Garra cerewet!

Garra pun memekik, tak sadar memegang tenggorokannya dan meraba dengan kedua tangannya.

"Aku bisa bicara? Aku bisa bicara kembali Mia!"

Mia mendelik, "Tuan muda!! Tanganmu..!!"

"Oh... tanganku?" Garra baru sadar jika dia sedang meraba lehernya dengan kedua tangannya.

"Mia! Tanganku bisa bergerak!" meraba ranjang ,berusaha berdiri.

Gubrak...!!! Jatuh tersungkur lagi.

Mia berlari, merengkuh pundak itu. Membantunya berdiri.

"Jangan gegabah Tuan muda!" mendudukkannya di tepi ranjang.

Lama saling memaku, keduanya tersenyum bahagia lalu saling memandang satu sama lain. Dan kembali meluruskan pandangan.

['Pertama bisa bicara aku memanggil namamu.' ] Garra.

['Pertama bisa bicara,kamu memanggil namaku.'] Mia.

Pemikiran yang sama di otak keduanya.

Garra menoleh,

"Mia!"

"Iya." lembut, tak lagi kasar.

"Terimakasih sudah membawa perubahan dalam keterpurukanku."

"Em." masih lembut.

"Aku sembuh Mia! Meskipun kaki ku belum bisa digerakkan. Lihat tanganku!" Garra mengayun ayun kan kedua tangannya ke atas ke bawah. Semangat, sumringah.

"Kau tidak senang melihatnya?"

"Senang, senang Tuan muda!" jawab Mia, tak menoleh. Hatinya berkecamuk, antara masih marah, tapi lebih ke bahagianya dengan jerih payahnya selama ini yang membuahkan hasil.

"Mia." penuh kelembutan.

"Mia..!" sedikit keras karena yang di panggil tak juga menoleh.

"Eh, iya."

"Maafkan aku. Aku tidak tau kalau sudah membuatmu menderita."

"Tidak semudah itu!" Mia menoleh, kelembutan nya kembali memudar.

"Mia, tolong maafkan aku. Aku janji akan lakukan apapun untuk mu , asal kamu mau memaafkan aku."

Mia menatap dalam.

"Benar?" penuh penekanan.

Garra mengangguk.

Mia tersenyum, "Mau menepatinya?"

"Tidak semua!"

"His dah! Ternyata Tuan Muda orang yang tidak bisa di percaya!" berdiri mau melangkah.

"Asal jangan pergi!" Garra menyambar tangan nya.

'Tangan nya kok seperti setrum ya?' jantung Mia mendadak berdenyut, mirip seperti terkena setrum listrik dengan kekuatan rendah, lalu menoleh, melirik tangan Garra yang masih di pergelangannya.

"Tidak mau pergi kok. Cuma mau ke kamar mandi." polos.

"Maksudnya, Jangan meminta pergi dariku." berusaha menjelaskan.

"Oh, itu. Itu urusan nanti setelah tuan muda benar benar sembuh. Saya kan masih harus bertanggung jawab." Mia melepaskan tangan Garra. Lalu beranjak ke kamar mandi.

Tempat favorit untuk bersembunyi saat sedang galau. Menatap bayangan di cermin lalu bicara sendiri.

"Tuan muda sebentar lagi pasti sembuh. Apa akan mendepakku ya?"

"Kan sudah berjanji akan melakukan apa pun jika aku mau memaafkannya."

"Sebaiknya aku memaafkan , berbaik baik dulu sama dia, sampai dia benar benar sembuh dan urusannya beres. Setelah itu minta uang yang banyak dan pergi."

"Tapi tidak boleh pergi darinya."

"Sudah lah, urusan nanti. Tidak boleh ya minggat! Beres kan!"

"Hah! Aku kan sudah di nikahinya, mana bisa!"

Mia bergelut dengan pikirannya, kemana mana.

Yang diluar pun begitu, senang bercampur sedih. Senang , tubuh atasnya sudah berfungsi kembali. Sedih, ketika memikirkan tentang janjinya mau melakukan apapun untuk Mia.

'Kalau dia minta pergi bagaimana? Tidak tau apa , kalau aku menyukai nya. Sejak pertama melihat nya. Belum lagi kakek, sudah pasti minta aku merantainya.'

