Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati

Langit berubah kelabu seperti perasaan hati Elric sekarang, setelah menguburkan pria yang baru dikenalnya ia pergi menuju kota terdekat, di sana ia menjual kereta kuda tersebut demi mendapatkan beberapa koin emas yang ia pakai untuk menginap di penginapan sederhana di tengah kota, selagi duduk di kursi secara terbalik ia menatap air hujan yang menetes dari langit. Perlahan titik air itu menyisir permukaan jendela lalu menghilang jatuh ke bawah.

Apa yang bisa dipikirkan oleh Elric hanyalah kejadian yang menimpanya.

Kemarahan jelas apa yang terlukis di wajahnya, akan tetapi di sisi lain dia merasa sedih dengan kehidupannya. Jika dia kuat mungkin dia bisa menyelamatkan pria yang sebelumnya dia temui, terlebih saat melihat wanita itu harusnya dia menyadari bahwa ada yang aneh dengannya.

"Sial," Elric membuang perkataan itu dari mulutnya.

Nasi telah menjadi bubur dan hal itu tidak bisa diubah lagi, yang bisa dia lakukan hanyalah mencoba untuk menerima dan sedikit demi sedikit berusaha melupakannya. Tak lama kemudian pandangan Elric tertuju jauh keluar jendela.

Dia melihat seorang gadis kecil sedang berteduh di emperan toko selagi duduk di atas sebuah peti mati yang jelas memiliki ukuran lebih besar dari tubuhnya. Gadis itu memiliki rambut putih pucat dengan pita biru melekat di sisi kiri kanannya, jika menanyakan bagaimana pakaiannya, dia memakai pakaian seperti jubah penyihir akan tetapi di bagian lehernya ada sebuah tudung bertelinga kucing yang berfungsi untuk menutupi kepalanya.

Untuk bawahannya sendiri dia hanya mengenakan celana pendek dan sepatu bot serasi.

Apa yang bisa digambarkan dari sosok itu hanyalah keimutan dari gadis polos.

Ketika Elric memikirkan hal demikian di dalam kepalanya, gadis itu telah menyadari sosok yang sedang menatapnya hingga balik menatap dengan pandangan seekor kucing yang ingin dipelihara seseorang.

Itu jelas kekuatan yang bisa membunuh siapapun yang melihatnya, bahkan jika itu Elric dia tidak akan bisa mengabaikannya.

Di dalam kamar itu sosok si gadis kecil dengan senang mengayunkan kakinya di atas ranjang seolah itu benar-benar miliknya.

"Pertama lebih baik kau memperkenalkan dirimu dulu, kemudian kenapa kau membawa peti mati?"

"Soal peti mati aku tidak bisa mengatakannya, yang jelas siapapun dilarang membukanya atau mereka akan mati dan jika itu nama aku bisa memberitahukan padamu dengan segelas teh atau makanan yang bisa kunikmati, aku benar-benar kedinginan dan kelaparan sekarang."

Ekpresinya terlihat berbohong.

Terlebih.

Itu jelas bukan perkataan yang biasa diutarakan gadis kecil seumurannya, jadi Elric bertanya.

"Berapa umurmu?"

"Enam belas tahun."

"......Kau lebih muda setahun dariku," teriak Elric terkejut sementara lawan bicaranya hanya mengembungkan pipinya cemberut.

"Masalah buatmu, hari ini hanya pengecualian jadi aku akan memberitahukan namaku. Namaku adalah Namira, ingat baik-baik."

Dia sangat imut... tidak, tidak, aku tidak boleh terpengaruh, dia jelas seperti seorang yang membawa masalah kepada orang lain.

Perlu kekuatan kuat untuk menahan tangan Elric agar tidak mengelus kepalanya atau itu akan berakhir sebagai pelecehan seksual dan ia akan dituntut untuk melakukan sesuatu yang lebih merepotkan.

Elric kembali menegaskan saat kedua mata Namira menatapnya.

"Aku hanya membiarkanmu tinggal di sini semalam saja, setelah itu kau bisa pergi dari sini."

"Bukannya terlalu kejam mengusir gadis sepertiku, harusnya kau sedikit khawatir dan mau mendengarkan masalah yang terjadi padaku."

