Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan

Di atas batu jembatan itu, Elric duduk selagi menunggu kedatangan Namira, untuk Mariella dia lebih suka duduk di pangkuan Elric selagi tersenyum senang walaupun hal itu membuat tuannya merasa tidak nyaman

"Mariella ekormu menutupi wajahku."

"Tak apa kan tuan, aku sangat senang jika tuan mau mengelusnya juga."

Elric hanya mendesah pelan sebelum akhirnya dia melihat Namira yang berlari ke arahnya selagi melambaikan tangan.

"Maaf lama."

"Bagaimana soal penyihirnya?"

"Aku menghajarnya sampai babak belur loh," ucap Namira tersenyum lebar memamerkan otot tangannya.

Dalam kasus sebenarnya Namira telah membunuhnya.

"Jadi apa yang mereka rencanakan?"

"Mereka hanya ingin mempersiapkan serangan ke kota ini dan kota lain, karena sudah selesai mari pergi."

Namira berjalan di depan sementara Elric mengikutinya dari belakang setelah memindahkan Mariella di pangkuannya.

"Tuan jangan jauh-jauh."

"Lepaskan tanganku Mariella, sekarang lebih baik kau berjalan di depan untuk memandu kita ke The Little Apple Garden."

"Aku menolak."

Namira yang sedikit risih dengan kelakuan Mariella menghentikan langkahnya lalu menarik Mariella menjauh dari Elric.

"Aku benci harus mengakuinya, akan tetapi aku cemburu, cepat menjauhlah."

"Tidak, tidak mau."

"Kalian berdua."

Ketika mereka berdebat satu sama lain, beberapa pasukan melintas dengan sebuah kereta mewah di tengahnya.

"Minggir kalian semua, kalian menghalangi jalan."

"Maafkan kami."

Elric dengan ringan menarik kerah baju Mariella lalu menarik tangan Namira ke pinggir jalan selagi menatap barisan itu menjauh.

"Yang ada di dalam kereta itu pasti bangsawan," bersamaan perkataan Elric tiba-tiba saja sesuatu menghantam kereta hingga membuat material tanah menyembur ke udara beberapa meter.

Saat debu itu berhamburan ke udara sosok makhluk besar muncul dari sana, tubuhnya berwarna hijau dan wajahnya jelas tidak menyerupai manusia manapun.

Itu adalah sosok monster yang ditakuti banyak orang yang berasal dari ras Orc.

Disaster.

Anehnya moster itu bukan tertuju pada orang-orang yang terbaring di tanah di sekitarnya melainkan pada sosok gadis berambut putih di depannya, dengan kecepatan luar biasa makhluk itu melangkah maju.

"Kenapa dia mengincar kita?" tentu ketiganya berlari menjauh. Namun sayangnya untuk lolos dari Disaster sangatlah mustahil.

Sekali lompatannya bisa menerbangkannya beberapa puluh meter ke udara hingga mampu berdiri di depan ketiganya.

Mariella berkata ke arah Namira.

"Sepertinya dia mengincarmu."

"Mungkin aku pernah membuatnya marah di masa lalu."

Jelas itu hanya kebohongan yang dibuat Namira untuk kedua rekannya, bagaimanapun melihatnya, makhluk ini benar-benar mengincar peti mati yang ada di punggung Namira.

Elric yang sudah menduganya melangkah maju, dengan kontrak yang dimilikinya dia mampu menggunakan kemampuan yang sama dengan Mariella.

Dengan santai dia menyemburkan angin untuk menutupi seluruh tubuh Disaster dengan debu, kendati demikian.

SRAK.

Sebuah suara aneh terbang ke udara bersamaan darah yang menyembur bagaikan air mancur, dari bahu sampai perut bagian samping Elric telah terbelah dua oleh sesuatu yang sangat tajam melebihi pedang, hanya melihat sekilas dia tahu siapa yang melakukannya sebelum rubuh.

Itu adalah seorang pria berambut putih dengan pakaian rapih yang membawa pedang merah ditangannya, atau sejujurnya itu terbuat dari darah.

Namira yang melihatnya dari dekat hanya bisa terbelalak kaget sedangkan Mariella yang hendak mendekat untuk membantu tuannya dihadang oleh Disaster.

"Sialan."

Mariella mengayunkan cakarnya namun wajahnya lebih dulu dihempaskan ke samping lewat pukulan Disaster. Untuk Namira dia tidak ingin bergerak secara gegabah dan menunggu apa yang ingin dikatakan pria di depannya.

"Namaku adalah Rumus, penyihir perwakilan keserakahan, jika kau memberikan peti matinya aku akan membiarkan kalian hidup."

"Ini hanya peti biasa, kenapa kau begitu menginginkannya?"

"Di dalam peti itu, ada penyihir keserakahan generasi pertama bukan.. aku menginginkannya."

