9. Kesan Kedua

bahkan pernikahan pura-pura pun

harus terlihat seperti nyata

.

.

......🍂🍂🍂......

Pagi ini Zoya sudah berkutat didapur untuk memasak. Ia tak mau terus memikirkan hal yang diucapkan bibinya semalam. Ia ingin menyibukkan diri dengan kebiasaan yang disukainya saat dulu masih tinggal di desa Jhansi.

Akash melihat Zoya sedang sibuk di dapur.

"Apa yang kau lakukan di dapur, Nak? Bukankah sudah ada asisten yang memasak."

"Tidak apa, Kek. Aku ingin menyiapkan sarapan untuk kalian."

"Maaf, Tuan. Saya sudah melarang Nona Zoya, tapi Nona tetap memaksa," jelas Nela.

"Ya sudah, tidak apa. Lakukanlah hal yang ingin kau lakukan."

"Itu artinya dia sedang bersiap jadi istri yang baik, Ayah. Benar 'kan Zoya? Jadi istri harus pintar melayani suami dengan baik. Jangan hanya pintar di ranjang saja." Mahiya ikut menimpali.

Zoya menautkan kedua alisnya mendengar ucapan bibinya. Wajahnya sudah merah padam karena marah. Namun tak bisa ia tunjukkan karena ada kakeknya.

Zoya menyiapkan hidangan ke atas meja makan. "Semoga kakek suka dengan masakanku," tutur Zoya dengan tersenyum.

"Tentu kakek suka. Ayo kau juga duduk disini."

"Oh ya, Zoya. Nanti jangan lupa ke Bridal Gallery ya. Hari ini kau akan fitting baju pengantin bersama Adhitya. Bibi sudah siapkan semuanya, nanti kau tinggal pilih saja mana gaun yang kau suka."

"Apa harus memakai gaun pengantin, Bibi?"

"Tentu saja." Mahiya mendekat ke arah Zoya dan berbisik. "Bahkan pernikahan kontrakpun harus terlihat nyata di depan semua orang, bukan?"

Zoya menghela napas karena kesal. Akhirnya semua kebusukan bibinya mulai terlihat. Namun kakeknya masih tidak tahu jika putrinya berhati licik.

Dan setelah semua orang berkumpul di meja makan termasuk Daniel, acara sarapan pagi pun di mulai. Tak ada yang bicara selama duduk di meja makan. Mereka sibuk dengan makanan di depan mereka.

"Bagaimana, Kek? Apa kakek suka?" tanya Zoya.

"Hmm, ini enak, Nak. Kau pintar memasak," puji Akash.

Zoya tersenyum bangga.

"Jadi, Nona yang memasak ini?" tanya Daniel antusias yang membuat Mahiya berdecak kesal.

"Iya, aku yang memasaknya Daniel. Jika kau suka tambah lagi makannya." Tawar Zoya dengan sengaja agar bibinya cemburu.

"Tidak, Nona. Ini sudah cukup."

Usai sarapan Zoya kembali ke kamar untuk bersiap-siap ke butik yang sudah bibinya tentukan.

"Kau ikut 'kan, Na?"

"Sepertinya tidak, Nona. Nyonya Mahiya meminta saya tetap dirumah."

"Huft, dasar! Dia pasti sengaja ingin membuatku berdua saja dengan si Adhit Adhit itu."

"Kenapa Nona kesal? Dia adalah calon suami Nona. Dan dia sangat tampan, Nona."

"Apa kau pikir cari calon suami hanya karena berwajah tampan saja? Tidak, Na. Kita harus cari lelaki yang baik juga, dan punya pekerjaan yang baik."

"Bukankah Tuan Adhitya adalah seorang pengusaha? Sepertinya dia orang yang baik, Nona. Sudahlah, Nona jangan memikirkan yang tidak-tidak. Nona berbahagialah."

Andai saja kau tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik pernikahan ini. Kau pasti tidak akan bicara begitu, Nana. Andai saja aku bisa menceritakan semuanya padamu...

.

.

.

Sementara itu, Mahiya dan Daniel sedang berada di ruang kerja Mahiya.

