16. Kesedihan Zoya

Adhitya mencengkeram erat lengan Viona dan dibawanya ke mansion belakang yang dijaga ketat oleh banyak pengawal.

"Lepaskan aku, Adhi!" Viona meronta namun Adhitya tak mendengarkan. Matanya merah dipenuhi amarah.

Adhitya membawa Viona ke sebuah ruangan tertutup yang biasanya dijadikan tempat eksekusi para targetnya.

"Akh!" teriak Viona saat Adhitya menghempaskan tubuhnya ke lantai.

"Apa yang akan kau lakukan, Adhi?" tanya Viona gemetar. Ia tak pernah melihat Adhitya semarah ini.

Adhitya mendekati Viona dan berjongkok lalu menarik rambutnya. Satu pekikan keluar dari mulut Viona.

"Kau pikir apa yang sedang kau lakukan, huh?! Berani sekali kau menyentuh Zoya!" teriak Adhitya tepat di depan wajah Viona.

"Sudah kubilang jangan pernah menyentuhnya! Kau masih berani melakukannya, huh?!"

"Ma-maafkan aku, Adhi. Aku terbawa emosi tadi. Aku marah karena kau tak datang ke kafe sementara aku menunggumu."

Adhitya semakin menarik rambut Viona. Sekali lagi Viona merintih kesakitan.

"Jika kau berani menyentuh Zoya lagi, kau akan tahu akibatnya. Sekarang cepat pergi dari sini! Aku muak melihat wajahmu!"

Viona segera bangun dan berlari meninggalkan Adhitya. Air matanya tak bisa lagi tertahan. Ia menangis karena perlakuan kasar Adhitya padanya.

Adhitya mengatur napasnya yang memburu. Joni yang melihat kemarahan di mata bosnya segera menghampirinya.

"Apa yang membuat tuan bos sampai semarah ini pada nona Viona? Tuan bos tidak pernah seperti ini sebelumnya. Apa ini karena nona Zoya?"

Adhitya tak menjawab dan malah pergi meninggalkan Joni.

"Tuan bos mau kemana?" Joni mengejar Adhitya yang ternyata sudah membawa mobilnya pergi. Joni segera mengikuti kemana mobil Adhitya melaju. Di saat begini ia takut jika Adhitya berbuat nekat.

Sementara itu, Zoya masih berdiam diri dikamarnya. Air matanya memang sudah kering. Namun hatinya masih terasa sakit.

Idar masuk ke kamar Zoya yang ternyata tak dikunci.

"Non, bibi masuk ya."

Tak ada jawaban. Idar tetap masuk dan melihat Zoya meringkuk di atas ranjang.

"Nona... Sudah waktunya makan malam. Ayo nona makan dulu."

"Aku tidak lapar, bi."

"Tapi nona harus tetap makan. Kalau sakit bagaimana?"

"Aku tidak akan sakit. Aku adalah wanita yang kuat."

Idar menghembuskan napas kasar.

"Ya sudah, kalau nona lapar bibi sudah siapkan makanan di meja makan. Nanti nona tinggal panaskan sebentar sebelum dimakan. Bibi mohon nona tetap makan. Bibi permisi ya non. Nona istirahat saja."

Idar pun berlalu dari kamar Zoya. Ia menghubungi ponsel tuannya, namun tak aktif.

"Kenapa tuan Adhi selalu saja begini jika ada masalah? Kenapa selalu menghindar? Kasihan nona Zoya. Semoga ia sabar menghadapi tuan Adhi," gumam Idar sambil menggerutu.

......***......

Di sebuah apartemen mewah, Adhitya sendirian menatap langit malam dari balkon. Entah apa yang terjadi dengan dirinya. Kenapa ia bisa semarah itu dengan Viona, kekasih yang sudah menemaninya selama dua tahun terakhir. Apa ini karena Zoya? Tapi kenapa ia justru meninggalkan Zoya yang sedang terluka?

"Bagaimana kabar gadis itu?" gumam Adhitya. Ia menyalakan ponselnya yang sedari tadi ia matikan.

Ada beberapa panggilan tak terjawab dari Idar. Adhitya segera menghubungi ponsel Idar.

"Halo, tuan... Tuan ada dimana? Kenapa belum pulang juga? Tuan baik-baik saja 'kan?"

"Bi, kalau mau bertanya satu persatu dong!"

"Kenapa tuan malah pergi? Kasihan nona Zoya sedari tadi hanya mengurung diri di kamar."

"Bagaimana kabarnya, bi?"

"Nona Zoya sejak sore tadi hanya mengurung diri di kamar. Bibi bujuk untuk makan malampun dia tidak mau. Bagaimana ini tuan? Kalau nona sakit bagaimana? Ini semua salah tuan! Kenapa masih berhubungan dengan nona Viona padahal tuan sudah menikah."

"Kenapa bibi jadi menyalahkan aku?"

"Terus bibi mau menyalahkan siapa? Joni? Anto? Siapa tuan? Tentu saja tuan Adhi. Tuan yang sudah membuat nona bersedih. Cepatlah pulang tuan! Jangan sampai nyonya besar tahu tentang masalah ini."