Rumus menginjakan kakinya tepat di kepala Elric hingga kepala itu hancur sedangkan satu bola matanya menggelinding ke kaki Namira.

"Elric."

Walau Elric bisa hidup lagi, itu bukan sesuatu yang pantas diterima siapapun.

"Maksudku bukan dia, melainkan orang-orang di sana itu," kata Rumus tersenyum puas.

Menjadikan orang-orang sebagai tawanan adalah sesuatu yang biasa dilakukan para penyihir, Namira tahu betul hal itu. Apalagi dia juga di masa lalu selalu bermain-main dengan nyawa manusia.

Dengan berat hati Namira memberikan peti mati tersebut yang mana dibawa oleh Rumus.

"Pilihan yang bagus, sekarang Disaster, bunuh mereka"

"Itu bukan kesepakatannya," teriak Namira namun Rumus tidak memperdulikannya dan pergi dengan peti matinya.

Saat Namira melangkah maju untuk mengejarnya, Disaster langsung menghadangnya seolah ingin memakannya.

"Lapar, lapar, lapar."

"Jadi begitu, kau terkena kutukan kerakusan."

Namira melompat saat tangan itu menyerangnya, ketika dia hendak membalas sesuatu telah terjadi, beberapa pohon di terbangkan begitu saja ke udara, ketika menengok ke arah pusat kerusakan itu, seekor serigala raksasa telah berdiri di sana.

Serigala itu menggeram dengan mata penuh kebencian lalu melompat mengincar Disaster.

Disaster yang tidak bisa mengelak dari serangan itu dicabik-cabik seperti sebuah boneka hingga setiap tubuhnya berhamburan ke segala arah, selanjutnya kepalanya dihancurkan seperti sebuah tomat.

"Raaaugh."

Namira segera mengelus kaki serigala itu.

"Tenanglah Mariella, Elric abadi."

"Abadi?"

"Um... sebentar lagi dia akan hidup kembali."

Tubuh serigala itu mengecil lalu berubah menjadi sosok Mariella sebelumnya, ketika seluruh tubuh Elric memutar waktunya kembali setiap organ dan darah disatukan kembali.

"Aku benar-benar mudah mati."

"Tuan."

Mariella melompat memeluk Elric selagi menjilati wajahnya.

"Hentikan Mariella, hentikan."

"Seekor hewan memang tidak bisa menahan diri, mari pergi dari sini sebelum mereka mengejar kita," atas pernyataan Namira ketiganya berlari ke arah hutan.

