PSP 13: Syarat

Hari berikutnya di jam makan istirahat kedua, Dona menikmati waktu istirahatnya dengan makan bakso di kantin bersama Ayu. Bagi Dona setelah ia terlahir kembali, ia benar-benar harus menyesuaikan semuanya. Mulai dari pola hidup sampai makanan yang ia makan. Dulu Dona tak pernah sekalipun mengkonsumsi makanan sederhana yang kebanyakan orang suka. Contohnya saja bakso, di kehidupannya yang terdahulu Dona sama sekali tak pernah memakannya. Kini justru, Dona sangat menyukai makanan berkuah itu.

"Kamu lahap banget makannya. Kayak gak pernah makan bakso aja." Ucap Ayu.

"Hehehe iya nih. Abis enak sih." Dona menyeruput kuah bakso yang bening itu.

"Gak tambahin saus atau kecap?" Ayu menyodorkan botol saus ke arah Dona.

Dona menggeleng. Ia memang lebih suka makan bakso yang bening. Saat tengah asyik menikmati makan siangnya, ketenangan Dona terganggu setelah kedatangan Billy yang datang bersamaan dengan Aditya. Aditya tersenyum ke arah Dona sementara Billy memilih langsung duduk di samping Dona, karena memang bangkunya panjang.

"Minggir gak?" Ucap Dona seraya meletakkan sendok dan garpu nya.

"Ya elah Don, aku cuma mau duduk disini aja. Masa gak boleh." Ucap Billy.

"Heh Dona udah bilang minggir. Lebih baik lo minggir deh." Titah Aditya yang masih berdiri.

"Ngapain lo ikut campur. Bilang aja lo sirik karena gak bisa duduk dekat Dona." Balas Billy.

"Siapa yang sirik, gue juga..."

"Lo berdua gak berhak duduk dekat Dona. Cuma gue yang berhak." Kali ini giliran Raka yang datang dan langsung duduk disebelah kiri Dona.

Kini Dona terhimpit oleh Raka dan Billy, sementara Aditya memilih berdiri. Nafsu makan Dona jadi hilang karena kehadiran ketiga pria itu.

"Bisa gak sih. Sehari aja kalian itu gak usah gangguin aku." Bentak Dona.

"Katakan padaku sayang, siapa yang berani mengganggumu. Apa dia, dia, atau si kutu buku ini?" Secara tiba-tiba Gilang dan dua orang temannya mendekat ke arah meja Dona.

Dona pun bangkit dan mengangkat mangkok baksonya.

"Ya udah, aku ngalah. Kalian semua boleh duduk disini. Ayu, ayo pindah."

Belum sempat Dona melangkah, Billy sudah memegang pundak Dona. Gilang yang geram melihat Dona disentuh langsung mendorong Billy. Sementara Raka dan Aditya hanya bisa diam.

"Berani-beraninya lo nyentuh dia." Teriak Gilang.

"Heh, emang lo siapanya Dona. Kenapa lo yang marah?" Billy tak kalah berteriak membuat seisi kantin menatap ke arah mereka tak terkecuali geng Beauty.

Ratu dan anggota gengnya yang tengah duduk menikmati makanan mereka terlihat fokus menatap Dona yang nyatanya kembali duduk menikmati baksonya tanpa menghiraukan apa yang tengah terjadi.

"Apa sih yang dilihat semua cowok itu sampai tergila-gila sama si Dona. Cakepan juga gue." Ucap Siska.

Ratu dan yang lainnya tak menggubris ucapan Siska. Pandangan mereka tertuju pada Gilang dan Billy yang tengah berseteru. Tanpa diduga Gilang dan Billy malah adu jotos. Aditya dan Raka mencoba melerai dengan memegangi Billy, sementara Gilang dipegangi kedua orang temannya.

"Cukuuuup." Teriak Dona. "Kalau kalian mau berkelahi sana di luar sekolah. Terserah kalian, sekarang kalian cuma akan nambah masalah dan bakal seret-seret nama aku. Aku cuma mau makan. Apa aku gak bisa tenang? Hah!" Dona terlihat begitu emosi.

Dan benar saja, tak lama keempat pria itu dipanggil ke ruang BK dan termasuk juga Dona.

"Dona, kamu juga ikut dipanggil ke ruang BK." Ucap seorang siswi.

"Iya. Bilang aja entar lagi aku jalan. Aku mau habisin makan siang aku dulu." Balas Dona dengan raut wajah malas.

Setelah selesai menghabiskan sisa baksonya, Dona pun pergi ke ruang BK ditemani Ayu. Dona tak habis pikir semuanya menjadi kacau saat keempat pria yang dijulukinya dengan Group ABG labil itu datang dan mengacaukan mood Dona untuk makan.

"Aku benar-benar gak nyangka, mereka berempat itu menjadi gaduh cuma karena berebutan duduk di samping kamu. Malah sampai terjadilah baku hantam diantara mereka." Ucap Ayu.

