Chapter 14 : Lokasi Pertemuan

Di saat Mariella dan Namira membebaskan para anak-anak yang diculik, Elric berjalan menuju rak meja si penyihir, dia mulai memilah-milah kertas di atas meja dan menemukan hal yang cukup mengejutkan.

"Ini adalah undangan perkumpulan para penyihir."

"Elric, kita sudah selesai," ucapan Namira mengalihkan perhatiannya.

"Ah iya.. Mari kembali."

Elric mengambil berkas di meja sebelum mengikuti semua orang dari belakang, tampak wajah kebahagiaan para penduduk saat mereka melihat anak-anak mereka masih hidup.

Salah satu perwakilan mereka memberikan kantong uang yang diterima baik oleh Namira lalu ketiganya hanya melihat kepergian para penduduk sampai sosok mereka menghilang.

Mariella yang berdiri di samping Elric menjilat pipi Elric.

"Jangan lakukan itu."

"Tuan dari tadi melamun, jadi aku sedikit khawatir."

"Yang dikatakan Mariella benar, apa yang kau pikirkan?"

"Aku menemukan sesuatu tadi."

Elric menunjukkan berkas yang diambilnya pada keduanya hingga Namira mendesah pelan.

"Perkumpulan penyihir jelas bukan sesuatu yang bagus, mereka pasti merencanakan sesuatu."

"Itulah yang kupikirkan, aku ingin pergi ke sana untuk memastikannya sendiri.. Jika itu sesuatu yang berbahaya aku ingin menghentikannya."

"Jika kau bilang begitu, aku akan setuju saja... bagaimana menurutmu Mariella?"

"Apapun yang tuan inginkan aku akan selalu bersamanya."

"Kalian berdua, mempertaruhkan nyawa untuk orang asing memang bodoh, meski begitu aku tidak bisa membiarkan hal buruk terjadi saat aku mengetahuinya."

Pada akhirnya mereka pergi ke arah yang berbeda dengan tujuan mereka, di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan karavan para pedagang yang dengan ramah mengizinkan mereka untuk menumpang di kereta bagian belakang.

Sesampainya di kota ketiganya hanya membungkuk untuk mengucapkan terima kasih pada karavan yang berjalan semakin menjauh, ada tiga hari sampai pertemuan dilakukan karena itu mereka memutuskan menginap di salah satu penginapan di kota tersebut.

Namira meletakan peti mati di dekat jendela sebelum dia berbaring di ranjang, Mariella pun melakukan hal sama dan ia memilih berbaring di ranjang satunya lagi.

Bagaimanapun ini adalah kamar dengan dua tempat tidur.

Keduanya dengan jahil menunjukan paha mereka yang hampir membuka bagian yang tidak boleh dilihat orang lain.

"Nah Elric... silahkan pilih? Kau ingin tidur di mana?"

"Tolong pilih aku tuan."

Elric hanya memandang keduanya dengan wajah bermasalah.

Kenapa aku harus terjebak dengan orang-orang seperti ini, katanya di dalam hati.

Pada akhirnya dia memilih tidur di lantai dengan meminta tempat tidur tambahan pada receptionis.

Pagi berikutnya Elric seperti biasa akan menemukan Namira dan Mariella berada di dalam selimutnya, sekarang dia berfikir dan bergumam, lalu untuk apa dua ranjang itu jika mereka tidur juga di sini.

Setelah bersiap-siap, ketiganya pergi ke kedai untuk sarapan kemudian berkeliling kota untuk memeriksa tempat pertemuan.

Di dalam berkas dikatakan bahwa pertemuan sendiri dilakukan di dalam gorong-gorong kota bawah tanah, pertemuannya sendiri masih lama namun beberapa orang sudah terlihat menjaganya.

Namira berkata dengan kesal.

"Mereka menyamar jadi penduduk kota untuk melabui semua orang, sekarang bagaimana?"

"Kita tidak bisa mendekat lebih jauh sebelum pertemuannya tiba, mari pergi ke tempat walikota dan katakan semuanya padanya tapi sebelum itu, mari mandi dulu di pemandian umum," atas perkataan Elric, Namira dan Mariella mengangguk mengiyakan.

