...Aku pernah merasakan rasa ini...
...namun berakhir dengan luka,...
...kuingin mengulangnya bersamamu,...
...tolong tetaplah tinggal di sisi......
......🍂🍂🍂......
Zoya memulai hari pertamanya bekerja di kafe dengan suka cita yang luar biasa. Ia belajar membuat menu-menu yang ada di kafe, yang rata-rata adalah menu makanan western, dan Zoya kurang mengerti itu.
Beruntung, Chef Marko, selaku chef utama di kafe, dengan telaten bersedia mengajari Zoya.
Kini sudah dua minggu Zoya bekerja di kafe, dan ia menjadi daya tarik kafe yang baru karena penampilannya yang ayu dan ramah.
Pelanggan kafe betah berlama-lama disana, karena ada Zoya. Namun Zoya sendiri tak menyadari jika pesonanya menarik perhatian beberapa pria yang berkunjung ke kafe.
Tak terkecuali pria bernama Dev. ia seorang eksekutif muda yang selalu mampir ke kafe untuk sekedar melepas penat usai pulang bekerja. Beberapa hari terakhir ia sering memperhatikan Zoya.
Hingga akhirnya, Zoya menyambut niat baik Dev sebagai teman. Tentu saja hal ini membuat Adhitya kalang kabut. Ia tak ingin istrinya terekspos oleh pria lain. Inilah hal yang ditakutinya karena mengizinkan Zoya bekerja.
Namun entah mengapa ia selalu luluh dengan sikap Zoya yang meminta apapun padanya.
"Kau bilang hanya akan membantu Marko di dapur, kenapa harus sampai melayani mengantar makanan segala?" sungut Adhitya di tengah obrolan di atas ranjang kamar Zoya.
"Saat jam makan siang, kafe sangat ramai, jadi aku ikut membantu juga. Kasihan mereka kerepotan melayani pelanggan."
"Kau ini! Kenapa selalu menjawab tiap kali aku protes!"
"Karena alasanmu tidak masuk akal! Aku tahu posisiku sebagai seorang istri. Percayalah padaku!"
"Tapi aku tidak percaya dengan pria-pria diluaran sana."
"Jadi bagaimana? Apa kau sudah memikirkan cara untuk kita kedepannya?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan!"
"Aku harus bersiap menghadapi bibi Mahi. Apa kau akan berada di pihakku?"
"Wanita itu bagai ular, Zoya. Aku harus memikirkan cara untuk menghadapinya. Kau tenang saja! Aku tidak akan membiarkan dia melukaimu!"
Zoya menghambur memeluk Adhitya. Entah sejak kapan berada di pelukan Adhitya membuatnya merasa nyaman dan terlindungi. Ia butuh seseorang untuk melindungi dirinya yang rapuh.
Adhitya makin mengeratkan pelukannya. "Tidurlah, aku harus kembali bekerja."
"Ini sudah malam apa kau harus pergi bekerja?"
"Jangan menggodaku wahai stroberi! Atau aku tidak akan membuatmu tenang malam ini." Adhitya mendekatkan wajahnya ke wajah Zoya.
Zoya menghalangi Adhitya dengan tangannya. "Kenapa kau memanggilku stroberi? Apa artinya itu?"
Adhitya terkekeh.
"Jangan tertawa! Aku serius bertanya!"
"Umm, kenapa ya? Kau sungguh ingin tahu?"
Zoya mengangguk.
Adhitya meraih tengkuk Zoya dan kembali menikmati stroberi candunya. Adhitya merasakan begitu manisnya stroberi yang tak pernah membuatnya bosan.
Adhitya merebahkan tubuh Zoya ke tempat tidur dengan masih menikmati stroberinya.
Adhitya berhenti. Ia memandang Zoya dengan tatapan penuh cinta. Meski selama ini Adhitya belum pernah mengatakannya secara langsung. Namun sorot matanya menyatakan jika itu adalah cinta.
Hampir dua bulan mereka menikah, dan Adhitya masih menjaga Zoya dengan baik. Ia tak menyentuh Zoya tanpa persetujuan darinya lebih dulu. Perjanjian yang ia sepakati dengan Mahiya telah ia langgar. Namun Adhitya tak menyesalinya.
Adhitya membelai lembut wajah Zoya.
"Kau tahu, aku tidak akan bisa berhenti jika kau tidak menghentikanku."
Zoya menatap balik suaminya. Ia sadar jika selama ini ia belum menjadi istri yang baik untuk Adhitya. Ia belum melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri.
"Aku tidak akan menghentikanmu..." ucap Zoya lirih. Ia sadar jika kini ia tak mampu menolak pesona seorang Adhitya.
Adhitya tersenyum. Ia kembali meraih bibir stroberi kesukaannya. Adhitya makin menjelajah jauh. Ia melakukannya dengan lembut seperti yang pernah Andreas katakan padanya.
Tok
Tok
Tok
"Tuan Bos!"
Suara Joni membuyarkan aktifitas Adhitya. Ia menggeram keras.
"Pergilah! Kau bilang ada pekerjaan," ujar Zoya.
Adhitya mendengus sebal. Zoya mengusap pelan punggung suaminya.
"Kenapa dia selalu mengganggu kita?" Adhitya merengut.
Zoya terkekeh. "Dia seperti alarm." Zoya merapikan baju suami dan rambutnya yang berantakan.
Adhitya kembali meraih wajah Zoya. Ia masih tak rela meninggalkan stroberinya. Dicicipnya lagi stroberi favoritnya. Sekitar beberapa detik. Tidak! Beberapa menit.
