberi sanksi skorsing dan pemanggilan orang tua. Ratu dan gengnya pun semakin membenci Dona.

Bersambung....

Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah juga yaa.... 🥰

Terpopuler

Comments

El

El

rasain, bila prlu kluarin aja dri skolah tuh ratu n gengnya

2022-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 PSP 1: Hidup Kembali
2 PSP 2: Kenyataan
3 PSP 3: Kembali ke Sekolah
4 PSP 4: Masa SMA
5 PSP 5: Kesedihan Orang Tua
6 PSP 6: Malam Minggu
7 PSP 7: Bukit
8 PSP 8: Menjual Perhiasan
9 PSP 9: Penjelasan
10 PSP 10: Keempat Pria Populer
11 PSP 11: Bertemu Geng Beauty
12 PSP 12: Berselisih
13 PSP 13: Syarat
14 PSP 14: Bullying
15 PSP 15: Makam
16 PSP 16: Antar Jemput
17 PSP 17: Apa Itu Cinta?
18 PSP 18: Dijebak
19 PSP 19: Rumah Sakit
20 PSP 20: Terbongkar
21 PSP 21: Dijenguk
22 PSP 22: Bermimpi
23 PSP 23: Berkumpul
24 PSP 24: Camping
25 PSP 25: Tersesat
26 PSP 26: Api unggun
27 PSP 27: Akhir Camping
28 PSP 28: New Year
29 PSP 29: Ditembak
30 PSP 30: Permintaan Backstreet
31 PSP 31: Nasehat Pak Edi
32 PSP 32: Berdebat
33 PSP 33: Bersama Aditya
34 PSP 34: Kisah di Sekolah
35 PSP 35: Lulus SMA
36 PSP 36: Perpisahan Dengan Raka
37 PSP 37: Ospek
38 PSP 38: Masalah Ayu
39 PSP 39: Kehamilan Ayu
40 PSP 40: Bertemu Opa Herbowo
41 PSP 41: Berbohong Pada Aditya
42 PSP 42: Menginap
43 PSP 43: Rumor
44 PSP 44: Penjelasan Gilang
45 PSP 45: Tentang Perasaan
46 PSP 46: Dihina
47 PSP 47: Berantem
48 PSP 48: Berbeda
49 PSP 49: Sedih
50 PSP 50: Merasa Bersalah
51 PSP 51: Berpacaran
52 PSP 52: Dilamar
53 PSP 53: Ayu Melahirkan
54 PSP 54: Ternoda
55 PSP 55: Bertemu Aditya
56 PSP 56: Hamil
57 PSP 57: Marah
58 PSP 58: Kebenaran Terungkap
59 PSP 59: Kembali
60 PSP 60: Rencana Ayu
61 PSP 61: Mencoba Melupakan
62 PSP 62: Kampus
63 PSP 63: Dilamar Lagi
64 PSP 64: Menikah
65 PSP 65: Gagal Lagi
66 PSP 66: Sebelum Berangkat
67 PSP 67: Honeymoon Part 1
68 PSP 68: Honeymoon Part 2
69 PSP 69: Honeymoon Part 3
70 PSP 70: Diculik
71 PSP 71: Aditya Datang
72 PSP 72: Jadi Papa
73 PSP 73: Melahirkan
74 PSP 74: Akhir Kisah
75 Info New Novel
Episodes

Updated 75 Episodes

1
PSP 1: Hidup Kembali
2
PSP 2: Kenyataan
3
PSP 3: Kembali ke Sekolah
4
PSP 4: Masa SMA
5
PSP 5: Kesedihan Orang Tua
6
PSP 6: Malam Minggu
7
PSP 7: Bukit
8
PSP 8: Menjual Perhiasan
9
PSP 9: Penjelasan
10
PSP 10: Keempat Pria Populer
11
PSP 11: Bertemu Geng Beauty
12
PSP 12: Berselisih
13
PSP 13: Syarat
14
PSP 14: Bullying
15
PSP 15: Makam
16
PSP 16: Antar Jemput
17
PSP 17: Apa Itu Cinta?
18
PSP 18: Dijebak
19
PSP 19: Rumah Sakit
20
PSP 20: Terbongkar
21
PSP 21: Dijenguk
22
PSP 22: Bermimpi
23
PSP 23: Berkumpul
24
PSP 24: Camping
25
PSP 25: Tersesat
26
PSP 26: Api unggun
27
PSP 27: Akhir Camping
28
PSP 28: New Year
29
PSP 29: Ditembak
30
PSP 30: Permintaan Backstreet
31
PSP 31: Nasehat Pak Edi
32
PSP 32: Berdebat
33
PSP 33: Bersama Aditya
34
PSP 34: Kisah di Sekolah
35
PSP 35: Lulus SMA
36
PSP 36: Perpisahan Dengan Raka
37
PSP 37: Ospek
38
PSP 38: Masalah Ayu
39
PSP 39: Kehamilan Ayu
40
PSP 40: Bertemu Opa Herbowo
41
PSP 41: Berbohong Pada Aditya
42
PSP 42: Menginap
43
PSP 43: Rumor
44
PSP 44: Penjelasan Gilang
45
PSP 45: Tentang Perasaan
46
PSP 46: Dihina
47
PSP 47: Berantem
48
PSP 48: Berbeda
49
PSP 49: Sedih
50
PSP 50: Merasa Bersalah
51
PSP 51: Berpacaran
52
PSP 52: Dilamar
53
PSP 53: Ayu Melahirkan
54
PSP 54: Ternoda
55
PSP 55: Bertemu Aditya
56
PSP 56: Hamil
57
PSP 57: Marah
58
PSP 58: Kebenaran Terungkap
59
PSP 59: Kembali
60
PSP 60: Rencana Ayu
61
PSP 61: Mencoba Melupakan
62
PSP 62: Kampus
63
PSP 63: Dilamar Lagi
64
PSP 64: Menikah
65
PSP 65: Gagal Lagi
66
PSP 66: Sebelum Berangkat
67
PSP 67: Honeymoon Part 1
68
PSP 68: Honeymoon Part 2
69
PSP 69: Honeymoon Part 3
70
PSP 70: Diculik
71
PSP 71: Aditya Datang
72
PSP 72: Jadi Papa
73
PSP 73: Melahirkan
74
PSP 74: Akhir Kisah
75
Info New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!