...merasakannya pertama kali...
...dan hanya bersamamu...
...aku merasa hidup...
......🍂🍂🍂......
Zoya menggeliat mulai membuka matanya. Ia mengerjap seketika dan mengamati jika ini bukan kamarnya.
Ia menoleh ke arah sebelahnya dan melihat Adhitya masih terlelap. Ia baru ingat jika ia tidur di kamar Adhitya semalam karena ia tak mau ibu mertuanya curiga.
Tunggu!!! Tidak ada yang terjadi 'kan semalam?
Zoya memeriksa tubuhnya. Pakaiannya masih lengkap dan tak ada tanda-tanda ia sudah disentuh.
Huft! Syukurlah.
Zoya menghela napas lega. Ia segera turun dari ranjang dan keluar dari kamar Adhitya.
Zoya sangat terkejut karena ia bertemu dengan ibu mertuanya saat keluar dari kamar Adhitya.
"Ibu!" seru Zoya saking terkejutnya.
Anjana tersenyum. "Kau sudah bangun, sayang?"
"Iya, bu," jawab Zoya gugup.
"Ya sudah, ibu tunggu di bawah ya. Kita masak sarapan bersama."
"Iya, bu."
Anjana pun berlalu kembali ke lantai bawah. Zoya mengelus dadanya.
Hampir saja! Untung aku memutuskan untuk tidur di kamar Adhitya semalam. Jika tidak? Bagaimana ibu akan bereaksi?
Zoya segera menuju kamarnya dan membersihkan diri, lalu turun ke bawah menemui ibu mertuanya.
.
.
.
"Kau suka memasak apa, Zoya?" tanya Anjana.
"Banyak, bu. Tapi kebanyakan hanya masakan rumah."
"Justru masakan rumah itu yang paling spesial. Karena tidak akan ada di restoran manapun. Benar tidak?"
"Iya, bu."
"Apa Adhi selalu makan di rumah semenjak kalian menikah?"
"Eh? Iya bu. Aku selalu membuatkan makanan untuk Adhitya."
"Ini sudah siang, coba kau tengok si Adhi sudah bangun atau belum. Kalian tidak lembur 'kan semalam?"
"Hah? Lembur apa bu?"
Anjana terkekeh. Menantunya masih polos sekali ternyata.
"Tidak, bukan apa-apa. Sudah sana kau suruh Adhi agar cepat turun."
"Baik, bu."
Zoya menaiki tangga dengan masih bertanya-tanya apa maksud pertanyaan ibu mertuanya.
Zoya menuju kamar Adhitya dan langsung membuka pintunya. Ia berteriak karena melihat Adhitya sedang berganti baju.
"Ssshhhh! Tidak perlu berteriak! Memangnya kau tidak pernah lihat orang ganti baju, huh?"
"Kenapa tidak mengunci pintu?" Zoya berbalik badan dan menutup matanya dengan tangan.
"Kau yang tidak ketuk pintu lebih dulu."
Benar juga ya. Aku tiba-tiba saja masuk dan tanpa permisi. batin Zoya.
"Sudah selesai, berbaliklah!"
Adhitya meminta Zoya menghadap kearahnya yang sudah lengkap memakai baju.
Zoya masih menutupi wajahnya dengan tangan saat berbalik menghadap Adhitya.
"Baaaa!" Adhitya mengagetkan Zoya tepat di depan wajahnya saat Zoya membuka tangannya. Zoya reflek memukuli dada Adhitya karena kesal.
"Kau benar-benar menyebalkan!" kesal Zoya.
Adhitya menangkap kedua tangan Zoya yang memukuli tubuhnya. Sejenak mata mereka beradu.
Adhitya mengingat kejadian semalam dimana ia mencuri ciuman dari Zoya. Bibir itu kembali menggodanya. Stroberi itu menggodanya.
"Ehem! Kalian ini! Masih pagi sudah bertatap-tatapan begitu." Anjana tiba-tiba datang dan membuyarkan suasana.
Adhitya segera melepas tangan Zoya.
"Dan kau, Zoya, ibu menyuruhmu untuk membangunkan Adhi, bukan membangunkan yang lainnya." goda Anjana sambil terkekeh.
"Ibu!" Adhitya merajuk dan menghampiri ibunya.
Sementara Zoya hanya tertunduk malu.
.
.
.
Acara makan pagi ini hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang beradu. Semuanya diam terutama Adhitya dan Zoya.
Anjana hanya memperhatikan anak dan menantunya. Ingin rasanya ia tertawa keras melihat tingkah mereka yang malu-malu.
"Ibu akan pulang hari ini. Ibu harap kalian bisa terus akur."
Zoya dan Adhitya saling menatap.
"Kenapa tak ada yang menjawab? Apa kalian hanya akur saat ibu ada disini saja, huh?"
"Tidak, bu!" jawab mereka kompak.
"Bagus. Tetaplah akur seperti yang ibu lihat hari ini dan kemarin. Zoya, tolong titip Adhitya ya. Laporkan pada ibu jika dia berbuat macam-macam di luar sana."
"Ibu!" protes Adhitya. "Aku bukan anak kecil yang harus diawasi."
"Kalau begitu bersikaplah sebagai pria dewasa. Kau sudah menikah. Jadi jangan temui wanita itu lagi!"
".............." Adhitya tidak menjawab.