"Tuan bos! Kita harus bergegas." teriak Joni lebih keras.
Dan kali ini Adhitya harus benar-benar rela melepas stroberinya.
"Aku pergi ya!" ucap Adhitya lemas tak berdaya.
......~~~......
"To, akhir-akhir ini apa kau tidak merasa ada yang aneh dengan tuan bos?" tanya Joni saat sedang bersantai berdua dengan Anto.
"Aneh bagaimana?"
"Dia banyak menghabiskan waktu di kamar nona bos."
"Bukankah itu bagus. Itu artinya ide gilamu beberapa waktu lalu berjalan mulus."
"Ish! Itu memang benar. Tapi aku merasa dia terlalu berlebihan. Dia sepertinya mengidap sindrom bucin stadium akhir."
"Hahahaha, kau ini. Makanya cari pacar sana! Jangan hanya mengganggu tuan Adhi saja."
"Dari mana kau tahu aku selalu mengganggu tuan bos?"Joni terkekeh.
"Tuan Adhi pernah mengeluh padaku jika kau selalu mengganggu saat ia sedang bersama nona Zoya."
"Aku tidak mengganggu! Memang kita punya pekerjaan yang harus segera diselesaikan."
"Tapi lihat-lihat dong kalau mau menginterupsi." Anto menepuk bahu Joni. "Berusahalah peka!"
"Tuan bos sudah lama tak bersikap seperti ini. Sejak kepergian nona Noura..."
"Jangan membahas tentang masa lalu. Tuan Adhi sudah bahagia bersama nona Zoya. Dan jangan sampai mulutmu keceplosan mengucap nama nona Noura di depan nona Zoya. Kau mengerti?!"
"Aku hanya takut jika nona bos hanya dijadikan pelarian oleh tuan bos."
PLAK!
"Jaga bicaramu! Jika tuan Adhi mendengarnya kau bisa langsung dibunuh olehnya. Yang kulihat tuan Adhi tulus menyayangi nona Zoya. Semoga mereka bisa mencari solusi atas masalah pernikahan mereka. Aku tidak mau melihat tuan Adhi terpuruk seperti dulu."
Joni pun hanya terdiam sambil memegangi mulutnya yang sakit akibat ditampar Anto.
......~~~~......
Zoya masih sibuk melayani para pelanggan di kafe dengan senyum ramahnya.
Dev memanggilnya dan memintanya untuk menemaninya duduk.
"Ada apa? Apa ada masalah di kantormu?" tanya Zoya.
"Tidak. Aku hanya butuh teman bicara saja."
"Hahaha, beruntung kafe sedang tidak ramai. Kau selalu datang kesini, apa karena makanan disini enak atau..."
"Karena kau..."
"Eh? Karena aku? Hahaha, kau pintar bercanda!"
"Tidak, Zoya. Aku senang bisa berteman denganmu. Kau gadis yang ceria. Mengingatkanku pada seseorang..."
"Eh? Siapa?" Zoya penasaran.
"Dia adalah..."
"Kakak! Disini rupanya! Aku mencari kakak!" Seorang gadis menghampiri Zoya dan Dev.
"Diandra? Duduklah dulu. Kenalkan ini Zoya, dan Zoya, ini Diandra, adikku."
"Hai, aku Zoya. Aku bekerja di kafe ini." Zoya mengulurkan tangannya.
"Hai juga, aku Diandra. Adiknya Kak Arjun." Diandra menyambut uluran tangan Zoya.
"Arjun?" Zoya mengernyitkan dahi.
"Jadi, kakakku sering datang kemari?" tanya Diandra.
"Iya. Dia datang setiap hari," jawab Zoya.
"Oh, begitu. Jadi, karena dia kakak sering kemari? Dia cantik juga..." bisik Diandra ke telinga Dev.
"Sudahlah! Ayo kita pergi!" Dev menarik tangan Diandra dan bergegas keluar dari kafe.
"Zoya, maaf ya. Aku harus segera pergi. Permisi," pamit Diandra.
"Ah, iya." Zoya hanya memandangi Dev dan Diandra pergi. Ia membereskan meja yang tadi ditempati Dev.
"Siapa dia?" Sebuah suara mengejutkan Zoya.
"Adhitya?! Kau mengagetkanku saja!"
"Aku tanya siapa dia?" Nampak raut wajah Adhitya yang diselimuti amarah.
"Kau kenapa? Tentu saja dia pelanggan di kafe ini."
"Oh ya? Pelanggan atau penggemarmu?"
"Apa sih? Kenapa kau tidak percaya padaku?"
"Anak buahku bilang dia sering datang kemari!"
"Oh, jadi kau mengawasiku?" Zoya menyilangkan tangannya.
"Tentu saja. Bukankah sejak awal aku sudah bilang jika aku akan mengawasimu!"
"Dia hanya pelanggan disini!" Jawab Zoya datar sambil berlalu pergi ke dapur.
GREB
Adhitya mencekal lengan Zoya.
"Adhitya, lepas! Aku sedang bekerja!"
"Mulai sekarang kau dipecat dari kafe ini! Kau tidak perlu bekerja lagi disini!" tegas Adhitya.
......🍂🍂🍂......
#bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Meri Enh
Buah Leci
Buah Manggis
Hai othor yang manis
keluarkan karya baru lagi
2022-01-07
1
👑Meylani Putri Putti
lanjut mak
2021-12-10
1
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
wah crazy Up kak 😍
2021-12-10
1