Chapter 20 : Merebut Kembali

Di dalam hutan tepatnya di dekat sungai yang mengalir jernih, Elric membasuh wajahnya yang terasa panas lalu menghirup udara selama yang bisa dia lakukan.

Peti mati telah diambil orang bernama Rumus dan sekarang mereka harus mengambilnya lagi tanpa petunjuk apapun.

Di sisi lain Namira hanya bermain-main dengan ekor Mariella

"Jangan menyentuh ekorku."

"Sesekali tak apa kan Mariella, bukannya ini bagian sensitifmu, kau akan menikmatinya."

"Kalian berdua, ini bukan waktunya bersantai seperti itu... kita harus menemukan peti matinya, jika orang itu menggunakannya dia akan abadi dan bisa dibayangkan semua orang di dunia ini akan berada dalam bahaya," kata Elric gelisah.

"Soal itu jangan khawatir, kita masih punya tiga hari sampai mayat itu bisa digunakan sebelum masa kadaluarsa."

"Memangnya dia makanan," teriak Elric frustasi hingga akhirnya memutuskan hanya diam selagi duduk bersandar di pohon.

Mariella mengangkat tangannya.

"Kalau begitu tuan, aku dan Namira akan pergi sebentar untuk mengumpulkan makanan di sekitar sini, apa boleh?"

"Jangan terlalu jauh."

"Kami mengerti."

Mariella dan Namira pun akhirnya menghilang ke dalam hutan meninggalkan Elric dengan melompat dari dahan ke dahan lain dengan kecepatan tinggi. Tentu bukan makanan yang keduanya cari melainkan menyusul penyihir keserakahan.

Mariella berkata ke arah Namira.

"Sampai kapan kau menyembunyikan identitasmu penyihir keserakahan Alina, selama ini aku hanya diam tapi jika kau membuat tuanku dalam bahaya aku siap untuk mencabik-cabikmu."

"Aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu lagi, aku telah membuang gelarku sebagai penyihir keserakahan."

"Hal seperti itu mana bisa dilakukan, aku memang belum menanyakannya, tapi kenapa kau bisa berubah sejauh ini? Bukannya kau sudah membunuh banyak orang."

"Entahlah, hanya saja aku ingin mencoba menebus dosaku."

"Menebus dosa? Sesuatu yang tidak pernah kubayangkan bisa mendengarnya dari seorang penyihir."

"Demi menghidupkan orang yang telah meninggal, aku telah melakukan banyak hal namun sayangnya semua itu berakhir dengan kegagalan."

"Sudah jelas kan, menghidupkan orang mati bukan sesuatu yang bisa dilakukan, entah untukmu ataupun aku sendiri.. Lalu bagaimana kau bisa memiliki keabadian?"

"Ini hanya kutukan, saat seseorang bermain-main dengan kematian kau akan berakhir sepertiku. Orang-orang berfikir abadi itu sangat menyenangkan tapi itu bukankah hal yang sebenarnya, kau akan terus hidup dan melihat orang-orang yang kau kenal berubah tua dan mati, bahkan ketika kau memutuskan untuk hidup bersama seseorang dia akan lebih dulu meninggalkanmu."

"Bagi manusia mungkin hal itu memang sulit, jika apa yang kau katakan benar soal meminum darahmu itu?"

"Semuanya hanya kebohongan belaka," balas Namira datar.

"Sungguh mengejutkan, lalu kenapa tuan abadi? Aku pikir kau yang melakukannya."

"Mana mungkin aku bisa melakukan itu, lagipula aku hanya kebetulan saja bertemu dengannya."

Mariella hanya mengangguk mengiyakan sebelum melompat jauh ke sebuah padang rumput hijau dimana di depannya seorang penyihir keserakahan bernama Rumus telah menunggunya, Namira pun mengikuti dan berdiri di sampingnya.

"Tak kusangka kalian bisa mengejarku rupanya."

"Aku memiliki penciuman kuat, bahkan jika kau pergi ke benua lain aku masih bisa menemukanmu."

"Begitukah, lalu siapa yang ada di sebelahmu itu, dia bukanlah roh ataupun penyihir."

"Aku memiliki berkat," jawab Namira santai.