Terdengar Mia membuka pintu, pandangannya langsung bertemu dengan pandangan tuan mudanya. Lalu melangkah menghampiri.

"Bagaimana Tuan?"

Deg! Yang di tanya terasa di hati. Takut Mia kembali meminta ingin pergi.

"Aku kan belum sembuh total?"

"Iya tau! Maksudnya.. Mau mandi dulu atau tunggu makanan datang, mau makan dulu?" duduk di sebelahnya, tapi kali ini lebih menjauh memberi jarak.

"Oh.. itu.." mendengus lega.

"Terserah Mia saja."

'Mia.' Mia menoleh, ' Kok bisa semanis itu kedengarannya. Padahal cuma menyebut namaku saja.' Mia menggaruk kepalanya.

"Mia!" Garra memanggil karena Mia terlihat bengong.

"Ah ya, mandi dulu ya?"

Garra mengangguk.

Baru saja Mia melangkah untuk menyiapkan mandi Garra, pintu terdengar di ketuk. Mia menghentikan langkah nya, bukan berlari untuk membuka pintu, malah terburu mendekati Garra.

"Tuan muda! Bisakah anda berpura pura belum terjadi perubahan apa apa pada tubuh anda?"

Garra menatap nya.

"Rahasiakan dulu dari semua nya kecuali Bu Asri."

"Baik lah Nona Mia." untung Garra segera mengerti maksud Mia.

Mia melangkah untuk membuka pintu, kemudian tak lama kembali lagi dengan membawa sebuah nampan.

"Racun sudah datang.." Mia meletakkan nampan di atas meja.

Garra terkekeh mendengar ucapan Mia. Tapi tangannya terkepal penuh marah.

Mia melanjutkan persiapan untuk mandi Garra.

"Yuk.. Sambil menunggu makanan yang sesungguhnya datang." ajak Mia, membantu Garra berdiri untuk ke kursi roda.

"Sudah bisa berdiri?" tanya Mia menarik kursi roda agar lebih mendekat.

"Sudah. Cuma kakinya belum bisa bergerak." jawab Garra memegang erat bahu Mia.

"Pelan pelan, nanti pasti bisa." mendudukkan Garra di kursi roda, lalu mendorong nya ke kamar mandi.

Selesai membuka pakaian Garra, Mia mulia memandikannya.

"Tidak sekalian mandi?" Garra menoleh pada Mia.

"His dah!" Mia memukul bahu Garra.

"Kenapa memukulku? Kan cuma bertanya?"

"Ma..Maaf Tuan muda. Tadi itu kelepasan" Mia gugup karena sudah memukul Garra.

"Kelepasan kok sakit." Garra meraba bahu nya.

"Maaf tuan." Mia melanjutkan pekerjaannya.

"Tidak mandi sekalian?" Garra kembali bertanya.

Mia mendengus,

"Tidak Tuan??? Saya nanti saja setelah tuan muda beres."

"Sekalian saja. Mandi bareng juga tidak apa-apa. Kita kan suami istri. Sah sah saja mandi bareng. Kecuali sama orang lain."

Mia hanya tersenyum, pura pura tapi. Karena hatinya dongkol.

"Mia malu?" Garra kembali menoleh.

"Urat malu kita sudah putus Tuan muda."

"Kau benar, sudah putus. Tidak perlu malu lagi. Mia sudah melihat seluruh tubuhku dan bahkan menyentuhnya. Aku juga pernah melihat tubuhmu. Walau pun belum pernah bisa menyentuhnya. Jadi mandilah sekalian." ucap Garra lagi.

"Ternyata Taun muda cerewet ya???" Mia membanting gayung. Kesal!

"Mandi lah sendiri. Kan sudah bisa bergerak tuh tangan!!" bentak Mia.

"Mia,.. Jangan begitu donk? Aku cuma bercanda." Garra merengek, menyadari jika Mia marah.

Mia menarik nafas, lalu mengambil gayung kembali. Segera menyelesaikan mandi Garra.

"Anu nya bersihin sendiri!" ucap Mia masih dengan nada kesal.

"Tidak bisa begitu donk Mia. Kamu yang sudah biasa melakukan nya." Garra kembali merengek.

"Tidak untuk sekarang??? Cepat bersihkan sendiri!" hilang sudah kelembutan dari seorang Mia.

"Mia..??"

"Cepat. Atau ku tinggal di kamar mandi!"

