bahkan pernikahan pura-pura pun
harus terlihat seperti nyata
.
.
......🍂🍂🍂......
Pagi ini Zoya sudah berkutat didapur untuk memasak. Ia tak mau terus memikirkan hal yang diucapkan bibinya semalam. Ia ingin menyibukkan diri dengan kebiasaan yang disukainya saat dulu masih tinggal di desa Jhansi.
Akash melihat Zoya sedang sibuk di dapur.
"Apa yang kau lakukan di dapur, Nak? Bukankah sudah ada asisten yang memasak."
"Tidak apa, Kek. Aku ingin menyiapkan sarapan untuk kalian."
"Maaf, Tuan. Saya sudah melarang Nona Zoya, tapi Nona tetap memaksa," jelas Nela.
"Ya sudah, tidak apa. Lakukanlah hal yang ingin kau lakukan."
"Itu artinya dia sedang bersiap jadi istri yang baik, Ayah. Benar 'kan Zoya? Jadi istri harus pintar melayani suami dengan baik. Jangan hanya pintar di ranjang saja." Mahiya ikut menimpali.
Zoya menautkan kedua alisnya mendengar ucapan bibinya. Wajahnya sudah merah padam karena marah. Namun tak bisa ia tunjukkan karena ada kakeknya.
Zoya menyiapkan hidangan ke atas meja makan. "Semoga kakek suka dengan masakanku," tutur Zoya dengan tersenyum.
"Tentu kakek suka. Ayo kau juga duduk disini."
"Oh ya, Zoya. Nanti jangan lupa ke Bridal Gallery ya. Hari ini kau akan fitting baju pengantin bersama Adhitya. Bibi sudah siapkan semuanya, nanti kau tinggal pilih saja mana gaun yang kau suka."
"Apa harus memakai gaun pengantin, Bibi?"
"Tentu saja." Mahiya mendekat ke arah Zoya dan berbisik. "Bahkan pernikahan kontrakpun harus terlihat nyata di depan semua orang, bukan?"
Zoya menghela napas karena kesal. Akhirnya semua kebusukan bibinya mulai terlihat. Namun kakeknya masih tidak tahu jika putrinya berhati licik.
Dan setelah semua orang berkumpul di meja makan termasuk Daniel, acara sarapan pagi pun di mulai. Tak ada yang bicara selama duduk di meja makan. Mereka sibuk dengan makanan di depan mereka.
"Bagaimana, Kek? Apa kakek suka?" tanya Zoya.
"Hmm, ini enak, Nak. Kau pintar memasak," puji Akash.
Zoya tersenyum bangga.
"Jadi, Nona yang memasak ini?" tanya Daniel antusias yang membuat Mahiya berdecak kesal.
"Iya, aku yang memasaknya Daniel. Jika kau suka tambah lagi makannya." Tawar Zoya dengan sengaja agar bibinya cemburu.
"Tidak, Nona. Ini sudah cukup."
Usai sarapan Zoya kembali ke kamar untuk bersiap-siap ke butik yang sudah bibinya tentukan.
"Kau ikut 'kan, Na?"
"Sepertinya tidak, Nona. Nyonya Mahiya meminta saya tetap dirumah."
"Huft, dasar! Dia pasti sengaja ingin membuatku berdua saja dengan si Adhit Adhit itu."
"Kenapa Nona kesal? Dia adalah calon suami Nona. Dan dia sangat tampan, Nona."
"Apa kau pikir cari calon suami hanya karena berwajah tampan saja? Tidak, Na. Kita harus cari lelaki yang baik juga, dan punya pekerjaan yang baik."
"Bukankah Tuan Adhitya adalah seorang pengusaha? Sepertinya dia orang yang baik, Nona. Sudahlah, Nona jangan memikirkan yang tidak-tidak. Nona berbahagialah."
Andai saja kau tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik pernikahan ini. Kau pasti tidak akan bicara begitu, Nana. Andai saja aku bisa menceritakan semuanya padamu...
.
.
.
Sementara itu, Mahiya dan Daniel sedang berada di ruang kerja Mahiya.
"Kenapa Nyonya membuat keputusan dengan cepat? Apa Nyonya tidak takut Zoya akan curiga?"
"Semakin cepat semakin baik, Daniel. Aku tidak bisa berbohong didepannya seumur hidupku. Biarkan saja jika dia tahu aku yang merencanakan semuanya. Toh dia tidak akan berani macam-macam."
"Jadi, Zoya sudah tahu?"
"Baru diancam sedikit saja tentang Delina, dia langsung menurut. Sudahlah, jangan membicarakan dia lagi. Hari ini kau pergi ke kantor, 'kan?"
"Iya, Nyonya."
"Baiklah, kalau begitu ayo kita berangkat."
Saat hendak pergi ke butik, Zoya bertemu dengan bibinya dan Daniel yang akan pergi ke kantor bersama.
"Anda sudah mau pergi, Nona?" tanya Daniel.
Pertanyaan Daniel hanya di jawab anggukan oleh Zoya. Zoya pun masuk ke dalam mobil dan pergi bersama supir keluarga Arora.
......~~~......
Zoya sampai di butik yang bibinya maksud. Ia masuk ke dalam butik dan langsung di sambut oleh pegawai disana.
"Nona Zoya?"
"Iya, Mbak."
"Mari silakan, sudah ditunggu didalam."
Dan ternyata Adhitya sudah lebih dulu tiba di butik. Adhitya menyapa Zoya ramah.