Mereka jelas bau keringat.

Elric bersandar di kolam selagi menarik nafasnya dalam-dalam lalu menutup wajahnya dengan handuk. Tak lama kemudian terdengar dua orang yang sedang berdebat satu sama lain di depannya, yang satu adalah gadis loli berambut putih pucat dan satu lagi wanita serigala.

"Aku akan berdiri di samping tuan."

"Dengan dada besarmu aku tidak akan membiarkannya, hanya aku yang boleh melakukannya lagipula Elric suka punyaku."

"Tidak mungkin, semua orang suka yang besar."

"Mau berkelahi."

"Kalian berdua."

Untuk peti matinya mereka membiarkannya mengambang di tengah kolam begitu saja.

Terpopuler

Comments

SikilatHitam

SikilatHitam

lanjutkan Thor semakin seru dan tetap semangat

2021-12-06

0

Creeper-Chan

Creeper-Chan

jir peti matinya ikut mandi

2021-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pemuda Dari Dunia Lain
2 Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati
3 Chapter 03 : Kontraktor Roh
4 Chapter 04 : Insiden Penyihir
5 Chapter 05 : Wanita Dengan Seratus Persen Kegilaan
6 Chapter 06 : Penyihir Keserakahan Alina
7 Chapter 07 : Berkat, Roh dan Penyihir
8 Chapter 08 : Keluar Dari Hutan
9 Chapter 09 : Para Pemburu Peti Mati
10 Chapter 10 : Hal Tak Terduga
11 Chapter 11 : Mariella
12 Chapter 12 : Kekejaman Dari Penyihir
13 Chapter 13 : Hutan Penyihir
14 Chapter 14 : Lokasi Pertemuan
15 Chapter 15 : Ruang Rahasia Dari Pemilik Masion Kota Ini
16 Chapter 16 : Tanaman Beracun
17 Chapter 17 : Kegelapan Yang Menelan Seluruh Dosa Besar
18 Chapter 18 : Masa Lalu Dari Gadis Berambut Perak
19 Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan
20 Chapter 20 : Merebut Kembali
21 Chapter 21 : Roh Serigala Dan Akhir Dari Penyihir Keserakahan
22 Chapter 22 : Kumpulan Serigala
23 Chapter 23 : Desa Mati Dan Seorang Yang Kehilangan Ingatannya
24 Chapter 24 : Penyihir Kerakusan
25 Chapter 25 : Ibukota Night Tail Kerajaan Ediora
26 Chapter 26 : Rencana Pernikahan
27 Chapter 27 : Obrolan Berdua
28 Chapter 28 : Kencan Bersama Putri Ini
29 Chapter 29 : Sekte Penyihir Origin
30 Chapter 30 : Serangan Ke Masion
31 Chapter 31 : Penyihir Api
32 Chapter 32 : Di Dalam Rumah Tua
33 Chapter 33 : Obrolan Dua Wanita
34 Chapter 34 : Desa Dari Pemuja Dewi Venus
35 Chapter 35 : Alasan
36 Chapter 36 : Perubahan Pada Dewi
37 Chapter 37 : Kerakusan
38 Chapter 38 : Pertarungan Sengit
39 Chapter 39 : Kota Berwarna Merah
40 Chapter 40 : Sebuah Bar
41 Chapter 41 : Kebenaran Dari Kota Ini
42 Chapter 42 : Setelahnya
43 Chapter 43 : Pulau Di Atas Awan
44 Chapter 44 : Sang Dewi Iris Dan Kemunculan Iblis Di Kota Suci
45 Chapter 45 : Iblis Dalam Wujud Manusia
46 Chapter 46 : Kekuatan Pinjaman
47 Chapter 47 : Sebuah Desa Tanpa Air
48 Chapter 48 : Penyihir Di Bukit Air Terjun
49 Chapter 49 : Penyihir Dalam Makam Tersembunyi