"Iya iya.. gak usah ngancam begitu."

"Habisnya Tuan muda setelah bisa bicara, cerewet sekali!" sahut Mia. Menunggu Garra selesai.

Garra akhirnya menurut, membersihkan anunya sendiri. Lalu menggosok gigi sendiri.

Lalu Mia membantu Garra berdiri untuk melilit tubuh bagian bawah Garra dengan handuk. Sempat melirik Anu nya itu, tapi segera memalingkan wajahnya.

Garra terkekeh, tapi hanya berani di dalam hati, lalu Garra duduk kembali sambil menggosok rambutnya sendiri dengan handuk lain yang sudah di ulurkan Mia.

Mia mendorong kursi roda untuk keluar.

Bu Asri, ternyata sudah berdiri di depan dan melihat pemandangan yang membuat nya melonjak girang.

"Taun muda! Tangan anda sudah bisa bergerak ya?" meloncat loncat seperti anak kecil sambil mengangkat ngangkat tangan Garra.

Mereka bertiga tertawa bahagia.!

Meskipun setelah ini, Mia harus menghadapi Garra yang mungkin akan super cerewet. Sedangkan Garra harus siap menghadapi Mia, yang mungkin akan galak padanya.

Terpopuler

Comments

Annisa

Annisa

mudah mudahan tidak ada kata berpisah dari garra mau pun mia

2022-05-30

1

Lysa Lisa

Lysa Lisa

lanjut jgn diputus dgn koin ya thour,semoga sukses

2022-03-29

1

ℓ ι ƒ ι α 💕

ℓ ι ƒ ι α 💕

😂😂😂😂

2022-02-12

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal mula
3 Hari pernikahan.
4 Pesan Bu Asri.
5 Merasa nyaman dan Kasihan.
6 Flashback dua tahun yang lalu.
7 Masih Flashback dua tahun yang lalu.
8 Awal mula penderitaan Garra.
9 Luar biasa malu dan canggung! (karena anu)
10 Hanya ingin melindungi Tuan muda!
11 Mia seorang Otodidak!
12 Rencana yang sempurna!
13 Bayi raksasa.
14 Cih...! Berlagak peduli.(Abraham Penjilat)
15 Pertemuan Mia dengan kakek Abian.
16 "Maafkan aku Mia! [ Garra bisa bicara ]
17 Garra cerewet!
18 Kita sama saja!
19 Setan yang doyan sambel!
20 Glubrak....!!!
21 Ngelag!
22 Sepasang suami istri yang kompak!
23 Biawak!
24 "Kau berhutang padaku!"
25 Serangga.
26 Pertengkaran kecil [ Adu argument ]
27 Setan mulai ikut bicara.
28 Seharga Tempe!
29 Lihat aku Mia.
30 Dari ku, hanya dari ku. Untuk mu hanya untuk mu.
31 Garra akan menikah lagi.
32 Satu langkah lagi.
33 Cara membuat cicit.
34 Cuap cuap author Any.
35 Tentu bisa Mia.!
36 Lain kali saja. [ Alias Zonk..!! ]
37 Abang Garra sayang!
38 Judul nya , Kerang ijo.!
39 Sikap Aneh Yuri.
40 Yuri mendadak Ustadzah.
41 Rengekan Tiara.
42 Garra kena tampol.
43 Dua kesalahan besar Yuri.
44 Salah paham.
45 Ciuman yang benar.
46 Penyesalan Yuri Plus Mia terkena serangan Jantung!
47 TBC...!
48 Edisi kebersamaan Mia dan Yuri.
49 Minta HP.
50 Cekrek! [ HP baru ]
51 Junior oh.. Junior..!! Siapa gerangan.
52 Ambyar...!!!
53 Garra dengan dua istri?
54 Malaikat tak bersayap?? Cih...!!!
55 Let's Go Mia! Tumbang kan Pelakor!!
56 Metamorfosis Mia.
57 Pengakuan cinta dari Mia.
58 Obrolan Yang menyesatkan.
59 Sedang bahagia.
60 Berjalan Sempurna.
61 Darah siapa?? Hah! ( Polos Mia kumat lagi.)
62 Ang, keceplosan!