"Yang kuyakini saat ini hanyalah jika aku mendengarkan, aku akan terlibat masalah yang sangat merepotkan, coba katakan berapa orang yang mau membawa peti mati jalan-jalan berkeliling kota."

Namira terdiam untuk memikirkannya.

"Mungkin cuma aku."

"Tepat sekali, apapun yang terjadi aku hanya akan tidur dan saat bangun kau sudah pergi dari sini, paham."

"Jika kau bilang begitu apa boleh buat, dasar tak berperasaan" balas Namira lalu berbaring di ranjang selagi menyelimuti dirinya dengan selimut.

Mendengar hal itu Elric hanya mendesah pelan lalu tidur di futon yang telah dia siapkan sendiri, jika dia memang tak berperasaan. Dari awal dia tidak akan membawa gadis ini untuk tinggal bersamanya.

Terpopuler

Comments

Egaega

Egaega

Di pikiranku itu seperti Theresa tapi Oath of Judah nya di ganti peti mati

2022-10-15

0

chunchun maru

chunchun maru

kaya anime chaika

2022-02-02

0

Creeper-Chan

Creeper-Chan

woah dapat loli

2021-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pemuda Dari Dunia Lain
2 Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati
3 Chapter 03 : Kontraktor Roh
4 Chapter 04 : Insiden Penyihir
5 Chapter 05 : Wanita Dengan Seratus Persen Kegilaan
6 Chapter 06 : Penyihir Keserakahan Alina
7 Chapter 07 : Berkat, Roh dan Penyihir
8 Chapter 08 : Keluar Dari Hutan
9 Chapter 09 : Para Pemburu Peti Mati
10 Chapter 10 : Hal Tak Terduga
11 Chapter 11 : Mariella
12 Chapter 12 : Kekejaman Dari Penyihir
13 Chapter 13 : Hutan Penyihir
14 Chapter 14 : Lokasi Pertemuan
15 Chapter 15 : Ruang Rahasia Dari Pemilik Masion Kota Ini
16 Chapter 16 : Tanaman Beracun
17 Chapter 17 : Kegelapan Yang Menelan Seluruh Dosa Besar
18 Chapter 18 : Masa Lalu Dari Gadis Berambut Perak
19 Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan
20 Chapter 20 : Merebut Kembali
21 Chapter 21 : Roh Serigala Dan Akhir Dari Penyihir Keserakahan
22 Chapter 22 : Kumpulan Serigala
23 Chapter 23 : Desa Mati Dan Seorang Yang Kehilangan Ingatannya
24 Chapter 24 : Penyihir Kerakusan
25 Chapter 25 : Ibukota Night Tail Kerajaan Ediora
26 Chapter 26 : Rencana Pernikahan
27 Chapter 27 : Obrolan Berdua
28 Chapter 28 : Kencan Bersama Putri Ini
29 Chapter 29 : Sekte Penyihir Origin
30 Chapter 30 : Serangan Ke Masion
31 Chapter 31 : Penyihir Api
32 Chapter 32 : Di Dalam Rumah Tua
33 Chapter 33 : Obrolan Dua Wanita
34 Chapter 34 : Desa Dari Pemuja Dewi Venus
35 Chapter 35 : Alasan
36 Chapter 36 : Perubahan Pada Dewi
37 Chapter 37 : Kerakusan
38 Chapter 38 : Pertarungan Sengit
39 Chapter 39 : Kota Berwarna Merah
40 Chapter 40 : Sebuah Bar
41 Chapter 41 : Kebenaran Dari Kota Ini
42 Chapter 42 : Setelahnya
43 Chapter 43 : Pulau Di Atas Awan
44 Chapter 44 : Sang Dewi Iris Dan Kemunculan Iblis Di Kota Suci
45 Chapter 45 : Iblis Dalam Wujud Manusia
46 Chapter 46 : Kekuatan Pinjaman
47 Chapter 47 : Sebuah Desa Tanpa Air
48 Chapter 48 : Penyihir Di Bukit Air Terjun
