Masa remaja adalah masa yang paling berkesan sepanjang kehidupan yang pernah kita lalui. Banyak cerita di dalamnya, entah itu cerita bahagia atau cerita sedih. Di masa ini kita berproses dari yang awalnya kita anak anak sampai menjadi remaja. Memang tidak mudah, ada banyak tahapan belajar yang harus kita lalui.
Kalau kita gagal belajar memahami dan menelaah diri sendiri dan hubungannya dengan lingkungan sosial akan timbul konflik-konflik di luar batas. Dalam hal ini yang rentan adalah remaja remaja dari keluarga yang bercerai. Kenapa?. Karena mereka mendapatkan Support System nya hanya dari dirinya sendiri, sedangkan peran serta Orang tuanya hanya sedikit.
Remaja yang memiliki penyesuaian, Resiliensi (kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan), optimisme yang bagus pasti bisa melewati dan melalui kehidupannya dengan positif. Berbeda halnya dengan remaja yang keluarganya bercerai yang tidak memiliki penyesuaian diri, tidak memiliki Resiliensi ataupun tidak memiliki optimisme akan masa depannya pasti dia akan salah langkah dan hidupnya hancur.
" Aku harus belajar lebih giat sekarang, " Gumam Rissa dalam hatinya.
Saat ini Rissa sudah menjadi murid seragam putih biru. Rissa berhasil masuk SLTPN 01 terbaik di tempatnya, dia lulus dari SD (Sekolah Dasar) dengan nilai urutan kedua terbaik di sekolahnya.
Saat ini dia masuk kelas Unggulan dan berkumpul dengan siswa siswi terbaik dan terpintar dari SD-SD lainnya. Tidak mudah bersosialisasi dengan teman teman yang dengan IQ diatas rata rata, kebanyakan dari mereka egois dan saling bersaing satu sama lain. Entah dari setiap mata pelajaran yang ada Rissa lebih tertarik dengan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
" Aku paling tidak suka pelajaran olahraga ini, " Rissa bersungut sungut saat latihan lari dan disaat itu pula dia selalu urutan paling belakang.
" Rissa, ayo cepat larinya nanti pak Guru marah, " Ujar Mella yang juga sama sepertiku selalu lemah di bidang pelajaran olahraga ini.
Ternyata pelajaran Olahraga kali ini membahas mengenai olahraga Basket. Dan setiap anak diajari memantulkan bola dan memasukkan bola basket di jaring netnya.
" Sungguh membosankan, " Batinku.
Setelah jam olahraga berakhir kami semua pun bergegas untuk mengganti baju dan istirahat untuk makan di kantin. Seperti biasa aku selalu memesan nasi kesukaanku.
" Nasi pecelnya 1 Bu, Es teh juga 1 ya Bu. "
" Iya mbk, " jawab Ibu kantinnya ramah.
" Ris, sebentar lagi pelajaran Fisika dan Matematika cepat yuk makannya. "
Entah waktu itu aku benci setiap hari Rabu karena satu hari itu aku tidak menyukai semua mata pelajarannya.
Hari ini aku sedikit terlambat, aku lari dengan sedikit kencang karena ada tugas yang tidak aku pahami "Matematika".
Di tengah perjalanan tidak sengaja aku bertabrakan dengan salah satu anak laki-laki yang juga seangkatan denganku, tapi beda kelas. Entah kenapa ketika aku menatap matanya ada perasaan aneh dalam hati ini yang bergejolak. Aku tidak tahu perasaan apa yang aku rasakan saat itu, dan untuk pertama kalinya jantungku berdetak tak karuan. ''Inikah cinta, Cinta pertama di masa remajaku, " Cinta yang tak sengaja ku temui di masa-masa remaja awalku.
Sejenak kita berdua memang saling berpandangan satu sama lain namun bel berbunyi masuk membuyarkan lamunan kami. Disaat itu juga aku tersentak akan tugas PR Matematika no 5 yang belum aku selesaikan, aku pun langsung lari meninggalkannya.
Di dalam kelas aku terus memikirkan kejadian tadi, entah kenapa wajah itu terus melekat dalam ingatanku. " Uhhh... pergi kau dari ingatanku," Aku terus berusaha melupakan sosok wajah itu.