"Kenapa Nyonya membuat keputusan dengan cepat? Apa Nyonya tidak takut Zoya akan curiga?"

"Semakin cepat semakin baik, Daniel. Aku tidak bisa berbohong didepannya seumur hidupku. Biarkan saja jika dia tahu aku yang merencanakan semuanya. Toh dia tidak akan berani macam-macam."

"Jadi, Zoya sudah tahu?"

"Baru diancam sedikit saja tentang Delina, dia langsung menurut. Sudahlah, jangan membicarakan dia lagi. Hari ini kau pergi ke kantor, 'kan?"

"Iya, Nyonya."

"Baiklah, kalau begitu ayo kita berangkat."

Saat hendak pergi ke butik, Zoya bertemu dengan bibinya dan Daniel yang akan pergi ke kantor bersama.

"Anda sudah mau pergi, Nona?" tanya Daniel.

Pertanyaan Daniel hanya di jawab anggukan oleh Zoya. Zoya pun masuk ke dalam mobil dan pergi bersama supir keluarga Arora.

......~~~......

Zoya sampai di butik yang bibinya maksud. Ia masuk ke dalam butik dan langsung di sambut oleh pegawai disana.

"Nona Zoya?"

"Iya, Mbak."

"Mari silakan, sudah ditunggu didalam."

Dan ternyata Adhitya sudah lebih dulu tiba di butik. Adhitya menyapa Zoya ramah.

"Hai, kau datang juga rupanya." sapa Adhit.

"Iya." jawab Zoya singkat.

Seorang pegawai meminta Zoya untuk memilih gaun pengantin yang dia inginkan.  Zoya memilih gaun yang tertutup karena ia tidak terbiasa memakai pakaian terbuka.

Setelah mencoba gaun yang ia inginkan, Zoya kembali ke tempat dimana Adhitya sedang mengepas jasnya.

"Apa ini semua perlu?" tanya Zoya.

Adhit menatap Zoya. "Tentu saja. Ini sebuah pernikahan."

"Tapi kita hanya akan menikah selama enam bulan."

Adhitya mengerutkan dahi. "Jadi wanita ular itu sudah memberitahu Zoya tentang ini?" batin Adhitya.

"Bagaimanapun ini tetaplah pernikahan, Zoya."

"Kau sudah merencanakan semua ini dengan bibiku 'kan?"

"Tidak bisa dibilang begitu juga. Lalu setelah enam bulan, apa yang dia janjikan padamu?"

"Kebebasanku."

Entah kenapa aku menceritakan ini padanya. Rutuk Zoya.

"Bagaimana Tuan Adhitya? Anda suka jasnya?"

"Iya, aku ambil yang ini saja." Adhitya kemudian berbalik dan pergi ke ruang ganti.

Zoya berdiri memandang dirinya di depan cermin. Gaunnya sangat cantik.

"Aku pilih yang ini saja, Mbak."

"Baik, Nona. Kalau begitu silakan kembali ke ruang ganti."

Zoya segera berganti baju dengan gaun yang tadi dipakainya. Ia tak mau berlama-lama di butik ini. Mengingat semua yang dikatakan bibinya, membuatnya merasa kesal dan marah.

......~~~......

"Silakan masuk, Tuan. Nona Zoya ada didalam."

"Terima kasih."

Zoya terkejut karena mendapati Daniel ada disana.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Zoya datar.

"Aku ingin menjemputmu."

Zoya segera menghampiri Daniel dan berbincang lirih karena tak mau Adhitya mendengar pembicaraan mereka.

"Kenapa kau yang menjemputku? Bukankah tadi aku bersama dengan supir?"

"Dia sudah pergi."

"Mungkin hanya pergi sebentar. Nanti juga akan kembali."

"Dia tidak akan kembali, Zoya. Aku sudah memintanya untuk stand by di rumah saja."

"Apa maksudmu?"

"Zoya, dengarkan aku dulu. Aku tahu kau membenciku, tapi ini adalah yang terbaik."

