" Terima kasih Ya Allah. "
Selama ini Allah selalu bersamaku, dia selalu ada disaat aku membutuhkannya dan dia lah yang lebih tahu apa yang aku butuhkan dan bukan yang aku inginkan.
Aku menikmati hari-hari liburku sebelum aku memasuki masa-masa putih abu-abuku. Aku membereskan buku-buku yang sudah tidak terpakai dan aku simpan dengan rapi.
Tidak sengaja aku menyenggol sebuah kotak yang berisi hadiah kenangan dari sang mantan, mantan cinta dan pacar pertamaku. Ada foto-foto aku dan Rayhan, boneka warna merah muda, bunga mawar merah muda, gelang huruf berinisial R, Dompet merah muda, jam tangan merah muda, jepit kupu kupu, poster kupu kupu dan terakhir kenangan handphone ini. Handphone yang dibantu dibelikan Rayhan, yah mungkin sudah saatnya aku harus berganti model handphone yang lebih bagus lagi. Aku tutup lagi kotak kenangan itu dan aku simpan di laci bawah meja belajarku.
" Mas, bisa tukar tambah handphone gak, " Aku bertanya pada salah satu penjual Di outlet HP.
" Bisa mbak, saya cek handphone nya dulu ya mbk. "
" Ini mas. "
" Ok handphone nya masih bagus, mau tukar tambah sama handphone apa ya mbk. "
" Yang ada fitur kameranya kira-kira tambah berapa ya mas. "
" Kalau yang model ini mbaknya tinggal tambah Rp 700.000, tapi kalau yang ini mbaknya tinggal tambah Rp 850.000. Bagaimana mbak mau pilih yang mana. "
" Ehm,, dibawah itu tidak ada ta mas.. Soalnya uang saya tidak cukup mas. "
" Ini ada mbak stoknya tinggal satu kalau mbaknya mau cukup tambah Rp 600.000 saja mbk. "
" Uang tabungan saya cuma ada Rp 500.000 mas, gimana ya mas. "
" Ehmm.. gimana ya mbak. "
" Tidak boleh kurang ta mas. "
" Waduh disini harga pas mbak, tidak bisa ditawar. Memangnya disini jualan sayur mbak, bisa mbak tawar. Hahaha mbaknya bisa aja sih. "
" Hahaha kali aja bisa ditawar mas. "
" Ya sudah gini saja mbak, mbak cari pinjaman dulu Rp 50.000 saja mbak, jadi total mbak cuma tambah Rp 550.000 saja mbk. Saya kasih diskon buat mbaknya yang cantik. "
" Hehehe bisa saja mas nya ini. "
" Ok mas, sebentar ya saya pulang dulu mencari pinjaman. "
" Ok mbak. "
Pucuk dicinta ulam pun tiba, sebelum aku keluar dari Counter hp ternyata ada ayah kandungku dan dia bertanya aku sedang apa disana. Aku menceritakan semua dan ternyata aku malah disuruh tukar tambah Rp 850.000. Aku ditambahi Rp 350.000 dengan cuma cuma. Alhamdulillah ya Allah rezeki tidak akan kemana.
" Handphone baru, " Batinku dalam hati.
Aku mencoba foto-foto dirumah, bersama adik-adikku.
Tiba tiba handphone ku berdering, ternyata Farrel yang menghubungiku.
" Hallo. "
" Hallo iya Farrel ada apa. "
" Kamu jadi sekolah dimana riss?? "
" Sepertinya di SMA 1 rell, sekolah favorit Di kota. "
" Oh gitu, iya sudah kalau begitu. "
" Kenapa Rell. "
" Oh gak apa-apa, aku ingin tanya saja. "
" Terus kamu sekolah dimana. "
" Sekolah dimana ya. "
" Lho kok bisa gak tahu. "
" Ya sebenarnya karena aku ingin terus sama kamu Riss, tapi aku takut nilaiku tidak memenuhi standar disana. "
" Rell, masa depan ada di tangan kamu sendiri, kamu jangan sampai main-main dengan masa depanmu hanya karena aku. "
" Iya Riss, karena masa depanku adalah kamu. "
" Halah,,, dasar tukang gombal. "
" Serius Riss, aku insaf sekarang. "
" Insaf apaan. "
" Serius gak mau mainin cewek lagi, serius sama kamu. "
" Aduh sudah deh ya aku gak mau termakan oleh janji- janji manis mu. "
" Riss. "
" Sudah aku tutup dulu ya, bye. "
Telefon pun aku tutup sebelum pembicaraan kami terlalu jauh. Aku sebenarnya tahu Farrel adalah orang yang baik. Hanya saja aku tidak sreg sama dia, dia terlalu lebai dan matanya suka jelalatan kalau melihat cewek cantik, maklum ya cowok kebanyakan kayak gitu.