Terpopuler

Comments

Creeper-Chan

Creeper-Chan

lah dikasih gitu aja

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pemuda Dari Dunia Lain
2 Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati
3 Chapter 03 : Kontraktor Roh
4 Chapter 04 : Insiden Penyihir
5 Chapter 05 : Wanita Dengan Seratus Persen Kegilaan
6 Chapter 06 : Penyihir Keserakahan Alina
7 Chapter 07 : Berkat, Roh dan Penyihir
8 Chapter 08 : Keluar Dari Hutan
9 Chapter 09 : Para Pemburu Peti Mati
10 Chapter 10 : Hal Tak Terduga
11 Chapter 11 : Mariella
12 Chapter 12 : Kekejaman Dari Penyihir
13 Chapter 13 : Hutan Penyihir
14 Chapter 14 : Lokasi Pertemuan
15 Chapter 15 : Ruang Rahasia Dari Pemilik Masion Kota Ini
16 Chapter 16 : Tanaman Beracun
17 Chapter 17 : Kegelapan Yang Menelan Seluruh Dosa Besar
18 Chapter 18 : Masa Lalu Dari Gadis Berambut Perak
19 Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan
20 Chapter 20 : Merebut Kembali
21 Chapter 21 : Roh Serigala Dan Akhir Dari Penyihir Keserakahan
22 Chapter 22 : Kumpulan Serigala
23 Chapter 23 : Desa Mati Dan Seorang Yang Kehilangan Ingatannya
24 Chapter 24 : Penyihir Kerakusan
25 Chapter 25 : Ibukota Night Tail Kerajaan Ediora
26 Chapter 26 : Rencana Pernikahan
27 Chapter 27 : Obrolan Berdua
28 Chapter 28 : Kencan Bersama Putri Ini
29 Chapter 29 : Sekte Penyihir Origin
30 Chapter 30 : Serangan Ke Masion
31 Chapter 31 : Penyihir Api
32 Chapter 32 : Di Dalam Rumah Tua
33 Chapter 33 : Obrolan Dua Wanita
34 Chapter 34 : Desa Dari Pemuja Dewi Venus
35 Chapter 35 : Alasan
36 Chapter 36 : Perubahan Pada Dewi
37 Chapter 37 : Kerakusan
38 Chapter 38 : Pertarungan Sengit
39 Chapter 39 : Kota Berwarna Merah
40 Chapter 40 : Sebuah Bar
41 Chapter 41 : Kebenaran Dari Kota Ini
42 Chapter 42 : Setelahnya
43 Chapter 43 : Pulau Di Atas Awan
44 Chapter 44 : Sang Dewi Iris Dan Kemunculan Iblis Di Kota Suci
45 Chapter 45 : Iblis Dalam Wujud Manusia
46 Chapter 46 : Kekuatan Pinjaman
47 Chapter 47 : Sebuah Desa Tanpa Air
48 Chapter 48 : Penyihir Di Bukit Air Terjun
49 Chapter 49 : Penyihir Dalam Makam Tersembunyi
50 Chapter 50 : Sebuah Tujuan
51 Chapter 51 : Sebuah Rencana
52 Chapter 52 : Sebuah Jebakan Yang Telah Dipersiapkan
53 Chapter 53 : Penyihir Kemalasan
54 Chapter 54 : Desa Misterius
55 Chapter 55 : Iblis Yang Dimaksud
56 Chapter 56 : Seorang Pixie
57 Chapter 57 : Keluar Dari Hutan
58 Chapter 58 : Sebuah Neraka
59 Chapter 59 : Tempat Yang Terlupakan
60 Chapter 60 : Pertarungan Akhir (Tamat)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 01 : Pemuda Dari Dunia Lain
2
Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati
3
Chapter 03 : Kontraktor Roh
4
Chapter 04 : Insiden Penyihir
5
Chapter 05 : Wanita Dengan Seratus Persen Kegilaan
6
Chapter 06 : Penyihir Keserakahan Alina
7
Chapter 07 : Berkat, Roh dan Penyihir
8
Chapter 08 : Keluar Dari Hutan
9
Chapter 09 : Para Pemburu Peti Mati
10
Chapter 10 : Hal Tak Terduga
11
Chapter 11 : Mariella
12
Chapter 12 : Kekejaman Dari Penyihir
13
Chapter 13 : Hutan Penyihir
14
Chapter 14 : Lokasi Pertemuan
15
Chapter 15 : Ruang Rahasia Dari Pemilik Masion Kota Ini
16
Chapter 16 : Tanaman Beracun
17
Chapter 17 : Kegelapan Yang Menelan Seluruh Dosa Besar
18
Chapter 18 : Masa Lalu Dari Gadis Berambut Perak
19
Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan
20
Chapter 20 : Merebut Kembali
21
Chapter 21 : Roh Serigala Dan Akhir Dari Penyihir Keserakahan
22
Chapter 22 : Kumpulan Serigala
23
Chapter 23 : Desa Mati Dan Seorang Yang Kehilangan Ingatannya
24
Chapter 24 : Penyihir Kerakusan
25
Chapter 25 : Ibukota Night Tail Kerajaan Ediora
26
Chapter 26 : Rencana Pernikahan
27
Chapter 27 : Obrolan Berdua
28
Chapter 28 : Kencan Bersama Putri Ini
29
Chapter 29 : Sekte Penyihir Origin
30
Chapter 30 : Serangan Ke Masion
31
Chapter 31 : Penyihir Api
32
Chapter 32 : Di Dalam Rumah Tua
33
Chapter 33 : Obrolan Dua Wanita
34
Chapter 34 : Desa Dari Pemuja Dewi Venus
35
Chapter 35 : Alasan
36
Chapter 36 : Perubahan Pada Dewi
37
Chapter 37 : Kerakusan
38
Chapter 38 : Pertarungan Sengit
39
Chapter 39 : Kota Berwarna Merah
40
Chapter 40 : Sebuah Bar
41
Chapter 41 : Kebenaran Dari Kota Ini
42
Chapter 42 : Setelahnya
43
Chapter 43 : Pulau Di Atas Awan
44
Chapter 44 : Sang Dewi Iris Dan Kemunculan Iblis Di Kota Suci
45
Chapter 45 : Iblis Dalam Wujud Manusia
46
Chapter 46 : Kekuatan Pinjaman
47
Chapter 47 : Sebuah Desa Tanpa Air
48
Chapter 48 : Penyihir Di Bukit Air Terjun
49
Chapter 49 : Penyihir Dalam Makam Tersembunyi
50
Chapter 50 : Sebuah Tujuan
51
Chapter 51 : Sebuah Rencana
52
Chapter 52 : Sebuah Jebakan Yang Telah Dipersiapkan
53
Chapter 53 : Penyihir Kemalasan
54
Chapter 54 : Desa Misterius
55
Chapter 55 : Iblis Yang Dimaksud
56
Chapter 56 : Seorang Pixie
57
Chapter 57 : Keluar Dari Hutan
58
Chapter 58 : Sebuah Neraka
59
Chapter 59 : Tempat Yang Terlupakan
60
Chapter 60 : Pertarungan Akhir (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!