Entah kenapa Zoya merasa sedih karena Adhitya tak menjawab permintaan ibunya. Zoya menghela napas kasar.
Usai kepergian Anjana dan juga Adhitya ke kantor, Zoya kembali sendiri di rumah itu. Ia ingat jika ibu mertuanya meminta agar dia berkebun.
Zoya menemui pengawal Adhitya dan meminta izin untuk keluar bersama Idar untuk membeli beberapa bibit tanaman.
Si pengawal menghubungi Adhitya untuk meminta izin. Dan ternyata Levi mengizinkan Zoya untuk pergi, namun dengan pengawalan ketat.
Zoya kesal dan tidak mau jika Adhitya bersikap berlebihan. Ia menjelaskan jika ia hanya pergi membeli tanaman.
Adhitya mengalah dan membiarkan Zoya hanya pergi dengan satu pengawal.
"Apa aku perlu harus pergi denganmu?" Tanya Zoya pada pengawal bernama Toni.
"Saya hanya menjalankan perintah. Sebaiknya nona menuruti perintah Tuan Adhi. Kalau tidak, saya bisa terkena masalah."
"Jadi aku hanya pergi denganmu? Dan bukan Bi Idar?"
"Iya, Nona."
"Baiklah. Ayo berangkat!"
......~......
Zoya membeli beberapa bibit tanaman di penjual tanaman hias. Ia juga membeli bibit untuk sayur mayur.
Toni terheran melihat nonanya membeli begitu banyak bibit tanaman. Ia pun membantu Zoya menaruh bibit-bibit itu kedalam mobil. Bisa ia lihat jika nonanya itu sangat bahagia hanya dengan hal sepele begini.
Sangat berbeda dengan Viona, kekasih Adhitya yang harus dibelikan barang mewah dan branded baru dia bisa tertawa bahagia. Toni mulai bersimpati pada nona bosnya ini.
Sesampainya di rumah, Zoya langsung berkutat di kebun miliknya yang cukup luas. Ia tak peduli dengan keringat yang mengucur dan rasa lelah di tubuhnya. Seharian ini ia menghabiskan waktu di kebun baru miliknya.
Sore itu, Adhitya kembali ke rumah dan mencari keberadaan Zoya.
"Nona ada di kebun, Tuan." jawab Idar.
"Baiklah. Aku akan kesana."
Adhitya tiba di kebun belakang dan menatap Zoya yang masih asyik dengan tanaman-tanamannya.
"Kudengar kau seharian ada disini."
"Eh? Kau sudah pulang? Apa kau ingin makan? Aku akan masakkan sesuatu untukmu."
"Tidak perlu. Aku tidak lapar. Itu apa yang sedang kau tanam?" tanya Adhitya.
"Ini bibit buah stroberi. Aku sangat suka buah stroberi. Jadi, aku ingin menanamnya sendiri di kebunku."
"Stroberi?" Adhitya menelan ludah. Entah kenapa bayangan tentang rasa stroberi terngiang di otaknya. Dan tiba-tiba saja matanya tertuju pada sesuatu yang mengingatkannya pada stroberi.
Adhitya segera pergi dari kebun karena tak mau hasratnya kembali muncul karena stroberi.
Adhitya menuju kamarnya dan langsung ke kamar mandi. Ia mengguyur tubuhnya di bawah shower agar otaknya tak terus tertuju pada stroberi.
.
.
.
Viona yang di penuhi amarah dihatinya menerobos masuk ke rumah Adhitya dan mencari Zoya. Ia bertanya pada Idar, namun ia bungkam.
Viona mencari ke seluruh penjuru ruangan. Hingga akhirnya mereka bertemu saat Zoya kembali dari kebun.
"Kenapa kau berteriak di rumah orang? Kau sangat tidak punya sopan santun!" Zoya menatap tajam kearah Viona.
"Kau yang tidak punya urat malu! Bisa-bisanya kau merebut sesuatu yang sudah jadi milikku!" Viona sangat geram sekarang.
"Siapa yang kau maksud milikmu? Aku adalah istri Adhitya, sementara kau? Kau hanya kekasih simpanannya!"
"Lancang sekali kau!"
PLAK!
Sebuah tamparan di layangkan Viona ke pipi kiri Zoya.
"Viona!" Adhitya yang melihat kejadian itu segera menghampiri mereka berdua. Ia mengepalkan tangannya kuat dengan menahan amarahnya.
"Apa yang sudah kau lakukan?!" Adhitya menarik tangan Viona dan membawanya keluar.
Sementara Zoya masih mematung dengan memegangi pipinya. Bukan hanya pipinya saja yang sakit, namun hatinya juga. Karena ternyata Adhitya memilih pergi dengan Viona dibanding menolong dirinya. Air matanya tak bisa lagi ia tahan.
"Nona..." Idar menghampiri Zoya.
Zoya segera berlari meninggalkan Idar dan menuju kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya ke ranjang dan menangis disana.
......🍂🍂🍂......
#bersambung
...Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👣👣 (like, komen, favorit😘)...
...terima kasih 💞💞...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Titik pujiningdyah
Sampai di eps 15 mak, besok lanjut lagi
2021-12-31
1
OktaVina23
Sabar ya Zoya, semua kan indah pada waktunya
2021-12-25
1
🎤K_Fris🎧
kenapa zota tudak mengejar ular itu dan membalasnyaaaaaaa 😩😩😩
2021-12-09
1