50 Chapter 50 : Sebuah Tujuan
51 Chapter 51 : Sebuah Rencana
52 Chapter 52 : Sebuah Jebakan Yang Telah Dipersiapkan
53 Chapter 53 : Penyihir Kemalasan
54 Chapter 54 : Desa Misterius
55 Chapter 55 : Iblis Yang Dimaksud
56 Chapter 56 : Seorang Pixie
57 Chapter 57 : Keluar Dari Hutan
58 Chapter 58 : Sebuah Neraka
59 Chapter 59 : Tempat Yang Terlupakan
60 Chapter 60 : Pertarungan Akhir (Tamat)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 01 : Pemuda Dari Dunia Lain
2
Chapter 02 : Gadis Pembawa Peti Mati
3
Chapter 03 : Kontraktor Roh
4
Chapter 04 : Insiden Penyihir
5
Chapter 05 : Wanita Dengan Seratus Persen Kegilaan
6
Chapter 06 : Penyihir Keserakahan Alina
7
Chapter 07 : Berkat, Roh dan Penyihir
8
Chapter 08 : Keluar Dari Hutan
9
Chapter 09 : Para Pemburu Peti Mati
10
Chapter 10 : Hal Tak Terduga
11
Chapter 11 : Mariella
12
Chapter 12 : Kekejaman Dari Penyihir
13
Chapter 13 : Hutan Penyihir
14
Chapter 14 : Lokasi Pertemuan
15
Chapter 15 : Ruang Rahasia Dari Pemilik Masion Kota Ini
16
Chapter 16 : Tanaman Beracun
17
Chapter 17 : Kegelapan Yang Menelan Seluruh Dosa Besar
18
Chapter 18 : Masa Lalu Dari Gadis Berambut Perak
19
Chapter 19 : Serangan Penyihir Keserakahan
20
Chapter 20 : Merebut Kembali
21
Chapter 21 : Roh Serigala Dan Akhir Dari Penyihir Keserakahan
22
Chapter 22 : Kumpulan Serigala
23
Chapter 23 : Desa Mati Dan Seorang Yang Kehilangan Ingatannya
24
Chapter 24 : Penyihir Kerakusan
25
Chapter 25 : Ibukota Night Tail Kerajaan Ediora
26
Chapter 26 : Rencana Pernikahan
27
Chapter 27 : Obrolan Berdua
28
Chapter 28 : Kencan Bersama Putri Ini
29
Chapter 29 : Sekte Penyihir Origin
30
Chapter 30 : Serangan Ke Masion
31
Chapter 31 : Penyihir Api
32
Chapter 32 : Di Dalam Rumah Tua
33
Chapter 33 : Obrolan Dua Wanita
34
Chapter 34 : Desa Dari Pemuja Dewi Venus
35
Chapter 35 : Alasan
36
Chapter 36 : Perubahan Pada Dewi
37
Chapter 37 : Kerakusan
38
Chapter 38 : Pertarungan Sengit
39
Chapter 39 : Kota Berwarna Merah
40
Chapter 40 : Sebuah Bar
41
Chapter 41 : Kebenaran Dari Kota Ini
42
Chapter 42 : Setelahnya
43
Chapter 43 : Pulau Di Atas Awan
44
Chapter 44 : Sang Dewi Iris Dan Kemunculan Iblis Di Kota Suci
45
Chapter 45 : Iblis Dalam Wujud Manusia
46
Chapter 46 : Kekuatan Pinjaman
47
Chapter 47 : Sebuah Desa Tanpa Air
48
Chapter 48 : Penyihir Di Bukit Air Terjun
49
Chapter 49 : Penyihir Dalam Makam Tersembunyi
50
Chapter 50 : Sebuah Tujuan
51
Chapter 51 : Sebuah Rencana
52
Chapter 52 : Sebuah Jebakan Yang Telah Dipersiapkan
53
Chapter 53 : Penyihir Kemalasan
54
Chapter 54 : Desa Misterius
55
Chapter 55 : Iblis Yang Dimaksud
56
Chapter 56 : Seorang Pixie
57
Chapter 57 : Keluar Dari Hutan
58
Chapter 58 : Sebuah Neraka
59
Chapter 59 : Tempat Yang Terlupakan
60
Chapter 60 : Pertarungan Akhir (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!