"Itu masuk akal, biarlah... jika kau ingin melawanku aku dengan senang hati akan melayani kalian berdua."

Rumus menjatuhkan petinya di tanah kemudian melukai tangannya sendiri dengan pisau kecil untuk meneteskan darah dari sana yang mana ia cipratkan ke arah keduanya.

Saat itu mengenai tanah, itu menghasilkan ledakan dahsyat memaksa Namira maupun Mariella mundur. Di saat yang sama tiba-tiba saja setengah tubuh Namira meledak juga dan ia rubuh ke depan dari pinggang ke kaki.

"Sayang sekali roh tidak memiliki darah, kalau punya aku akan mudah membunuhmu," ucap Rumus kecewa.

"Akulah yang akan meledakan tubuhmu."

"Walau temanmu mati kau tidak peduli."

"Aku membenci orang ini, lagipula hanya tuanku satu-satunya yang kucintai, jika orang ini mati kami bisa berduaan selamanya, bukannya itu bagus."

"Sayangnya hal itu tidak akan terjadi setelah aku membunuhmu juga."

Terpopuler

Comments

Creeper-Chan

Creeper-Chan

wkwkwk namira dianggap nyamuk

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pemuda Dari Dunia Lain
2 Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati
3 Chapter 03 : Kontraktor Roh
4 Chapter 04 : Insiden Penyihir
5 Chapter 05 : Wanita Dengan Seratus Persen Kegilaan
6 Chapter 06 : Penyihir Keserakahan Alina
7 Chapter 07 : Berkat, Roh dan Penyihir
8 Chapter 08 : Keluar Dari Hutan
9 Chapter 09 : Para Pemburu Peti Mati
10 Chapter 10 : Hal Tak Terduga
11 Chapter 11 : Mariella
12 Chapter 12 : Kekejaman Dari Penyihir
13 Chapter 13 : Hutan Penyihir
14 Chapter 14 : Lokasi Pertemuan
15 Chapter 15 : Ruang Rahasia Dari Pemilik Masion Kota Ini
16 Chapter 16 : Tanaman Beracun
17 Chapter 17 : Kegelapan Yang Menelan Seluruh Dosa Besar
18 Chapter 18 : Masa Lalu Dari Gadis Berambut Perak
19 Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan
20 Chapter 20 : Merebut Kembali
21 Chapter 21 : Roh Serigala Dan Akhir Dari Penyihir Keserakahan
22 Chapter 22 : Kumpulan Serigala
23 Chapter 23 : Desa Mati Dan Seorang Yang Kehilangan Ingatannya
24 Chapter 24 : Penyihir Kerakusan
25 Chapter 25 : Ibukota Night Tail Kerajaan Ediora
26 Chapter 26 : Rencana Pernikahan
27 Chapter 27 : Obrolan Berdua
28 Chapter 28 : Kencan Bersama Putri Ini
29 Chapter 29 : Sekte Penyihir Origin
30 Chapter 30 : Serangan Ke Masion
31 Chapter 31 : Penyihir Api
32 Chapter 32 : Di Dalam Rumah Tua
33 Chapter 33 : Obrolan Dua Wanita
34 Chapter 34 : Desa Dari Pemuja Dewi Venus
35 Chapter 35 : Alasan
36 Chapter 36 : Perubahan Pada Dewi
37 Chapter 37 : Kerakusan
38 Chapter 38 : Pertarungan Sengit
39 Chapter 39 : Kota Berwarna Merah
40 Chapter 40 : Sebuah Bar
41 Chapter 41 : Kebenaran Dari Kota Ini
42 Chapter 42 : Setelahnya
43 Chapter 43 : Pulau Di Atas Awan
44 Chapter 44 : Sang Dewi Iris Dan Kemunculan Iblis Di Kota Suci
45 Chapter 45 : Iblis Dalam Wujud Manusia
46 Chapter 46 : Kekuatan Pinjaman
47 Chapter 47 : Sebuah Desa Tanpa Air
48 Chapter 48 : Penyihir Di Bukit Air Terjun
