Dona berjalan masuk ke dalam kelasnya setelah selesai menjalani hukuman menyapu ruang perpustakaan karena keterlambatannya datang ke sekolah.
Tiba di kelas, Dona melihat tepat dibelakang bangku tempat ia duduk bersama Ayu, terlihat sosok Billy yang melambaikan tangannya. Dona tak menggubris Raka dan memilih duduk dan mengobrol dengan Ayu.
"Kenapa bisa telat?" Tanya Ayu.
"Gak dapat ojek. Bapak lagi sibuk di rumah, jadi gak bisa nganterin." Jawab Dona.
"Kheemm... Khemm..."
Dari arah belakang, Billy berdehem karena mendengar percakapan Dona dan Ayu.
"Aku bersedia kok jadi ojek buat kamu. Gratis...." Ucap Billy.
Dona lagi-lagi tak menggubris ucapan Billy dan menarik rambut Ayu yang tergerai panjang agar tidak terus menengok kebelakang.
"Ngapain sih lihat belakang terus, noh papan di depan." Ucap Dona ketus.
"Ya ampuun Don, tumben tau ada cowok ganteng duduk dibelakang kita. Biasanya juga kebanyakan yang bentuknya abstrak yang duduk dibelakang kita." Bisik Ayu.
Dona hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Ayu. Pelajaran pun di mulai, Billy tak ada habisnya mengganggu Dona sepanjang jam pelajaran berlangsung. Mulai dari meminjam bolpoin sampai menarik perhatian Dona dengan melempari kertas yang bertuliskan pesan meminta nomor ponsel Dona.
Sementara di kelas lain, Gilang yang biasanya selalu terlambat dan bahkan membolos di jam pertama hari senin, hari ini duduk dengan santai di dalam kelas. Di dalam otaknya, yang dia pikirkan hanya semoga bel tanda istirahat segera berbunyi.
"Mimpi apa gue semalam sampai bisa lihat si bos masuk di jam matematika." Ucap Niko salah seorang teman Gilang.
"Iya nih, biasanya juga gak pernah masuk. Ada apa ya kira-kira?" Sambung Salman.
"Kalian berdua kenal gak, cewek yang namanya Sabrina Dona Amelia?" Tanya Gilang.
Meski jam pelajaran tengah berlangsung, ketiganya malah sibuk mengobrol.
"Sabrina Dona Amelia!" Seru Salman terlihat berpikir.
"Aahh, si Dona pasti. Kenapa memangnya sama tuh cewek bos? Setau gue nih ya, tuh cewek baru masuk lagi kalau gak salah baru 2 atau 3 hari yang lalu. Tuh cewek sempat koma 3 bulan saat baru naik kelas sebelas karena ketabrak mobil." Ujar Niko.
"Ngeri banget." Imbuh Salman.
Gilang tampak mengangguk-anggukan kepalanya. Sementara Niko dan Salman saling menatap, keduanya terlihat heran dengan tingkah Gilang yang tersenyum saat melihat kartu pelajar yang dipegangnya.
"Memangnya ada apa sama si Dona bos?" Tanya Niko.
"Lo gak perlu tahu. Lebih baik lo cepetan kerjain tuh tugas gue, terus kumpulin. Entar gue traktir makan sepuasnya di kantin."
"Siap bos." Balas Niko girang.
"Gue gak ditraktir juga?" Tanya Salman.
"Lo mau ditraktir juga?" Gilang balas bertanya dan dibalas anggukan oleh Salman.
"Kalau gitu, lo selesaikan catatan sejarah gue dari halaman 30 sampai 36."
"Banyak banget bos."
"Gak mau? Ya udah, biar si Niko aja yang puas makan."
"Iya, iya bos. Tenang aja. Dijamin selesai." Ucap Salman.
Seperti itulah keseharian Gilang dan dua orang temannya, atau lebih cocok disebut sebagai pesuruhnya. Gilang selalu memerintahkan kedua orang itu untuk menyelesaikan setiap tugas sekolahnya dengan imbalan uang jajan ataupun barang-barang seperti baju dan sepatu.
******
Tepat pukul sembilan lewat tiga puluh lima menit, bel tanda waktu istirahat pertama berbunyi. Semua siswa mulai berhamburan keluar kelas. Hal yang berbeda justru terjadi pada Dona karena ia harus tertahan di dalam kelas disebabkan oleh Raka yang tiba-tiba berada di sampingnya dengan duduk menghalangi jalan Dona keluar.
"Hai cantik, kita ketemu lagi." Sapa Raka.
Ayu melongo melihat Raka untuk pertama kalinya berada begitu dekat dengannya.
"Kamu ngapain kesini? Dan aku gak kenal ya siapa kamu. Udah deh minggir, aku mau keluar." Ucap Dona.
"Aduuhh, udah lupa ya? Kemarin kan kita ketemu di bukit. Masa kamu bisa lupa sama aku secepat itu."
"Kamu kenal sama Raka Don?" Tanya Ayu.
"Nggak." Balas Dona singkat.
"Heh, lo lebih baik keluar dari sini sekarang juga. Dona udah bilang dia gak kenal sama lo. Lagian ini juga bukan kelas lo. Ngapain lo pakai acara masuk dan sok kenal sama gadis gue." Ucap Billy yang sedari tadi berdiri di belakang Dona.
"Siapa yang ngaku-ngaku kalau Dona itu gadisnya?"
Semua orang yang tersisa di dalam kelas melihat ke arah pintu dimana suara itu berasal. Tampak sosok Gilang yang berdiri dengan dua orang temannya yang ikut berdiri dibelakangnya seperti bodyguard. Ayu kembali melongo melihat sosok pria yang dianggapnya yang paling tampan di sekolahnya.