"Terbaik?" Zoya berdecih. "Kau pasti sudah tahu semua rencana Bibi Mahi ini, bukan?"

Daniel menggeleng cepat. "Kau percayalah padaku."

"Kenapa selalu bicara untuk percaya padamu? Apa kau pikir aku masih bisa mempercayai orang lain?"

Daniel melirik ke arah Adhitya. "Kita bicara di mobil saja. Kau sudah memilih gaunmu?"

"Aku tidak akan pulang denganmu." tolak Zoya.

Zoya kembali menghampiri Adhitya. "Apa kau sibuk? Bisa antarkan aku pulang?" Nada bicara Zoya masih datar seperti biasa.

Adhitya melirik ke arah Daniel. "Tidak, aku tidak sibuk."

"Kalau begitu ayo antar aku kembali ke rumah."

"Baiklah." Adhitya beranjak dari duduknya. Dan melangkah pergi dibelakang Zoya.

Adhit melewati Daniel dan hanya tersenyum menyeringai.

.

.

.

-Di dalam Mobil-

Zoya memandangi Adhitya yang sedang menatap jalanan didepannya. Ia ingin bicara sesuatu namun tidak tahu apa yang akan dikatakan.

"Terima kasih," ucap Zoya pada akhirnya.

"Tidak masalah," jawab Adhit datar dan tetap menatap jalanan di depannya.

Zoya masih menatap Adhitya.

"Memang benar apa yang dikatakan Nana. Adhitya memang sangat tampan. Dan sepertinya dia juga pria yang baik," batin Zoya.

"Apa ada sesuatu di wajahku?"

"Eh?" Pertanyaan Adhitya membuat Zoya tersipu malu. Baru kali ini ia melihat seorang pria sedekat ini.

"Ma-maaf. Aku tidak bermaksud untuk..."

"Tidak perlu meminta maaf. Aku adalah calon suamimu. Kau bisa memandangiku sepuasnya!" Tiba-tiba Adhitya menolehkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya pada Zoya.

"Ish, apa yang kau lakukan?" Zoya mendorong tubuh Adhitya agar menghadap ke depan kembali.

"Kau sedang menyetir, jangan macam-macam!" Zoya memegangi dadanya karena mobil yang di tumpanginya oleng ke kiri karena ulah Adhitya.

Adhitya malah tertawa tertahan karena melihat sikap Zoya yang masih lugu itu.

"Kau memang sangat polos, Zoya. Semoga kau kuat menghadapi hidupmu yang sebentar lagi bagai di neraka," seringai Adhitya dalam hati.

......🍂🍂🍂......

#bersambung

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

hadir mak

2021-12-10

1

🎤K_Fris🎧

🎤K_Fris🎧

semoga saja adhit memang baik dan melindungi zoya.
kenapa nama yang ada di sini membuatku harus, huaaa 😩😩