"Entahlah, benar-benar grup ABG labil." Balas Dona.

"Kayak kamu bukan ABG aja."

Dona tertawa dalam hati, jika dirinya masih hidup dengan identitas Dona Putri Wijaya, maka saat ini sudah pasti usia Dona sudah menginjak 53 tahun.

'53 tahun, apa masih pantas disebut ABG?' Dona tertawa dalam hati.

Dona pun mulai diintrogasi oleh guru BK. Setelah selesai mereka semua keluar dari ruang BK. Dona yang kesal karena ikut terseret, memarahi keempat pria itu dan ingin mereka untuk berhenti mengejarnya.

"Bisa gak kalian stop untuk ngejar aku?" Ucap Dona.

"Tidak." Jawab keempat pria itu kompak.

Dona yang berdiri bersama Ayu menggeleng bersamaan. Dona lalu menghela nafas panjang.

"Masih banyak gadis yang lainnya. Kenapa harus aku? Lagipula aku gak suka dikejar-kejar. Kalian cari aja cewek lain."

"Tidak." Lagi-pagi keempat pria itu menjawab bersamaan.

"Don, pilih aja satu." Bisik Ayu.

"Benar. Kamu pilih aja salah satu dari kami. Setelah itu kami gak akan ganggu kamu lagi." Ucap Billy.

Dona tampak berpikir sambil menatap satu persatu wajah keempat pria yang berdiri dihadapannya itu. Sementara keempat pria itu menampilkan senyum terbaik mereka. Berharap akan dipilih oleh Dona.

Dari tempat yang tak terlalu jauh, berdiri Ratu dan gengnya menatap Dona yang berdiri bersama keempat pria populer itu.

"Oke, tapi aku punya satu syarat." Ucap Dona akhirnya.

"Apa?" Tanya keempat pria itu bersamaan.

"Kalian berempat harus akur dan bila perlu menjadi sahabat. Jika kalian bisa akur, aku bakal memilih salah satu diantara kalian berempat."

Keempat pria itu saling tatap dengan penuh persaingan.

"Gak mau? Ya udah kalau gitu cari aja orang lain untuk kalian kejar." Ucap Dona seraya menarik tangan Ayu mengajaknya meninggalkan keempat pria itu.

"Oke, oke. Kita setuju." Ucap Billy diikuti anggukan tiga pria lainnya.

Dona tersenyum lalu berjalan ke arah kelas bersama Ayu diikuti keempat pria itu.

Ratu dan gengnya yang mendengar dengan jelas apa yang dibincangkan Dona dan keempat pria itu menjadi geram.

"Gak bisa kayak gini. Gilang cuma boleh jadi milik gue." Ucap Ratu.

"Terus kita harus ngapain bos? Gue juga gak rela kalau Billy sampai jadi pacar si ganjen itu." Balas Siska.

"Apalagi gue yang sejak dulu sudah suka sama Aditya. Gak bakal rela kalau sampai dia bakal jadian sama si gatel itu. Lo juga gak suka kalau Raka ngejar-ngejar si gatel itu kan Sya?" Tanya Devi ke Tasya.

Tasya hanya bisa mengangguk. Ratu dan gengnya memang sudah lama menyukai masing-masing keempat pria populer itu.

"Tunggu aja waktunya. Kita bakal kerjain tuh anak." Ucap Ratu penuh kebencian.

Bersambung....

Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya juga ya... 😘😘

Terpopuler

Comments

pelangi pudar

pelangi pudar

yg bnyk thor

2021-12-27

0

El

El

lanjuuttt thor 👍👍

2021-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 PSP 1: Hidup Kembali
2 PSP 2: Kenyataan
3 PSP 3: Kembali ke Sekolah
4 PSP 4: Masa SMA
5 PSP 5: Kesedihan Orang Tua
6 PSP 6: Malam Minggu
7 PSP 7: Bukit
8 PSP 8: Menjual Perhiasan
9 PSP 9: Penjelasan
10 PSP 10: Keempat Pria Populer
11 PSP 11: Bertemu Geng Beauty
12 PSP 12: Berselisih
13 PSP 13: Syarat
14 PSP 14: Bullying
15 PSP 15: Makam
16 PSP 16: Antar Jemput
17 PSP 17: Apa Itu Cinta?
18 PSP 18: Dijebak
19 PSP 19: Rumah Sakit
20 PSP 20: Terbongkar
21 PSP 21: Dijenguk
22 PSP 22: Bermimpi
23 PSP 23: Berkumpul
24 PSP 24: Camping
25 PSP 25: Tersesat
26 PSP 26: Api unggun
27 PSP 27: Akhir Camping
28 PSP 28: New Year
29 PSP 29: Ditembak
30 PSP 30: Permintaan Backstreet
31 PSP 31: Nasehat Pak Edi
32 PSP 32: Berdebat
33 PSP 33: Bersama Aditya
34 PSP 34: Kisah di Sekolah
35 PSP 35: Lulus SMA
36 PSP 36: Perpisahan Dengan Raka
37 PSP 37: Ospek
38 PSP 38: Masalah Ayu
39 PSP 39: Kehamilan Ayu
40 PSP 40: Bertemu Opa Herbowo
41 PSP 41: Berbohong Pada Aditya
42 PSP 42: Menginap
43 PSP 43: Rumor
44 PSP 44: Penjelasan Gilang
45 PSP 45: Tentang Perasaan
46 PSP 46: Dihina
47 PSP 47: Berantem
48 PSP 48: Berbeda
49 PSP 49: Sedih
50 PSP 50: Merasa Bersalah
51 PSP 51: Berpacaran
52 PSP 52: Dilamar
53 PSP 53: Ayu Melahirkan
54 PSP 54: Ternoda
55 PSP 55: Bertemu Aditya
56 PSP 56: Hamil
57 PSP 57: Marah
58 PSP 58: Kebenaran Terungkap
59 PSP 59: Kembali
60 PSP 60: Rencana Ayu
61 PSP 61: Mencoba Melupakan
62 PSP 62: Kampus
63 PSP 63: Dilamar Lagi
64 PSP 64: Menikah
65 PSP 65: Gagal Lagi
66 PSP 66: Sebelum Berangkat
67 PSP 67: Honeymoon Part 1
68 PSP 68: Honeymoon Part 2
69 PSP 69: Honeymoon Part 3
70 PSP 70: Diculik
71 PSP 71: Aditya Datang
72 PSP 72: Jadi Papa
73 PSP 73: Melahirkan
74 PSP 74: Akhir Kisah
75 Info New Novel
Episodes

Updated 75 Episodes

1
PSP 1: Hidup Kembali
2
PSP 2: Kenyataan
3
PSP 3: Kembali ke Sekolah
4
PSP 4: Masa SMA
5
PSP 5: Kesedihan Orang Tua
6
PSP 6: Malam Minggu
7
PSP 7: Bukit
8
PSP 8: Menjual Perhiasan
9
PSP 9: Penjelasan
10
PSP 10: Keempat Pria Populer
11
PSP 11: Bertemu Geng Beauty
12
PSP 12: Berselisih
13
PSP 13: Syarat
14
PSP 14: Bullying
15
PSP 15: Makam
16
PSP 16: Antar Jemput
17
PSP 17: Apa Itu Cinta?
18
PSP 18: Dijebak
19
PSP 19: Rumah Sakit
20
PSP 20: Terbongkar
21
PSP 21: Dijenguk
22
PSP 22: Bermimpi
23
PSP 23: Berkumpul
24
PSP 24: Camping
25
PSP 25: Tersesat
26
PSP 26: Api unggun
27
PSP 27: Akhir Camping
28
PSP 28: New Year
29
PSP 29: Ditembak
30
PSP 30: Permintaan Backstreet
31
PSP 31: Nasehat Pak Edi
32
PSP 32: Berdebat
33
PSP 33: Bersama Aditya
34
PSP 34: Kisah di Sekolah
35
PSP 35: Lulus SMA
36
PSP 36: Perpisahan Dengan Raka
37
PSP 37: Ospek
38
PSP 38: Masalah Ayu
39
PSP 39: Kehamilan Ayu
40
PSP 40: Bertemu Opa Herbowo
41
PSP 41: Berbohong Pada Aditya
42
PSP 42: Menginap
43
PSP 43: Rumor
44
PSP 44: Penjelasan Gilang
45
PSP 45: Tentang Perasaan
46
PSP 46: Dihina
47
PSP 47: Berantem
48
PSP 48: Berbeda
49
PSP 49: Sedih
50
PSP 50: Merasa Bersalah
51
PSP 51: Berpacaran
52
PSP 52: Dilamar
53
PSP 53: Ayu Melahirkan
54
PSP 54: Ternoda
55
PSP 55: Bertemu Aditya
56
PSP 56: Hamil
57
PSP 57: Marah
58
PSP 58: Kebenaran Terungkap
59
PSP 59: Kembali
60
PSP 60: Rencana Ayu
61
PSP 61: Mencoba Melupakan
62
PSP 62: Kampus
63
PSP 63: Dilamar Lagi
64
PSP 64: Menikah
65
PSP 65: Gagal Lagi
66
PSP 66: Sebelum Berangkat
67
PSP 67: Honeymoon Part 1
68
PSP 68: Honeymoon Part 2
69
PSP 69: Honeymoon Part 3
70
PSP 70: Diculik
71
PSP 71: Aditya Datang
72
PSP 72: Jadi Papa
73
PSP 73: Melahirkan
74
PSP 74: Akhir Kisah
75
Info New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!