"Omegot.... omegot.. omegot.. omegot... Don, cubit aku Don. Mimpi apa aku semalam sampai bisa lihat cowok-cowok ganteng ini secara bersamaan." Pekik Ayu.
"Apaan sih." Balas Dona melepaskan pegangan tangan Ayu yang menggenggam lengannya.
Gilang berdiri di hadapan Billy, keduanya saling pandang dengan tatapan yang seperti hendak berkelahi.
"Dona itu, wanita gue. Jadi, jangan harap lo bisa gangguin dia." Ucap Gilang penuh penekanan.
"Sejak kapan Dona jadi pacar lo? Dia aja baru 3 hari ini datang sekolah. Gak usah mimpi." Balas Billy tak kalah menantang.
"Eehh Dona itu punya gue." Timpal Raka.
"Udah stop." Teriak Dona seraya berdiri. "Aku itu bukan barang yang bisa dimiliki oleh siapapun. Lagian aku sama sekali gak kenal kalian semua. Jadi kalian gak usah mikir macem-macem deh. Lebih baik kalian pergi sekarang juga dan jangan ganggu aku." Lanjut Dona seraya menarik tangan Ayu hendak mengajaknya berjalan keluar kelas.
Gilang berjalan cepat menghadang Dona yang menggandeng tangan Ayu.
"Minggir gak?" Ucap Dona kesal.
"Dengerin aku dulu, aku punya sesuatu buat kamu." Ucap Gilang seraya mengeluarkan kartu pelajar milik Dona dari dalam sakunya. "Ini punya kamu kan?" Lanjut Gilang.
"Kamu dapat dari mana?" Tanya Dona.
"Kemarin, kamu jatuhin di mall saat ketemu sama aku itu." Jawab Gilang.
Raka dan Billy terlihat kesal karena melihat Dona dan Gilang yang berbincang.
"Ya udah sini kembaliin." Ucap Dona.
"Bentar dulu. Aku juga punya hadiah buat kamu sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah bantu aku dengan...." Ucapan Gilang terhenti lalu mendekat ke arah Dona dan berbisik, "ciuman itu menyelamatkanku."
Blusshhh....!
Wajah Dona langsung memerah saat mengingat kejadian itu. Sementara Ayu yang mendengar ucapan Gilang menutup mulut dengan telapak tangannya.
"Nih buat kamu." Lanjut Gilang seraya menyodorkan dua batang coklat ke arah Dona.
"Alaahh ketimbang coklat gitu doang. Aku juga bisa ngasih kamu Don. Gak usah diterima, takutnya dikasih pelet." Ucap Billy.
"Iya benar. Siapa sih yang gak kenal si playboy Gilang." Imbuh Raka.
"Sialan. Lo berdua berani ya sama gue." Ucap Gilang marah.
"Ada apa ini? Kenapa kalian semua berkumpul disini?" Dari depan kelas terdengar suara Aditya yang membuat Dona dan yang lainnya menoleh ke arah pintu.
Ternyata di depan pintu, sudah ada banyak siswa yang berkerumun melihat ke dalam kelas. Terutama siswa perempuan, mereka semua mengambil kesempatan untuk mengambil gambar Gilang lebih dekat.
"Gak ada apa-apa." Jawab salah seorang siswa.
Aditya lalu masuk ke dalam kelas Dona, dimana masih berdiri Billy, Raka dan Gilang. Pemandangan yang sangat jarang dilihat para siswa, dimana keempat siswa populer di sekolah mereka berkumpul dalam satu ruangan.
"Yaa ampun Don, aku boleh pingsan gak? Hari ini benar-benar dapat rejeki nomplok. Bisa lihat keempat cowok paling tampan di sekolah kita ini." Ucap Ayu.
Di luar kelas pun terdengar suara bisik-bisik para siswi yang mengeluh-eluhkan keempat pria itu.
"Dona, ayo ikut saya ke ruang BK karena ada konseling sebab keterlambatan kamu tadi." Ucap Aditya lembut.
Dona mengangguk dan hendak berjalan keluar kelas, namun tangannya tiba-tiba ditarik Gilang.
"Kamu lupa ini." Ucap Gilang menaruh coklat dan kartu pelajar milik Dona di tangannya.
"Makasih." Balas Dona kemudian berjalan mengikuti langkah Aditya.
Setelah itu semua siswa bubar dari kelas Dona saat Gilang dan yang lainnya keluar kelas. Sementara Ayu memilih tinggal di kelas dan tampak berpikir, 'bagaimana bisa Dona kenal mereka berempat?'
"Aku harus minta ilmu pelet nih sama si Dona." Ucap Ayu.
Bersambung...
*Note:
Hai semuanya....
Maaf ya, baru bisa up sekarang, karena kemarin ketahan disebabkan nunggu feedback dari Editor dulu. Sekarang udah lancar, dan kedepannya PSP bakal up setiap hari ya*... 🥰🥰
So, stay terus disini dan lanjut baca novel ini. Dan jangan lupa untuk tekan tombol like, komen, vote atau kalian juga bisa kasih hadiah sebagai apresiasi terhadap Author nya ya... 🙏🙏
*Terima kasih sebelumnya....
Salam hangat*,
La-Rayya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Darma Waty
next up Thor 🤩🤩🤩🤩
2021-12-23
0
El
wuiiihhh direbutin 4 cowok ganteng... mau juga dong
2021-12-23
0