49 Chapter 49 : Penyihir Dalam Makam Tersembunyi
50 Chapter 50 : Sebuah Tujuan
51 Chapter 51 : Sebuah Rencana
52 Chapter 52 : Sebuah Jebakan Yang Telah Dipersiapkan
53 Chapter 53 : Penyihir Kemalasan
54 Chapter 54 : Desa Misterius
55 Chapter 55 : Iblis Yang Dimaksud
56 Chapter 56 : Seorang Pixie
57 Chapter 57 : Keluar Dari Hutan
58 Chapter 58 : Sebuah Neraka
59 Chapter 59 : Tempat Yang Terlupakan
60 Chapter 60 : Pertarungan Akhir (Tamat)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 01 : Pemuda Dari Dunia Lain
2
Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati
3
Chapter 03 : Kontraktor Roh
4
Chapter 04 : Insiden Penyihir
5
Chapter 05 : Wanita Dengan Seratus Persen Kegilaan
6
Chapter 06 : Penyihir Keserakahan Alina
7
Chapter 07 : Berkat, Roh dan Penyihir
8
Chapter 08 : Keluar Dari Hutan
9
Chapter 09 : Para Pemburu Peti Mati
10
Chapter 10 : Hal Tak Terduga
11
Chapter 11 : Mariella
12
Chapter 12 : Kekejaman Dari Penyihir
13
Chapter 13 : Hutan Penyihir
14
Chapter 14 : Lokasi Pertemuan
15
Chapter 15 : Ruang Rahasia Dari Pemilik Masion Kota Ini
16
Chapter 16 : Tanaman Beracun
17
Chapter 17 : Kegelapan Yang Menelan Seluruh Dosa Besar
18
Chapter 18 : Masa Lalu Dari Gadis Berambut Perak
19
Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan
20
Chapter 20 : Merebut Kembali
21
Chapter 21 : Roh Serigala Dan Akhir Dari Penyihir Keserakahan
22
Chapter 22 : Kumpulan Serigala
23
Chapter 23 : Desa Mati Dan Seorang Yang Kehilangan Ingatannya
24
Chapter 24 : Penyihir Kerakusan
25
Chapter 25 : Ibukota Night Tail Kerajaan Ediora
26
Chapter 26 : Rencana Pernikahan
27
Chapter 27 : Obrolan Berdua
28
Chapter 28 : Kencan Bersama Putri Ini
29
Chapter 29 : Sekte Penyihir Origin
30
Chapter 30 : Serangan Ke Masion
31
Chapter 31 : Penyihir Api
32
Chapter 32 : Di Dalam Rumah Tua
33
Chapter 33 : Obrolan Dua Wanita
34
Chapter 34 : Desa Dari Pemuja Dewi Venus
35
Chapter 35 : Alasan
36
Chapter 36 : Perubahan Pada Dewi
37
Chapter 37 : Kerakusan
38
Chapter 38 : Pertarungan Sengit
39
Chapter 39 : Kota Berwarna Merah
40
Chapter 40 : Sebuah Bar
41
Chapter 41 : Kebenaran Dari Kota Ini
42
Chapter 42 : Setelahnya
43
Chapter 43 : Pulau Di Atas Awan
44
Chapter 44 : Sang Dewi Iris Dan Kemunculan Iblis Di Kota Suci
45
Chapter 45 : Iblis Dalam Wujud Manusia
46
Chapter 46 : Kekuatan Pinjaman
47
Chapter 47 : Sebuah Desa Tanpa Air
48
Chapter 48 : Penyihir Di Bukit Air Terjun
49
Chapter 49 : Penyihir Dalam Makam Tersembunyi
50
Chapter 50 : Sebuah Tujuan
51
Chapter 51 : Sebuah Rencana
52
Chapter 52 : Sebuah Jebakan Yang Telah Dipersiapkan
53
Chapter 53 : Penyihir Kemalasan
54
Chapter 54 : Desa Misterius
55
Chapter 55 : Iblis Yang Dimaksud
56
Chapter 56 : Seorang Pixie
57
Chapter 57 : Keluar Dari Hutan
58
Chapter 58 : Sebuah Neraka
59
Chapter 59 : Tempat Yang Terlupakan
60
Chapter 60 : Pertarungan Akhir (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!