"Hai, kau datang juga rupanya." sapa Adhit.
"Iya." jawab Zoya singkat.
Seorang pegawai meminta Zoya untuk memilih gaun pengantin yang dia inginkan. Zoya memilih gaun yang tertutup karena ia tidak terbiasa memakai pakaian terbuka.
Setelah mencoba gaun yang ia inginkan, Zoya kembali ke tempat dimana Adhitya sedang mengepas jasnya.
"Apa ini semua perlu?" tanya Zoya.
Adhit menatap Zoya. "Tentu saja. Ini sebuah pernikahan."
"Tapi kita hanya akan menikah selama enam bulan."
Adhitya mengerutkan dahi. "Jadi wanita ular itu sudah memberitahu Zoya tentang ini?" batin Adhitya.
"Bagaimanapun ini tetaplah pernikahan, Zoya."
"Kau sudah merencanakan semua ini dengan bibiku 'kan?"
"Tidak bisa dibilang begitu juga. Lalu setelah enam bulan, apa yang dia janjikan padamu?"
"Kebebasanku."
Entah kenapa aku menceritakan ini padanya. Rutuk Zoya.
"Bagaimana Tuan Adhitya? Anda suka jasnya?"
"Iya, aku ambil yang ini saja." Adhitya kemudian berbalik dan pergi ke ruang ganti.
Zoya berdiri memandang dirinya di depan cermin. Gaunnya sangat cantik.
"Aku pilih yang ini saja, Mbak."
"Baik, Nona. Kalau begitu silakan kembali ke ruang ganti."
Zoya segera berganti baju dengan gaun yang tadi dipakainya. Ia tak mau berlama-lama di butik ini. Mengingat semua yang dikatakan bibinya, membuatnya merasa kesal dan marah.
......~~~......
"Silakan masuk, Tuan. Nona Zoya ada didalam."
"Terima kasih."
Zoya terkejut karena mendapati Daniel ada disana.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Zoya datar.
"Aku ingin menjemputmu."
Zoya segera menghampiri Daniel dan berbincang lirih karena tak mau Adhitya mendengar pembicaraan mereka.
"Kenapa kau yang menjemputku? Bukankah tadi aku bersama dengan supir?"
"Dia sudah pergi."
"Mungkin hanya pergi sebentar. Nanti juga akan kembali."
"Dia tidak akan kembali, Zoya. Aku sudah memintanya untuk stand by di rumah saja."
"Apa maksudmu?"
"Zoya, dengarkan aku dulu. Aku tahu kau membenciku, tapi ini adalah yang terbaik."
"Terbaik?" Zoya berdecih. "Kau pasti sudah tahu semua rencana Bibi Mahi ini, bukan?"
Daniel menggeleng cepat. "Kau percayalah padaku."
"Kenapa selalu bicara untuk percaya padamu? Apa kau pikir aku masih bisa mempercayai orang lain?"
Daniel melirik ke arah Adhitya. "Kita bicara di mobil saja. Kau sudah memilih gaunmu?"
"Aku tidak akan pulang denganmu." tolak Zoya.
Zoya kembali menghampiri Adhitya. "Apa kau sibuk? Bisa antarkan aku pulang?" Nada bicara Zoya masih datar seperti biasa.
Adhitya melirik ke arah Daniel. "Tidak, aku tidak sibuk."
"Kalau begitu ayo antar aku kembali ke rumah."
"Baiklah." Adhitya beranjak dari duduknya. Dan melangkah pergi dibelakang Zoya.
Adhit melewati Daniel dan hanya tersenyum menyeringai.
.
.
.
-Di dalam Mobil-
Zoya memandangi Adhitya yang sedang menatap jalanan didepannya. Ia ingin bicara sesuatu namun tidak tahu apa yang akan dikatakan.
"Terima kasih," ucap Zoya pada akhirnya.
"Tidak masalah," jawab Adhit datar dan tetap menatap jalanan di depannya.
Zoya masih menatap Adhitya.
"Memang benar apa yang dikatakan Nana. Adhitya memang sangat tampan. Dan sepertinya dia juga pria yang baik," batin Zoya.
"Apa ada sesuatu di wajahku?"
"Eh?" Pertanyaan Adhitya membuat Zoya tersipu malu. Baru kali ini ia melihat seorang pria sedekat ini.
"Ma-maaf. Aku tidak bermaksud untuk..."
"Tidak perlu meminta maaf. Aku adalah calon suamimu. Kau bisa memandangiku sepuasnya!" Tiba-tiba Adhitya menolehkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya pada Zoya.
"Ish, apa yang kau lakukan?" Zoya mendorong tubuh Adhitya agar menghadap ke depan kembali.
"Kau sedang menyetir, jangan macam-macam!" Zoya memegangi dadanya karena mobil yang di tumpanginya oleng ke kiri karena ulah Adhitya.
Adhitya malah tertawa tertahan karena melihat sikap Zoya yang masih lugu itu.
"Kau memang sangat polos, Zoya. Semoga kau kuat menghadapi hidupmu yang sebentar lagi bagai di neraka," seringai Adhitya dalam hati.
......🍂🍂🍂......
#bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
👑Meylani Putri Putti
hadir mak
2021-12-10
1
🎤K_Fris🎧
semoga saja adhit memang baik dan melindungi zoya.
kenapa nama yang ada di sini membuatku harus, huaaa 😩😩
2021-12-09
1
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
Halo kak sy mampir Lg🤗
2021-12-07
1