TUT.

Adhitya memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Ia tak mau mendengar Idar terus menyudutkannya.

Adhitya mengusap wajahnya kasar. Kenapa ia jadi lemah jika mendengar nama Zoya? Apa yang sebenarnya ia rasakan? Mereka baru menikah selama satu minggu. Dan kenapa Adhitya merasa tidak tenang jika tak mendengar kabarnya?

Ponsel Adhitya kembali berdering. Idar balik menghubunginya. Adhitya berpikir sejenak apakah akan mengangkatnya atau tidak.

"Argh!" Adhitya mengumpati dirinya sendiri.

Ia memutuskan untuk mengangkat telepon dari Idar.

"Halo, bi. Ada apa lagi? Kalau bibi hanya ingin memarahiku..."

"Tuan...! Cepat pulang! Nona Zoya pingsan, Tuan. Cepat datang ya!"

"Apa, bi? Zoya pingsan?"

"Bagaimana ini, tuan? Apa bibi minta tolong Toni untuk mengangkat tubuh nona?"

"Heh? Apa katamu?! Jangan biarkan siapapun menyentuh Zoya! Aku akan segera kesana!"

Adhitya segera bergegas mengambil kunci mobilnya dan berlari cepat menuju tempat parkir.

Sementara itu, Idar malah tertawa terkekeh bersama Joni. Mereka berdua beradu tos ria.

"Kita lihat, Bi. Secepat apa tuan bos sampai kesini."

"Hihihi, iya ya Jon. Sekali-kali kita harus mengerjai tuan Adhi. Dia sudah seenaknya menyakiti hati nona Zoya."

"Tapi tuan bos tidak pergi bersama Viona, Bi. Ia malah pergi ke apartemennya. Tempat biasanya dia menyendiri."

"Tapi tetap saja, harusnya tuan mengkhawatirkan keadaan nona. Pasti nona sakit hati dan sedih karena suaminya malah pergi bersama wanita lain. Nona 'kan tidak tahu jika tuan Adhi tidak bersama dengan Viona. Bagaimana jika nona malah berpikir mereka sedang bersama?"

"Hmm, benar juga bi. Untung saja kita memiliki ide ini ya, Bi. Biar saja nanti tuan bos jadi bucin pada nona Zoya."

"Apa itu bucin, Jon?"

"Ah, bibi tidak perlu tahu. Eh, itu suara mobil tuan bos. Sana bibi cepat keluar dan berakting di depan tuan bos."

"Iya, Jon. Cepat sekali sampainya. Tuan pasti ngebut ini, Jon."

Adhitya berlari masuk ke dalam rumah dan meneriakkan nama Zoya. Ia bertemu Idar namun sosok Idar nampaknya tak terlihat di mata Adhitya.

Adhitya segera berlari menaiki tangga menuju kamar Zoya. Dengan sekuat tenaga Adhitya mendobrak pintu kamar Zoya yang memang tak terkunci.

Ia terengah masih dengan berteriak.

"Zoya!" pekik Adhitya.

Zoya yang sedari tadi menelungkupkan wajahnya dengan memeluk lutut, segera menoleh kearah sumber suara.

"Adhitya?" Zoya mengernyitkan dahi.

"Zoya kau tidak apa-apa?"

Adhitya menghambur ke ranjang Zoya dan memeluknya. Zoya terkejut Adhitya tiba-tiba memeluknya. Bisa ia rasakan jika degup jantung Adhitya berdetak kencang.

Sadar dengan apa yang dilakukan Adhitya, Zoya segera mendorong tubuh Adhitya hingga ia terpental jatuh ke lantai.

"Apa yang kau lakukan?! Kenapa tiba-tiba memelukku? Kau mencari kesempatan, huh? Setelah kau puas bersama kekasihmu lalu kau datang padaku! Aku membencimu, Adhitya! Aku benci! Pergi dari kamarku!" Zoya berteriak marah pada Adhitya.

Tangis Zoya pecah memenuhi seisi kamar hingga terdengar ke lantai bawah. Ia sangat kecewa dan juga sedih.

Adhitya beranjak pergi dari kamar Zoya. Ia mengacak rambutnya frustasi. Ia segera menemui Idar yang sudah memberinya informasi palsu.

"Kalian berdua! Kalian bersekongkol untuk mengerjaiku, huh?!"

Emosi Adhitya tak terbendung lagi. Ia menatap dengan tatapan membunuh kepada dua orang di depannya. Joni dan Idar.

......🍂🍂🍂......

#bersambung...

.

.

gimana inih? Mau bikin jadi bucin malah jadi kacau...

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

Terpopuler

Comments

Lizaz

Lizaz

Dikerjain😂
Semangat Zoya, kamu pasti kuat💪

2022-01-01

0

Astrid Meutia

Astrid Meutia

hahahah dkerjain..

