" Pemandangan yang menyakitkan, " Batinku dalam hati.
Bagaimana tidak, di depan mataku langsung aku melihat Rayhan yang terlihat sibuk mengecat ulang pintu kelas tampak disuapin dan diberi pelayanan yang berbeda dengan yang lainnya. Raysa tampak sibuk menyuapi Rayhan dengan berbagai makanan dan diberi minuman dingin serta mengelap keringat Rayhan.
Mungkin orang lain melihat itu adalah pemandangan yang sangat romantis dan pasangan yang serasi. Bahkan ada juga yang memfoto mereka, pastinya yang memiliki handphone begitu adalah orang orang yang kaya.
" Sabar riss, " Mella menyuruhku untuk bersabar.
" Bagaimana aku bisa sabar melihat kelakuan Raysa seperti itu. "
" Iya aku tahu, tapi kamu harus bisa menahan dirimu riss. "
" Iya Mell, apa menurutmu aku punya keberanian buat melabrak mereka ?? "
" Jangan Riss, jangan betengkar hanya karena cinta dan laki laki. "
" Aku tidak mempunyai keberanian untuk melakukan hal yang tidak penting seperti itu Mell. "
" Iya Riss, sudah ayo kita pergi, " Mella mengajakku menjauh dari tempat itu.
Dan disaat itu pula ternyata Rayhan melihatku dan berusaha memanggilku tapi aku acuhkan dia. Terasa sakit sekali di hati ini, entah mengapa aku tidak tahu.
Bahkan aku tidak mau menemui Rayhan. Aku terdiam di pojok kelas sambil melihat teman-teman yang sedang mengecat tembok.
" Riss,, "
" Boy, ada apa ?? "
" Aku boleh ngomong penting sama kamu ?? "
" Ngomong apa boy ??? "
" Tapi aku harap kamu jangan salah tangkap apalagi salah paham sama aku ya Riss ? "
" Iya boy, kenapa ?? "
" Janji ??? "
" Iya iya janji. "
" Riss, aku cuma mau ngingetin saja agar kamu lebih hati hati sama Raysa.. "
" Raysa ??? "
" Iya Raysa.. dia itu dulu satu kelas sama aku dan aku paham banget sifatnya kayak gimana. Aku ngomong begini karena aku care sama kamu. "
" Memangnya dia kenapa Boy ?? "
" Dia suka deketin cowok yang sudah punya pacar termasuk pacarmu Riss. "
" Kok kamu tahu. "
" Iya lah waktu kita latihan drumband saja aku sampai heran yang pacarnya Rayhan ini kamu apa Raysa, kok yang keseringan bareng malah Raysa. "
" Iya Boy, tapi aku bisa apa ??? "
" Iya kamu bilangin saja Rayhan agar bisa menjaga jarak dengan Raysa, setidaknya tahu diri dan batasan saja. "
" Iya boy makasih ya sudah di beri tahu. "
" Iya Riss. "
Semenjak kejadian itu aku belum sempat bertemu Rayhan karena memang kita sama-sama sibuk.
Di saat latihan drumband aku lihat Rayhan terlihat sibuk mengobrol dengan Raysa, dan hal itu malah bikin aku eneg melihatnya. Selesai latihan aku langsung pergi dan masuk kelas tanpa mau melihat Rayhan lagi.
Seorang teman tampak memanggilku bahwa Rayhan menungguku di depan kelas. Tapi aku tetap tidak mau menemuinya. Hingga akhirnya Rayhan nekat masuk ke kelasku dan menemuiku. Seketika itu Rayhan menarikku untuk keluar kelas, terpaksa aku menurutinya keluar kelas.
" Kamu kenapa sih riss, dari kemarin aneh banget sih ?? "
" Aneh apanya ??? "
" Aku panggil kamu diam saja malah pergi begitu saja, barusan juga aku panggil kamu juga gak dengar. "
" Menurutmu aku kenapa ?? "
" Aku juga gak tahu. "
" Harusnya kamu tahu aku kayak gini juga karena kamu. "
" Karena aku, memangnya salah aku kenapa sih riss ?"