Belum lama aku memegang handphone, berdering kembali.. Telefon itu dari Rayhan, tumben Rayhan menelfonku.
" Hallo.. "
" Riss, aku boleh ngomong sesuatu. "
" Iya. "
" Aku ingin ketemu kamu. "
" Gak. "
" Tolong sekali saja, untuk yang terakhir kali. "
" Terakhir kali ??? "
" Ya, karena aku tidak tahu apa setelah ini aku masih bisa bertemu kamu. "
" Maksudnya ???? "
" Jawabannya nanti setelah kita bertemu. "
" Ketemu dimana. "
" Besok hari Minggu jam 06.00 pagi Di belakang sekolah SMP kita. "
" Ok. "
Aku pun menutup telfonnya. Aku bingung harusnya aku tidak mengangkat telfonnya dan mengabaikannya. Tapi aku juga penasaran kenapa Rayhan seakan-akan mau pergi untuk selama-lamanya.
Hari Minggu pagi aku bangun subuh untuk shalat terlebih dahulu, setelah itu aku bersiap-siap untuk berangkat ke tempat pertemuanku dengan Rayhan.
Aku izin untuk bersepadaan pada Ibu dan beliau mengizinkan. Di sepanjang jalan aku bimbang antara jadi atau tidak bertemu Rayhan, tapi tidak fair juga kalau aku tidak memenuhi permintaan Rayhan bertemu denganku.
Sesampainya di tempat yang sudah di tentukan, aku sudah melihat Rayhan disana, dia memang selalu on time seperti biasa saat kita masih memiliki perasaan cinta waktu itu.
" Riss. "
" Iya. "
" Aku mau ngomong sama kamu. "
" Iya ngomong saja. "
" Aku ijin pamit ya dari hidup kamu. "
" Pamit gimana majsudnya. "
" Aku ingin kamu tahu hal ini dari mulutku sendiri, bukan dari orang lain. "
" Ada apa. "
" Aku sudah jadian dengan Raysa. "
" Apa. "
" Iya Riss, aku ingin membuka lembaran yang baru. "
" Dengan Raysa. "
" Iya Riss, aku ingin memberi dia kesempatan sama sepertimu, aku berharap aku juga bisa mencintainya sama seperti waktu kita saling mencintai. "
" Kenapa harus dengan Raysa Ray. "
" Karena kedua Orang Tuaku setuju dengan Raysa Riss. "
" Iya, memang benar orang kaya jodohnya pun dengan yang kaya. "
" Kamu jangan salah paham Riss, aku dulu pun tulus mencintai kamu apa adanya. Aku menerima segala kekurangan kamu. "
" Cinta tidak mengenal kasta, itu hanya cerita-cerita di dongeng !!!! Faktanya cinta pun juga melihat status sosial. "
" Gak Riss, Kamu jangan salah paham. "
" Sudah kamu jujur saja kamu ninggalin aku karena kamu akhirnya sadar kan kalau aku orang miskin kan."
" Gak Riss hanya saja........ "
" Hanya saja apa ???? "
" Hanya saja orang tua ku tidak merestui. "
" Jadi benar kan cinta kita terhalang status sosial. Aku tahu Ray aku memang anak orang miskin, aku tidak punya apa-apa. Bagi orang tua kamu, mungkin aku hanyalah Itik buruk rupa, jelek, kumuh, kampungan, miskin. "
" Bukan seperti itu Riss. "
" Kamu catat dan kamu denger kata-kataku ini ya Ray, suatu saat nanti akan aku buktikan sama kamu aku bisa menjadi sukses, disaat itu pula orang tua kamu akan tahu siapa aku sebenarnya dan tidak akan memandangku sebelah mata lagi, " Sambil mengusap air mataku yang jatuh membasahi pipiku.
" Riss, tolong maafin aku. "
" Ok cukup sampai disini saja pertemuan kita kali ini, selamat tinggal. "
" Riss .... "
Aku pergi begitu saja meninggalkan Rayhan, harga diriku yang hanya orang miskin terasa terkoyak-koyak. Memang orang miskin tidak ada harganya di depan orang-orang kaya.
Aku pun memutuskan benar-benar melupakan segala tentang Rayhan dan segala kenangannya. Selamat Jalan Kenangan, Selamat tinggal. Hanya air mata yang berbicara bahwa cukup sampai disini hati ini tersakiti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Fatma ismail
bagus ris...kmu tegas ngambil keputusan .😥😥
2020-08-28
0
Sari Supartini
sediiihhhhh 😭😭😭
2020-07-27
0
Lilia Darra
semangat😊😊😊
2020-07-10
0