2021-12-16

0

🎤K_Fris🎧

🎤K_Fris🎧

bi idar bucin itu aku wkwkwk 😂😂
Kaishan adhi kejungkal 😂😂

2021-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kisah Ini Bermula
2 2. Perkenalan Keluarga Arora
3 3. Belajar Bisnis
4 4. Menguak Masa Lalu
5 5. Strategi Jitu
6 6. Cinta Tak Direstui
7 7. Rencana Mahiya
8 8. Pertama Bertemu
9 9. Kesan Kedua
10 10. Hari Pernikahan
11 11. Perjanjian Pernikahan
12 12. Kekasih Adhitya
13 13. Ibu Mertua
14 14. Satu Kamar Berdua
15 15. Stroberi Oh Stroberi
16 16. Kesedihan Zoya
17 17. Kecewanya Seorang Adhitya
18 18. Luluh
19 19. Stroberi Bagai Candu
20 20. Mafia kok Bucin?!
21 21. Menguji Kesabaran
22 22. Kedatangan Delina
23 23. Mengakhiri Hubungan
24 24. Rahasia Mansion Belakang
25 25. Hati yang Rapuh
26 26. Trauma Masa Lalu
27 27. Siapa Noura?
28 28. Kesalahpahaman
29 29. Isi Hati Daniel
30 30. Yang Sebenarnya Adalah . . .
31 31. Aku Percaya Padamu (18+)
32 32. Kemarahan Anjana
33 33. Kenali Siapa Musuhmu
34 34. Terjerat Cinta Segitiga
35 35. Pesan Terakhir Akash
36 36. Pelajaran Berharga
37 37. Istri Sang Mafia
38 38. Rencana Arjun Dev Thamil
39 39. Bukan Sebuah Jebakan
40 40. Cerita Adhitya tentang Noura
41 41. Untuk Melindungimu
42 42. Malam Panjang Terakhir
43 43. Kelicikan Mahiya
44 44. Pencarian Zoya
45 45. Terpuruk
46 46. Mulai Bangkit
47 47. Bagai Ditelan Bumi
48 48. Dunia Baru Zoya
49 49. Cerdik Seperti Kancil
50 50. Pria dari Masa Lalu
51 51. Dia Kembali
52 52. Bodyguard Tampan
53 53. Lamaran Arjun?
54 54. Untitled (1)
55 55. Untitled (2)
56 56. Anak Panti Asuhan
57 57. H U K U M A N
58 58. Untitled (3)
59 59. Tiga Hari Bersamamu (18+)
60 60. Bodyguard vs Anak Ingusan
61 61. Cemburu Tanda Cinta
62 62. Hingga Napas Terakhir
63 63. Judaiyaan, 'Till Death Do Us Apart (END)
64 Anak Baru DDHSM (Dendam dan Hasrat Sang Mafia)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Kisah Ini Bermula
2
2. Perkenalan Keluarga Arora
3
3. Belajar Bisnis
4
4. Menguak Masa Lalu
5
5. Strategi Jitu
6
6. Cinta Tak Direstui
7
7. Rencana Mahiya
8
8. Pertama Bertemu
9
9. Kesan Kedua
10
10. Hari Pernikahan
11
11. Perjanjian Pernikahan
12
12. Kekasih Adhitya
13
13. Ibu Mertua
14
14. Satu Kamar Berdua
15
15. Stroberi Oh Stroberi
16
16. Kesedihan Zoya
17
17. Kecewanya Seorang Adhitya
18
18. Luluh
19
19. Stroberi Bagai Candu
20
20. Mafia kok Bucin?!
21
21. Menguji Kesabaran
22
22. Kedatangan Delina
23
23. Mengakhiri Hubungan
24
24. Rahasia Mansion Belakang
25
25. Hati yang Rapuh
26
26. Trauma Masa Lalu
27
27. Siapa Noura?
28
28. Kesalahpahaman
29
29. Isi Hati Daniel
30
30. Yang Sebenarnya Adalah . . .
31
31. Aku Percaya Padamu (18+)
32
32. Kemarahan Anjana
33
33. Kenali Siapa Musuhmu
34
34. Terjerat Cinta Segitiga
35
35. Pesan Terakhir Akash
36
36. Pelajaran Berharga
37
37. Istri Sang Mafia
38
38. Rencana Arjun Dev Thamil
39
39. Bukan Sebuah Jebakan
40
40. Cerita Adhitya tentang Noura
41
41. Untuk Melindungimu
42
42. Malam Panjang Terakhir
43
43. Kelicikan Mahiya
44
44. Pencarian Zoya
45
45. Terpuruk
46
46. Mulai Bangkit
47
47. Bagai Ditelan Bumi
48
48. Dunia Baru Zoya
49
49. Cerdik Seperti Kancil
50
50. Pria dari Masa Lalu
51
51. Dia Kembali
52
52. Bodyguard Tampan
53
53. Lamaran Arjun?
54
54. Untitled (1)
55
55. Untitled (2)
56
56. Anak Panti Asuhan
57
57. H U K U M A N
58
58. Untitled (3)
59
59. Tiga Hari Bersamamu (18+)
60
60. Bodyguard vs Anak Ingusan
61
61. Cemburu Tanda Cinta
62
62. Hingga Napas Terakhir
63
63. Judaiyaan, 'Till Death Do Us Apart (END)
64
Anak Baru DDHSM (Dendam dan Hasrat Sang Mafia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!