63 Sekretaris Ang Curhat pada bocil.
64 Malam pertama Garra.
65 Stempel Kepemilikan.
66 Tidak seperti biasa.
67 Malu setengah mati.
68 Malam panjang yang kedua.
69 Sekretaris Ang kena sumpah.
70 Menemukan mereka.
71 Garra Mahendra! Menantu Durhaka.
72 Kebaikan Garra.
73 Menemui bi Sumi.
74 Ang, mulai gila!
75 Masih menganggap Bocah.
76 Bucin semua. Tinggal Ang saja.
77 Kesucian Yuri terenggut?
78 Malu!
79 Pria sejati.
80 Patah harapan.
81 Bonus ilmu biologi plus Sekretaris Ang Melamar Yuri?
82 Gatot!
83 Dinner berjalan lancar.
84 Ciuman yang kedua.
85 Meminta bekal.
86 Di kantor part 1.
87 Di Kantor Part 2.
88 Cinta telat pria dewasa.
89 Pengumuman saja, tapi harap di baca juga.
90 Menyelinap ke kamar Yuri??
91 Keadaan yang berbalik. ( Lamaran sekretaris Ang.)
92 Dua koper uang.
93 Nasab Mia kepada Ibunya.
94 Makan siang yang kacau.
95 Garra menderita Sindrom Couvade!
96 Pernikahan Ang, yang di tunda.
97 Di luar nalar!
98 Nama Panjang Sekretaris Ang!
99 Mengantar Pulang Yuri.
100 Ang Mesum!
101 Bangga!
102 6.115.000! Mahar Anggara ( Episode special hari Pernikahan Sekretaris Ang.)
103 Rencana untuk menunda kehamilan!
104 Episode Spesial [ Malam pertama.]
105 Dasar lemah!
106 Entahlah! [ kecil kecil cabe rawit! ]
107 Serasa kejatuhan Bulan!
108 Pisah Ranjang!
109 Sekali lagi. Selamat sekretaris Ang!
110 Giliran Mia yang Ngidam!
111 Hari Persalinan Mia.
112 Bayi Mia!
113 Histerektomi Mia!
114 Pengumuman saja!
115 Kedatangan Bi Sumi!
116 Pengalaman Pribadi.
117 Benalu Tumbuhan Terkutuk Yang Ampuh!
118 Nama Tuan Muda Mahendra!
119 Bonus dari Calon Penerus Mahendra Group!
120 Keinginan Garra!
121 Pesta Penuh Kejutan!
122 Penyesalan Sekretaris Ang!
123 Rencana Prosedur Bayi Tabung.
124 Mengenai Bayi Tabung.
125 Dua garis merah muda!
126 Kegagalan.
127 Menjaga Calon Pengantinnya kelak!
128 Aib keluarga.
129 Rahasia kita berdua.
130 Kepergian Rayyan.
131 Pertemuan yang menyesakkan.
132 Tekad Sekretaris Ang.
133 Terbongkar.
134 Epilog.
135 Bab Penjelasan mengenai Mahram.
136 Promosi Karya baru.
137 Promosi Karya Time Travel!
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Prolog
2
Awal mula
3
Hari pernikahan.
4
Pesan Bu Asri.
5
Merasa nyaman dan Kasihan.
6
Flashback dua tahun yang lalu.
7
Masih Flashback dua tahun yang lalu.
8
Awal mula penderitaan Garra.
9
Luar biasa malu dan canggung! (karena anu)
10
Hanya ingin melindungi Tuan muda!
11
Mia seorang Otodidak!
12
Rencana yang sempurna!
13
Bayi raksasa.
14
Cih...! Berlagak peduli.(Abraham Penjilat)
15
Pertemuan Mia dengan kakek Abian.
16
"Maafkan aku Mia! [ Garra bisa bicara ]
17
Garra cerewet!
18
Kita sama saja!
19
Setan yang doyan sambel!
20
Glubrak....!!!
21
Ngelag!
22
Sepasang suami istri yang kompak!
23
Biawak!
24
"Kau berhutang padaku!"
25
Serangga.
26
Pertengkaran kecil [ Adu argument ]
27
Setan mulai ikut bicara.
28
Seharga Tempe!
29
Lihat aku Mia.
30
Dari ku, hanya dari ku. Untuk mu hanya untuk mu.
31
Garra akan menikah lagi.