2021-12-09

1

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Halo kak sy mampir Lg🤗

2021-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kisah Ini Bermula
2 2. Perkenalan Keluarga Arora
3 3. Belajar Bisnis
4 4. Menguak Masa Lalu
5 5. Strategi Jitu
6 6. Cinta Tak Direstui
7 7. Rencana Mahiya
8 8. Pertama Bertemu
9 9. Kesan Kedua
10 10. Hari Pernikahan
11 11. Perjanjian Pernikahan
12 12. Kekasih Adhitya
13 13. Ibu Mertua
14 14. Satu Kamar Berdua
15 15. Stroberi Oh Stroberi
16 16. Kesedihan Zoya
17 17. Kecewanya Seorang Adhitya
18 18. Luluh
19 19. Stroberi Bagai Candu
20 20. Mafia kok Bucin?!
21 21. Menguji Kesabaran
22 22. Kedatangan Delina
23 23. Mengakhiri Hubungan
24 24. Rahasia Mansion Belakang
25 25. Hati yang Rapuh
26 26. Trauma Masa Lalu
27 27. Siapa Noura?
28 28. Kesalahpahaman
29 29. Isi Hati Daniel
30 30. Yang Sebenarnya Adalah . . .
31 31. Aku Percaya Padamu (18+)
32 32. Kemarahan Anjana
33 33. Kenali Siapa Musuhmu
34 34. Terjerat Cinta Segitiga
35 35. Pesan Terakhir Akash
36 36. Pelajaran Berharga
37 37. Istri Sang Mafia
38 38. Rencana Arjun Dev Thamil
39 39. Bukan Sebuah Jebakan
40 40. Cerita Adhitya tentang Noura
41 41. Untuk Melindungimu
42 42. Malam Panjang Terakhir
43 43. Kelicikan Mahiya
44 44. Pencarian Zoya
45 45. Terpuruk
46 46. Mulai Bangkit
47 47. Bagai Ditelan Bumi
48 48. Dunia Baru Zoya
49 49. Cerdik Seperti Kancil
50 50. Pria dari Masa Lalu
51 51. Dia Kembali
52 52. Bodyguard Tampan
53 53. Lamaran Arjun?
54 54. Untitled (1)
55 55. Untitled (2)
56 56. Anak Panti Asuhan
57 57. H U K U M A N
58 58. Untitled (3)
59 59. Tiga Hari Bersamamu (18+)
60 60. Bodyguard vs Anak Ingusan
61 61. Cemburu Tanda Cinta
62 62. Hingga Napas Terakhir
63 63. Judaiyaan, 'Till Death Do Us Apart (END)
64 Anak Baru DDHSM (Dendam dan Hasrat Sang Mafia)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Kisah Ini Bermula
2
2. Perkenalan Keluarga Arora
3
3. Belajar Bisnis
4
4. Menguak Masa Lalu
5
5. Strategi Jitu
6
6. Cinta Tak Direstui
7
7. Rencana Mahiya
8
8. Pertama Bertemu
9
9. Kesan Kedua
10
10. Hari Pernikahan
11
11. Perjanjian Pernikahan
12
12. Kekasih Adhitya
13
13. Ibu Mertua
14
14. Satu Kamar Berdua
15
15. Stroberi Oh Stroberi
16
16. Kesedihan Zoya
17
17. Kecewanya Seorang Adhitya
18
18. Luluh
19
19. Stroberi Bagai Candu
20
20. Mafia kok Bucin?!
21
21. Menguji Kesabaran
22
22. Kedatangan Delina
23
23. Mengakhiri Hubungan
24
24. Rahasia Mansion Belakang
25
25. Hati yang Rapuh
26
26. Trauma Masa Lalu
27
27. Siapa Noura?
28
28. Kesalahpahaman
29
29. Isi Hati Daniel
30
30. Yang Sebenarnya Adalah . . .
31
31. Aku Percaya Padamu (18+)
32
32. Kemarahan Anjana
33
33. Kenali Siapa Musuhmu
34
34. Terjerat Cinta Segitiga
35
35. Pesan Terakhir Akash
36
36. Pelajaran Berharga
37
37. Istri Sang Mafia
38
38. Rencana Arjun Dev Thamil
39
39. Bukan Sebuah Jebakan
40
40. Cerita Adhitya tentang Noura
41
41. Untuk Melindungimu
42
42. Malam Panjang Terakhir
43
43. Kelicikan Mahiya
44
44. Pencarian Zoya
45
45. Terpuruk
46
46. Mulai Bangkit
47
47. Bagai Ditelan Bumi
48
48. Dunia Baru Zoya
49
49. Cerdik Seperti Kancil
50
50. Pria dari Masa Lalu
51
51. Dia Kembali
52
52. Bodyguard Tampan
53
53. Lamaran Arjun?
54
54. Untitled (1)
55
55. Untitled (2)
56
56. Anak Panti Asuhan
57
57. H U K U M A N
58
58. Untitled (3)
59
59. Tiga Hari Bersamamu (18+)
60
60. Bodyguard vs Anak Ingusan
61
61. Cemburu Tanda Cinta
62
62. Hingga Napas Terakhir
63
63. Judaiyaan, 'Till Death Do Us Apart (END)
64
Anak Baru DDHSM (Dendam dan Hasrat Sang Mafia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!