Keesokan harinya ketika aku mau meminjam buku di perpustakaan, karena bagaimanapun juga aku termasuk kutu buku. Ketika sedang memilih-milih buku yang hendak aku cari, tanpa sengaja aku menatap sepasang bola mata yang sedang memperhatikanku.. Dag Dig dug jantungku berdetak kencang!!!! " Dia, cowok ganteng yang tak sengaja aku tabrak ternyata tengah memandangiku dan entah mulai kapan,"
Aku menjadi salah tingkah, dan cepat- cepat aku cari buku yang aku butuhkan dan langsung antri ke petugas bagian peminjaman buku. Keringat dingin rasanya mengalir menetes membasahi tubuhku.
" Astaghfirullah, kenapa aku segelisah ini.. siapa cowok itu ya Allah. "
Lalu setelah administrasi untuk meminjam buku selesai aku langsung lari menuju kelas. Di kelas aku senyam senyum sendiri dan tanpa sadar kelakuanku ini diperhatikan oleh Mella. " Riss, kok aku perhatikan dari kemarin kamu senyum nyengir sendiri sih?? Gak lagi gila kan ? "
Aku tersenyum pada sahabatku itu, teman dan sahabatku satu satunya yang mengerti aku dibandingkan teman-teman sekelas ku yang lain yang selalu berebut untuk mendapat nilai terbaik. Dia sungguh orang yang tulus dan baik hatinya, jago mata pelajaran matematika dan fisika yang berbanding terbalik dengan kemampuanku. Setiap aku kesulitan mengerjakan tugas Matematika aku selalu minta tolong padanya.
" Mell, kamu pernah gak jatuh cinta sama orang???" tanyaku.
Lantas saja Mella bengong seakan tak percaya atas apa yang telah aku katakan. " Hah,,,, kamu lagi gak mimpi kan??, cowok mana yang bikin kamu jatuh hati padanya??? "
" Entahlah Mell, semuanya terasa begitu cepat dan tragedi tabrakan itu yang bikin aku ngerasain perasaan aneh dalam hati ini. "
" Maaf Riss kali ini aku tidak bisa berbagi pengalaman dengan kamu masalah tentang cinta, karena aku sendiri belum pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta. "
" Serius kamu belum pernah jatuh cinta dengan cowok Mell ???"
" Belum Riss, untuk saat ini aku belum mau membuka hatiku untuk cowok manapun karena aku ingin terus fokus dengan sekolah, eh ngomong ngomong cowok yang kamu taksir itu seangkatan dengan kita atau kakak kelas? "
" Seangkatan, " Jawabku datar.
" Kamu yakin dia seangkatan dengan kita? "
" Iya Mel, saat aku gak sengaja tabrakan dengannya kemarin di depan kelas B. "
" Oya ???? "
" Ya Mel, tapi aku gak tau siapa namanya. "
" Tenang saja, kalau dia juga menaruh hati padamu pasti dia akan ajak kenalan. "
" Tapi bagaimana kalau ternyata dia gak menaruh hati padaku Mell?? "
" Riss, kamu cantik, pintar dan hatimu juga baik. "
" Tapi aku miskin mell. "
" Hussh!!! cinta itu tidak mengenal kasta!!!, " Kata kata Mella membuat makjleb di hatiku. Jujur dengan keadaanku ini aku tidak percaya diri untuk mencintai dan dicintai terlebih laki laki yang aku cintai itu anak orang kaya.
Dirumah pun aku masih membayangkan wajahnya, wajah teduh yang selalu aku rindukan. Sesaat ketika aku mengingat tatapannya aku tersenyum sendiri layaknya remaja yang lagi kasmaran. Akankah cinta ini bersambut atau ujung-ujungnya bertepuk sebelah tangan. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya.
Dan benar adanya, Masa Remaja Punya Cerita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Angela Jasmine
Bahasa kakak keren, masuk bgt, ngena 😍
2020-07-30
0
ᶠᴮʳ͢°nɥɔ͠ɐɔᴉʌ٭🌀⃟
Aq singgah diceritamu kk
2020-07-22
0
Alya_Kalyarha
semangat nulisnya kk, udah aku like ya
kalau sempat mampir baliklah ke karyaku "sahabat atau cinta" dan "berani baca" tinggalkan like dan komen ya makasih
2020-06-05
1