32
Satu langkah lagi.
33
Cara membuat cicit.
34
Cuap cuap author Any.
35
Tentu bisa Mia.!
36
Lain kali saja. [ Alias Zonk..!! ]
37
Abang Garra sayang!
38
Judul nya , Kerang ijo.!
39
Sikap Aneh Yuri.
40
Yuri mendadak Ustadzah.
41
Rengekan Tiara.
42
Garra kena tampol.
43
Dua kesalahan besar Yuri.
44
Salah paham.
45
Ciuman yang benar.
46
Penyesalan Yuri Plus Mia terkena serangan Jantung!
47
TBC...!
48
Edisi kebersamaan Mia dan Yuri.
49
Minta HP.
50
Cekrek! [ HP baru ]
51
Junior oh.. Junior..!! Siapa gerangan.
52
Ambyar...!!!
53
Garra dengan dua istri?
54
Malaikat tak bersayap?? Cih...!!!
55
Let's Go Mia! Tumbang kan Pelakor!!
56
Metamorfosis Mia.
57
Pengakuan cinta dari Mia.
58
Obrolan Yang menyesatkan.
59
Sedang bahagia.
60
Berjalan Sempurna.
61
Darah siapa?? Hah! ( Polos Mia kumat lagi.)
62
Ang, keceplosan!
63
Sekretaris Ang Curhat pada bocil.
64
Malam pertama Garra.
65
Stempel Kepemilikan.
66
Tidak seperti biasa.
67
Malu setengah mati.
68
Malam panjang yang kedua.
69
Sekretaris Ang kena sumpah.
70
Menemukan mereka.
71
Garra Mahendra! Menantu Durhaka.
72
Kebaikan Garra.
73
Menemui bi Sumi.
74
Ang, mulai gila!
75
Masih menganggap Bocah.
76
Bucin semua. Tinggal Ang saja.
77
Kesucian Yuri terenggut?
78
Malu!
79
Pria sejati.
80
Patah harapan.
81
Bonus ilmu biologi plus Sekretaris Ang Melamar Yuri?
82
Gatot!
83
Dinner berjalan lancar.
84
Ciuman yang kedua.
85
Meminta bekal.
86
Di kantor part 1.
87
Di Kantor Part 2.
88
Cinta telat pria dewasa.
89
Pengumuman saja, tapi harap di baca juga.
90
Menyelinap ke kamar Yuri??
91
Keadaan yang berbalik. ( Lamaran sekretaris Ang.)
92
Dua koper uang.
93
Nasab Mia kepada Ibunya.
94
Makan siang yang kacau.
95
Garra menderita Sindrom Couvade!
96
Pernikahan Ang, yang di tunda.
97
Di luar nalar!
98
Nama Panjang Sekretaris Ang!
99
Mengantar Pulang Yuri.
100
Ang Mesum!
101
Bangga!
102
6.115.000! Mahar Anggara ( Episode special hari Pernikahan Sekretaris Ang.)
103
Rencana untuk menunda kehamilan!
104
Episode Spesial [ Malam pertama.]
105
Dasar lemah!
106
Entahlah! [ kecil kecil cabe rawit! ]
107
Serasa kejatuhan Bulan!
108
Pisah Ranjang!
109
Sekali lagi. Selamat sekretaris Ang!
110
Giliran Mia yang Ngidam!
111
Hari Persalinan Mia.
112
Bayi Mia!
113
Histerektomi Mia!
114
Pengumuman saja!
115
Kedatangan Bi Sumi!
116
Pengalaman Pribadi.
117
Benalu Tumbuhan Terkutuk Yang Ampuh!
118
Nama Tuan Muda Mahendra!
119
Bonus dari Calon Penerus Mahendra Group!
120
Keinginan Garra!
121
Pesta Penuh Kejutan!
122
Penyesalan Sekretaris Ang!
123
Rencana Prosedur Bayi Tabung.
124
Mengenai Bayi Tabung.
125
Dua garis merah muda!
126
Kegagalan.
127
Menjaga Calon Pengantinnya kelak!
128
Aib keluarga.
129
Rahasia kita berdua.
130
Kepergian Rayyan.
131
Pertemuan yang menyesakkan.
132
Tekad Sekretaris Ang.
133
Terbongkar.
134
Epilog.
135
Bab Penjelasan mengenai Mahram.
136
Promosi Karya baru.
137
Promosi Karya Time Travel!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!