Di dalam hutan tepatnya di dekat sungai yang mengalir jernih, Elric membasuh wajahnya yang terasa panas lalu menghirup udara selama yang bisa dia lakukan.
Peti mati telah diambil orang bernama Rumus dan sekarang mereka harus mengambilnya lagi tanpa petunjuk apapun.
Di sisi lain Namira hanya bermain-main dengan ekor Mariella
"Jangan menyentuh ekorku."
"Sesekali tak apa kan Mariella, bukannya ini bagian sensitifmu, kau akan menikmatinya."
"Kalian berdua, ini bukan waktunya bersantai seperti itu... kita harus menemukan peti matinya, jika orang itu menggunakannya dia akan abadi dan bisa dibayangkan semua orang di dunia ini akan berada dalam bahaya," kata Elric gelisah.
"Soal itu jangan khawatir, kita masih punya tiga hari sampai mayat itu bisa digunakan sebelum masa kadaluarsa."
"Memangnya dia makanan," teriak Elric frustasi hingga akhirnya memutuskan hanya diam selagi duduk bersandar di pohon.
Mariella mengangkat tangannya.
"Kalau begitu tuan, aku dan Namira akan pergi sebentar untuk mengumpulkan makanan di sekitar sini, apa boleh?"
"Jangan terlalu jauh."
"Kami mengerti."
Mariella dan Namira pun akhirnya menghilang ke dalam hutan meninggalkan Elric dengan melompat dari dahan ke dahan lain dengan kecepatan tinggi. Tentu bukan makanan yang keduanya cari melainkan menyusul penyihir keserakahan.
Mariella berkata ke arah Namira.
"Sampai kapan kau menyembunyikan identitasmu penyihir keserakahan Alina, selama ini aku hanya diam tapi jika kau membuat tuanku dalam bahaya aku siap untuk mencabik-cabikmu."
"Aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu lagi, aku telah membuang gelarku sebagai penyihir keserakahan."
"Hal seperti itu mana bisa dilakukan, aku memang belum menanyakannya, tapi kenapa kau bisa berubah sejauh ini? Bukannya kau sudah membunuh banyak orang."
"Entahlah, hanya saja aku ingin mencoba menebus dosaku."
"Menebus dosa? Sesuatu yang tidak pernah kubayangkan bisa mendengarnya dari seorang penyihir."
"Demi menghidupkan orang yang telah meninggal, aku telah melakukan banyak hal namun sayangnya semua itu berakhir dengan kegagalan."
"Sudah jelas kan, menghidupkan orang mati bukan sesuatu yang bisa dilakukan, entah untukmu ataupun aku sendiri.. Lalu bagaimana kau bisa memiliki keabadian?"
"Ini hanya kutukan, saat seseorang bermain-main dengan kematian kau akan berakhir sepertiku. Orang-orang berfikir abadi itu sangat menyenangkan tapi itu bukankah hal yang sebenarnya, kau akan terus hidup dan melihat orang-orang yang kau kenal berubah tua dan mati, bahkan ketika kau memutuskan untuk hidup bersama seseorang dia akan lebih dulu meninggalkanmu."
"Bagi manusia mungkin hal itu memang sulit, jika apa yang kau katakan benar soal meminum darahmu itu?"
"Semuanya hanya kebohongan belaka," balas Namira datar.
"Sungguh mengejutkan, lalu kenapa tuan abadi? Aku pikir kau yang melakukannya."
"Mana mungkin aku bisa melakukan itu, lagipula aku hanya kebetulan saja bertemu dengannya."
Mariella hanya mengangguk mengiyakan sebelum melompat jauh ke sebuah padang rumput hijau dimana di depannya seorang penyihir keserakahan bernama Rumus telah menunggunya, Namira pun mengikuti dan berdiri di sampingnya.
"Tak kusangka kalian bisa mengejarku rupanya."
"Aku memiliki penciuman kuat, bahkan jika kau pergi ke benua lain aku masih bisa menemukanmu."
"Begitukah, lalu siapa yang ada di sebelahmu itu, dia bukanlah roh ataupun penyihir."
"Aku memiliki berkat," jawab Namira santai.
"Itu masuk akal, biarlah... jika kau ingin melawanku aku dengan senang hati akan melayani kalian berdua."
Rumus menjatuhkan petinya di tanah kemudian melukai tangannya sendiri dengan pisau kecil untuk meneteskan darah dari sana yang mana ia cipratkan ke arah keduanya.
Saat itu mengenai tanah, itu menghasilkan ledakan dahsyat memaksa Namira maupun Mariella mundur. Di saat yang sama tiba-tiba saja setengah tubuh Namira meledak juga dan ia rubuh ke depan dari pinggang ke kaki.
"Sayang sekali roh tidak memiliki darah, kalau punya aku akan mudah membunuhmu," ucap Rumus kecewa.
"Akulah yang akan meledakan tubuhmu."
"Walau temanmu mati kau tidak peduli."
"Aku membenci orang ini, lagipula hanya tuanku satu-satunya yang kucintai, jika orang ini mati kami bisa berduaan selamanya, bukannya itu bagus."
"Sayangnya hal itu tidak akan terjadi setelah aku membunuhmu juga."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Creeper-Chan
wkwkwk namira dianggap nyamuk
2021-12-12
0