49 Chapter 49 : Penyihir Dalam Makam Tersembunyi
50 Chapter 50 : Sebuah Tujuan
51 Chapter 51 : Sebuah Rencana
52 Chapter 52 : Sebuah Jebakan Yang Telah Dipersiapkan
53 Chapter 53 : Penyihir Kemalasan
54 Chapter 54 : Desa Misterius
55 Chapter 55 : Iblis Yang Dimaksud
56 Chapter 56 : Seorang Pixie
57 Chapter 57 : Keluar Dari Hutan
58 Chapter 58 : Sebuah Neraka
59 Chapter 59 : Tempat Yang Terlupakan
60 Chapter 60 : Pertarungan Akhir (Tamat)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 01 : Pemuda Dari Dunia Lain
2
Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati
3
Chapter 03 : Kontraktor Roh
4
Chapter 04 : Insiden Penyihir
5
Chapter 05 : Wanita Dengan Seratus Persen Kegilaan
6
Chapter 06 : Penyihir Keserakahan Alina
7
Chapter 07 : Berkat, Roh dan Penyihir
8
Chapter 08 : Keluar Dari Hutan
9
Chapter 09 : Para Pemburu Peti Mati
10
Chapter 10 : Hal Tak Terduga
11
Chapter 11 : Mariella
12
Chapter 12 : Kekejaman Dari Penyihir
13
Chapter 13 : Hutan Penyihir
14
Chapter 14 : Lokasi Pertemuan
15
Chapter 15 : Ruang Rahasia Dari Pemilik Masion Kota Ini
16
Chapter 16 : Tanaman Beracun
17
Chapter 17 : Kegelapan Yang Menelan Seluruh Dosa Besar
18
Chapter 18 : Masa Lalu Dari Gadis Berambut Perak
19
Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan
20
Chapter 20 : Merebut Kembali
21
Chapter 21 : Roh Serigala Dan Akhir Dari Penyihir Keserakahan
22
Chapter 22 : Kumpulan Serigala
23
Chapter 23 : Desa Mati Dan Seorang Yang Kehilangan Ingatannya
24
Chapter 24 : Penyihir Kerakusan
25
Chapter 25 : Ibukota Night Tail Kerajaan Ediora
26
Chapter 26 : Rencana Pernikahan
27
Chapter 27 : Obrolan Berdua
28
Chapter 28 : Kencan Bersama Putri Ini
29
Chapter 29 : Sekte Penyihir Origin
30
Chapter 30 : Serangan Ke Masion
31
Chapter 31 : Penyihir Api
32
Chapter 32 : Di Dalam Rumah Tua
33
Chapter 33 : Obrolan Dua Wanita
34
Chapter 34 : Desa Dari Pemuja Dewi Venus
35
Chapter 35 : Alasan
36
Chapter 36 : Perubahan Pada Dewi
37
Chapter 37 : Kerakusan
38
Chapter 38 : Pertarungan Sengit
39
Chapter 39 : Kota Berwarna Merah
40
Chapter 40 : Sebuah Bar
41
Chapter 41 : Kebenaran Dari Kota Ini
42
Chapter 42 : Setelahnya
43
Chapter 43 : Pulau Di Atas Awan
44
Chapter 44 : Sang Dewi Iris Dan Kemunculan Iblis Di Kota Suci
45
Chapter 45 : Iblis Dalam Wujud Manusia
46
Chapter 46 : Kekuatan Pinjaman
47
Chapter 47 : Sebuah Desa Tanpa Air
48
Chapter 48 : Penyihir Di Bukit Air Terjun
49
Chapter 49 : Penyihir Dalam Makam Tersembunyi
50
Chapter 50 : Sebuah Tujuan
51
Chapter 51 : Sebuah Rencana
52
Chapter 52 : Sebuah Jebakan Yang Telah Dipersiapkan
53
Chapter 53 : Penyihir Kemalasan
54
Chapter 54 : Desa Misterius
55
Chapter 55 : Iblis Yang Dimaksud
56
Chapter 56 : Seorang Pixie
57
Chapter 57 : Keluar Dari Hutan
58
Chapter 58 : Sebuah Neraka
59
Chapter 59 : Tempat Yang Terlupakan
60
Chapter 60 : Pertarungan Akhir (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!