" Kamu gak sadar ya sikap kamu ke Raysa itu sudah kelewatan !!! "
" Kelewatan darimana ??? " aku sama Raysa cuma sebagai teman saja gak lebih. "
" Cuma sebagai teman ??? Teman kok pakai suap suapan, ngelap keringat segala. "
" Kayak gitu saja kamu permasalahkan ??? "
" Cuma kayak gitu menurutmu ??? Itu berlebihan tahu gak !!! "
" Riss aku cuma sahabatan sama dia, gak lebih. "
" Ray, sekarang ini mana ada sih sahabat yang benar- benar murni tanpa ada maksud apa-apa. "
" Aku gak punya perasaan apa-apa sama Raysa riss, kamu haruspercaya sama aku. "
" Iya kamu gak ada perasaan apa-apa sama Raysa, tapi Raysa apa kamu bisa menjamin kalau dia benar- benar gak ada perasaan sama sekali sama kamu ?? "
Rayhan hanya diam, aku pun meninggalkannya di depan kelasku. Rasanya hati ini seperti meletup-letup dan ingin meledak. Tapi aku tahan semua itu karena aku tidak ingin mencari sensasi di kelas.
Hari ini Minggu terakhir kerja bakti mempercantik kelas dan taman. Tampak tamanku sudah berbunga warna warni. Pengecatan tembok pun tinggal finishing saja dan di sambi dengan mengecat jendela dan pintu.
Aku memang sengaja di dalam kelas saja membantu teman-teman mengecat jendela karena tidak mau melihat pemandangan-pemandangan yang membuat hatiku terluka.
Tiba tiba saja terdengar kelas sebelah ramai dan heboh dan orang-orang ramai melihatnya.
Ternyata...
Lebih baik memang aku tidak melihatnya, lebih baik aku tetap di dalam kelas saja atau bahkan aku tidak ikut kerja bakti ini daripada hatiku hancur seperti ini. Ini sudah kelewatan dan tidak bisa dimaafkan. Mataku berkaca-kaca menyaksikan sendiri pemandangan yang teramat menyakitkan ini.
" Rayhan, kamu tega ngelakuin ini padaku, " Ingin rasanya aku menangis saat itu juga. Tapi aku langsung pergi saat itu juga dan langsung masuk kelas.
Tanpa sengaja aku meneteskan air mata, yah aku menangis. Sudah terlalu lama aku menahan air mata ini, sudah saatnya air mata ini jatuh dan mengalir.
" Riss, sudah jangan menangis ya, " Mella mencoba menghiburku.
" Hiks hiks hiks, " Tangisanku malah semakin pecah.
" Kamu ngomong sama aku Riss, jangan di pendam dalam hati. "
" Aku harus gimana Mell melihat kejadian barusan??? Pasrah ??? "
" Semua keputusan ada di tangan kamu Riss, karena kalian yang menjalani semua ini. "
" Iya Mell "
Terasa berat hari ini dan mungkin aku tidak akan pernah melupakannya. Entah di sengaja atau tidak hanya Tuhan yang tahu.
Entah keberanian darimana tiba tiba aku mendatangi Rayhan di kelasnya, aku bawakan dia segelas air minum dingin. Semua orang tampak memandangiku dan disaat itu pula aku berharap semua orang harus tahu siapa aku sebenarnya.
Aku menggenggam tangan Rayhan, aku menatap matanya dan tanpa sadar aku mengucapkan sebuah kata-kata.
" Aku tahu kamu cowok yang baik, aku tahu kamu bisa menjaga diri dari cewek yang tidak bisa menjaga harga dirinya. "
" Rissa, kamu jangan salah paham kejadian barusan. "
" Tidak Ray, hanya Allah yang tahu semuanya. "
" Tadi Raysa jatuh dari meja dan disaat itu juga aku berusaha membantunya. "
" Ingat Ray pria sejati hanya akan menjaga hatinya untuk satu hati dan akan selalu mengabaikan hati hati yang lainnya. "
" Riss,, "
Aku pergi begitu saja dan sengaja aku melirik tajam Raysa yang saat itu mukanya tampak merah dan pandangan matanya menaruh kebencian padaku.
Semoga dia segera sadar akan perbuatannya. Cinta memang tidak akan selamanya indah, pasti akan ada Kerikil Tajam di dalamnya. Dan aku pun sekarang dalam masa masa ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Angela Jasmine
Like like kak ❤️❤️
2020-08-05
1
Bonteng Cihuy
smnggtty
2020-04-24
2
Diyah Guswan
baca+like nya smpe sini dulu ya thor. besok lanjut lagi.
2020-04-19
2